Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP PURWODADI
Jl. Merdeka Barat Desa Purwodadi Kec. Tebing Tinggi Kode Pos 36556

KERANGKA ACUAN KERJA


NOMOR : /KAK/PKM-PWD/2021

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM KIA / KB PUSKESMAS RAWAT INAP PURWODADI
TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, mengutamakan upaya promotive dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.
MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia,mulai
dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya.Walaupun mengalami
kendala,namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai sasaran –
sasaran ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh
pihak,termasuk
Masyarakat madani,pihak swasta dan lembaga donor.Pencapaian
MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerja sama dan
implementasinya di masa depan.Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian
tukar guling hutang untuk Negara berkembang sejalan dengan Deklarasi
Jakarta mengenai MDGs di daerah Asia dan Pasifik.
Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menurut hasil SDKI 1997
adalah
52 per 1000 kelahiran hidup,dengan angka kematian neonatal 25 per 1000
kelahiran hidup.Dibandingkan negara Asean lainnya,AKB di Indonesia 2-5 kali
lebih tinggi.Menurut SKRT 1995,gangguan perinatal merupakan penyebab
utama kematian bayi (33,35%) di Pulau Jawa-Bali dan merupakan penyebab
kematian kedua (26,9%) di luar Jawa-Bali (Wijono,2006)
Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) menjadi tolak ukur kesehatan
masyarakat Indonesia.Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.Kebijakan pemerintah berkembang mulai dengan
program- program berkaitan dengan kinerja pihak terkait pun juga dengan
kebijakan
mengenai pengembangan program untuk perbaikan kesehatan ibu dan anak.
Pengembangan ini menjadi lebih mendesak untuk dilakukan karena
pada akhir bulan September 2013,keluar sebuah berita yang mengejutkan :
MDGs bertambah.Menurut SDKI 2012 angka kematian ibu (AKI) mencapai
228 per 100 ribu KH.Dalam hal meningkatnya AKI ini menjadi tantangan bagi
bangsa Indonesia.Sebagaimana diketahui,target MDGs adalah 102 per 100
ribu KH pada tahun 2015.Angka ini memang kontroversial,di pemerintah
sendiri ada yang
menolak namun ada juga yang menerima.
Dalam melaksanakan kegiatan KIA sesuai visi Puskesmas Rawat Inap
Purwodadi yang berpedoman pada tujuan,tata nilai dan budaya yang sudah
ditetapkan yaitu PRIMA yang mempunyai makna ( Profesional, Ramah, Inisiatif
dan Inovatif, Malu, Akuntable ).

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas Rawat Inap Purwodadi terletak diwilayah kecamatan Tebing
Tinggi yang terdiri dari 4 desa dengan jumlah penduduk 13.973 jiwa dengan
jumlah ibu hamil 273 orang, bayi 206 orang, balita1.019 orang, dan jumlah
PUS 2.517 orang, berdasarkan jumlah penduduk tahun 2020.
Dari hasil penilaian kinerja tahun 2020 kunjungan ibu hamil k4
sebanyak 86,51%, bumil resti 87,93%, neonatus 79,53%, balita 80,11%, dan
KB aktif 100%.
Berdasarkan data tersebut diatas maka disusunlah kerangka acuan
program KIA dan KB Puskesmas Rawat Inap Purwodadi tahun 2020 yang
disusun berdasarkan RUK / RPK Puskesmas Rawat Inap Purwodadi Tahun
2020.
.
III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu kesehatan ibu dan anak, perorangan, dan masyarakat.
2. TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan cakupan pelayanan KIA
2. Meningkatkan cakupan ANC terpadu
3. Meningkatkan cakupan Bumil resti terpantau petugas kesehatan
4. Menurunkan AKI dan AKB
5. Meningkatkan cakupan nifas dan nifas resti yang terpantau petugas
kesehatan
6. Meningkatkan cakupan kunjungan neonatus
7. Meningkatkan cakupan neonatus resti dan bayi resti yang terpantau
petugas kesehatan
8. Meningkatkan cakupan MKJP.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan program KIA meliputi :
1. Kelas ibu hamil
2. Sweeping ibu hamil dan Pemasangan stiker P4K
3. Pemantauan Bumil Resiko Tinggi
4. Pemantauan kesehatan ibu nifas
5. Pemantauan kesehatan neonatus resti
6. Pemantauan kesehatan bayi (SDIDTK) dan balita
7. Pemantauan bayi dan balita resiko tinggi
8. Supervisi Fasilitatif
9. Kemitraan dukun dengan bidan
10. Kegiatan pelayanan SHK pada bayi
11. Pelayanan Kespro pada PUS
12. Sosialisasi Caten dan KUA

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Macam Kegiatan :
1. Kelas Ibu Hamil
Kelas ibu hamil dilaksanakan setiap bulan di panti PKK desa atau di rumah
kepala desa atau juga di rumah warga dengan memberikan pengetahuan
kepada ibu hamil tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan ibu
hamil,bersalin,nifas,bayi dan balita.
2. Sweeping Ibu Hamil
Sweeping dilaksanakan setiap bulan dengan cara mencatat semua ibu hamil
yang baru dan belum masuk kohort ibu.
3. Pemasangan Stiker P4K
Pemasangan dilakukan setiap bulan di rumah masing-masing ibu hamil
dengan pemetaan ibu hamil.
4. Pemantauan ibu hamil resiko tinggi
Pemantauan dilaksanakan setiap bulan di rumah masing-masing ibu hamil
yang resiko tinggi.
5. Pemantauan Kesehatan Ibu Nifas
Pemantauan dilaksanakan setiap bulan di rumah ibu nifas
dengan memberikan pengetahuan/penyuluhan tentang
nifas.
6. Pemantauan Kesehatan Neonatus
Pemantauan dilakukan setiap bulan di rumah neonatus dengan melakukan
pemeriksaan sesuai MTBM.
7. Pemantauan Kesehatan Bayi (SDIDTK) dan Balita
Pemantauan dilakukan setiap bulan di posyandu dengan acuan sesuai
SDIDTK.
8. Pemantauan Bayi dan Balita Resiko Tinggi
Pemantauan dilaksanakan setiap bulan dengan kunjungan rumah setiap
menemukan bayi,balita resiko tinggi.
9. Pemantauan APRAS (Anak Pra Sekolah)
Pemantauan dilaksanakan setiap bulan di PAUD/TK dengan melakukan
kerja
sama lintas program dan lintas sektor dalam setiap kunjungan.
10. Supervisi Fasilitatif
Supervisi dilaksanakan 2 kali setahun di Pustu,Polindes dan BPM secara
bergantian sesuai jadwal yang telah disepakati antara penyelia dan
bidan
yang akan disupervisi fasilitatif.
11. Kemitraan Dukun dengan Bidan.
Pembinaan dan kerja sama antara bidan dengan dukun serta memberikan
pengetahuan tentang batas wewenang yang boleh dilakukan oleh dukun.

VI. SASARAN

Sasaran pemantauan program KIA,meliputi :


1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
3. Ibu nifas
4. Neonatus
5. Bayi
6. Balita
7. Murid Paud/TK (Apras)
8. Murid SMP/SMK
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No. RINCIAN TEMPAT SASARAN WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN PELAKSANAAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pelayanan Posyandu Ibu hamil v
kehamilan
(K1)
2. Pelayanan Ke rumah atau Ibu hamil v v v v
kehamilan swiping K4
resti dan
pemasangan
stiker p4k
3. Pelayanan posyandu Ibu hamil v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
kelas ibu
hamil
4. Pelayanan Ke rumah atau Ibu nifas v v v v
ibu nifas swiping
5. Pelayanan Ke rumah atau Neonatal v v v v
neonatal swiping resti
resti
6. SDIDTK Posyandu Balita v v
TK/PAUD
7. sosialisasi Puskesmas Bidan v
AMP pkm,
pustu, dan
poskesdes
8. kemitraan puskesmas bidan dan v
bidan dan dukun
dukun
9. KESPRO PKM PUS v v v
pada PUS
10. SHK pada Ke rumah atau BBL 2-3 v v v v
bayi umur swiping hari
2-3 hari
11. Sosialisasi Kantor camat PKM dan v
CATEN dan KUA
MOU
12. Kegiatan PUSTU dan Bidan v v
fasilitatif POSKESDES
KIA dan KB
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi kegiatan KIA dilakukan setiap bulan dicatat dalam kohort ibu,bayi,balita,apras,PWS KIA,LB3 KIA,laporan sufas kemudian
direkap oleh bidan koordinator dan dipaparkan saat minilokakarya bulanan rutin.
Kegiatan program KIA dikatakan tercapai bila memenuhi indikator sebagai berikut target peserta kelas ibu hamil 90 ibu hamil,sweeping ibu
hamil 99% dari jumlah ibu hamil yang ada,target pemasangan stiker P4K 100%,target pemantauan bumil resti 80% dari jumlah bumil
resti,target pemantauan kesehatan neonatus 98% dari jumlah seluruh neonatus,target SDIDTK bayi 96% dari jumlah bayi,target SDIDTK
balita 84% dari jumlah balita,target SDIDTK Apras 80% dari jumlah murid apras,target kunjungan supervisi fasilitatif ke pustu,polindes dan
BPM 2 kali per tahun dan target kemitraan dengan dukun adalah 100% dari jumlah dukun yang ada.
VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Hasil kegiatan program KIA dicatat dalam kohort/pembinaan program
KIA,dievaluasi setiap bulan dan dilaporkan ke Dinkes dalam laporan
PWS KIA dan LB3 KIA setiap bulan.

IX. PEMBIAYAAN
Biaya program KIA sebagian besar dianggarkan dalam BOK 2017.

Anda mungkin juga menyukai