Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN
UOBF PUSKESMAS PANDAAN
Jl. Ahmad Yani No. 11 Petungasri, Pandaan, Kab. Pasuruan
Telp : (0343) : 631539 - Email : Puskesmaspandaan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMANTAUAN NEONATUS RISIKO TINGGI

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus
sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di
fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan
kesehatan neonatus terdiri dari :
1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 - 48 Jam
setelah lahir.
2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu harike 3
sampai dengan hari ke 7 setelah lahir.
3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu harike 8
sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonates terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat
kelainan/masalah kesehatan pada neonatus. Risiko terbesar kematian neonatus
terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama
kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir difasilitas kesehatan sangat dianjurkan
untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.

Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara komprehensif


dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir dan pemeriksaan
menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk
memastikan bayi dalam keadaan sehat.

II. LATAR BELAKANG


Angka Kematian Bayi berhasil di turunkan secara tajam dari 68 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1990an menjadi 34 per 1.000 per kelahiran hidup
(SDKI 2007). Penurunan kematian neonatal berlangsung lambat yaitu dari 32 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 1990an mejadi 19 per 1.000 kelahira hidup
(SDKI 2007), dimana 55,8% dari kematian bayi terjadi pada periode neonatal,
sekitar 78,5%-nya terjadi pada umur 0-6 hari (Riskesdas 2007).
Kejadian kematian neonatus sangat berkaitan dengan kualitas pelayanan
kesehatan, yang di pengaruhi antara lain karena banyaknya persalinan di rumah,
status gizi ibu selama kehamilan kurang baik, rendahnya pengetahuan keluarga
dalam perawatan bayi baru lahir. Untuk itu di perlukan perhatian khusus dalam
memberikan pelayanan kesehatan neonatus terutama pada hari-hari pertama
kehidupannya yang sangat rentan karena banyak perubahan yang terjadi pada
bayi dalam menyesuikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar
rahim.
Penurunan angka kematian neonatal memerlukan upaya bersama tenaga
kesehatan dengan melibatkan dukun bayi, keluarga dan masyarakat dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi bayi baru baru lahir.
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (kunjungan neonatal) adalah kontak neonatal
dengan tenaga kesehatan untuk mendapat pelayanan dan pemeriksaan
kesehatan neonatal baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas. Kujugan
neonatal di lakukan minimal 3 kali kunjungan yaitu pada 6-48 jam setelah lahir, 3-7
hari dan 8-28 hari sehingga apabila terjadi gangguan terhadap bayi baru baru lahir
dapat terdeteksi secara dini dan dapat mencegah kesakitan/kematian pada bayi.
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia termasuk sangat tinggi jika di
bandingkan dengan berbagai negara dalam kawasan Asia Tenggara. Penyebab
langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera
setelah persalinan. Menurut data SDKI 2007, AKI 228 per 100.000 KH dan AKB
34 per 1000 KH sehingga pertolongan perslinan di tenaga kesehatan yang
kompeten perlu di tingkatkan untuk menekan AKI dan AKB di Indonesia mengingat
pertolongan persalinan oleh dukun juga masih cukup tinggi

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar ,
mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi atau bayi
mengalami masalah.
2. Tujuan khusus
1. Mendeteksi secara dini kelainan penyakit/ gangguan yang di derita
bayi baru lahir.
2. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan sistim rujukan yang ada.
IV. PERAN PIHAK-PIHAK TERKAIT
1. Bidan desa
Menscreening bayi di wilayah puskesmas pandaan, melakukan kunjungan
rumah dan pemeriksaan serta memberikan laporan kepada Puskesmas
2. Kader asuh wilayah puskesmas pandaan
Mencatat sasaran bayi di wilayah setempatnya dan melaporkan kepada bidan
desa.
3. Lintas Sektor
Bersama bidan desa, kader dan penggerak PKK membahas laporan
pendataan yang telah di dapat.
4. Tim penggerak PKK
Membantu kader mengumpulkan data-data sasaran bayi di wilayah
puskesmas pandaan

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelaksanaan kunjungan rumah neonatus di laksanakan di 12
Desa/Kelurahan wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Pandaan. Kegiatan
kunjungan rumah neonatus meliputi :
a. Memeriksa bayi baru lahir pada 6-48 jam paca lahir,3-7 hari dan 8-28 hari.
b. Melakukan kunjungan rumah pada bayi baru lahir.

N
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
O

1 Pemeriksaan Neonatus Bidan memeriksa neonatus

2 Kunjungan rumah Bidan kunjungan rumah menggunakan buku


berkala oleh Bidan kesehatan ibu dan anak secara berkala

3 Pelaporan Bidan melaporkan hasil kunjungan rumah ke


Puskesmas

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Petugas memakai APD
2. Petugas menanyakan kondisi bayi.
3. Petugas melakukan pemeriksaan secara lengkap pada bayi meliputi ;
keadaan umum dan pemeriksaan fisik;
4. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan;
5. Petugas mengkonsultasikan neonatus resiko tinggi kepada Dokter
Puskesmas;
6. Petugas memberikan asuhan pada bayi sesuai advis dari Dokter Puskesmas
dan memberikan rujukan lanjut bila diperlukan;
7. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.

VII. SASARAN
Sasaran pelaksanaan kunjungan rumah neonatus adalah semua neonatus
yang ada diwilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Pandaan.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan kunjungan rumah neonatus dilaksanakan dengan jadwal sebagai
berikut :

Tahun 2022

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kunjungan x x x X x x x X x X x x
rumah
neonatus

2 Laporan x x x X x x x X x X X x

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi dilakukan oleh bidan wilayah dengan menggunakam buku KIA dan
kohort bayi saat kunjungan rumah neonatus.
2. Bidan mencatat hasil kunjungan rumah di buku KIA dan kohort bayi dan
dilaporkan tiap bulan di Puskesmas melalui buku KIA dan PWS KIA.

X. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dan pelaporan kunjungan rumah neonatus yaitu :
a. Buku KIA (dipegang Ibu)
b. Formulir pencatatan bayi muda (MTBM)
c. Register kohort bayi
d. LB3 KIA
e. PWS bayi
2. Evaluasi dari kegiatan kunjungan Rumah Neonatus yaitu meningkatnya
cakupan KN
XI. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2019
tentang perubahan ke 2 atas pmk no.46 tahun 2015 tentang Akreditasi
fasilitas kesehatan tingkat pertama.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada standar
pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
4. KMK No.HK01.07/NENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
Pengendalian Corona Deseases.
5. Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
edisi tahun 2017.

XII. TANDA TANGAN KAPUS DAN PJ UKM

Mengetahui Pandaan, Januari 2022

Kepala UOBFPuskesmas Pandaan Penanggung Jawab UKM

dr. SUDJARWO Febby Handayani, S.Keb.Bd.


NIP. 196906262007011015 NIP. 198202092003122003

Anda mungkin juga menyukai