Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MARATUA
Jl. Poros Tl. Harapan - Payung-Payung Kamp. Tl. Harapan
Kec. Maratua Kode Pos 77381 Email : maratuapuskesmas@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM

UPAYA KESEHATAN IBU, ANAK, DAN KELUARGA BERENCANA

I. Pendahuluan

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan yang meliputi


seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan
utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
dilakuakan secara berkelanjutan.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai
pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu, perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan dan
pembangunan kesehatan di dalam masyarakat untuk membantu dan memelihara kesehatan
masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
menunjang tercapainya tujuan kesehatan secara terpadu dan menyeluruh.

II. Latar Belakang

Seperti kita ketahui bahwa angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu
indikator dalam tujuan pembangunan kesehatan Indonesia. Secara tren Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari tren 390 per 100.000 ( SDKI th
1990) kelahiran hidup menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup, namun demikian jika
dibandingkan dengan target MDGs pada tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup masih cukup jauh.
Sementara itu Angka Kematian Bayi (AKB) berdasarkan SDKI tahun 2012 adalah 32
per 1000 kelahiran hidup juga masih jauh dari target MDgS yaitu 23 per 1000 kelahiran
hidup. Kematian ibu terjadi pada perempuan yang terlalu muda untuk hamil, terlalu tua
untuk hamil, jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, serta kehamilan yang terlalu sering.
Selain itu, terdapat beberapa kondisi lainnya seperti Anemia pada penduduk usia 15-25
tahun masih tinggi yaitu sebesar 18,4% (Riskesdas, 2013); Perkawinan usia dini yang
masih tinggi yaitu sebesar 46,7% (Riskesdas, 2012); dan Kebutuhan pelayanan KB yang
tidak terpenuhi atau unmet need masih relatif tinggi, yaitu sebesar 8,5% (SDKI, 2012).
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu anak dan KB dalam rangka membantu mempercepat penurunan
AKI dan AKB adalah melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat. Upaya dalam
meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara dan merawat
kesehatan ibu anak dan KB adalah melalui penggunaan buku KIA sehingga perlu diberikan
pemahaman tentang buku KIA salah satunya melalui wadah kelas ibu hamil.
Pemberdayaan masyarakat melalui posyandu, kelas balita juga sangat perlu dilaksanakan
sehingga kesehatan ibu hamil, bayi, balita bisa selalu dipantau. Selain itu juga memberikan
pemahaman mengenai kesehatan reproduksi mulai dari remaja putri, pasangan usia subur
dan wanita mendekati menopouse. Tidak hanya kesehatan reproduksi, tetapi juga
pentingnya alat kontrasepsi serta pemilihan alkon yang tepat sesuai pasangan usia subur.

Pemerintah bersama masyarakat dalam hal ini UPT Puskesmas Maratua bertanggung
jawab untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap informasi dan pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari remaja, pasangan usia subur, hamil, pertolongan
bersalin oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi,
perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta akses terhadap pelayanan
keluarga berencana.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Maratua


dan menurunkan angka kematian ibu dan anak.

B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan sasaran upaya dalam bidang
kesehatan
2. Meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan sasaran upaya dalam menghadapi
masalah kesehatan dan kegawatdaruratan yang terjadi
3. Menurunkan angka kematian Ibu dan anak
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit – penyakit menular
5. Meningkatkan kemandirian masyarakat dan sasaran upaya dalam bidang kesehatan
terutama kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana
6. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

Melakukan pemeriksaan kehamilan baik di


1. Pemeriksaan Ibu Hamil dalam maupun di luar gedung sesuai dengan
standar pelayanan minimal (10T)

Melakukan pemantauan bagi bumil yang


Pemantauan Bumil KEK dan mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK)
2.
Anemia dan anemia selama kehamilan sampai pada
persalinan dan nifas
Melakukan pemantauan pada ibu hamil dan
Pemantauan Bumil dan Bufas ibu nifas yang mempunyai faktor resiko
3.
Resti sehingga meminimalisir terjadinya
kegawatdaruratan
Membantu merencanakan persalinan yang
aman dan persiapan menghadapi komplikasi
bagi ibu hamil, termasuk perencanaan KB
pasca persalinan dengan menggunakan stiker
4. Pelaksanaan P4K
sebagai media notifikasi sasaran dalam
rangka meningkatkan cakupan dan mutu
pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir.
Melakukan pendataan bagi ibu hamil yang
belum melakukan kunjungan sesuai standar
5. Sweeping DO K4
pelayanan minimal (pemeriksaan kehamilan
minimal sebanyak 4kali)
Penyelenggaraan kelas ibu hamil yang berisi
6. Kelas Ibu Hamil tentang materi seputar kehamilan, melahirkan ,
nifas dan kb
Melakukan pendataan pada pasangan usia
7. Sweeping PUS tak BerKB
subur yang tidak memakai alat kontrasepsi
Melakukan kunjungan rumah pada pasangan
Home Visit DO KB dan
8. usia subur dan mensosialisasikan mengenai
sosialisasi Alat Kontrasepsi
alat kontrasepsi yang tepat
Melakukan kunjungan rumah untuk memantau
9. Kunjungan Neonatus kesehatan neonatus dan menangani masalah
yang terjadi
Melakukan kegiatan posyandu balita dengan
10. Posyandu balita
metode 5 meja
Penyelenggaraan kelas balita yang berisi
pembelajaran mengenai gizi, asi ekslkusif, gigi,
11. Kelas ibu balita
tumbuh kembang anak, penyakit pada anak
dan berbagai permainan
Melakukan pemantauan pada bayi yang
12. Pemantauan Bayi Resti mempunyai faktor resiko sehingga
meminimalisir terjadinya kegawatdaruratan
Stimulasi Dini Intervensi tumbuh kembang
13. SDIDTK pada bayi, anak balita dan anak TK ( pra
sekolah )
Memeriksa bayi 48-72 jam untuk diperiksa
14. SHK
apakah mengalami Hipotiroid Kongenital
Pemberian materi, melakukan diskusi dengan
15. Penyuluhan KIA KB masyarakat mengenai kesehatan ibu, anak,
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan KIA KB di UPT Puskesmas Maratua yaitu dengan cara:
1. Pemeriksaan kehamilan
Memeriksa kehamilan dilakukan baik di Poli KIA, Poskesdes, Pustu dan juga di
posyandu. Pelayanan ini dilakukan secara rutin sesuai dengan standar pelayanan
minimal yang telah ditetapkan.
2. Pemantauan Bumil KEK dan Anemia
Pemantauan ibu hamil ini dilakukan dengan kunjungan rumah secara berkala setiap
bulan sampai kondisi ibu normal.
3. Pemantauan Bumil dan Bufas Resti
Pemantauan ibu beresiko tinggi ini dilakukan baik saat pelayanan di fasilitas kesehatan,
di posyandu, maupun kunjungan rumah bagi ibu yang tidak datang ke fasilitas
kesehatan.
4. Pelaksanaan P4K
Pelaksaan dalam membantu merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan KB pasca persalinan
dilakukan pada saat awal kunjungan pemeriksaan kehamilan. Namun, jika belum
terlaksana maka dilakukan kunjungan rumah guna membantu ibu merencanakan
persalinan yang aman, serta menempelkan stiker sebagai media informasi P4K.

5. Sweeping DO K4
Pendataan bumil yang DO K4 ini dilakukan dengan cara kunjungan rumah, khususnya
pada ibu hamil yang belum datang memeriksakan kehamilan sesuai jadwal kunjungan
berdasarkan standar pelayanan minimal.
6. Kelas Ibu Hamil
Proses belajar bersama dengan sekolompok ibu hamil, membahas masalah kehamilan,
persalinan, nifas, pemilihan KB, serta senam ibu hamil. Sistem pembelajaran berupa
diskusi, berbagi pengalaman dengan pemateri sebagai fasilitator.
7. Sweeping PUS Tak BerKB
Pendataan pasangan usia subur ini dilakukan dengan cara kunjungan rumah.
8. Home Visit DO KB dan Sosialisasi Alat Kontrasepsi
Kegiatan ini dilakukan pada pasangan usia subur yang tidak memakai alat kontrasepsi
apapun dengan cara kunjungan rumah. Selain itu memberikan konseling mengenai
macam-macam, efektifitas, kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi serta membantu
PUS untuk menentukan alkon yang sesuai.
9. Kunjungan Neonatus
Kegiatan ini dilakukan guna memantau bayi sejak lahir sampai 28 hari dengan minimal
3 kali kunjungan. Pemantauan bayi ini dilakukan dengan cara kunjungan rumah dan
memastikan pelayanan neonatus terpenuhi serta mengatasi masalah yang muncul.
10. Posyandu Balita
Kegiatan ini dilakukan di 5 Posyandu sesuai jadwal yang sudah ditentukan dengan
sistem 5 meja. Kegiatan yang ada di posyandu terintegrasi baik program KIA, Gizi,
Promkes, P2P, dan Kesling.
11. Kelas Ibu Balita
Proses belajar bersama dengan ibu-ibu yang mempunyai anak balita dengan metode
ceramah, tatap muka, diskusi, dan membahas masalah kesehatan anak balita,
imunisasi, penyakit yang sering terjadi pada anak balita, permainan anak balita dan isu
terkini tentang masalah kesehatan serta menggunakan media lembar balik sesuai
materi yang sudah ditentukan.
12. Pemantauan Bayi Resti
Pemantauan bayi beresiko tinggi ini dilakukan baik saat pelayanan di fasilitas
kesehatan, di posyandu, maupun kunjungan rumah pada saat kunjungan neonatus.
13. SDIDTK
Pemantauan dan pengelolaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan
berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang pada masa 0-5 tahun pertama kehidupan yang dilakukan oleh tenaga
yang sudah dilatih SDIDTK. Pemantauan ini dilakukan di posyandu dan kunjungan
rumah bagi bayi / balita yang tidak hadir di posyandu.
14. SHK
Memeriksa bayi yang berusia 48-72 jam untuk dideteksi Hipotiroid Konginetal dan
selanjutnya dikirim ke dinas kesehatan untuk dikirim ke laborat.
15. Penyuluhan KIA KB
Menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi mengenai masalah kesehatan
ibu, anak, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana baik dengan media lembar
baik atau media elektronik.

VI. Sasaran
Sasaran kegiatan ibu, anak dan KB yaitu :
1. Pemeriksaan kehamilan sasarannya semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPT
Puskesmas Maratua
2. Pemantauan Bumil KEK dan Anemia sasarannya yaitu ibu hamil yang mengalami
kondisi KEK dan anemia berdasarkan pemeriksaan penunjang
3. Pemantauan Bumil dan Bufas Resti sasarannya yaitu ibu hamil dan ibu nifas yang
mempunyai faktor resiko
4. Pelaksanaan P4K sasarannya yaitu semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPT
Puskesmas Maratua
5. Sweeping DO K4 sasarannya yaitu ibu hamil yang tidak datang memeriksakan
kehamilan sesuai jadwal kunjungan (minimal 4kali)
6. Kelas Ibu Hamil sasarannya yaitu semua ibu hamil yang berusia kehamilan 20-32
minggu yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Maratua
7. Sweeping PUS Tak BerKB sasarannya yaitu semua pasangan usia subur yang ada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Maratua
8. Home Visit DO KB dan Sosialisasi Alat Kontrasepsi sasarannya yaitu pasangan usia
subur yang tidak memakai alat kontrasepsi apapun
9. Kunjungan Neonatus sasarannya yaitu semua bayi yang berusia 0 – 28 hari yang ada
di wilayah kerja UPT Puskesmas Maratua
10. Posyandu Balita sasarannya yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan
PUS
11. Kelas Ibu Balita sasarannya yaitu semua balita yang berusia 6 – 59 bulan yang ada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Maratua
12. Pemantauan Bayi Resti sasarannya yaitu bayi berusia 0 – 28 hari yang memiliki faktor
resiko
13. SDIDTK sasarannya yaitu semua bayi, balita, dan anak prasekolah
14. SHK sasarannya yaitu semua bayi berusia 48 -72 jam yang ada di wilayah kerja UPT
Puskesmas Maratua
15. Penyuluhan KIA KB sasarannya yaitu seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja
UPT Puskesmas Maratua

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan jan feb mar aprl mei juni juli ags spt okt nov des

Pemeriksaan Ibu
1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Hamil √

Pemantauan Bumil
2. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
KEK dan Anemia
Pemantauan Bumil
3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan Bufas Resti
4. Pelaksanaan P4K √ √ √

5. Sweeping DO K4 √ √ √ √

6. Kelas Ibu Hamil √ √ √ √

Sweeping PUS tak


7. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
BerKB
Home Visit DO KB
8. dan sosialisasi Alat √ √ √ √ √
Kontrasepsi
9. Kunjungan Neonatus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. Posyandu balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11. Kelas ibu balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pemantauan Bayi
12. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Resti
13. SDIDTK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

14. SHK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

15. Penyuluhan KIA KB √ √


VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dilaksanakan setiap sebulan
sekali untuk melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


A. Pencatatan
1. Kegiatan program pada penyelenggaran UKP akan dicatat pada format pencatatan
harian (Rekam Medis dan Kohort) kemudian akan direkap pada akhir bulan.
2. Kegiatan program pada penyelenggaran UKM akan di dokumentasikan pada notulen
kegiatan.
B. Pelaporan
Laporan bulanan program KIA dilaporkan dalam bentuk LB3 kepada kepala Puskesmas
dan kemudian akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Berau.
C. Evaluasi Kegiatan
1. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas sebulan sekali.
2. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai