Anda di halaman 1dari 59

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe

DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO


TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

DYAH AYU SITORESMI


NIM. B09.076

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012

i
HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe


DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO
TAHUN 2012

Disusun Oleh :

DYAH AYU SITORESMI


NIM. B09.076

Telah diperiksa dan disetujui


Pada tanggal Juli 2012

Pembimbing

(Arista Apriani, S.ST)


NIK. 201188069

ii
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe


DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO
TAHUN 2012

Disusun Oleh :

DYAH AYU SITORESMI


NIM. B09.076

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Juli 2012

Penguji I Penguji II

(Anis Nurhidayati, SST., M.Kes) (Arista Apriani, S.ST)


NIK. 200685025 NIK. 201188069

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi

(Dheny Rohmatika, S.SiT)


NIK. 200582015

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet

Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo.

Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada

Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Arista Apriani, S.ST., selaku Pembimbing yang telah memberikan

pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Sri Sunaryati, Amd.Keb, selaku Pimpinan BPM Sri Sunaryati Sukoharjo

yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh ibu hamil di BPM Sri Sunaryati yang telah bersedia menjadi

responden dalam Karya Tulis Ilmiah.

iv
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi DIII Kebidanan Kusuma Husada Surakarta

terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Bapak, ibu dan adik-adikku yang selama ini menyayangi dan memberi support

kepada ku dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Dyah Ayu Sitoresmi
B09.076

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET Fe


DI BPM SRI SUNARYATI SUKOHARJO
TAHUN 2012

xiii + 44 halaman + 12 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Angka kejadian anemia di Jateng mencapai 57,1%. Angka


kejadian anemia di Kabupaten Sukoharjo didapatkan anemia pada balita umur 0
5 tahun (40,5%), usia sekolah (26,5%), Wanita Usia Subur (WUS) (39,5%), pada
ibu hamil (43,5%). Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena
terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 80 cc setiap bulan dan
kehilangan zat besi sebesar 30 40 mg
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di Bidan
Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada kategori baik,cukup,kurang.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif
Penelitian ini dilakukan di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo pada bulan Juni 2012.
Sampel dalam penelitian sebanyak 34 ibu hamil dan Instrumen penelitian ini
adalah kuesioner tertutup serta data yang diperoleh terdiri dari Data Primer dan
Data Sekunder
Hasil Penelitian : Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe
di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9
responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 6 responden (17,6%).
Kesimpulan : Jadi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri
Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19
responden (55,9%).

Kata Kunci : Pengetahuan, kehamilan, Tablet Fe


Kepustakaan : 24 literatur (tahun 2002 2011)

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

v Sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang? Tapi jika di
dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah
tiap musim merangkum semua musim yang lain,dan biarkanlah hari
ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan
kerinduan.
v Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di
sanalah nanti akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang
menyenangkan

v Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu

v Niscaya Allah akan meninggalkan orang-orang yang beriman


diantaramu orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat (QS. Al-Mujadalah : 11).

PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan
kepada :
1. Ayah dan ibu tercinta terima kasih atas doa,
dukungan moral dan materialnya.
2. Adik-adikku yang telah memberikan semangat
dan dukungannya selama ini.
3. Teruntuknya, terima kasih atas doa dan
semangatnya selama ini.
4. Teman-temanku (Marta, Dewi L, dll yang tak
bisa ku sebutkan satu per satu) yang setia
menemani, menghibur dan memotivasi serta
telah mengajarkan arti persahabatan.
5. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2009.
6. Almamaterku tercinta.

vii
CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Dyah Ayu Sitoresmi

Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo / 29 Agustus 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Ngiser RT 01 RW 02, Sonorejo, Sukoharjo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 01 Bulakrejo Sukoharjo Lulus tahun 2003

2. SMP Negeri 07 Sukoharjo Lulus tahun 2006

3. SMA Negeri 01 Mojolaban Sukohajo Lulus tahun 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii

CURICULUM VITAE ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 5

E. Keaslian Penelitian .............................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ..................................................................... 8

1. Pengetahuan .................................................................. 8

2. Kehamilan .................................................................... 18

ix
3. Zat Besi (Tablet Fe) ...................................................... 22

B. Kerangka Konsep ................................................................ 27

C. Kerangka Konsep ................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 29

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 30

D. Instrumen Penelitian ............................................................ 31

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 34

F. Variabel Penelitian .............................................................. 35

G. Definisi Operasional ............................................................ 35

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................. 36

I. Etika Penelitian ................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ................................................................ 39

B. Hasil Penelitian ................................................................... 39

C. Pembahasan ........................................................................ 40

D. Keterbatasan ........................................................................ 43

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 44

B. Saran ................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 27

Gambar. 2.2. Kerangka Konsep .................................................................. 28

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jadwal Pemeriksaan Ibu Hamil ................................................ 21

Tabel 2.2 Kebutuhan Mineral Untuk Ibu Hamil ....................................... 22

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................ 35

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe


di BPM Sunaryati Sukoharjo..................................................... 39

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Permohonan ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan menjadi Responden

Lampiran 7. Lembar Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 8. Koesioner Penelitian

Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 10. Data Hasil Penelitian

Lampiran 11. Distribusi Frekuensi

Lampiran 12. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih jauh dari target

yang dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran

pembangunan millenium. Hasil Survei Depkes RI, 2007 AKI di Indonesia

masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian

Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%, kematian

waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24% (Dinkes, 2011). Penyebab terjadinya

Angka Kematian Ibu (AKI) terbesar di Indonesia adalah pendarahan, infeksi

dan eklamsi, selain itu ada juga 4Terlalu terlalu muda, terlalu tua, terlalu

banyak anak, terlalu sering hamil, faktor fisiologis yang secara langsung dapat

menambah angka tersebut (Saifuddin, 2002).

Angka kejadian anemia di Jateng mencapai 57,1%. Angka kejadian

anemia Di Kabupaten Sukoharjo didapatkan anemia pada balita umur 0 5

tahun (40,5%), usia sekolah (26,5%), Wanita Usia Subur (WUS) (39,5%), pada

ibu hamil (43,5%) (Depkes RI, 2010).

Proses kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).

1
2

Seorang wanita baru dapat dipastikan hamil jika pemeriksaan telah

melihat tanda pasti hamil yaitu mendengar suara detak jantung janin, dapat

melihat dan meraba bentuk janin. Kehamilan normal berlangsung selama 38

40 minggu, jika dihitung dengan ukuran hari, kehamilan akan berakhir 266 hari

atau 38 minggu pasca ovulasi atau kira-kira 40 minggu dari akhir hari petama

haid terakhir atau 9,5 bulan dalam hitungan kalender (Arisman, 2010).

Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan cukup kalori,

protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk

memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta. Perencanaan gizi untuk

ibu hamil sebaiknya mengacu pada RDA dibandingkan ibu yang tidak hamil,

kebutuhan ibu hamil akan proten meningkat sampai 68%, asam folat 100% dan

zat besi 200 300%. Salah satu program yang menjadi andalan dalam

menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil adalah program distribusi tablet

Fe yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat dan

diberikan bagi ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari selama 90 hari

berturut-turut selama masa kehamilan.Tetapi banyak kendala yang menyertai

program ini karena rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi

tablet besi yang diberikan. Hal ini dibuktikan prevalensi anemia gizi pada ibu

hamil masih tinggi (Arisman, 2010).

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat

kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa

abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah sebelum waktunya.

(Manuaba, 2010).
3

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi

menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 80 cc setiap bulan dan

kehilangan zat besi sebesar 30 40 mg, di samping itu kehamilan memerlukan

tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan

membentuk sel darah merah janin dan plasenta, makin sering wanita

mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi.

Jika persediaan cadangan Fe minimal maka setiap kehamilan akan menguras

persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan

berikutnya (Manuaba, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri

Sunaryati Sukoharjo terdapat sebanyak 76 kunjungan ibu hamil pada bulan

Februari 2012, setelah peneliti mengadakan wawancara terhadap 7 ibu hamil

yang berkunjung di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo, 4

responden mengetahui pengertian tentang tablet Fe dan dosis minum selama

kehamilan sedangkan 3 responden belum mengetahui tentang pengertian tablet

Fe. Oleh karena pentingnya tablet Fe yang dibutuhkan dalam kehamilan untuk

pertumbuhan janin dan plasenta serta untuk peningkatan masa sel darah merah

ibu selama kehamilan, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri

Sunaryati Sukoharjo.
4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari Latar Belakang di atas perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di

Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di

Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tingkat

baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di

Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tingkat

cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di

Bidan Praktek Mandiri (BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tingkat

kurang.
5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi BPM

Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi

petugas kesehatan dalam memberikan konseling tentang pentingnya

mengkonsumsi Tablet Fe dalam kehamilan.

