Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SINGGALANG
Jln. Raya Singgalang Km. 3, Email:pkm.singgalang@gmail.com Kode
Pos 27151

KEGIATAN PENURUNAN JUMLAH


KEMATIAN IBU DAN JUMLAH

KEMATIAN BAYI

I. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi. AKI
merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal oleh suatu penyebab
kematian terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidental) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa 42 hari setelah melahirkan tanpa
memperhitungkan lama kehamilan (Kemenkes RI dan Measure DHS ICF
International, 2012). Saat ini, penurunan Jumlah kematian Ibu dan Jumlah
kematian Bayi masih menjadi prioritas program kesehatan di
Indonesia.Turunkan angka kematian ibu melalui deteksi dini dengan
pemenuhan USG di puskesmas.salah satu agenda utama SDGs adalah
menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi.pemeriksaan
antenatal yang berkualitas dan teratur selama kehamilan akan
menentukan status kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan.Hingga
saat ini, Jumlah Kematian ibu masih di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran
Hidup,belum mencapai target yang ditentukan yaitu 185 per 100.000 KH
di tahun 2024. Demikian juga bayi dan balita yang masih harus kita
selamatkan dari kematian.Target kematian ibu dan anak dilakukan melalui
intervensi Spesifik yang dilakukan saat dan sebelum
kelahiran.Kementrian kesehatan RI menetapkan pemeriksaan ibu hamil
atau Antenatal care (ANC) dilakukan minimal sebanyak 6 kali selama 9
bulan sebagai bentuk komitmen untuk penyedian layanan esensial bagi
ibu hamil. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi
strategis untuk berperan dalam upaya percepatan penurunan Jumlah
Kematian Ibu dan Bayi. Paradigma baru dalam upaya menurunkan angka
kematian ibu, bayi, dan anak yaitu dengan asuhan secara
berkesinambungan. Asuhan secara berkesinambungan diberikan agar
kejadian Kematian Ibu dan Bayi dapat ditekan karena komplikasi selama
kehamilan sampai masa nifas terdeteksi sedini mungkin (Kemenkes RI,
2015).

Setiap kehamilan memiliki peluang untuk terjadinya suatu keadaaan


gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa mendatang, yaitu
kemungkinan terjadinya komplikasi obstetrik pada saat persalinan yang
dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan
atau ketidakpuasan (5 K) pada ibu dan atau bayi (Rohjati,2011). Peran
bidan dalam penurunan Jumlah Kematian Ibu dan Bayi antara lain
memberikan pelayanan yang berkesinambungan berfokus pada aspek
pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi
kesehatan, pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan
kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini
pada kasus-kasus rujukan (Kemenkes RI, 2015)
II. Latar Belakang
Jumlah kematian ibu adalah banyaknya wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil)
selama kehamilan,melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100 000
kelahiran hidup.
Jumlah Kematian Ibu adalah Kematian yang terjadi pada ibu karena
peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Jumlah Kematian Bayi
(Infant Mortality Rate) merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di
sebuah negara dari sisi kesehatan masyarakatnya. Jumlah Kematian Bayi
adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000
kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Kematian Bayi adalah
banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perkembangan dan asuhan kebidanan
berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui perkembangan dan asuhan kebidanan
kehamilan
b) Untuk mengetahui perkembangan dan asuhan kebidanan
persalinan
c) Untuk mengetahui perkembangan dan asuhan kebidanan
BBL/neonatus
d) Untuk mengetahui perkembangan dan asuhan kebidanan
masa nifas
e) Untuk mengetahui perkembangan dan asuhan kebidanan
kontrasepsi
f) Mendokumentasikan asuhan kebidanan saat kehamilan,
persalinan, nipas, bayi baru lahir dan neonatus, keluarga
berencana

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pelayanan Kesehatan ibu dan Anak meliputi beberapa
kegiatan :

1.Persalinan dilakukan di fasiltas pelayanan kesehatan Kegiatan ini

Bertujuan untuk:
a).Pencapaian target persalinan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan sebesar 100 %
Kegiatan meliputi :
1. Pemantauan wilayah setempat (PWS-KIA)
2. Pelaksanaan persalinan normal dan aman di
puskesmas.
3. Penemuan kasus risti dan tindak lanjutnya.
4. Audit Maternal

2.Peningkatan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Nifas Kegiatan ini


bertujuan:
a) Meningkatkan kualitas KN dengan MTBM dan Kunjungan
Nifas
Kegiatan ini meliputi :
1. Orientasi KN dan KF
2. Implementasi KN dan KF
3. Evaluasi KN dan KF Lokasi
4. Audit Perinatal
3. Peningkatan Kualitas bayi dan Balita
V. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini
1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin

VI.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus.

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Sistem pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap selesai pelaksanaan
kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Singgalang Koordinator Pelayanan KIA

Halimah,S.ST Rita Helfi GBG,Amd.Keb


NIP. 19690313 198912 2 001 NIP. 19750817 200604 2 003

Anda mungkin juga menyukai