LHOKSEUMAWE
SKRIPSI
OLEH :
CHAIRUL HAMNA
NIM. 1307201061
SKRIPSI
OLEH :
CHAIRUL HAMNA
NIM. 1307201061
CHAIRUL HAMNA
Abstrak
v
Nursing Science Program
STIKes Muhammadiyah
Lhokseumawe
Thesis, October 2017
CHAIRUL HAMNA
Abstract
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas
pasca stroke di RSUD Pidie Jaya Kabupaten Pidie Jaya. Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya karena berkat
Skripsi ini sebagai salah satu syarat dan beban studi untuk memperoleh
telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan secara langsung maupun tidak
langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
Lhokseumawe.
2. Ibu Ns. Jufrizal, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
3. Ibu Ns. Inong Sri Rahayu, M.Kep selaku pembimbing I yang telah banyak
vi
4. Bapak dr. Rizal selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
dan pemikiran dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat selesai
dengan baik.
5. Bapak Ns. Mursal, M.Kep selaku penguji I dan Ibu Ns. Ida Suyawati, M.Kep
6. Seluruh staf dan dosen pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
7. Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membantu mendoakan dan
memberikan motivasi.
dan kelemahan baik dari segi penyajian, bahasa maupun dari segi materi. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan
tulisan ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL LUAR
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR SKEMA ..................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
1.3. Tujuan ........................................................................................................ 6
1.4. Manfaat ...................................................................................................... 6
ix
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 35
5.2. Hasil Penelitian ................................................................................... 36
5.3. Pembahasan ........................................................................................ 40
5.4. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 5.7 Hubungan Usia Dengan Kejadian Depresi Pasca Stroke ........................ 38
Tabel 5.8 Hubungan Lama Menderita Stroke Dengan Kejadian Depresi Pasca
Stroke ...................................................................................................... 38
xi
DAFTAR SKEMA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Surat Selesai Pengambilan Data Awal dari RSUD Pidie Jaya
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
atau pecahnya pembuluh darah otak. Stroke merupakan masalah kesehatan yang
besar dalam kehidupan modern saat ini. Jumlah penderitanya terus meningkat
setiap tahun bukan hanya menyerang usia tua tetapi juga mereka yang berusia
kematian karena stroke mencapai 23% dari jumlah penderita stroke. Rata-rata
setiap 4 menit terjadi kematian yang diakibatkan stroke. Dari jumlah total
penderita stroke di Indonesia, sekitar 2,5% atau 250 ribu orang meninggal dunia
dan sisanya cacat ringan maupun berat. Penderita stroke di Indonesia disebabkan
serangan stroke Sekitar 2,5% atau 125.000 meninggal dan sisanya cacat ringan
setelah penyakit jantung dan kanker dan merupakan urutan pertama penyebab
kematian di Rumah Sakit. Di Indonesia, data yang valid tentang stroke belum ada
Indoneisa tahun 2007 usia 45-54 sekitar 8 persen, sedangkan pada tahun 2013
1
2
mencapai 10 persen. Selanjutnya jumlah penderita stroke usia 55-64 tahun pada
persen. Pada Riskesdas 2013 jumlah penderita stroke pada usia 15-24 tahun sudah
ada yakni 0,2 persen dan ini termasuk tinggi (Riskesdas, 2013).
merupakan gangguan neuropsikiatri yang paling banyak terjadi pada klien pasca
stroke sekitar 35% mengalami depresi. Penelitian oleh Scuber, et al., ditemukan
hampir 50%-80% kasus depresi yang dibawah diagnosis oleh non-pskiatri dan
dirinya, pengalamannya dan masa depannya dengan cara yang negatif. Beberapa
Selain itu juga kerusakan pada fungsi kognitif dan efek psikologis berupa
lapang pandang terbatas, kesulitan dalam pemahaman, lupa dan kurang motivasi.
menghindar atau menolak teman bahkan keluarga mereka (Hayulita & Sari,
2014).
dari dalam individu. Seseorang bisa jatuh dalam keadaan depresi apabila tidak
dialami pada orang yang mengalami stroke yang disebut depresi pasca stroke.
Prevalensi depresi pada pasien stroke mencapai 40-60% dalam bulan pertama
setelah terjadi stroke Depresi pasca stroke terjadi pada 11-68% penderita pasca
stroke dan 50-80% kasus depresi pasca stroke tidak terdiagnosa oleh dokter non
psikiater. Prevalensi depresi pasca stroke pada fase akut dan pada 1 tahun pertama
elektrolit, efek obat-obatan, kelainan fisik yang multipel yang diakibatkan oleh
Depresi sangat menguras tenaga energi psikis secara sia-sia yang jika diolah
4
fisik, dan meningkatkan angka kematian. Dengan penanganan yang baik, meliputi
depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Sekitar 80% lansia depresi yang menjalani
tetapi 90% mereka yang depresi mengabaikan dan menolak pengobatan gangguan
prevalensi depresi mayor 1,8%, depresi minor 9,8%, dan gejala klinis depresi
nyata 13,5%. Sekitar 15% lansia tidak menunjukkan gejala depresi yang jelas dan
depresi terjadi lebih banyak pada lansia yang memiliki penyakit medis (Irawan,
2013).
sebesar 6,6% dan yang berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar
10,5%. Jadi, sebanyak 62,8% penyakit stroke telah terdiagnosis oleh tenaga
kesehatan. Prevalensi penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke terlihat
2013).
Kabupaten Pidie Jaya pada Kamis tanggal 09 Agustus 2017 diperoleh data jumlah
kunjungan penderita stroke 42 orang pada bulan Januari sampai dengan Juli 2017.
depresi ringan; merasa sangat sedih dengan penyakitnya, merasa masa depannya
tidak punya harapan lagi, merasa mudah terganggu dengan masalah apapun,
sering menangis lebih dari biasanya, sulit untuk membuat keputusan, tidak dapat
mengerjakan apapun sama sekali, selera makan tidak sebaik biasanya, kehilangan
bekerja lagi. Selanjutnya, 4 orang berusia 36-45 tahun dan 8 orang diantaranya
stroke > 6 bulan berusia 46-55 tahun 6 orang dengan depresi sedang dan berusia
36-45 tahun 2 orang dengan depresi sedang. Sedangkan 5 orang menderita stroke
lama dan kesembuhan yang terjadi tidak 100%. Hal ini dikarenakan penyakit
menderita stroke serta fenomena dan hasil penelitian yang ada maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang
berhubungan dengan depresi pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie Jaya
a. Tujuan Umum
pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie Jaya Kabupaten Pidie Jaya.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui hubungan faktor usia dengan depresi pada pasien pasca
depresi pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie Jaya Kabupaten Pidie
Jaya.
pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie Jaya Kabupaten Pidie Jaya.
sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diberikan dan
diterima dalam rangka pengembangan kemampuan diri dan sebagai syarat dalam
wawasan dalam bidang keperawatan jiwa tentang kejadian depresi pasca stroke
dan sebagai bahan masukan kepada penderita agar dapat mengatasi depresi yang
dialaminya.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan masalah social dan pribadi yang signifikan. Ada dua klasifikasi
besar dari depresi klinis; biologis (mengakar dalam kimia tubuh dan
permasalahan yang serius bagi populasi lanjut usia. Banyak factor lain yang juga
Kadar serotonin dan epinefrin yang rendah disebut sebagai penyebab depresi.
Rendahnya kadar serotonin dan epinefrin dipengaruhi oleh factor eksternal seperti
8
9
2) Sikap pesimistik.
mengecewakan.
1) Riwayat Keluarga
2) Sindrom Down
3) Trauma kepala
5) Penyakit Stroke
pedoman adalah ada tidaknya gejala utama dan gejala penyerta lainnya, lama
gejala yang muncul, dan ada tidaknya episode depresi ulang (Mayasari, 2014).
1) Gejala utama
a) Afek depresi
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya
aktivitas.
i) Tidur terganggu
2) Kategori diagnosis depresi ringan, sedang dan berat hanya digunakan untuk
tersebut di atas
b) Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya lamanya seluruh episode
c) Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan social yang biasa
dilakukannya.
maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan
mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi
Berdasarkan hasil penelitian Hayulita & Sari (2014) depresi pasca stroke
1) Usia
kuesioner dengan kriteria menurut WHO dalam Efendi (2009) yaitu usia
pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74
tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di
atas 90 tahun
check list pada lembar kuesioner dengan kriteria menurut Asmawati (2009)
sebagai berikut;
3) Dukungan Keluarga
adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga dengan penderita yang sakit.
13
yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain
orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta dan
tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala
14
penderita. Penilaian ini bias positif dan negarif yang mana pengaruhnya
terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke
terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan peredaran darah otak
dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah
di otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan
kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan gejala
Menurut Ginsberg (2011) stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda
atau gejala hilangnya fungsi system saraf pusat fokal (global) yang berkembang
cepat (dalam detik atau menit). Gejala-gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam
Menurut Pinzon (2010) secara patologi ada dua macam stroke, yaitu
Stroke sumbatan dibagi menjadi dua, yaitu sumbatan akibat thrombus dan
Emboli adalah jendalan darah yang berasal dari tempat lain (misalnya:
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni stroke yang disebabkan faktor
pembuluh darah. Jika aterom ini sudah menutupi seluruh lumen pembuluh
darah maka darah akan tersumbat. Akibatnya, jaringan yang ada didepan
pembuluh darah akan kekurangan oksigen dan akibat lebih lanjut dapat
yaitu congenital (bawaan dari lahir) dan bukan bawaan. Aneurisma ini
tidak memberikan gejala apapun sampai suatu saat dapat pecah sendiri jika
adalah darah dari arteri otak akan terus mengalir keluar tanpa ada yang
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti hipertensi menahun
disalah satu cabang pembuluh darah otak yang kecil sehingga menyumbat
stroke. Faktor resiko stroke dibagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang tidak
b) Pusing, bingung,
3) Stroke berat (sembuh atau mengalami perbaikan dalam beberapa bulan atau
e) Sukar menelan,
sebagai berikut;
1) Rasa lemah atau mati rasa mendadak pada wajah, lengan atau kaki disalah satu
sisi tubuh.
pembicaraan.
4) Sakit kepala yang hebat secara mendadak, tanpa penyebab yang jelas.
5) Rasa pusing yang tidak dapat dijelaskan, sempoyongan, atau tiba-tiba jatuh,
disebutkan sebelumnya.
berikut;
stroke. Bila seseorang tiba-tiba merasa kehilangan kekuatan pada salah satu
lengan dan tungkai atau lengan dan tungkai pada satu sisi, pikirkanlah sebagai
gejala stroke. Kelemahan pada umumnya sesisi, kanan atau kiri. Gangguan
gerak sebelah kiri. Kelemahan yang ringan pada umumnya kurang disadari.
2) Wajah Perot
Wajah perot merupakan gejala yang sering muncul pada penderita stroke. Ada
sentral. Wajah perot pada stroke dapat berdiri sendiri atau bersamaan dengan
gejala yang lain, misalnya bicara pelo atau kelemahan anggota gerak.
gangguan fungsi luhur berupa afasia (bila mengenai area otak dominan) atau
maupun sensorik. Gangguan daya ingat terjadi bila terjadi infark pada lobus
temporalis medial. Aleksia tanpa agrafia timbul bila infark kalosum. Agnosia
5) Infark lacunar merupakan infark kecil dengan klinis gangguan murni motorik
yang lebih tinggi untuk mengalami stroke. Dalam Psychosomatic Medicine, orang
Resiko stroke pada orang dengan depresi paling berat meningkat 73%, sementra
orang dengan depresi sedang meningkat 23%. Meskipun demikian, masih belum
jelas apakah memng depresi yang menyebabkan stroke atau ada faktor tertentu
yang memicu depresi sebelum terserang stroke (Mahendra & Rachmawati, 2010).
Penyebab Depresi;
Faktor Risiko Stroke 1. Riwayat Keluarga
1. Jenis Kelamin laki-laki 2. Sindrom Down
2. Ras 3. Trauma kepala
3. Riwayat Keluarga 4. Penyakit Tiroid dan
4. Riwayat Stroke Sebelumnya 5. Penyakit Stroke
5. Usia Tua (Tamher, 2009)
6.
Keterangan:
= diteliti
= tidak diteliti
= yang mempengaruhi
BAB III
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
kerangka konsep modifikasi menurut Hayulita & Sari (2014) usia, lama menderita
sebagai berikut :
Independen Dependen
Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian.
23
24
Defnisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Independen
1 Usia Jumlah tahun Penyebaran Kuesioner Nominal 1. 36-45 tahun
kehidupan yang kuesioner 2. 46-55 tahun
telah dilalui 3. 55-56 tahun
penderita stroke
atau umur
penderita stroke
saat ini
2 Lamanya Jumlah tahun Penyebaran Kuesioner Nominal 1. > 6 bulan
menderita kehidupan yang kuesioner 2. < 6 bulan
stroke telah dilalui
selama
menderita
penyakit stroke
3 Dukungan Perilaku atau Penyebaran Kuesioner Ordinal 1. Baik
keluarga tindakan kuesioner Jika x >
keluarga dalam 2. Kurang
menerima Jika x <
keadaan dan
memberikan
dorongan
kepada
penderita stroke
Dependen
1 Kejadian Kelainan Penyebaran Kuesioner Ordinal 1. Depresi
depresi perasaan berupa kuesioner Jika x >
kehilangan 2. Tidak Depresi
minat atau Jika x <
kesenangan
dalam
melakukan
aktivitas sehari-
hari dikarenakan
penyakit stroke
.
BAB IV
METODE PENELITIAN
crossectional yaitu yang dilakukan pada sekali waktu atau pada satu saat yang
a. Populasi Penelitian
stroke di RSUD Pidie Jaya Kabupaten Pidie Jaya yang berjumlah 48 orang data
b. Sampel Penelitian
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh objek (Notoatmodjo, 2010).
teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara sengaja dan
kebetulan (Mahfoed, 2010). Dalam hal ini yang akan dijadikan sampel adalah
semua penderita stroke di RSUD Pidie Jaya Kabupaten Pidie Jaya yang kebetulan
Kriteria Sampel:
25
26
3. Penderita stroke
a. Tempat penelitian
Jaya.
b. Waktu Penelitian
a. Otonomi
b. Berbuat baik
pertanyaan yang tertera pada kuesioner dan mengisi jawaban yang diberikan oleh
responden.
c. Keadilan
kaya atau yang miskin dan sebelum, selama dan setelah berpartisipasi dalam
oleh responden.
d. Tidak merugikan
Peneliti tidak bertindak kasar dengan bersuara keras dan memaksa, tidak
mempublikasikan data responden yang telah diberikan sebagai bahan untuk tujuan
dan manfaat penelitian. Dalam hal ini peneliti berupaya tidak merugikan
e. Kejujuran
terkait semua informasi tentang penelitian ini dan peneliti berkomitmen dalam
f. Menepati janji
Peneliti telah berjanji dan menepati janji untuk menyimpan rahasia yang
diberikan responden dalam penelitian berupa data responden yang terkait dengan
penelitian ini dan peneliti telah bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang
g. Kerahasiaan
data yang diisi responden, tetapi lembar tersebut hanya di beri kode tertentu
h. Akuntabilitas
A. Data demografi
1. Usia
a) > 6 bulan
b) < 6 bulan
3. Dukungan keluarga
positif dengan skala guttman yang terdiri dari 2 alternatif yaitu; 1 untuk
jawaban Ya, 0 untuk jawaban Tidak untuk pernyataan positif dan untuk
kategori:
a) Baik, x >
b) Kurang, x <
30
4. Kejadian Depresi
dengan skala guttman yang terdiri dari 2 alternatif yaitu; 1 untuk jawaban
no. 1, no. 5, no. 7, no. 9, no. 11, no. 13 dan untuk pernyataan negatif 0 untuk
a) Depresi, x >
tanggal 24 September 2017. Uji coba instrumen untuk menilai validasi dengan
program komputerisasi.
1) Uji validitas
Uji Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita
susun mampu mengukur apa yang hendak kita ukur maka dilakukan melalui
teknik korelasi product moment. Untuk jumlah responden 10, berdasarkan nilai
tabel, taraf yang diperlukan yaitu di atas 0,632 maka akan di katakan valid.
Sebaliknya bila nilai korelasi di bawah nilai tabel 0,632 maka pernyataan dalam
kuesioner tersebut tidak valid (Notoatmodjo, 2010). Adapun hasil uji valid
variabel dukungan keluarga diperoleh pernyataan yang valid 12 item dan yang
31
tidak valid 3 item yaitu no.1, no.12, no.14. hasil uji valid variabel depresi pasca
stroke diperoleh pernyataan yang valid 13 item dan yang tidak valid 2 item yaitu
no.1, no.7. Untuk pernyataan yang tidak valid dihilangkan dan nomor diurutkan
kembali.
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen adalah suatu uji yang akan dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat di percaya atau dapat di
andalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengumpulan data itu
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama. Tetapi bila hasil yang diperoleh di bawah angka kritis maka kuesioner
2012). Adapun nilai alpha cronbach dukungan keluarga 0,745 dan depresi 0,698
> r 0,632.
1) Tahap Orientasi
2) Tahap Pelaksanaan
data lengkap atau tidak perlu validasi data, maka peneliti tidak melakukan
wawancara yang telah disusun peneliti. Peneliti mencatat hal-hal yang peneliti
anggap penting. Bila wawancara atau penjelasan penderita stroke keluar dari
3) Tahap Penutup
sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan
yang disebarkan kepada responden. Dalam hal ini peneliti menjumlahkan dan
mempermudah pengolahan data. Dalam hal ini peneliti memberikan kode 1 untuk
jawaban Ya dan 0 untuk jawaban Tidak pada tabulasi data pada microsoft
excel. Kode 1 jenis kelamin laki-laki dan 2 perempuan. Kode 1 pendidikan dasar,
2 menengah dan 3 tinggi. Kode 1 usia 36-45 tahun, 2 usia 46-55 tahun dan 3 usia
56-65 tahun. Kode 1 > 6 bulan dan 2 < 6 bulan. Kode 1 dukungan keluarga baik
sampai dengan responden terakhir, selanjutnya data yang telah diberi kode
dimasukkan kedalam tabel tabulasi data pada microseoft excel untuk diproses
secara formal.
dengan mudah dapat dijumlahkan, disusun, dan ditata untuk disajikan pada Bab V
dan VI. Dalam hal ini peneliti menyajikan data tersebut dalam bentuk distribusi
34
dan dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
1) Univariat
Analisa ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari
Keterangan:
P = Presentase
n = Sampel
2012):
=
Keterangan :
= mean
n = jumlah sampel
35
2) Bivariat
penelitian (Ha) diterima dan (Ho). Metode Chi Square (uji X2) dengan rumus
x2 =
Keterangan:
x2 = chi square
fo = data observasi
fe = data harapan
BAB V
RSUD Pidie Jaya yaitu satu dari sekian RS milik Pemkab Pidie Jaya yang
berbentuk RSU, dipimpin oleh dr. Ernida sebagai Direktur dan dikelola oleh
Pemda Kabupaten Islam dan termuat kedalam RS Tipe C. RS ini telah terdaftar
sedari 20/08/2015 dengan Nomor Surat Izin 138 TAHUN 2011 dan Tanggal
Surat Izin 30/05/2011 dari Bupati Pidie Jaya dengan Sifat Tetap, dan berlaku
dengan proses akhirnya ditetapkan status Akreditasi Rumah Sakit. RSU ini
berlokasi Jl. Banda Aceh KM. 158, Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. No telp.:
0653-8003067.
RSU Milik Pemkab Pidie Jaya ini mempunyai luas tanah 40.000 dengan
No Ruang Jumlah
1. Ruang Rawat Inap Kelas III 72 Unit
2. Ruang ICU 5 Unit
3. Ruang IGD 8 Unit
4. Ruang Operasi 2 Unit
Sumber: RSUD Pidie Jaya tahun 2017.
35
36
Jumlah
No Usia
Frekuensi Persentase
1. 36-45 tahun 12 34,3
2. 46-55 tahun 21 60
3. 56-65 tahun 2 5,7
Jumlah 35 100
Jumlah
No Lama Menderita Stroke
Frekuensi Persentase
1. > 6 bulan 22 62,9
2. < 6 bulan 13 37,1
Jumlah 35 100
Jumlah
No Dukungan Keluarga
Frekuensi Persentase
1. Baik 15 42,9
2. Kurang 20 57,1
Jumlah 35 100
Jumlah
No Depresi Pasca Stroke
Frekuensi Persentase
1. Depresi 19 54,3
2. Tidak Depresi 16 45,7
Jumlah 36 100
Tabel 5.7 Hubungan Usia Dengan Depresi Pasca Stroke di RSUD Pidie
Jaya tahun 2017 (n=35)
(17,1%). Usia 46-55 tahun dengan depresi pasca stroke 12 orang (34,3%),
usia 46-55 tahun dengan tidak depresi pasca stroke 9 orang (25,7%). Usia
56-65 tahun dengan depresi pasca stroke 1 orang (2,9%) dan tidak depresi
1 orang (2,9%).
berarti ada hubungan yang signifikan antara usia dengan depresi pada
stroke > 6 bulan dengan tidak depresi pasca stroke berjumlah 6 orang
(17,1%). Lama menderita stroke < 6 bulan dengan depresi pasca stroke
berjumlah 3 orang (8,6%) dan lama menderita stroke < 6 bulan dengan
berarti ada hubungan yang signifikan antara lama menderita stroke dengan
5.3 Pembahasan
berarti ada hubungan yang signifikan antara usia dengan depresi pada pasien
pasca stroke di RSUD Pidie Jaya dengan sebagian besar umur responden
tahun tergolong usia lanjut. Pada usia ini responden cenderung mengalami
ini dikarenakan risiko terkena stroke meningkat sejak usia 45 tahun, setelah
Hal ini sejalan dengan Feigin (2006) yang menyatakan bahwa faktor
usia sangat menentukan kepulihan pasien, semakin muda usia pasien yang
terkena serangan stroke pemulihannya cenderung lebih cepat dari pada yang
berusia lanjut, dan semakin muda usia pasien prognosisnya juga akan lebih
baik sehingga kemandiriannya juga akan lebih cepat tercapai dengan harapan
untuk sembuh lebih besar daripada lansia, sehingga usia semakin muda maka
risiko terjadinya depresi juga akan menjadi dua kali lipat. Hal ini disebabkan
karena pada masa tersebut banyak terjadi suatu perubahan pada diri
lansia.
usia lanjut sebagai faktor resiko terjadinya depresi. Depresi paska stroke di
neurotransmitter yang berkaitan dengan mood dan emosi. Hal ini juga
diperkuat oleh Feigin (2006) dalam Astrid (2008) bahwa resiko terkena
berarti ada hubungan yang signifikan antara lama menderita stroke dengan
depresi pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie Jaya dengan mayoritas lama
responden dalam mengatasi dan mengenal penyakit yang diderita. Dalam hal
didiagnosis dan diterapi dengan tepat bentuk stroke beragam dari yang ringan,
sedang dan berat. Pada stroke yang ringan ada yang pulih sempurna gejalanya
dalam 24 jam. Ada Stroke ringan yang sembuh sempurna gejalanya dalam
waktu lebih dari 24 jam. Penderita yang sudah terkena stroke akan mengalami
kecacatan dan perlu terapi dan rehabilitasi. Dalam hal ini proses penyembuhan
penyakit stroke beragam, ada yang pulih sempurna, ada yang sembuh dengan
cacat ringan sampai cacat berat. Yang paling banyak cacat adalah pada
kelompok penderita usia di atas 45 tahun. Lama menderita stroke paling kecil
adalah 2 hari dan yang paling lama adalah 13 hari. Pasien stroke yang telah
sering mengalami kondisi sakit atau merasakan adanya gejala sakit memiliki
Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatoye (2009) yang
dukungan keluarga dengan depresi pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie
diartikan bahwa masih ada responden yang kurang baik mendapat dukungan
lingkungan.
yang tidak dapat didiagnosis. Dalam hal ini sebagian penderita akan membaik
dalam tahun pertama, namun ada sebagian kecil yang berkembang menjadi
insidennya terjadi pada 11-68% pasca stroke. Depresi sering tidak terdiagnosa
oleh tim medis dan tidak mendapat pengobatan semestinya dalam praktik 50-
44
80% kasus depresi pasca stroke tidak terdiagnosis dokter non psikiater. Ini
merupakan satu masalah utama pasca stroke dengan diinensi biologis dan
psikososial yang kompleks. Prevalensi depresi pasca stroke berkisar antara 20-
sehingga hasil penelitian masih banyak kekurangan dan hambatan sebagai berikut;
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Hasil uji statistik diketahui nilai adalah 0,007 berarti lebih kecil dari
signifikan antara usia dengan depresi pada pasien pasca stroke di RSUD
Pidie Jaya.
2. Hasil uji statistic diketahui nilai adalah 0,002 berarti lebih kecil dari
signifikan antara lama menderita stroke dengan depresi pada pasien pasca
3. Hasil uji statistic diketahui nilai adalah 0,002 berarti lebih kecil dari
6.2 Saran
1. Bagi peneliti
paca stroke.
45
46
selanjutnya.
Asmawati, dkk. (2009). Hubungan Usia dan Lamanya Menderita Stroke Dengan
Kejadian Depresi Pasca Stroke di Poli Saraf RSU Mataram. Jurnal
Kesehatan Prima. 2009. 3 (1):414-427.
Dewanto. (2009). Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf.
Jakarta: EGC.
Dinata, dkk. (2013). Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat
Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode
1 Januari 2010 - 31 Juni 2012. Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2 (2).
Dudung. (2015). Prevalensi Depresi Pada Pasien Stroke Yang Di Rawat Inap Di
Irina F Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl),
2015. 3 (1).
Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori dan. Praktek.
Jakarta : EGC
Hayulita & Sari. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Pada
Pasien Paska Stroke Di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke Nasional
(Rssn) Bukittinggi Tahun 2014. Jurnal Kesehatan. Program Studi S1
Keperawatan STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi.
Irawan. (2013). Gangguan Depresi pada Lanjut Usia. CDK-210/ vol. 40 no. 11, th.
2013.Khrisna. 2010. Mengenali keluhan Anda: Info Kesehatan Untuk
Patient. Jakarta: EGC.
Mahendra dan Rachmawati. (2010). Atasi Stroke Dengan Tanaman Obat. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Maryam, R. Siti, dkk, (2010). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika.
Kepada Yth,
Calon responden penelitian
di- Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Chairul Hamna
NIM : 1307201061
Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Lhokseumawe tingkat akhir yang akan melakukan penelitian
dalam rangka menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana keperawatan.
Penelitian yang akan di adakan tersebut berjudul Faktor-faktor yang
berhubungan dengan depresi pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie Jaya
Kabupaten Pidie Jaya
Oleh karena itu, saya memohon kesediaan saudara untuk dapat
berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai responden dengan menjawab setiap
pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti.
Bila saudara setuju berpartisipasi dalam penelitian ini, mohon
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah disediakan.
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi saudara dan kerahasiaan
informasi yang saudara berikan akan di jaga yang hanya digunakan untuk
penelitian. Atas perhatian dan bantuan yang saudara berikan, saya ucapkan terima
kasih.
Peneliti,
Chairul Hamna
Lampiran 2
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia
untuk ikut berpastipasi dalam penelitian yang akan di laksanakan oleh mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, yang
bernama :
Nama : Chairul Hamna
NIM : 1307201061
Penelitian ini berjudul Faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi
pada pasien pasca stroke di RSUD Pidie Jaya Kabupaten Pidie Jaya
Saya mengetahui informasi yang saya berikan ini sangat besar manfaatnya
demi kepentingan dan pengembangan bidang keperawatan di Indonesia. Demikian
pernyatan ini saya buat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
(.)
Lampiran 6
LEMBARAN KUESIONER
Tanggal : ..
A. DATA DEMOGRAFI
Beri tanda checklist () untuk pilihan jawaban yang Ibu pilih. Jika ada yang tidak
dimengerti tanyakan pada peneliti.
1. Usia
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah keluarga Bapak/Ibu memberikan informasi yang
berhubungan dengan kegiatan berobat jalan?
2 Apakah keluarga Bapak/Ibu memberitahukan tempat-
tempat berobat jalan kepada Bapak/Ibu?
3 Apakah keluarga Bapak/Ibu mengingatkan jadwal
berobat jalan kepada Bapak/Ibu?
4 Setelah mengetahui penyakit Bapak/Ibu, apakah
Bapak/Ibu secara serta merta berminat untuk berobat
jalan?
5 Apakah keluarga Bapak/Ibu setuju dengan keinginan
Anda?
6 Apakah keluarga menganjurkan kepada Bapak/ Ibu
untuk pergi ke rumah sakit?
7 Apakah keluarga mendukung pada saat Bapak/Ibu
menyatakan akan melakukan terapi ?
8 Apakah keluarga mendengarkan keluhan Bapak/Ibu?
9 Apakah keluarga bersedia mengantar pada saat
Bapak/Ibu menyatakan akan melakukan terapi?
10 Apakah keluarga bersedia menemani sampai selesai jika
Bapak/Ibu melakukan terapi?
11 Apakah keluarga mengatakan bahwa dengan berobat
jalan dapat menjaga kesehatan Bapak/Ibu?
12 Apakah keluarga mengatakan kesehatan Bapak/Ibu
menjadi lebih baik setelah rutin mengikuti pengobatan?
No PERTANYAAN Ya Tidak
1 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat
atau kesenangan anda?
2 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong?
3 Apakah anda sering merasa bosan?
4 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat?
5 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi
pada anda?
6 Apakah anda sering merasa tidak berdaya?
7 Apakah anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar
dan mengerjakan sesuatu yang baru?
8 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan
daya ingat anda dibanding kebanyakan orang?
9 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini
menyenangkan?
10 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat
ini?
11 Apakah anda merasa anda penuh semangat?
12 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan?
13 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya
dari pada anda?
TABEL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
No Dukungan keluarga
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
3 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0
4 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
6 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
7 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
No Depresi
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0
2 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
3 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
4 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
5 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
7 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
8 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
9 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
10 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
DATASET ACTIVATE DataSet0. NEW FILE. RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001
VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009
VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 /SCALE('ALL
VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.698 15
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.748 15
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan_Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kejadian_Depresi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Umur * Kejadian_Depresi
Crosstab
Kejadian_Depresi
Total Count 19 16 35
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 35
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .91.
Crosstab
Kejadian_Depresi
Total Count 19 16 35
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 35
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.94.
Crosstab
Kejadian_Depresi
Kurang Count 15 5 20
Total Count 19 16 35
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 35
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.86.