2. Bagi Responden

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah

wawasan pengetahuan dibidang kesehatan terutama tentang tablet Fe

3. Peneliti Lain

Dapat dijadikan bahan masukan dan wawasan tentang tablet Fe

serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku

perkuliaan

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe pernah

dilakukan :

1. Anisa Irmayanti (2009), dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di

RB Bina Sehat Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan analisis data dengan menggunakan analisis Chi-Square.

Hasil penelitian menunjukkan nilai chi kuadrat X2hitung (8,391) > X tabel

(5.591) dengan signifikan 0,000, sehingga dikatakan ada hubungan


6

pengetahuan ibu hamil dengan kejadian Anemia di RB Bina Sehat

Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta.

2. Suwati (2010) dengan judul Hubungan tingkat kepatuhan dalam

mengkonsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester

III di RS Panti Waluyo Surakarta Hasil penelitian menunjukkan Ada

hubungan antara Tingkat Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe

dengan Kejadian Anemia. Dari hasil uji statistik Chi square dengan

menggunakan SPSS for windows versi 12.0 diperoleh signifikan 0,001 <

0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara Tingkat Kepatuhan

dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia.

Perbedaan antara keaslian dan penelitian ini antara lain berbeda tahun

penelitianya,tempat penelitian, judul penelitian, metode penelitian, sampel dan

variable penelitiannya.

F. Sistematika Penelitian

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.


7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, kehamilan, tablet

Fe, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi,

sampel dan teknik pengambilan sampel, alat penelitian,

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode

pengolahan data dan analisis data serta etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil

penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan what (Notoadmodjo, 2010).

Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan

terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,

persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya.

Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi,

akidah, dan pikiran-pikiran (Isyraq, 2007).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

8
9

mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan.

menyatakan dan sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,

aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih

dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya

satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari

penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,


10

mengelompokkan dan lain sebagainya. Analisis merupakan

kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada

misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat

meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau

rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional

atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern

atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:


11

a) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah

tersebut dapat terpecahkan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.

Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat

tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat

modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai

kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat

berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun

informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan

lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut


12

diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang

mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus


13

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau

penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara

cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh

melalui intutif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak

menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan

kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut

berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan

penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan

deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum

dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan

kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.


14

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang

bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi

pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-

pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian

disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan

seseorang untuk memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses

berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar

secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya

pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk

dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research

metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang

mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan

oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam

memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi


15

langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta

sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini

mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Erfandi (2009), menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi

maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,

baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang

didapat tentang kesehatan.


16

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun

perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak

berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua

aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang

akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu.

Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan

menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut.

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas


17

pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi

baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke

dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini

terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah


18

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan

etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia.

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya

akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan

verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

2. Kehamilan

a. Pengertian

Masa kehamilan yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan

7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).


19

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2005), tanda-tanda kehamilan dibagi

menjadi 2 yaitu :

1) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena wanita

hamil tidak haid lagi dan perlu diketahui tanggal hari pertama

haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan.

b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), sering terjadi pada pagi

hari, tetapi tidak selalu.

c) Mengidam terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang

dengan makin tuanya kehamilan.

d) Mammae menjadi tegang dan membesar.

e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

f) Sering kencing terjadi karena kandung kencing tertekan oleh

uterus yang mulai membesar.

g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun.

h) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon

kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)


20

d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam).

e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement.

h) Reaksi kehamilan positif.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat

diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin

dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur

kehamilan 18 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop

Leannec.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada

usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16

minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka

janin dapat dilihat.

c. Asuhan pada ibu hamil

Asuhan pada ibu hamil meliputi 14 T, yaitu ukur tinggi

badan/berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,

pemberian imunisasi TT, pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet

selama kehamilan), test terhadap penyakit menular seksual/VDRL,


21

temu wicara/konseling, test/pemeriksaan Hb, Test/pemeriksaan urin

protein, test reduksi urin., perawatan payudara (tekan pijat payudara),

Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil), terapi yodium kapsul

(khusu daerah endemic gondok), terapi obat malaria (Saryono, 2010).

