Anda di halaman 1dari 5

KUNJUNGAN RUMAH NEONATUS

RESIKO TINGGI

No. Dokumen : SOP/P.KIA-02 /


2017 Ditetapkan Oleh
Kepala UPTD Puskesmas Plandaan
No. Revisi : 01
PUSKESMAS SOP
PLANDAAN Tanggal Terbit : 20 Maret 2017
dr. ASNAN BUDI SASMITO
NIP. 196910242002121003
Halaman : 1/3

1. Pengertian Kunjungan rumah neonatus resiko tinggi adalah proses kegiatan


pelayanan kesehatan dengan melakukan kunjungan rumah sesuai
standar yang dilakukan oleh tenaga kesehatan berupa penyampaian
informasi, pendidikan maupun edukasi kepada keluarga dengan bayi
baru lahir beresiko tinggi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas kesehatan
dalam melakukan kunjungan rumah bayi baru lahir resiko tinggi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Plandaan No. 188.4/235.19/415.25.15/2015
tentang Standar Layanan Klinis
4. Referensi Permenkes RI No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Timbangan dan pengukur panjang badan
2. Termometer
3. Stetoscope bayi
4. Metline
5. Senter
6. Timer
Bahan :
1. Kasa steril
2. Masker
3. Handscoon
4. Celemek
6. Langkah – langkah 1. Bidan desa melakukan pendataan neonatus resiko tinggi
2. Petugas kesehatan dan kader melaporkan identitas bayi resiko tinggi
kepada bidan desa
3. Bidan / Bidan Desa merencanakan waktu kunjungan rumah kepada
keluarga dengan neonatus resiko tinggi
4. Bidan / Bidan Desa mendatangi rumah neonatus resiko tinggi
5. Bidan / Bidan Desa menyampaikan maksud kedatamgan kepada ibu
bayi / keluarganya
6. Bidan / Bidan Desa memasuki kamar bayi / ruang periksa yang
disediakan keluarga bayi

1/3
7. Bidan / Bidan Desa melakukan tanya jawab kepada keluarga
8. Bidan / Bidan Desa melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi :
a. Pemeriksaan berat badan
b. Pengukuran panjang badan
c. Pemeriksaan suhu tubuh bayi
d. Pemeriksaan frekuensi nafas
e. Pemeriksaan frekuensi denyut jantung
9. Bidan / Bidan Desa melakukan pemeriksaan adanya kemungkinan
sebagai berikut :
a. Penyakit sangat berat atau infeksi bakteri
b. Ikterus
c. Bayi diare
d. Berat badan lahir rendah dan masalah pemberian ASI
e. Status vitamin K-1
f. Status imuniasi
g. Masalah / keluhan ibu
h. Masalah lainnya
10. Bidan / Bidan Desa melakukan edukasi kepada keluarga dan
lingkungan
11. Bidan / bidan desa mencatat hasil pemeriksaan pada buku KIA
12. Bidan / bidan desa kembali ke tempat pelayanan kesehatan
13. Bidan / Bidan Desa mendokumentasikan hasil kegiatan pada
Register Kunjungan Bayi serta aplikasi P-care / SIMPUS

2/3
6. Diagram Alir
Pendataan neonatus resiko tinggi

Petugas kesehatan dan kader melaporkan identitas


bayi resiko tinggi kepada bidan desa

Merencanakan waktu kunjungan rumah

Bidan datang ke rumah bayi baru lahir

Penyampaian maksud kedatangan

Bidan masuk kamar bayi

Bidan melakukan tanya jawab kepada keluarga

Pemeriksaan fisik pada bayi

Pemeriksaan adanya kemungkinan kelainan / penyakit

Edukasi kepada keluarga dan lingkungan

Pencatatan hasil pemeriksaan

Bidan kembali ke tempat pelayanan


kesehatan

7. Hal – hal yang -


perlu diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Bidan Desa
2. Koordinator program KIA
9. Dokumen Terkait 1. Buku KIA
2. Register kunjungan bayi
3. Aplikasi p-Care / SIMPUS
10. Rekaman Historis Yang Tanggal mulai
Perubahan No Isi Perubahan
diubah diberlakukan

Revisi 1 Langkah- Semua item langkah-langkah 20 Maret 2017


langkah dan diagram alir dirubah
dan sehingga secara keseluruhan
diagram perubahan tersebut dapat
3/3
alir dilihat pada langkah-langkah
dan diagram alir seperti yang
sekarang ini

4/3
5/3

Anda mungkin juga menyukai