Anda di halaman 1dari 10

Pengetahuan dan Sikap Remaja mengenai Perubahan Fisik dan Psikososial 1

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA MENGENAI PERUBAHAN FISIK


DAN PSIKOSOSIAL PADA MASA PUBERTAS
Islah Akhlaqunnissa Jihadi1, Titin Ungsianik2

Abstrak
Masa pubertas dialami oleh semua remaja. Pengetahuan dan sikap remaja memengaruhi perilaku remaja menghadapi
masa pubertas. Penelitian ini dibuat dengan tujuan memberikan gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja
mengenai perubahan fisik dan psikososial pada masa pubertas di SMP Taruna Bhakti Depok. Desain penelitian ini
menggunakan desain deskriptif sederhana dengan metode penelitian analisis univariat. Jumlah sampel 96 orang dengan
teknik pengambilan sampel secara Cluster. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan
dan sikap baik terhadap perubahan fisik dan psikososial pada masa pubertas. Peneliti merekomendasikan untuk
memfasilitasi remaja melakukan aktifitas yang dapat membantu remaja berperilaku sesuai dengan pengetahuan dan
sikap baik yang telah dimiliki.

Kata kunci : Pengetahuan, pubertas, remaja, sikap

Abstract
Puberty is experienced by all adolescents. Knowledge and attitudes affect the behavior of adolescent facing puberty.
This research aimed to provide an overview of the level of knowledge and attitudes of adolescents regarding physical
and psychosocial changes at puberty in Taruna Bhakti Middle School. This research design used simple descriptive
with univariate analysis research methods. The total sample was 96 chosen by Cluster sampling. The results showed
that majority of the respondents have good knowledge and attitudes towards physical and psychosocial changes at
puberty. Researcher recommended to facilitate adolescents perform activities that help teens behave in line with good
knowledge and attitudes that have been owned.

Keywords : Adolescent, attitude, knowledge, puberty

Pendahuluan fungsi seksual. Ini artinya bahwa pada masa

Masa remaja merupakan suatu periode transisi pubertas, seorang anak akan mengalami

antara masa kanak-kanak dan masa dewasa berbagai macam perubahan sebagai bentuk

juga merupakan waktu kematangan fisik, awal menuju masa dewasa.

kognitif, sosial, dan emosional bagi anak laki- Masa pubertas akan dialami seorang anak

laki dan anak perempuan (Wong, 2009). Masa pada waktu yang bervariasi dan tergantung

transisi ini tidak lepas dari masa pubertas pada jenis kelamin. Biasanya tergambar
yang akan dialami oleh setiap anak. Pubertas dengan adanya penampakan karakteristik seks

menurut Wong (2009) adalah proses sekunder pada sekitar usia 11 sampai 12 tahun

kematangan hormonal dan pertumbuhan yang dan akan berakhir dengan ditandai

terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berhentinya pertumbuhan tubuh pada usia 18

berfungsi dan karakteristik seks sekunder sampai 20 tahun (Wong, 2009). Pada anak

mulai muncul. Dapat juga diartikan sebagai perempuan, awal masa ini ditandai dengan

masa ketika seorang anak mengalami menstruasi (menarche), kemudian diikuti

perubahan fisik, psikis, dan kematangan dengan pertumbuhan payudara, dan

 
 
Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013
Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                2  

tumbuhnya rambut kemaluan. Sedangkan pubertas mengambil bagian dari timbulnya


pada anak laki-laki ditandai dengan dorongan seksual yang dirasakan seorang
perubahan suara yang disertai dengan tonjolan anak (Santrock, 2012).
kerongkongan (Adam’s apple), perubahan Berdasarkan penelitian Ryan, Millstein, dan
panjang penis, dan tumbuhnya rambut Irwin (1996) bahwa remaja membutuhkan
kemaluan (Santrock, 2012). informasi mengenai perkembangan awal saat
Remaja juga akan mengalami perubahan memasuki usia pubertas. Perubahan biologis
psikososial selain perubahan fisik dan lebih banyak ditanyakan oleh seorang anak
kematangan fungsi seksual yang akan dialami pada masa pubertas. Namun, mungkin banyak
remaja pada masa pubertas,. Kondisi orangtua yang tidak menyadari bahwa anak
emosional yang sering kali berubah-ubah dan perlu mendapatkan informasi-informasi
sulit mengendalikan emosi menjadi ciri khas mengenai perubahan-perubahan yang mereka
remaja, khususnya remaja awal. Pada masa alami pada masa ini. Menurut Ricci & Kyle
pubertas, remaja juga akan cenderung (2009) remaja membutuhkan dukungan dan
mengikuti pergaulan kelompok bimbingan dari orang tua untuk memfasilitasi
pertemanannya. Dalam hal berpakaian, cara gaya hidup sehat dan mengurangi
berteman, merokok, memiliki pacar, bahkan pengambilan risiko perilaku. Anak dengan
melakukan aktivitas seksual. Remaja akan defisit pengetahuan mengenai masa pubertas
merasa terasingkan jika tidak mengikuti akan lebih berisiko mengalami masalah-
identitas kelompoknya (Wong, 2009). Selain masalah seperti stres, harga diri rendah,
itu, rasa keinginan menjadi mandiri dan bebas bahkan yang lebih parah lagi seperti
dari pengawasan orangtua juga muncul pada penyimpangan seksual.
diri remaja. Namun, remaja merasa masih Menurut Maspaitella (2012), perubahan yang
membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari dialami saat pubertas pada seorang anak akan
orang tuanya. Sayangnya, beberapa remaja membuat anak mudah cemas, takut
menganggap bahwa kurang mendapatkan menghadapi sesuatu, dan masa depannya
kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. mengkhawatirkan. Hal ini bila ditambah
Hal ini membuat remaja membangun dengan lingkungan yang menyudutkan,
hubungan kedekatan dengan teman-temannya, mengejek, dan terlewat dari pantauan
termasuk mencari pacar. Walaupun, orangtua, menyebabkan anak tumbuh menjadi
kurangnya perhatian orangtua bukanlah satu- pribadi yang tak percaya diri, tidak mengenal
satunya alasan remaja memiliki pacar. Ini konsep diri, dan melihat diri dari sisi negatif.
lebih dipengaruhi pada dorongan seksual yang Berdasarkan penelitian yang dilakukan
muncul pada masa pubertas. Hal ini karena Mangihuttua (2012) pada remaja di SMPN 1

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                3  

Jatinangor, didapatkan hasil dari 142 Pengolahan data penelitian ini menggunakan
responden, 44% memiliki konsep diri negatif. program komputer SPSS 15.0. Empat tahapan
Metode Penelitian yang dilakukan dalam pengolahan data ini

Desain yang digunakan pada penelitian ini (Notoatmodjo, 2010), yaitu data entry,

yaitu deskriptif sederhana. Tempat penelitian editing, coding, processing, dan cleaning.

yaitu SMP Taruna Bhakti Depok. Teknik Hasil Penelitian


pengambilan sampel yang digunakan pada Hasil penelitian menunjukkan mayoritas usia
penelitian ini adalah Cluster Sampling. Besar responden 13 tahun (53,1%) yang sebagian
sampel pada penelitian ini dihitung besarnya merupakan responden perempuan
menggunakan rumus Slovin yaitu sebesar 96 (56,3%). Karakteristik responden laki-laki di
responden. SMP Taruna Bhakti Depok mayoritas telah
Etika dalam penelitian ini memperhatikan mengalami tanda pubertas seperti emisi
empat prinsip dasar (Milton, 1999 dalam nokturnal (mimpi basah) dan perubahan
Notoatmodjo, 2010), yaitu menghormati suara, sedangkan responden perempuannya
harkat dan martabat manusia (respect for mayoritas telah mengalami perkembangan
human dignity), menghormati privasi dan payudara dan menstruasi. Sumber informasi
kerahasiaan subjek penelitian (respect for yang didapatkan responden mayoritas berasal
privacy and confidentiallity), keadilan dan dari media cetak. Hasil penelitian mengenai
inklusivitas (respect for justice an tingkat pengetahuan dan sikap responden
inclusiveness), dan memperhitungkan manfaat secara rinci dapat dilihat pada tabel 1, 2, 3,
dan kerugian yang ditimbulkan (balancing dan 4.
harms and benefits).
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat
alat pengumpulan data. Kuesioner Pengetahuan Responden tentang
dikembangkan dari teori Wong mengenai Perubahan Fisik pada Masa Pubertas di
perkembangan remaja yang telah diuji SMP Taruna Bhakti Depok, April 2013
validitas dan reliabilitasnya. Instrumen (n=96)
pengumpulan data ini dipilih berdasarkan No. Tingkat Persentase (%)
Pengetahuan
keefektifan pengumpulan data. Kuesioner
1. Kurang 0
terdiri dari tiga bagian, yaitu Bagian A Data 2. Cukup 9,4
3. Baik 90,6
Demografi, Bagian B Pengetahuan Remaja,
Total 100
dan Bagian C Sikap Remaja.

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                4  

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat dengan teori perkembangan kognitif remaja.


Pengetahuan Responden tentang Berdasarkan teori Piaget mengenai
Perubahan Psikososial pada Masa perkembangan berfikir remaja bahwa seorang
Pubertas di SMP Taruna Bhakti Depok, remaja merupakan individu yang sudah dapat
April 2013 (n= 96) berpikir logis, berpikir dengan pemikiran
No. Tingkat Persentase (%) teoritis formal berdasarkan proposisi-
Pengetahuan
proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil
1. Kurang 0
2. Cukup 18,8 kesimpulan (Ricci & Kyle, 2009). Terkait
3. Baik 79,2 dengan perkembangan berfikir remaja
Total 100
tersebut dan rasa ingin tahu terhadap

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap perubahan yang terjadi pada individu remaja

Responden tentang Perubahan Fisik pada itu sendiri membuat remaja mencari tahu

Masa Pubertas di SMP Taruna Bhakti terhadap perubahan yang sedang dialaminya,

Depok, April 2013 (n= 96) khususnya perubahan yang terjadi selama

No. Sikap Persentase (%) masa pubertas. Rasa aneh dan berbeda yang
1. buruk 15,6 kemungkinan bergejolak dalam diri remaja
3. Baik 84,4
membuat remaja berfikir kritis, teoritis, dan
Total 100
akhirnya dapat mengambil kesimpulan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap terhadap perubahan yang dialaminya.
Responden tentang Perubahan Psikososial Selain itu, didukung dengan adanya
pada Masa Pubertas di SMP Taruna penyelenggaraan mata ajar bimbingan
Bhakti Depok, April 2013 (n= 96) konseling dan biologi di sekolah tempat
No. Sikap Persentase (%) dilakukannya penelitian, remaja dapat
1. buruk 1 menambah wawasan remaja mengenai
3. Baik 99
Total 100 perubahan yang terjadi saat puber
Dibandingkan dengan hasil penelitian lain,

Pembahasan hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan


hasil penelitian yang pernah dilakukan
1. Pengetahuan tentang perubahan fisik
Asriani, Intang, dan Sumira mengenai
Hasil penelitian ini memberikan gambaran
pengetahuan dan sikap remaja puteri
bahwa mayoritas responden memiliki tingkat
mengenai perubahan fisik masa pubertas pada
pengetahuan dengan kategori baik terhadap
93 siswa di SMPN 1 Ranteangin Sulawesi
perubahan fisik yang terjadi pada masa
Tenggara, pada tahun 2012 didapatkan 60,2%
pubertas. Hasil penelitian ini dapat dikaitkan
siswa memiliki pengetahuan baik. Selain itu,

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                5  

penelitian yang dilakukan Alavi, Poushaneh, tersebut mencoba membangun hubungan


dan Khosravi (2009) pada 386 siswa di kedekatan dengan lawan jenisnya.
Tehran, Iran, mengenai pengetahuan remaja Perubahan lainnya yang dialami remaja
puteri terhadap pubertas didapatkan hasil seperti peningkatan jumlah teman, aktivitas
penelitian 50,3% siswa berpengetahuan baik. bermain dengan teman sebaya, dan kedekatan
Penelitian lain yang dilakukan pada remaja dengan teman (Triyantoro, 2010). Menurut
laki-laki oleh Gandhi, Raju, & Seth, pada beberapa responden, teman sebaya merupakan
tahun 2011, 58,98% (151/256) responden tempat berbagi perasaan dan pengalamannya.
mengatakan bahwa mereka memiliki Mereka juga telah mengetahui efek dari
pengetahuan tentang pubertas. memilih pergaulan yang baik maupun salah.
2. Pengetahuan tentang perubahan psikososial 3. Sikap tentang perubahan fisik
Berdasarkan penelitian Remschmidt (1994), Berdasarkan penelitian Triyantoro (2010),
proses biologis dapat memengaruhi keadaan perasaan terhadap perubahan selama masa
psikologis dan psikososial individu, namun pubertas yang diungkapkan remaja dapat
peristiwa psikologis dan psikososial juga berupa perasaan senang, malas, kaget,
dapat memengaruhi sistem biologi. Perubahan bingung, dan cemas. Berbagai perasaan
psikologis dan psikososial yang paling remaja yang timbul ini dipengaruhi oleh
penting pada masa pubertas dan remaja awal pengetahuan dan pengalaman. Namun,
adalah munculnya pemikiran abstrak, perbedaan jenis kelamin pada remaja
kemampuan tumbuh menyerap perspektif atau memberikan persepsi berbeda pada tubuh
sudut pandang orang lain, peningkatan remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Levin
kemampuan introspeksi, perkembangan dan Smolak pada tahun 2001, menyatakan
identitas pribadi dan seksual, pembentukan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan
sistem nilai-nilai, peningkatan otonomi dari ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian
keluarga dan kebebasan individu, pentingnya tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul,
hubungan peer, dan keterampilan serta pantat, perut, dan paha. Sebaliknya, pada anak
strategi coping untuk mengatasi masalah dan laki-laki cenderung merasa lebih percaya diri
krisis. dengan meningkatnya massa otot pada
Penelitian lain yang diteliti oleh Triyantoro tubuhnya.
(2010) terkait pengalaman pubertas yaitu Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Benjet
adanya ketertarikan terhadap lawan jenis. Hal dan Guzman (2002) pada 952 remaja awal di
ini sesuai dengan penuturan beberapa siswa Meksiko mengungkapkan bahwa pengalaman
yang secara malu-malu mengakui tertarik akut menarke pada remaja puteri dianggap
dengan lawan jenisnya dan beberapa siswa sebagai penyebab utama timbulnya gejala

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                6  

depresi. Sedangkan di sisi lain, perubahan dicapai pada periode remaja adalah menerima
pubertas pada anak laki-laki, yang diukur keadaan fisik dan menggunakannnya secara
dengan perubahan suara, tidak memengaruhi efektif. Remaja yang mampu menerima
secara signifikan terhadap kejadian depresi perubahan tubuhnya akan percaya diri dengan
pada remaja putera bahkan hal ini dianggap penampilannya.
memiliki efek positif pada citra tubuh. 4. Sikap tentang perubahan psikososial
Dibandingkan dengan hasil penelitian ini, Berdasarkan hasil jawaban dari kuesioner,
mayoritas siswa SMP Taruna Bhakti memiliki gambaran sikap baik ditunjukkan oleh
sikap dengan kategori baik terhadap sebanyak 99% responden. Responden pada
perubahan fisik yang terjadi pada masa penelitian ini, sudah dapat menyadari
pubertas, baik remaja putri maupun putra. bahwasanya lingkungan yang baik akan
Hasil ini juga sesuai dengan wawancara membantu remaja menjadi diri yang memiliki
dengan beberapa siswa yang mengatakan sikap dan perilaku yang baik, begitupun juga
bahwa siswa-siswa tersebut mendukung dan sebaliknya. Responden memiliki sikap
antusias terhadap pengajaran mengenai mendukung terhadap adanya pendidikan
perubahan-perubahan yang akan dialami saat seksual untuk diajarkan pada anak seusia
pubertas karena akan membantu mereka mereka. Hasil wawancara dengan beberapa
melewati masa pubertas dengan baik. Hasil siswa SMP tersebut juga mendukung hasil
penelitian juga mengungkapkan bahwa penelitian ini. Menurut mereka hal ini penting
sebagian besar responden tidak merasa panik sekali mengingat maraknya terjadi seks bebas
saat mengalami menarke atau emisi nokturnal di kalangan remaja di sekitar mereka.
untuk pertama kalinya. Responden merasa Sikap responden yang baik ini, juga di
sudah siap dengan perubahan-perubahan yang dukung dengan kegiatan yang
akan terjadi saat pubertas. diselenggarakan sekolah untuk para siswanya.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Kegiatan keagamaan seperti ROHIS (Rohani
penelitian yang dilakukan Asriani, Intang, & Islam) dan (Rohani Kristen) yang diikuti
Sumira pada tahun 2012. Sikap remaja putri siswa telah membantu remaja untuk
SMP Negeri 1 Ranteangin Kabupaten Kolaka menentukan sikap terhadap perkembangan
Utara Sulawesi Tenggara tentang perubahan psikososial yang telah dialaminya. Selain itu
fisik pada masa pubertas, menunjukkan adanya mata ajar bimbingan konseling yang
63,4% (n=93) remaja puteri memiliki sikap dimasukkan ke dalam kurikulum belajar
terhadap pubertas yang mendukung. siswa, memberikan kesempatan pada seluruh
Menurut Havighurst (dalam Prayitno, 2006) siswa untuk berbagi pengalaman seputar
salah satu tugas perkembangan yang harus masalah remaja dan mendiskusikannya untuk

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                7  

menentukan penyelesaian terbaik. Hal ini terhadap diri sendiri. Sebaliknya, jika anak
sesuai dengan salah satu faktor pembentuk mengalami perasaan yang tidak diinginkan,
sikap yaitu institusi pendidikan dan agama penolakan, ketidakamanan, dan
(Rahayuningsih, 2008). ketidakpedulian, maka anak dapat
Menurut responden, teman sebaya merupakan mengembangkan sikap negatif terhadap diri
tempat berbagi perasaan dan pengalamannya. sendiri.
Teman sebaya juga menjadi bagian dari Faktor yang memengaruhi pembentukan sikap
proses pembentukan identitas diri. Sikap dan baik responden terhadap masa pubertas ini
perilaku remaja dapat dipengaruhi dari dapat dipengaruhi oleh orang tua. Terbukti
tekanan kelompok sebaya (konformitas). Jika dari hasil penelitian ini sebanyak 52,1%
konformitas bersifat positif, remaja akan responden mendapat informasi seputar
mengadopsi hal-hal positif yang akan pubertas dari orang tuanya. Berdasarkan
memengaruhi pembentukan identitasnya. penelitian Supriadi (2006) bahwa remaja
Sebaliknya, jika konformitas bersifat negatif, membutuhkan dukungan keluarga terhadap
remaja dapat terbawa sikap dan perilaku yang respon remaja menghadapi masa pubertas.
negatif, seperti membolos sekolah, merokok, Penelitian lainnya yang dilakukan Dewi,
dan lain-lain (Santrock, 2003). Penerimaan Haryanti, dan Purwanta (2009) di Kebumen
teman sebaya menjadi sangat penting bagi menyatakan bahwa orang tua memiliki peran
remaja. Menjadi bagian dari kelompok penting dalam mendampingi anak
tertentu, menuntut remaja untuk menghadapi pubertas. Studi korelatif yang
menyesuaikan diri dengan kelompoknya. dilakukan Suprapti dan Indarwati pada salah
Berdasarkan penelitian Pathan pada tahun satu SMPN di Boyolali mengungkapkan
2010, saat masa remaja, orang-orang disekitar bahwa terdapat hubungan antara peran orang
remaja, seperti keluarga, saudara, teman tua dengan pengetahuan pubertas remaja yang
sebaya, dan guru akan menyoroti terhadap akhirnya akan memengaruhi sikap remaja itu
perubahan yang akan dialami remaja sehingga sendiri. Pengaruh orang tua pada penelitian
hal ini akan membentuk pemikiran tentang ini sesuai dengan faktor pembentukan sikap
diri mereka sendiri baik secara positif maupun yaitu significant others (Rahayuningsih,
negatif. Sikap positif atau negatif remaja akan 2008).
memengaruhi kehidupan masa depan remaja Pihak sekolah perlu mempertahankan sikap
itu sendiri. Dalam penelitian Pathan, jika anak siswa yang berdasarkan penelitian ini telah
menerima kasih sayang, penerimaan, dianggap baik. Selain itu, sekolah maupun
perhatian, cinta, dan keamanan dari orang tua, orang tua, perlu mengadakan kerja sama
maka anak akan memiliki sikap positif dalam memantau perkembangan remaja.

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                8  

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat Ucapan Terima Kasih


mengembangkan penelitian ini dengan Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
menambah jumlah sampel sehingga hasil Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
penelitian dapat terlihat secara general. Indonesia. Terima kasih kepada Ibu Titin
Selain itu dapat menggunakan metodologi Ungsianik, S. Kp., MBA selaku pembimbing
penelitian yang berbeda, seperti desain penelitian yang telah meluangkan waktu,
penelitian, teknik pengambilan sampel, dan tenaga, pikiran untuk membimbing dan
alat pengumpulan data. mengarahkan selama penelitian. Terima kasih
Kesimpulan kepada kedua orang tua yang telah memberi
Pada penelitian ini, sebagian responden telh motivasi dan do’a demi kelancaran penelitian
menunjukkan tanda-tanda pubertas. Terkait ini. Terima kasih juga kepada semua pihak
pengetahuan dan sikap responden, dapat yang tidak dapat disebut satu per satu.
disimpulkan responden di SMP Taruna Bhakti
Depok mayoritas memiliki pengetahuan dan Keterangan:
sikap dengan kategori baik mengenai 1. Islah Akhlaqunnissa Jihadi, Mahasiswa
perubahan fisik dan psikososial yang terjadi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
pada masa pubertas. Implikasi penelitian ini Indonesia, Kampus FIK UI, Depok, Jawa
bagi pendidikan keperawatan yaitu sebagai Barat – 16424
bahan rujukan dalam memberikan asuhan E-mail : islah.akhlaqunnissa@gmail.com
keperawatan kepada remaja usia pubertas. 2. Titin Ungsianik, S. Kp., MBA. Dosen
Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan Kelompok Keilmuan Keperawatan Maternitas
referensi data untuk penelitian selanjutnya. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu Indonesia, Kampus FIK UI, Depok, Jawa
diharapkan responden mampu berperilaku Barat – 16424
sesuai dengan pengetahuan dan sikap baik
yang dimilikinya. Disamping itu, orang tua Referensi
dan pihak sekolah diharapkan dapat
Benjet, C. & Guzman, H. L. (2002). A short-
membimbing dan memberikan pengawasan
term longitudinal study of pubertal
kepada remaja sehingga pengetahuan dan
change, gender, and psychological well-
sikap baik yang telah dimiliki dapat secara
being of Mexican early adolescents.
kontinyu dipertahankan.
Journal of Youth and Adolescence, 31
(6): 429

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                9  

Dewi, R., Haryanti, F., & Purwanta. (2009). Iran: Department of Educational Sciences
Penulisan manuskrip. Jurnal Islamic Azad University.
Keperawatan, 2 (2). Diakses di
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/220
penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka
92129.pdf. (12 Desember 2012).
Cipta.
Gandhi, R., Raju, A. S. R., & Seth, G. S .
Pathan, S. S. (2010). Adolescent’s attitude
(2011). Perception of adolescent boys
toward self. Journal of Arts Science &
regarding pubertal changes (physical,
Commerce.
emotional and psychological) from urban
slum area of Mumbai. Indian Journal of Rahayuningsih, S. U. (2008). Sikap (attitude).
Public Health Research & Development. www.nurul_q.staff.gunadarma.ac.id/Dow
Vol.2. nloads/files/9095/bab1. Diunduh 25
Desember 2012.
Levine, M. P., & Smolak, L. (2001). Body
image development in adolescence. In Remschmidt, H. (1994). Psychosocial
T.F. Cash & T. Pruzinsky (Eds.), Body milestones in normal puberty and
image: A handbook of theory, research, adolescence. Hormone Research in
and clinical practice: 74-82). New York: Pediatrics, 41: 19-29. Marburg: Karger
Guilford Press. Medical and Scientific Publishers.

Mangihuttua, N. (2012). Gambaran konsep Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and
diri pada remaja yang mengalami pediatric nursing. Philadelphia:
pubertas di SMPN 1 Jatinangor. Lippincott Williams & Wilkins.
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/12665
Ryan, S. A.,Millstein, S. G., & Irwin, C. E.
0/. Diakses 28 Juni 2013.
(1996). Puberty questions asked by early
Maspaitella, L. (2011). Ini akibatnya jika adolescents:What do they want to know?.
anak cepat puber. Journal of Adolescent Health, 19: 145-
http://health.detik.com/read/2011/04/06/1 152.
73537/1610272/775/ini-akibatnya-jika-
Santrock, J. W. (2012). Puberty and
anak-cepat-puber. Diakses 22 April 2013.
biological foundations: Chapter 3. US:
Najafianpour, B. (2009). The sources of McGraw-Hill Companies.
pubertal information and their impact on
Suprapti, & Indarwati. (2013). Peran orang
stress and anxiety among adolescents.
tua dan pengetahuan remaja tentang

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013


Pengetahuan  dan  Sikap  Remaja  mengenai  Perubahan  Fisik  dan  Psikososial                                                                                                                10  

pubertas di salah satu SMP Negeri


Boyolali. GASTER, 10 (1). Surakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
‘Aisyiyah.

Supriadi. (2006). Kontribusi dukungan


keluarga terhadap respon remaja
menghadapi masa pubertas di Cinanjung
wilayah kerja Puskesmas Margajaya
Tanjungsari Sumedang. Tesis. Program
Studi Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.

Triyanto, E. (2010). Pengalaman remaja


dalam mendapatkan tugas perkembangan
keluarga selama menjalani masa
pubertas di Purwokerto: Studi
fenomenologi. Tesis. Depok: FIK UI
Program Studi Pasca Sarjana Ilmu
Keperawatan.

Wong, D. L., et all. (2009). Buku ajar


keperawatan pediatrik, (Terj. Andry
Hartono, dkk), 2 (6). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Pengetahuan dan ..., Islah Akhlaqunnissa Jihadi, FIK UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai