Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS BALAI SEPUAK
KECAMATAN BELITANG HULU
Jln. Bhakti Husada – Balai Sepuak 78582
Telp. 082253886100 Email: pkmbalaisepuak@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL

DI UPTD PUSKESMAS BALAI SEPUAK KABUPATEN SEKADAU

TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN

Program pembangunan kesehatan di Indonesia pada saat ini masih


diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang rentan kesehatan yaitu Ibu hamil , bersalin, bayi pada masa
perinatal dan balita.

Penggunaan buku KIA diharapakan dapat meningkatkan kualitas pelayanan


kesehatan Ibu dan Anak sehingga penurunan AKI dan AKB dapat tercapai
maksimal.. Penyebarluasan penggunaan buku KIA dilakukan melalui Puskesmas,
RS, kegiatan Posyandu dan lain – lainnya dengan bertujuan agar terjadi
peningkatan pengetahuan ibu, selain itu buku KIA juga dapat digunakan sebagai
alat pemantau kesehatan dan tumbuh kembang ibu dan anak.

Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama dalam bentuk tatap
muka berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, KB dan akte kelahiran

II. Latar Belakang


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada pertengahan 2022 jumlah
penduduk di Indonesia telah mencapai 275,77 juta jiwa.Untuk menekan kematian
Ibu dan Bayi, maka Kemenkes meluncurkan Program Kesehatan Untuk
memperbaiki dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Pada saat ini
penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak dilakukan
melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu
ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu.
Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus
perkasus namun memiliki kelemahan antara lain
a. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalahkesehatan
yang dialami saat konsultasi
b. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yangdiberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki olehpetugas saja
c. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pem antauan
ataupembinaan secara lintas sektor dan lintas program
d. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan

Untuk mengatasi kelemahan - kelemahan di atas, direncanakan metode


pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi buku KIA dan materi lainya yang bersangkutan dengan ibu hamil ato
kesehatan masa kini dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti
diskusi dan tukar pengalaman antara ibu - ibu hamil dan petugas kesehatan.
Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama Kelas Ibu Hamil CETAR
SECETING(CERDAS PINTAR SEHAT CEGAH STUNTING).

III. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Meningkatakan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawtan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos
kepercayaan, adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
B. Tujuan Khusus :
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta, antara Bumil dengan
petugas kesehtan tentang kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawtan nifas,
KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos kepercayaan, adat istiadat
setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang :
a. Kehamilan, perubahan tubuh, apakah kehamilan itu ?
b. perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan,
dan P4K(perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi)
c. Persalinan (tanda - tanda persalinan, tanda bahay a persalinan
dan proses persalinan)
d. Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat
menyusui ekslusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda
bahaya dan penyakit ibu nifas)
e. KB pasca persalinan
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, tanda bahaya
bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi dan anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir)
g. Mitos, kepercayaan, adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatanibu dan anak
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV - AIDS dan
pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil )

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan dalam Kelas Ibu hamil yaitu berbentuk pertemuan, setiap satu kelas
Ibu Hamil dilaksanakan sebulan sekali selama 12 bulan.

V. Cara melakukan kegiatan


Dalam kegiatan Kelas ibu Hamil, desa berperan sebagai fasilitator kegiatan
serta mendukung kegiatan.
Kader berperan dalam menggerakan ibu hamil untuk datang ke kelas ibu
hamil, dalam pelaksanaan kelas ibu hamil tidak hanya program KIA saja yang
terlibat tetapi juga program Gizi, promkes, P2P dan kesling juga terlibat
dalam pemberian penyuluhan.
Pelasanaan kelas ibu hamil yaitu dengan pertemuan, Ibu Hamil diundang
untuk datang ke Balai desa atau Posyandu tempat dilaksanakannya kelas Ibu
Hamil.

VI. Sasaran
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 7 s/d 42
minggu atau Aterm, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu
sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam
hamil.

DESA/ DUSUN JA F M A M J J A S O N D
N E A P E U U G E K O ES
B R R I N L S P T V
I I
BALAI SEPUAK A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
BALAI SEPUAK B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kumpang Ilong √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SP 8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sengkabang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Temedak merat(ijuk) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pakit mulau √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Terduk Dampak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bukit Rambat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mengaret √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk Mulau KBP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Batuk Mulau √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 6 orang setiap kelas
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Kelas Ibu Hamil dilaksanakan 12 kali pertemuan


Sumber Pembiayaan BOK

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Pemegang program KIA
dan membuat laporannya untuk Kepala Puskesmas. Apabila ada
ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka Kepala Puskesmas
dengan Pememgang program KIA harus mencari penyebab masalahnya dan
mencari solusi penyelesaiannya.

IX. Pencatatan pelaporan dan evaluasi


Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan
kegiatan dan dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu
dibutuhkan. Pelaporan dilakukan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan ke Kepala Puskesmas, untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan
lainnya. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 6 bulan melalui rapat evaluasi.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Balai Sepuak

Dwi Yunidar Kartadi Singkawanto,S.K.M

NIP. 19750326 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai