Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN
UOBF PUSKESMAS PANDAAN
Jl. Ahmad Yani No. 11 Petungasri, Pandaan, Kab. Pasuruan
Telp : (0343) : 631539 - Email : Puskesmaspandaan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMANTAUAN IBU NIFAS RESTI

I. PENDAHULUAN
Sebagai salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi,
perlu dilakukan penguatan sistem kesehatan yang mendukung kesehatan
ibu dan anak (KIA) dari segala elemen, termasuk dalam hal penguatan
system informasi. Diranah KIA, system informasi yang selama ini berjalan
yaitu pendataankasus risiko tinggi (risti) dan audit maternal perinatal
(AMP). Namun demikian integrasi antara kedua pendataan KIA ini sering
kurang optimal dan tidak tertuang dalam bentuk tindakan langsung untuk
mengantisipasi terjadinya kematian ibu dan bayi dalam jangka waktu
dekat.
System pendeteksian kasus risiko tinggi dapat berpotensi untuk
mencegah terjadinya kasus-kasus kematian ibu, penelaahan tersebut juga
menunjukan fungsi rujukan maternal-neonatal yang masih belum terpenuhi
dalam haltata cara merujuk pasien, alur merujuk pasien , serta
penggolongan kasus yang perlu dirujuk.Selain itu juga kurang optimalnya
tindak lanjut yang diwujudkan dari hasil rekomendasi AMP.

II. LATAR BELAKANG


Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil yaitu selama kira-kira 6 minggu. Kebijakan teknis mengenai
kunjungan untuk ibu nifas adalah paling sedikit 4 kali kunjungan yaitu pada 6-8
jam setelah lahir, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan dan 6
miggu setelah persalinan.
Oleh karena itu, dengan indikator ini dapat di ketahui cakupan pelayanan
nifas secara lengkap ( memenuhi standart pelayanan dan menepati waktu yang di
tetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu
nifas, disamping menggambarkan kemampuan manajeman ataupun
kelangsungan program kesehatan ibu dan anak.
Angka kematian ibu pada ibu nifas di Indonesia masih terbilang cukup
tinggi, karena pada periode ini adalah masa kritis baik buat ibu maupun bayinya.
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan,
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Sehingga asuhan
masa nifas sangat diperlukan untuk mencegah angka kesakitan dan kematian
pada periode ini.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh
anaknya, memantau kesehatan ibu dan bayinya serta mengidentifikasi yang
menyertai selama masa nifas.
2. Tujuan khusus
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologinya
b. Melaksanakan skrining yang komprehensip pada ibu maupun
bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana.

IV. PERAN PIHAK-PIHAK TERKAIT


Bidan desa, kader asuh wilayah puskesmas pandaan serta lintas sektor
desa, kelurahan, tim penggerak PKK

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelaksanaan pemantauan ibu nifas resiko tinggi di laksanakan di 12
Desa/Kelurahan wilayah kerja UOBF Puskesmas Pandaan. Kegiatan
pemantauan ibu nifas resiko tinggi meliputi :
a. Memeriksa kesehatan ibu dan bayinya serta memantau komplikasi yang
mungkin terjadi.
b. Memberikan konseling tentang kesehatan yang di butuhkan ibu nifas.
c. Melakukan pelayanan keluarga berencana yang sesuai.
d. Melakukan rujukan bila diperlukan.
N KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
O
1 Pemeriksaan ibu nifas Bidan memeriksa ibu nifas dan menentukan ibu
nifas yang beresiko untuk dipantau
2 Pemantauan berkala Bidan memantau menggunkan buku kesehatan
oleh Bidan ibu dan anak secara berkala
3 Pelaporan Bidan melaporkan hasil perkembangan kasus ke
Puskesmas
4 Temuan kasus baru Bidan merujuk ibu nifas yang perlu mendapat
dan Rujukan oleh penanganan segera ke wilayah Puskesmas
bidan ke Puskesmas

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Metode yang digunakan dalam pemantauan ibu nifas resiko tinggi adalah
kunjungan rumah dan pemeriksaan.

VII. SASARAN
Sasaran pelaksanaan pemantauan ibu nifas resiko tinggi adalah semua ibu
nifas resiko tinggi yang ada diwilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas
Pandaan.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan pemantauan ibu nifas resiko tinggi dilaksanakan dengan jadwal
sebagai berikut :
No Kegiatan Tahun 2022
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menemukan dan
mencatat kasus jika X x X x x x x x x x x x
ada kasus
2 Rujukan jika ada
X x x x x x x x x x x x
kasus
3 Laporan X x x x x x x x x x X x

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi dilakukan oleh bidan wilayah dengan menggunakam buku KIA dan
kohort ibu saat pemeriksaan ibu nifas resti .
2. Bidan mencatat hasil pemeriksaan di buku KIA dan kohort ibu dan dilaporkan
tiap bulan di Puskesmas melalui laporan bufas resti, LB3 KIA dan PWS KIA.
X. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
Program KIA telah terbukti efektif dalam mengatasi aki, salah satunya
kebijakan program kia dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan pada
ibu nifas berisiko tinggi yang bermutu adalah dilaksanakannya pencatatan dan
pelaporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Pencatatan dan pelaporan yang
dilakukan meliputi KF1, KF2 dan ,KF3 beserta penanganan komplikasi obstetric
dan neonatal.

XI. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2019
tentang perubahan ke 2 atas pmk no.46 tahun 2015 tentang Akreditasi
fasilitas kesehatan tingkat pertama.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada standar
pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
4. KMK No.HK01.07/NENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
Pengendalian Corona Deseases.
5. Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
edisi tahun 2017.

XII. TANDA TANGAN KAPUS DAN PJ UKM

Mengetahui Pandaan, Januari 2022


Kepala UOBF Puskesmas Pandaan Penanggung Jawab UKM

dr. SUDJARWO Febby Handayani, S.Keb.Bd.


NIP. 196906262007011015 NIP. 198202092003122003

Anda mungkin juga menyukai