Tujuan asuhan antenatal menurut Saifuddin (2002), antara lain :

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan

sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Kecuali jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan

penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan

intensif.
22

Tabel 2.1 Jadwal pemeriksaan Ibu Hamil

Usia Kehamilan Waktu Pemeriksaa


0 - 28 minggu : 4 minggu sekali

28 - 36 minggu 2 minggu sekali


Di atas 36 minggu 1 minggu sekali
Sumber: Saifuddin, 2002

d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Menurut Saifuddin (2002), pada permulaan kehamilan ibu telah

harus makan-makanan yang mempunyai nilai gizi yang bermutu

tinggi, maka oleh karena itu harus banyak makan yang mengandung

protein, banyak ditemukan defisiensi Fe dan vitamin B12 pada calon

ibu baik diberikan Fe sehingga sulfas ferosus 200 mg 3 kali sehari,

kalsium dengan tablet berisi macam-macam vitamin seorang wanita

hamil memerlukan 2000 kalori sehari (Wiknjosastro, 2005).

Untuk tetap sehat dilanjutkan makanan yang mengandung zat-zat

berikut :

Tabel 2.2Kebutuhan Mineral dan Untuk Ibu Hamil

Mineral dan Vitamin Jumlah/Hari


Protein 65 gr
Kalsium 1g
Besi 17 g
Vitamin A 4500 mcg
Thiamin 1 mg
Riboflavin 1,3 mg
Niazin 1,5 mg
Vitamin C 170 mg
Sumber : Wiknjosastro (2005)
23

3. Zat Besi (Tablet Fe)

a. Pengertian

Zat besi merupakan microelemen yang esensial bagi tubuh. Zat

ini diperlukan dalam pembentukan darah, yaitu dalam sintesa

hemoglobin. Jumlah besi yang dibutuhkan untuk kehamilan tunggal

yang normal ialah sekitar 1000 mg, 350 mg untuk pertumbuhan janin

dan plasenta, 450 mg untuk peningkatan masa sel darah merah ibu, dan

240 mg untuk kehilangan basal (Sediaoetama, 2004).

b. Manfaat Tablet Fe

Fe meruapakan mineral mikro paling banyak terdapat dalam

tubuh, yaitu sebanyak 3- 5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Fe

sangat dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menunjang aktivitas

kerjanya. Di dalam tubuh berperan sebagai alat angkut oksigen dari

paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut elektron pada metabolisme

energi, sebagai bagian dari enzim pembentuk kekebalan tubuh dan

sebagai pelarut obat-obatan. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan

sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena

makanan sumber zat besi biasanya merupakan Vitamin A

(Waryana, 2010).

c. Sumber Fe

Makanan sumber Fe yang baik antara lain daging, ayam, ikan,

telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan pisang


24

ambon. Fe yang berasal dari dari hewani lebih mudah diserap oleh tubuh

daripada Fe yang berasal dari makanan nabati (Waryana, 2010).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Absorbsi Fe

Menurut Waryana (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi Absorbsi

Fe, yaitu :

1) Bentuk Fe

Besi-hem yang merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin

yang terdapat dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat

daripada besi non hem yang berasal dari makanan nabati.

2) Asam Organik

Vitamin C dan Asam Sitrat sangat membantu penyerapan besi non

hem dengan merubah bentuk feri menjadi fero.

3) Asam fitat, asam oksalat dan tanin

Ketiga jenis zat tersebut dapat mengikat Fe sehingga menghambat

penyerapannya. Namun pengaruh negatif ini dapat dikurangi dengan

mengkonsumsi vitamin C.

4) Tingkat keasaman lambung

Keasaman lambung dapat meningkatkan daya larut besi.

5) Kebutuhan tubuh

Jika tubuh kekurang Fe atau kebutuhan meningkat, maka penyerapan

juga akan meningkat.


