DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALIDONI
Jl.TalangGading No.78 RT.07 Kec.Kalidoni
Telp.(0711) 712938 Email : puskesmaskalidoni@ymail.com
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia
seutuhnya antaralain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan
sedini mungkin sejak anak di dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang
dilakukan sebelum dan semasa hamil dan melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan
kelahiran dengan selamat. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di
dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditunjukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup
anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun
sosial serta memiliki inteligensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
Mengingat jumlah balita di indonesia sangat besar yaitu sekitar 100 persen
dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tubuh
kembang balita di indonesia perlu mendapatkan perhatian serius yaitu mendapat gizi
yang baik, stimulai yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan
berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
Selain hal-hal tersebut, sebagai faktor lingkungan yang dapat menggangu tumbuh
kembang anak juga perlu dieliminasi.
Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk
kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga
lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya
masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan
sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan
memasuki jenjang pendidikan formal. Indikator keberhasilan pembinaan tumbuh
kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak tetapi juga
mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang secara optimal.
B LATAR BELAKANG
Setelah masa balita,masa balita juga masa yang tidak kalah penting untuk tumbuh
dan berkembang ,pada masa ini,anak memperhatikan kejadian sekelilingnya /
lingkungannya untuk mulai belajar dan meniru setiap tindakan yang dia lihat dan ia
rasakan.Pada masa balita,anak belajar berbicara ,melakukan tindakan seperti yang
ia lihat. Anak mulai mengenal segala hal yang ia temui.sayang sekali pada masa ini
anak juga masih sangat rentan terhadap penularan penyakit,terutama penyakit
infeksi .dibutuhkan juga pemantauan yang sangat ketat dan
berkesinambungan .pengawasan tidak hanya dilakukan orang tua, namun petugas
kesehatn juga memiliki peranan yang sangat kuat dalam hal pengawasan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak.salahsatu sarana untuk memantau tumbuh
kembang balita adalah posyandu. setiap bulan dengan kegiatan pemantauan
tumbuh kembang.
.
C.TUJUAN
1.TUJUAN UMUM
Agar semua balita umur 0-5 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu
bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini..
2.TUJUAN KHUSUS
F.SASARAN
Semua anak umur 0 – 5 tahun yang ada di wilayah kerja puskesmas
N Tahun 2022
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SDIDTK
I. Pendahuluan
Angka kematian bayi berhasil diturunkan secara tajam dari 68 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 1990an menjadi 34 per 1.000 kelahiran
hidup. Penurunan kematian neonatal berlangsung lambat yaitu dari 32 per
1.0000 kelahiran hidup pada tahun 1990an menjadi 19 per 1.000 kelahiran
hidup, dimana 55,8% dari kematian bayi terjadi pada periode neonatal,
sekitar 78,5%-nya terjadi pada umur 0-6 hari.
Sekitar 11,5% bayi lahir dengan berat badan lahir rendah kurang dari
2500 gram. Data dari SKRT 2001 menunjukkan bahwa bayi berat badan
rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor terpenting kematian neonatal.
Penyumbang utama kematian BBLR adalah prematuritas, infeksi, asfeksia
lahir, hipotermia dan pemberian ASI yang kurang adekuat.
Perilaku/kebiasaan yang merugikan seperti memandikan bayi segera
setelah lahir atau tidak segera menyelimuti beyi setelah lahir, dapat
meningkatkan risiko hipotermia pada bayi baru lahir.
4.1 Maksud
Penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan,kecacatan, dan kematian oleh dokter, bidan, dan
perawat terlatih
4.2Tujuan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan sudah sesuai dengan apa yang sudah tertuan
di dalam SOP
Dalam kegiatan kunjungan neonatus risti lintas progran dan lintas sektor sangan
berperan terutama memberikan dukungan demi tercapainya tujuan kegiatan.
Adapun lintas program dan lintas sektor terkait yaitu sebagai berikut :
Lintas program :
- Dokter
- Bidan
- Petugas Gizi
Lintas sektor :
- Ketua RT
- Kader Posyandu
- Ibu Bayi
Jadwal terlampir
Biaya kegiatan ini berasal dari dana alokasi skusus non fasilitas bantuan operasional
keselamatan tahun 2017, satuan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Palembang.
X. PENUTUP