Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELACAKAN KEMATIAN MATERNAL PERINATAL


(OTOPSI VERBAL MATERNAL PERINATAL)
UPTD PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN TAHUN 2022

A. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari
derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan
atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga dapat
digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini
dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama
kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan.

B. Latar Belakang
Beberapa program penurunan AKI dan AKN di Indonesia telah dilakukan
melalui kebijakan Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satunya adalah
dengan meningkatkan mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan
ibu serta neonatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan konsep Audit Maternal
Perinatal/Neonatal (AMP) tingkat Kota.
AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas
kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien/ keluarga,
petugas kesehatan, manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan. Melalui
kegiatan ini diharapkan para pengelola program KIA di Kota Semarang dan para
pemberi pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan
di tingkat pelayanan rujukan (RS Kota Semarang) dapat menetapkan prioritas
untuk mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh tersebut.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus

a. Tujuan Umum
Mendapatkan data kematian ibu untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di
seluruh wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngemplak Simongan dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu.

b. Tujuan Khusus
1. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus maternal perinatal
secara teratur dan berkesinambungan di wilayah kerja puskesmas.
2. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak
yang di perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan
dalam pembahasan kasus.
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

a. Kegiatan pokok
Melakukan pelacakan berdasarkan wawancara dengan keluarga pasien
berdasarkan kasus kejadian baik laporan dari kader maupun tokoh
masyarakat.

b. Rincian Kegiatan
1. Melakukan wawancara dengan menggunakan formulir otopsi verbal
2. Melakukan pencatatan berdasarkan hasil wawancara
3. Menyimpulkan penyebab kematian berdasarkan wawancara dengan
keluarga

E. Cara melaksanakan kegiatan

Berikut cara melaksanakan kegiatan pelacakan kematian maternal perinatal:

1. Petugas mengkonfirmasi ulang informasi yang diterima kepada kader


kesehatan/RT/RW.
2. Petugas melaporkan informasi kepada Kepala UPTD Puskesmas Ngemplak
Simongan.
3. Petugas melakukan persiapan kunjungan dengan menyiapkan form
OVM/OVP/OVM.
4. Petugas melakukan otopsi verbal dengan melakukan wawancara ke pihak
keluarga mengenai identitas pasien, riwayat ANC, kronologi persalinan,
riwayat rujukan, tindakan dan pengobatan yang telah diberikan kepada
pasien, riwayat persalinan sebelumnya.
5. Petugas melakukan otopsi verbal dengan wawancara kepada Bidan
penolong persalinan jika persalinan ditolong oleh Bidan.
6. Petugas melengkapi pencatatan dan dokumen.
Petugas melaporkan hasil otopsi verbal kepada Kepala UPTD Puskesmas
Ngemplak Simongan dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Pelaksanaan pelacakan kematian maternal di wilayah kerja Puskesmas
Ngemplak Simongan juga perlu memperhatikan tata nilai puskesmas sebagai
dasar memberi pelayanan yaitu:

1. Santun yaitu sopan baik tutur kata dan perilaku dalam memberikan
pelayanan.
2. Mandiri yaitu memiliki kemampuan berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif
dalam memberikan pelayanan.
3. Amanah yaitu memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan
standar pelayanan yang ditetapkan serta dapat dipertanggung jawabkan.
4. Rapi yaitu Rapi dalam berpenampilan dan bekerja demi kenyamanan
masyarakat.
5. Teladan yaitu menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat.
Dalam pelaksanaan pelacakan kematian maternal tidak lepas dari peran
lintas program dan sektor sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dan
melengkapi sebagai berikut:

NO KEGIATAN LINTAS PROGRAM LINTAS SEKTOR

1 Pelacakan 1. UKM (Gizi) 1.Camat


Kematian Menganalisa kasus Sebagai pemangku
Maternal kematian dari segi kebijakan dan sebagai
Perinatal kesehatan gizi selama pelindung wilayah
hamil kerja puskesmas

2. Lurah/FKK/PKK/
Kader/RT/RW
2. UKP (Dokter)
a. Sebagai sumber
Menganalisa kasus
informasi terhadap
kematian dari segi riwayat
kronologi kejadian
kesehatan ibu selama
hamil

F. Sasaran
Kasus kematian ibu, perinatal dan neonatal di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Ngemplak Simongan.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Pelaksanaan pelacakan kematian maternal perinatal (otopsi verbal) selambat-
lambatnya 7 hari setelah menerima laporan.

H. Evaluasi pelaksanaaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi kegiatan dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan dan dilakukan
secara tertulis.

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan menggunakan form OVM/OVP/OVN (Otopsi Verbal
Maternal/Perinatal/Neonatal). Pelaporan dilakukan setelah selesai melakukan
pelacakan selambat-lambatnya 1 minggu oleh Bidan Koordinator Puskesmas
dan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Anda mungkin juga menyukai