25

e. Kebutuhan Tablet Fe dalam kehamilan

Menurut Waryana (2010), kebutuhan zat besi menurut triwulan

kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Triwulan I (umur kehamilan 0 - 12 minggu) zat besi yang

dibutuhkan adalah 1 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8

mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin dan red cell mass 30 40

mg.

2) Triwulan II (umur kehamilan 13-24 minggu) zat besi yang

diberlakukan adalah 5 mg/hari yaitu untk kebutuhan basal 0,8

mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass 300 mg dan

conceptus 115 mg.

3) Triwulan III (umur kehamilan 25 - 40 minggu), zat besi yang

dibutuhkan adalah 5 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8

mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass 150 mg dan

conceptus 223 mg, maka kebutuhan pada triwulan II dan III jauh

lebih besar dari jumlah zat besi yang didapat dari makanan.

Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan. Kebutuhan zat besi

pada kehamilan dengan janin tunggal adalah :

1) 200 - 600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah

2) 200 - 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya

3) 150 - 200 mg untuk kehilangan eksternal

4) 30 - 170 mg untuk tali pusat dan plasenta

5) 90 - 310 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat melahirkan


26

Dengan demikian, kebutuhan total zat besi pada kehamilan

berkisar antara 540 1340 mg, dan 440 1050 mg diantaranya akan

hilang dalam tubuh ibu pada saat melahirkan (Jordan, 2004).

Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan rata-rata

3,5 4 mg zat besi per hari. Kebutuhan ini akan meningakat secara

signifikan dalam trimester terakhir, yaitu rata-rata 2,5 mg/hari pada awal

kehamilan menjadi 6,6 mg /hari (Letsky & Warwick, 1994;Jordan,

2004). Meskipun absorpsi zat besi meningkat cukup besar selama

kehamilan namun bila kehamilan yang satu dengan lain memiliki jarak

yang cukup dekat atau bila simpanan zat besinya rendah, maka asupan

zat besi yang cukup hanya dapat dipenuhi lewat suplementasi.

Jumlah zat besi yang diserap akan bergantung pada sejumlah

faktor seperti kandungan makanan, simpanan zat besi di dalam tubuh,

kecepatan produksi sel darah merah dan apakah pasien meminum

suplemen zat besi atau tidak (Jordan, 2004).

Penambahan asupan besi, baik lewat makanan atau pemberian

suplementasi, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat

hemodilusi. Respon positif terhadap pengobatan dapat dilihat dari

peningkatan kadar hemoglobin sebesar 0,1 g/ dl sehari mulai dari hari

kelima dan seterusnya. Dengan demikian, pemberian sebanyak 30 gram

zat besi tiga kali sehari akan meningkatkan kadar hemoglobin paling

sedikit sebesar 0,3 g/ dl/ minggu atau selama 10 hari (Arisman, 2004).
27

Menurut Saspriyana (2009), kebijakan nasional yang diterapkan di

seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat adalah pemberian satu tablet besi

sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan.

Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat

500 ug, minimal masing-masing 90 tablet.


28

B. Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi


Pengetahuan:
1. P
endidikan
2. M
ass media / informasi
3. S
osial budaya dan ekonomi
4. Li

Pengetahuan

Ibu Hamil Tablet Fe

Pengertian

Manfaat Tablet Fe

Sumber Fe

Faktor-faktor yang
mempengaruhi Absorbsi Fe

Kebutuhan tablet Fe dalam


kehamilan

Gambar 2.1 Kerangka Teori Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe


Sumber: Notoatmodjo (2010), Waryana (2010) Modifikasi
29

C. Kerangka Konsep

Baik

Pengetahuan Ibu Hamil


Cukup
tentang tablet Fe

Kurang

1. Pendidikan
2. Mass media / informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia

Keterangan:

= variabel yang diteliti

= variabel yang tidak diteliti

= Kategori

= yang mempengaruhi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan enelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan

dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007). Penelitian

deskritptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan meggambarkan suatu

fenomena dengan berbentuk angka-angka (Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di

BPM Sri Sunaryati Sukoharjo.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 27 Juni 2012.

30
31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2007). Populasi yang diteliti adalah seluruh Ibu hamil yang

berkunjung di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo sebanyak 34 responden pada

bulan Juni 2012.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan jumlah rata-rata per bulan Januari April 2012, yaitu

sebanyak 70 ibu hamil. Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari

100 maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100,

maka dapat diambil 10 15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini sampel

yang digunakan sebanyak 34 ibu hamil yang diambil harus memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Teknik sampling dengan menggunakan accidental sampling yaitu

mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan


32

sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber

data (Sugiyono, 2007).

Dalam pengambilan sampel harus memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi, yaitu :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,

2008). Kriteria inklusi dalam penelitian, yaitu:

1) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis.

2) Ibu hamil yang berkunjung di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo.

3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek

yang memenuhi inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2008). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain :

Ibu hamil yang mengundurkan diri menjadi responden/Ibu hamil yang

tidak bersedia menjadi responden.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal
33

yang di ketahui (Arikunto, 2006). Kuesioner diambil dari sumber teori tentang

tablet Fe.

Dalam penelitian kuesioner menggunakan skala Guttman, yaitu skala

yang bersifat tegas dan konsisten (Hidayat, 2007). Kusioner penelitian ini

menggunakan alternatif jawaban benar dan salah, kriteria pernyataan

positif (Favourable) dan negatif (Unfavourable). Dimana pernyataan dengan

kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah.

Sedangkan untuk pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1

untuk jawaban salah.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan


Pernyataan Jumlah
Variabel Indikator
Favourable Unfavourable Item
Pengetahuan Pengertian 1,2,3 3
Ibu hamil Manfaat tablet Fe 5,6,7*,10, 4,9,11, 8
tentang tablet Sumber Fe 12,13,14,15 16 7
Fe. 17,18,
Faktor-faktor yang 19,21,22,23 20*,24*,26 10
mempengaruhi Absorbsi Fe 25
Kebutuhan Fe dalam 27,31,30 28,29,32*,33* 7
kehamilan
Jumlah 21 9 30
Keterangan * pernyataan tidak valid

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji

Validitas dan reliabilitas akan dilakukan di BPM Susi Amalia Sukoharjo

dengan 30 responden karena kaidah umum penelitian yaitu 30 responden agar

diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati normalitas

(Notoatmodjo, 2010).
34

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan

komputerisassi, rumus product moment, yaitu :

N . SXY - SX.SY
rxy =
{N SX 2 - (SX ) }{N SY 2 - (SY ) }
2 2

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

setelah dilakukan uji validitas didapat nomor pernyataan 7, 20, 24, 32,33

tidak valid dikarenakan nilai rhitung < rtabel. Untuk selanjutnya pernyataan

yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian, sehingga dalam

penelitian menggunakan 30 Item.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban


35

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha

Chronbach adalah sebagai berikut:

k Ssb
2
r11 = 1 -
k - 1 s 2 t

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = Jumlah varian butir

t2 = Varians total

Hasil uji validitas menunjukkan nilai alpha cronbachs 0,867 > 0,60

sehingga instrumen dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu hamil di BPM Sri

Sunaryati Sukoharjo, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil

pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).


36

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

pengetahuan tablet Fe.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari data ibu

hamil di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo pada bulan Juni 2012.

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam

penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan Ibu hamil

tentang tablet Fe.

G. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel

Nama Pengertian Indikator Alat Ukur Skala


Variabel
Pengetahuan Pengetahuan Ibu 1) 76 -100 % : Baik Kuesioner Ordinal
Ibu Hamil Hamil tentang 2) 56-75 % : Cukup
tentang Tablet Fe di 3) < 56 % : Kurang
Tablet Fe di BPM Sri (Nursalam, 2008)
BPM Sri Sunaryati
Sunaryati Sukoharjo
Sukoharjo. meliputi
pengertian,
manfaat, sumber,
faktor-faktor
yang
mempengaruh
absorbsi Fe
37

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006),

adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2010).


38

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut

Riwidikdo (2009) adalah :

Skor yang diperoleh responden


Skor Prosentase = x 100%
Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe,

maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

4) 76 -100 % Jawaban benar : Baik

5) 56-75 % Jawaban benar : Cukup

6) < 56 % Jawaban benar : Kurang

(Nursalam, 2008)

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian

peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.


