Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN

ASUHAN BAYI BARU LAHIR


UNIT BERSALIN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH PROBOLINGGO


Jl. Dr. Saleh 43 Kota Probolinggo- Jawa Timur
Email: klinikamanah@yahoo.co.id

TAHUN 2019
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH
Jl Dr. Saleh No. 43 Telp/Fax 0335-423487
Kota Probolinggo Jawa Timur
klinikamanah@yahoo.co.id rsb-amanah.probolinggo.biz

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH
PROBOLINGGO
NOMOR : 002/SKPDN/KABER/RSIAAMN/I/2019

TENTANG

PANDUAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR


UNIT BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH
PROBOLINGGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH


PROBOLINGGO

Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran operasional pelayanan di unit


bersalin diperlukan suatu panduan asuhan bayi baru
lahir unit bersalin yang tepat sehingga dapat berjalan
sesuai fungsi dan tugasnya masing masing;
b. bahwa untuk pelaksanaannya seperti dimaksud pada
butir a konsideran menimbang, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentang Kesehatan;
2. Undang Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
3. Kemenkes RI No. 1333/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan RS;
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH
Jl Dr. Saleh No. 43 Telp/Fax 0335-423487
Kota Probolinggo Jawa Timur
klinikamanah@yahoo.co.id rsb-amanah.probolinggo.biz

4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 tahun 2014


tentang Keperawatan;
5. Permenkes No. 290 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;
6. Kepmenkes No. 938/MENKES/SK/V/III/2007 tentang
Standar Kebidanan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU PANDUAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR UNIT
BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
AMANAH PROBOLINGGO
KEDUA : Memberlakukan panduan asuhan asuhan bayi baru lahir
unit Bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanah
Probolinggo sebagaimana tersebut dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dalam penetapan
ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Probolinggo
Pada tanggal : 21 Januari 2019
Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanah Probolingo

dr. Hj. EvarianiM.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-Nya


penyusunan panduan asuhan bayi baru lahir Unit Bersalin Rumah Sakit Ibu dan
Anak Amanah ini dapat terselesaikan dan dapat menjadi pedoman dalam
mengembangkan pelaksanaan program .

Panduan ini dibuat untuk memenuhi salah satu petunjuk dalam


melaksanakan pelayanan di lingkungan rumah sakit Ibu dan Anak Amanah
Probolinggo.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua


pihak yang telah membantu dalam menyusun pedoman ini. Penyusun berharap
semoga dadapat dimanfaatkan.

Dengan kritik dan saran yang konstruktif penyusun akan terus menerus
meningkatkan dan memperbaiki pedoman bila dibutuhkan perubahan untuk masa
yang akan datang

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I DEFINISI...................................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP...................................................................................8
BAB III TATA LAKSANA.....................................................................................9
BAB IV DOKUMENTASI....................................................................................12

ii
Lampiran
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Ibu dan Anak Amanah Probolinggo
Nomor 001/SKPDM/KABER/RSIAAMN/SK/I/2019
Tentang : Pedoman Pengorganisasian
Tanggal : 21 Januari 2019

BAB I
DEFINISI
ASUHAN BAYI BARU LAHIR
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir pada umur kehamilan 36
minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lair 2500-4000 gram. Kementrian
Kesehatan RI (2010) bayi baru lahir (neonates) adalah bayi berusia 0-28 hari. Bayi
baru lahir digolongkan menjadi dua yaitu :
 Bayi baru lahir normal
Yaitu BBL dengan berat lahir antara 2500-4000 gram dengan usia
kehamilan 37-40 minggu
 BBL resiko tinggi yaitu :
a. BBL dari kehamilan resiko tinggi
b. BBL dengan berat badan <2500 gram atau >4000 gram
c. BBl dengan usia kehamilan <37 minggu dan atau >42 minggu
d. BBl dengan berat lahir kurang dari BB menurut usia kehamilan
(IDER)
e. Nilai apgar <7
f. BBL dengan infeksi intrapartum, rauma lahir atau kelainan
kongenital
g. BBL dari keluarga problem social

Neonatus (bayi baru lahir) normal adalah bayi yang baru lahir sampai usia
4 minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.Bayi lahir melalui
jalan lahir dengan presentasi kepala ssecara spontan tanpa gangguan,menangis
kuat,nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000gram dan
panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa
adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian
badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8
dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum

3
sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang
dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo
hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu.
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan
keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri
hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan
30 menit setelah kelahiran
b. Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar
sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur
2. Adaptasi Fisiologi
Adapun tujuan utama dari adaptasi fisiologi BBL adalah untuk
mempertahankan hidupnya secara mandiri dengan cara :
a. Bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya
sendiri.
b. Mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang
cukup.
c. Mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.

Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir


adalah :

Perubahan sistem pernapasan / respirasi


Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas
melalui plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.

4
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang
bercabang dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan
bronkus proses ini terus berlanjut sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah
bronkus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin
memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru
yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24
minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus,
ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah
surfaktan.
b. Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
 Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernafasan di otak.
 Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru
selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru
secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan
susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.

5
 Penimbunan karbondioksida (CO2). Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat
dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan
mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan
menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
 Perubahan suhu. Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan
cairan dalam paru-paru dan mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk
pertama kali.Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak
lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru – paru. Produksi
surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai
paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah
untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkan
dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan,
yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan
penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini
menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.

d. Dari cairan menuju udara


Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi
melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar
dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secara sectio cesaria kehilangan
keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah
dalam jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama
udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru
dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh
darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak

6
ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam
alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan
memperburuk hipoksia.Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar
pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan paru-
paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
Perubahan pada sistem peredaran darah
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen
dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.
Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2
perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh
sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan
dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran
darah.

Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah

7
 Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya
aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan
volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu
darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk
menjalani proses oksigenasi ulang.
 Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru
dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan ini
menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah
dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini
dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan penusuran pada atrium
kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup. Vena umbilikus, duktus
venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional
dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan
anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Pengaturan Suhu

8
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke
lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air
ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu
tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.Timbunan lemak
coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai
100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa
guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak
coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini
akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia
kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi
kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.
Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan
tenaga kesehatan (perawat dan bidan) berkewajiban untuk meminimalkan
kehilangan panas pada BBL.
Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu.
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi
harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi
baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).
Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :
a. melalui penggunaan ASI
b. melaui penggunaan cadangan glikogen
c. melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup,
akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi). Hal ini hanya terjadi jika
bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi yang sehat akan
menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan
terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang

9
mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam
pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4
jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen
digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir
kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami
hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama,
karena simpanan energi berkurang (digunakan sebelum lahir).
Perubahan sistem gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan.
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik pada saat lahir.
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan
(selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung
masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan
neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru
lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat
bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang sering
oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.

Sistem kekebalan tubuh/ imun


Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem
imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat.
Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau
meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami:
 perlindungan oleh kulit membran mukosa
 fungsi saringan saluran napas
 pembentukan koloni mikroba oleh klit dan usus
 perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung

Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang
membantu BBL membunuh mikroorganisme asing.Tetapi pada BBL se-sel darah

10
ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan
memerangi infeksi secara efisien.BBL dengan kekebalan pasif mengandung
banyak virus dalam tubuh ibunya.Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen
asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak.Salah satu tugas
utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.
Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi
infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan
terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI
dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi
sangat penting

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adaptasi Fisiologi Bayi Baru Lahir

Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal


antara lain:
a. Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di
rawat oleh ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi
perkembangannya.
b. Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi
penyesuaian pascanatal.
c. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman
yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh
ibu terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas.
d. Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya
di sebut premature, sedangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus :

11
bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi
kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang
dari 1%
e. Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua
memperlakukan bayinya itu akan mendorong penyesuaian yang baik.
Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua
rangsangan yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua.

a) Perawatan Bayi Baru Lahir


Segerra setelah lahir letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
yang disiapkan pada perut ibu, segera juga lakukan penilaian awal dengan
menjawab pertanyaan : (a.) apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas
tanpa kesulitan? (b) apakah bayi bergerak aktif atau lemas?

APGAR SCORE
Objek yang Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3
dikaji
Warna tubuh Seluruh tubuh Tubuh berwarna Tubuh dan
berwarna merah merah muda dan muka berwarna
muda tangan serta kaki pucat /biru
biru
Denyut jantung >100x/menit <100x/menit Denyut jantung
(-)
Grimace of Menangis/bersin Muka Tidak ada
Face menyeringai respon
Aktivitas Gerakan pada Ada sedikit Tangan dan
kaki dan tangan gerakan kaki lemas,
aktif tidak ada gerak
Pernapasan Tangisan kuat Napas lambat Tidak bernapas
dan tidak teratur dan tidak

12
Retraksi dada menangis
merintih/tangis
lemah

b) Penghisapan Lendir
1. Gerakan alat penghisap lendir sekalian juga tabung oksigen dan
selangnya
2. Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung
3. Memantau mencatat usaha napas pertama
4. Warna kulit adanya cairan/meconium dalam hidung, mulut harus
dibersihkan
c) Perawatan Tali Pusat
Merawat tali pusat bayi baru lahir di unit bersalin/tindakansudah
mempunyai standart prosedur operasional. Pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
a. Penolong telah memakai sarung tangan
b. Membersihkan daerah sekitar tali pusat alcohol 70%
c. Tali pusat didesinfeksi dengan betadine dan dibalut dengan
kassa steril
d. Observasi respon bayi
e. Perawat/bidan cuci tangan
d) Pemberian ASI (IMD)
Keuntungan pemberian ASI :
a. Mempromosikan keterikatan emosional ibu dan bayi
b. Memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melalui
kolostrum
c. Merangsang kontraksi uterus

Langkah langkah melakukan IMD yang dianjurkan :


1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi saat persalinan

13
2. Disarankan juga tidak menggunakan bahan kimia saat persalinan,
karena akan mengganggu dan mengurangi kepekaan bayi untuk
mencari putting susu ibunya
3. Begitu lahir bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering
4. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya kecuali
kedua tangannya
5. Tali pusat dipotong lalu diikat
6. Vernix (zat lemak putih) yang melekat ditubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan karena zat ini membuat nyaman pada kulit bayi dan kulit
ibu
7. Tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan didada atau perut ibu
sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu
8. Ibu dan bayi diselimuti bersama sama jika perlu bayi diberi topi untuk
mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.
Proses menyusui dini pertama kali dilakukan oleh ibu dalam 1 jam
pertama pasca persalinan pada persalinan dengan tindakan misalnya secsio
caesaria proses IMD tetap dapat dilakukan.
Setelah proses IMD bayi ditimbang diukur dicap kaki/diberi
identitas diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K pada paha kiri, satu
jam kemudian diberikan imunisasi hepatitis B (Hb 0) pada paha kanan,
Pelaksanaan penimbangan penyuntikan vitamin K salep mata dan
imunisasi hepatitis B dilaksanakan oleh bidan/perawat. Semua BBl harus
diberikan vitamin K 1 mg intramuskuler dipaha kiri untuk mencegah
perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh
sebagian BBL. Salep mata atau tetes mata diberikan untuk pencegahan
infeksi mata (oxytetrasiklin 1%) prosedur pemberian tetes mata pada BBL
adalah :
1. Petugas mencuci tangan
2. Bayi ditidurkan daerah sekitar mata dibersihkan dengan kapas
lembab

14
3. Mata bayi dibuka dengan 2 jari tetes mata dimasukkan tepat
diatas konjungtiva kemudian mata ditutup kembali
4. Daerah mata dibersihkan kembali
Setelah semua proses resusitasi pada BBL selesai bayi segera
dihangatkan, taruh di incubator dan petugas melengkapi identitas bayi.
e) Identifikasi Bayi Baru Lahir
Prosedur bayi baru lahir meliputi :
 Petugas mempersiapkan status /alat yaitu formulir identifikasi bayi
gelang tanagn bayi dan bantalan stempel
 Isi identitas ibu dan ayah dengan lengkap dan jelas dan mudah
dibaca
 Isi nomer rekam medis
 Isi tanggal lahir dan jenis kelamin
 Isi berat badan dan panjang badan
 Buat cap kaki bayi kanan dan kiri
 Buat cap ibu jari tangan kiri dari ibu bayi
 Beri gelang nama bayi yang tertulis nama ibu bayi dan tanggal
lahir bayi
 Bayi laki laki diberi gelang warna biru
 Bayi perempuan dengan gelangwarna merah muda
 Tanda tangan petugas yang melakukan identifikasi
 Dan tanda tangan orang tua
Bayi diobservasi di ruang resusitasi bayi, setelah keadaan bayi baik
suhu stabil bayi sehat dan bergerak aktif, wajah bibir kulit berwarna
kemerahan, frekuensi napas normal 40-60 kali permenit, frekuensi denyut
jantung normal 120-160 x/menit bayi dipindahkan keruang bayi untuk
perawatan BBL, selanjutnya perawat ruang bayi mengecek kembali
identitas bayi sudah dilengkapi.
Tata laksana bayi baru lahir di ruang bersalin adalah :
a. Bayi baru lahir dilakukan IMD minimal 1 jam pertama

15
b. Jika ada suatu indikasi yang tidak bisa dilakukan IMD maka, rawat
bayi di infant warmer
c. Bayi baru lahir diberi gelang identitas sesuai jenis kelamin dengan data
nama bayi ( sementara menggunakan nama ibu bayi) disertai tanggal
lahir.
d. Identifikasi bayi baru lahir disesuaikan dengan formulir status bayi
baru lahir, meliputi PB, BB, LK,LD, stempel telapak kaki, injeksi vit
K, pemberian salep mata, pengsipana lendir
e. Lakukan observasi di infant warmer atau bisa juga di incubator selama
10 menit jika tidak ada indikasi penyerta
f. Kirim bayi ke ruang bayi

BAB II

16
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan asuhan bayibaru lahir di unit bersalin/tindakan


adalah diberikan pada bayi baru lahir sampai IMD selesai. Jika tidak dilakukan
IMD dikarenakan ada indikasi/ alas an tertentu maka sampai penilaian awal
sekitar 15 menit setelah lahir dan segera dikirim keruang bayi

BAB III

17
TATA LAKSANA

3.1 Persiapan Alat dan Bahan


- infant warmer - pengukur lingkar kepala dan lingkar dada
- kasssa steril - thermometer ( untuk colok anus )
- betadine - vit K dan spuilt 1 cc
- pengukur panjang badan - balon sunction
- timbangan bayi - slam sueker
- bantalan stempel - status RM bayi
- perlengkapan baju bayi

3.2 Penatalaksanaan
Jika bayi dilakukan IMD :
1. Setelah bayi lahir, potong tali pusat beri betadine tanpa diberi kassa steril
2. Lakukan penilaian selintas dan penghisapan lendir, jika bayi menangis
kuat dan bergerak aktif lakukan IMD
3. Letakkan bayi di dada ibu dengan membersihkan bayi dari cairan cairan
ketuban kecuali pada telapak tangan
4. Beri gedong atau selimut dan topi bayi
5. Pantau bayi samapai 1 jam pertama IMD. Setelah selesai 1 jam pertama
lakukan perawatan bayi
6. Ambil bayi, letakkan di infant warmer
7. Tutup tali pusat dengan kasa steril
8. Bersihkan bayi, beri suntikan vit K 0.1 mg di paha kiri secara IM
9. Cek kelengkapan dan kcacatan bayi dengan colok dubur dan memeriksa
bayi head to toe
10. Timbang berat badan bayi dan ukur panjang bayi
11. Pindahkan ke infant warmer lagi, ukur lingkar kepala dan lingkar dada
12. Beri gelang identitas bayi sesuai dengan jenis kelamin, pink untuk
perempuan dan biru untuk laki laki yang berisi nama bayi dan tanggal
lahir

18
13. Pakaikan gurita, baju bayi dan popok tanpa gedong, lakukan stempel
telapak kaki bayi pada status rekam medic bayi baru lahir
14. Setelah dibersihkan dari tinta stempel pakaian gedong
15. Tunjukkan kepada keluarga dengan memberi tahu identifikasi bayi head
to toe. Jiak muslim disarankan untuk diadzani
16. Berikan bayi kepada ibu untuk menyusui lagi, jika ibu tidak berkenan
karena ingin beristirahat dulu maka kirim bayi keruang bayi

JIka tidak dilakukan IMD


1. Setelah bayi lahir, potong tali pusat beri betadine
2. Lakukan penilaian selintas dan penghisapan lendir. Bawa bayi ke infant
warmer
3. Tutup tali pusat dengan kassa steril
4. Bersihkan bayi, beri suntikan vit K 0.1 mg dipaha kiri secara IM
5. Cek kelengkapan dan kecacatan bayi dengan colok dubur dan memeriksa
bayi head to toe
6. Timbang berat badan bayi dan ukur panjang bayi
7. Pindah ke infant warmer lagi, ukur lingkar kepala dan lingkar dada
8. Beri gelang identitas bayi sesuai dengan jenis kelamin, pink untuk
perempuan dan biru untuk laki laki yang berisi nama bayi dan tanggal
lahir
9. Pakaian gurita, baju bayi dan popok tanpa gedong, lakukan stempel
telapak kaki bayi pada status rekam medik bayi baru lahir
10. Setelah dibersoihkan dari tinta stempel pakaikan gedong
11. Tunjukkan kepada ibu kemudian tunjukkan kepada keluarga dengan
memberi tahu identifikasi bayi head to toe, jika muslim disarankan untuk
diadzani
12. Tawarkan pada ibu untuk menyusui, jika ibu tidak berkenan karena ingin
beristirahat dulu maka kirim bayi ke ruang bayi.

19
BAB IV
DOKUMENTASI

20
Dokumentasi identifikasi bayi baru lahir tertata rapi dan lengkap pada
status rekam medik bayi baru lahir. Dimana setiap bayi baru lahir mempunyai
masing masing status rekam medik

Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanah Probolinggo

dr. Hj. Evariani, M.Kes

21

Anda mungkin juga menyukai