39

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masingmasing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo. BPM Sri

Sunaryati Sukoharjo adalah salah satu Bidan Praktek Mandiri (BPM) yang

berada di desa Kayen yang berbatasan sebelah Barat yaitu Desa Jomblang,

batas sebelah Utara yaitu desa Sayemrejo, batas sebelah Timur yaitu desa

Seyegang dan batas sebelah selatan yaitu desa Dukuh.

BPM Sri Sunaryati Sukoharjo mempunyai 1 ruang VK, 2 ruang nifas

dan tenaga kesehatan terdiri dari 2 bidan. Pelayanan yang diberikan di BPM

Sri Sunaryati Sukoharjo meliputi pemeriksaan ibu hamil (ANC) oleh bidan,

Pelayanan Ibu bersalin, Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, pelayanan

kesehatan Ibu dan Anak.

B. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo yaitu sebanyak 34 responden.

Tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

40
41

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM


Sunaryati Sukoharjo

Persentase
No Pengetahuan Jumlah
(%)
1 Baik 9 26,5
2 Cukup 19 55,9
3 Kurang 6 17,6
Total 34 100
Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di

BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 9 responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%)

dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%). Jadi Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo

dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden

(55,9%).

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di

BPM Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9

responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%).

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what. Pengetahuan

(knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran

seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan


42

lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi,

keterampilan, informasi, akidah, dan pikiran-pikiran (Isyraq, 2007).

Hal ini responden hanya bisa menjawab benar dan salah dari

pertanyaan dari kuesioner tentang tablet Fe. Tingkat pengetahuan yang dicapai

dalam domain kognitif yaitu tahu dan Memahami. Hasil penelitian

menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri

Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak

19 responden (55,9%).

Menurut Notoatmodjo (2007), yang diartikan sebagai mengingat suatu

materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang,

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya

Menurut Notoatmodjo (2007), memahami diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang

dipelajari.

Hasil penelitian menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan


43

cukup yaitu sebanyak 19 responden (55,9%), meliputi pengertian, manfaat,

sumber, faktor-faktor yang mempengaruh absorbsi Fe.

Menurut Sediaoetama (2004), zat besi merupakan microelemen yang

esensial bagi tubuh. Zat ini diperlukan dalam pembentukan darah, yaitu dalam

sintesa hemoglobin. Jumlah besi yang dibutuhkan untuk kehamilan tunggal

yang normal ialah sekitar 1000 mg, 350 mg untuk pertumbuhan janin dan

plasenta, 450 mg untuk peningkatan masa sel darah merah ibu, dan 240 mg

untuk kehilangan basal.

Waryana (2010), Manfaat Tablet Fe di dalam tubuh berperan sebagai

alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut elektron

pada metabolisme energi, sebagai bagian dari enzim pembentuk kekebalan

tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan. Manfaat lain dari mengkonsumsi

makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena

makanan sumber zat besi biasanya merupakan Vitamin A.

Menurut Erfandi (2009), beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha

untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari

media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.


44

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang

yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan

seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek

positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap

seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek

yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek

tersebut.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe

saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang tidak diteliti. Penelitian

ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.

2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya

bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk

mengukur pengetahuan secara mendalam.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri

Sunaryati Sukoharjo. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 34 responden

dengan tingkat pengetahuan sebagai berikut :

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati

Sukoharjo pengetahuan baik sebanyak 9 responden (26,5%),

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati

Sukoharjo pengetahuan cukup 19 responden (55,9%)

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati

Sukoharjo pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%).

B. SARAN

1. Bagi BPM

Dari hasil penelitian BPM Sri sunaryati pengetahuan resonden dalam

kategori cukup, di sarankan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanannya

terutama dalam memberikan konseling tentang tablet Fe.

2. Bagi Responden

Agar responden bersedia menambah pengetahuanya dengan mencari

informasi tentang tablet Fe melalui media masa seperti koran, majalah,

televisi, radio sehingga mampu menambah pengetahuanya.

45
46

3. Bagi peneliti lain

Supaya mampu mengembangkan variabel penelitian ini dan mampu

meneruskan penelitian dengan variabel yang lain sehingga akan didapatkan

hasil penelitian yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai