PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara nasional akses masyarakat kita terhadap pelayanan kesehatan ibu
cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia saat ini telah berhasil di turunkan dari 390/100.000 kelahiran hidup
menjadi 359/100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 2012).
Selain itu masih terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi menurut
data SDKI Tahun 2012, angka unmet-need 11,4%. Kondisi ini merupakan salah
faktor penyebab terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak
aman, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu.
Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan
meningkatkan cakupan dan kwalitas pelayanan kesehatan ibu ,bayi dan anak
balita, meningkatkan status gizi masyarakat serta pencegahan dan
penanggulangn penyakit menular masih menjadi prioritas utama.
Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, Puskesmas dan jaringannya
serta rumah sakit rujukan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan ibu dan
anak, baik yang bersifat promotif, preventif, maupun kuratif dan rehabilitasi.
Upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi, anak, nifas,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, penangganan komplikasi,
pelayanan konseling KB, dan kesehatan reproduksi.
Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan dalam mencapai
misinya membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang berkualitas harus
1
dilaksanakan oleh semua jajaran pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta. Dengan pelayanan yang berkualitas dampak terhadap perbaikan derajat
kesehatan masyarakat akan lebih dirasakan, masyarakat akan lebih berminat
untuk memanfaatkan sarana yang ada sehingga sekaligus dapat meningkatkan
efisiensi pelayanan kesehatan.
Kebijakan yang ada tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu
dan anak KB di Puskesmas menjadi program utama. Oleh karena itu pelayanan
kesehatan ibu anak-KB perlu ditata kembali dan ditingkatkan upaya pelayananya
sehingga diperoleh suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Demikian pula pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di Puskesmas -
berupaya untuk mengikuti arahan dari Departemen KesehatanStandar Pelayanan
Kesehatan ibu anak - KB di Puskesmas - mengacu dari Standar Pelayanan
Kesehatan Departemen Kesehatan, adalah sesuatu yang perlu ditetapkan agar
kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat tercapai.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Ibu Anak KB di Puskesmas yang
aman, bermanfaat bermutu,berkesinambungan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Tersedianya standar penyelenggaraan pelayanan KIA-KB di Puskesmas -.
C. SASARAN PEDOMAN
Standart ini disusun untuk digunakan bagi tenaga pelaksana pelayanan
KIA-KB di Puskesmas -.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Adapun ruang lingkup pelayanan KIA-KB di Puskesmas - meliputi :
1. Pelayanan KIA-KB di dalam Puskesmas
2. Pelayanan KIA-KB di Luar Gedung
E. BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama masa kehamilanya dilaksanakan sesui standart antenatal
yg di tetepkan dalam Standart Pelayanan Kebidanan (SPK).
b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten.
c. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatansesuai
standart pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
kesehatan.
d. Pelayanan Kesehatan Neonatus adalah pelayan kesehatan sesuai
standart yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
2
neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir, baik
difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
e. Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan
komplikasi kebidanan.
f. Penanganankomplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar
oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
g. Pelayanan neonatal dengan komplikasi adalah Penanganan neonatus
dengan penyakit dan kelainan dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di
polindes, puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin danrumah sakit
pemerintah/swasta.
h. Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatansesuai standar
yang diberikan olah tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir
i. Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan anak
balita(12-59 bulan) sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan
minimal 8 kali setahun,pemantauan kembangan minimal 2x setahun dan
pemberian vitamin A 2x setahun
j. Pelayanan KB berkwalitas adalah Pelayanan KBsesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga
diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan
menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan).
k. Kegiatan klas ibu Hamil adalah Merupakan sarana untuk belajarkelompok
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan
meningkatkanpengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir,melalui praktek
dengan menggunakan buku KIA.
l. Kegiatan Kelas Balita adalah Klas dimana para ibu yang mempunyai anak
berusia antara 0-sampai 5 tahun secara bersamam-sam berdiskusi, tukar
pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhanpelayanan kesehatan, gizi
dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator,
dalam hal ini yangdigunakan Buku KIA.
m. Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitaspasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien disarana kesehatan
n. Persetujuan Tindakan Medik adalah persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarganya yang sah secara hukum, atas dasar penjelasan
mengenai tindakan media yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
o. Kegiatan klas unmet need adalah Merupakan sarana untuk
belajarkelompok tentang pemenuhan kebutuhan pemakaian alat kontrasepsi
3
dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkanpengetahuan dan
wawasan pasangan usia subur mengenai penggunaan alat kontrasepsi
sesuai dengan indikasi.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
4
Konselor ASI
Bidan Terampil D3 Kebidanan Pelatiha APN, MU,
Manejemen Asfiksi
BBLR
3 Bidan Pelaksana D3 Kebidanan Pelatihan APN
4 Bidan Pelaksana D3 Kebidanan Pelatihan APN, CTU
5 Bidan Pelaksana D3 Kebidanan Pelatihan APN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggungjawab program KIA-KB di Puskesmas - adalah bidan koordinator.
Pelayanan sesuai dengan jam dinas dan bilamana diperlukan dapat bekerja
diluar jam dinas dalam rangka koordinasi dan komunikasi dengan lintas program
dan lintas sektor terkait.
C. JADWAL KEGIATAN
November
Desember
Septembe
Februari
Agustus
rOktober
Januari
Maret
April
Juni
Juli
Mei
NO
A. Pelayanan KB di dalam
Gedung
1 Pelayanan konseling
2 Pelayanan kesehatan ibu
hamil
B. Pelayanan KB di luar
Gedung
Pelayanan Tumbuh Kembang
1 balita (di Posyandu)
5
6 Kelas Ibu Hamil
7 Supervisi Fasilitatif
8 Penyuluhan IVA/IMS/KB
9 Pendataan Sasaran ( KIA-KB)
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Ruangan KIA-KB Puskesmas - :
Ukuran Ruang pelayanan KB 3,5 m x 3,5 m
Ukuran Ruang periksa ibu 3,5 m x 2,4 m
Ukuran Ruang persalinan 3,5 m x 5,6 m
Ukuran Ruangan periksa anak 3,5mx 2.8 m
Setiap ruangan mempunyai ventilasi, penerangan / pencahayaan yang cukup
Tersedia air mengalir,listrik,pengolahan limbah dan sanitasi yang baik.
Dapat diakses oleh pasien berkebutuhan khusus (cacat)
Denah Ruang KIA-KB
A
KM MANDI
MEJA
PERIKSA
MEJA
Meja
resusitasi
MEJA
BAD
PERIKSA
A
L
M
A
R
7 R
B. STANDAR FASILITAS
Sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 dan Permenkes Nomor 15
Tahun 2013 tentang standar peralatan untuk ruang KIA-KB di Puskesmas
Adapun peralatan yang tersedia di Puskesmas - adalah sebagai berikut :
Ruangan KIA-KB dan Imunisasi
yang
No Jenis peralatan Standar
tersedia
I Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
8
2 Flowmeter anak (high Flow) 1 buah -
3 Flowmeter anak (low Flow) 1 buah -
4 Lampu Periksa 1 buah -
5 Pengkur Lingkar Kepala 1 buah 1 buah
6 Pengkur Tinggi Badan Anak 1 buah -
7 Sphygmomanometer dan manset anak 1 buah 1 buah
8 Stetoskop pediatric 1 buah 1 buah
9 Termometer anak 1 buah 1 buah
10 Timbangan anak 1 buah 1 buah
11 Timbangan bayi 1 buah 1 buah
IV Set Imunisasi
1 Vaccine carrier 1 buah -
2 Vaccine Refrigerator 1 buah -
Sesuai
3 Cairan desinfektan Kebutuhan ada
Sesuai
4 Disposable Syringe 1cc Kebutuhan ada
Sesuai
5 Disposable Syringe 2,5 -3 cc Kebutuhan ada
Sesuai
6 Disposable Syringe 5cc Kebutuhan ada
Sesuai
7 Kain steril Kebutuhan ada
Sesuai
8 Kapas Kebutuhan ada
Sesuai
9 Kasa non steril Kebutuhan ada
Sesuai
10 Kasa steril Kebutuhan ada
Sesuai
11 Lidi kapas steril Kebutuhan ada
Sesuai
12 Lubrikan gel Kebutuhan ada
Sesuai
13 Masker Kebutuhan ada
Sesuai
14 Podofilin tinctura 25% Kebutuhan ada
9
Sesuai
15 Sabun tangan atau antiseptik Kebutuhan ada
Sesuai
16 Sarung tangan Kebutuhan ada
VI Perlengkapan
1 Air timer 1 buah 1 buah
2 Bantal 1 buah 1buah
3 Baskom cuci tangan 1 buah 1 buah
4 Celemek plastik 1 buah 1 buah
5 Duk bolong sedang 2 buah 2 buah
6 Kasur 1 buah 1 buah
7 Kotak penyimpanan jarum bekas 1 buah 1 buah
8 Lemari alat 1 buah 1 buah
9 Lemari obat 1 buah 1 buah
10 Meteran (untuk mengukur tinggi fundus) 1 buah 1 buah
11 Perlak 2 buah -
12 Pispot 1 buah -
13 Pita pengukur lila 1 buah 1 buah
14 Pompa payudara untuk ASI 1 buah 1 buah
15 Sarung bantal 2 buah 2 buah
16 Selimut 1 buah 1 buah
17 Sprei 2 buah -
18 Set tumbuh kembang anak 1 buah 1 buah
19 Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 1 buah
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi injakan 1 buah
20 1 buah
pembuka penutup
21 Tirai 1 buah -
22 Toples kapas / kasa steril 1 buah 1 buah
23 Tromol kasa / kain steril 1 buah 1 buah
24 Waskom bengkok kecil 1 buah 1 buah
VII Meubelair
1 Kursi kerja 4 buah 4 meja
2 Lemari arsip 1 buah 1 buah
3 Meja tulis biro 1 buah 1 buah
10
2 Buku kohort Ibu 1 buah 20 buku
3 Buku register ibu 1 buah 2 buku
Formulir dan surat keterangan lain sesuai Sesuai
4 ada
kebutuhan pelayanan yang diberikan kebutuhan
Sesuai
5 Formulir informent concent kebutuhan ada
Sesuai
6 Formulir laporan kebutuhan ada
Sesuai
7 Formulir rujukan kebutuhan ada
B.Kesehatan anak
1 Bagan dinding MTBS 1 buah 1 buah
2 Bagan MTBS 1 buah 1 buah
3 Buku register bayi 1 buah 1 buah
Sesuai
4 Formulir deteksi dini tumbuh kembang anak kebutuhan ada
Sesuai
12 Register kohort anak Balita kebutuhan ada
Sesuai
13 Register kohort bayi kebutuhan ada
C.Imunisasi
Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan yang Sesuai
1 kebutuhan ada
diberikan
Sesuai
2 Formulir laporan kebutuhan ada
Ruangan Persalinan
yang
No Jenis peralatan Standar
tersedia
I Set Obstetri & Ginekologi
11
1 Bak instrumen tertutup besar (obgin) 3 buah 3 buah
2 Bak instrumen tertutup kecil 3 buah 3 buah
3 Bak instrumen tertutup medium 3 buah 3 buah
4 Doppler 1buah -
5 Doyeri probe lengkung 1buah -
6 Endotracheal tube dewasa 2,5 3 buah -
7 Endotracheal tube dewasa 3 3 buah -
8 Endotracheal tube dewasa 4 3 buah -
9 Gunting benang 3 buah 1 buah
10 Gunting episiotomi 3 buah 1 buah
11 Gunting iris lengkung 3 buah 1 buah
12 Gunting operasi lurus 3 buah 1 buah
13 Gunting tali pusat 3 buah 1 buah
14 Klem fenster/klem ovum 3 buah -
15 Klem kasa/korentang 3 buah 1 buah
16 Klem kelly/klem kocher lurus 3 buah -
17 Klem linen backhauss 3 buah -
18 Klem mosquito halsted lengkung 3 buah 1 buah
19 Klem mosquito halsted lurus 3 buah 1 buah
20 Klem pemasang klip hegenbarth 3 buah -
21 Lampu periksa halogen 1 buah -
22 Masker oksigen + kanule nasal dewasa 2 buah -
23 Meja instrumen 2 buah -
24 Needle holder matheiu 3 buah
25 Pelvimeter obstetrik 1 buah 1 buah
26 Pinset jaringan / sirugis 3 buah 1 buah
27 Pinset jaringan semken 3 buah -
28 Pinset kasa/anatomis 3 buah 1 buah
29 Resusitasor dewasa 1 set -
30 Retraktor finsen tajam 1 buah -
31 Setengah kocher 3 buah 1 buah
32 Skalpel no 3 3 buah -
33 Skalpel no 4 3 buah -
34 Spekulum (sims) besar 5 buah -
35 Spekulum (sims) kecil 5 buah -
36 Spekulum (sims) medium 5 buah -
37 Spekulum cocor bebek grave besar 5 buah 5 buah
38 Spekulum cocor bebek grave kecil 5 buah 5 buah
39 Spekulum cocor bebek grave medium 5 buah 5 buah
40 Standart infus 1 buah 1 buah
41 Stetoskop dewasa 1 buah 1 buah
42 Stetoskop janin/fetoscope 1 buah 1 buah
43 Stilet untuk pemasangan ETT 1 buah -
44 Tabung oksigen dan regulator 1 set 1 buah
45 Tempat klem kasa / korentang 2 buah -
46 Tempat tidur periksa (examination bed) 1 set -
47 Tempat tidur untuk persalinan 1 set -
48 Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah
49 Termometer dewasa 1 buah 1 buah
12
5 Sonde uterus sims 3 buah 3 buah
6 Tenakulum schroeder 3 buah 3 buah
Sesuai
2 Benang chromic catgut kebutuhan ada
Sesuai
3 Desinfektan kebutuhan ada
Sesuai
4 Gelang bayi kebutuhan -
Sesuai
8 Jarum jahit tumpul kebutuhan -
Sesuai
9 Kantong urine kebutuhan -
Sesuai
10 Kapas kebutuhan ada
Sesuai
11 Kateter folley dewasa kebutuhan ada
Sesuai
12 Kateter nelaton kebutuhan ada
Sesuai
13 Kateter intravena 16 G kebutuhan ada
Sesuai
14 Kateter intravena 18 G kebutuhan ada
Sesuai
15 Kateter intravena 20 G kebutuhan ada
13
17 Kateter penghisap lendir dewasa 8 2 buah -
18 Nasogastric tube dewasa 3 buah -
19 Nasogastric tube dewasa 5 3 buah -
Sesuai
20 Pembalut kebutuhan ada
Sesuai
21 Pengikat tali pusat kebutuhan ada
Sesuai
22 Plester non women kebutuhan -
Sesuai
23 Sabun cair untuk tangan kebutuhan ada
Sesuai
24 Sarung tangan kebutuhan ada
Sesuai
25 Sarung tangan panjang (manual plasenta) kebutuhan ada
Sesuai
26 Sarung tangan steril kebutuhan ada
V Perlengkapan
VI Meubelair
1 Kursi kerja 3 buah -
2 Lemari arsip 1 buah -
3 Meja tulis biro 1 buah -
14
kebutuhan pelayanan yang diberikan kebutuhan
Sesuai
3 Formulir laporan kebutuhan ada
Sesuai
4 Formulir partograf kebutuhan ada
Sesuai
5 Formulir persalinan/nifas dan KB kebutuhan ada
Sesuai
6 Formulir rujukan kebutuhan ada
Sesuai
7 Formulir surat kelahiran kebutuhan -
Sesuai
8 Formulir surat kematian kebutuhan -
Sesuai
9 Formulir surat keterangan cuti bersalin kebutuhan ada
Sesuai
5 Kateter folley dewasa kebutuhan -
Sesuai
6 Kateter intravena 16 G kebutuhan -
Sesuai
7 Kateter intravena 18 G kebutuhan -
15
Sesuai
8 Kateter intravena 20 G kebutuhan -
V Meubelair
1 Kursi kerja 3 buah
2 Lemari arsip 1 buah
3 Meja tulis biro 1 buah
16
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pulang Rujuk RS
KAMAR
OBAT
Rujukan Laboratoriu
Polindes, m
Ponkesdes
, BPM
Ruang
konsultasi
Gizi
Ruang Gigi
17
2. Periksa hamil rutin meliputi pengukuran BB, pengukuran tekanan darah,
TTV, Palpasi,Auskultasi, pemberian TTD dan konseling.
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas, pemeriksaan ibu pada masa nifas perlu
diperhatikan pada prinsipnya pencegahan infeksi terutama cairan tubuh
berupah darah, cairan vagina, bab dan bak serta panyudara
kemungkinan ada masalah pemberian ASI.
4. Pelayanan kebidanan dan kandunganmeliputi keluhan
keputihan,gangguan haid, masalah kesuburan .
5. Pelayanan kesehatan Catin(calon pengantin) meliputi periksa
BB,TB,Lila, pemberian TTD, pemberian imunisasi TT, konseling
kemudian baru diberikan surat sehat bagi calon pengantin
6. Pelayanan KB meliputi KB IUD,Implant,Suntik,Pil dan Kondom ( baik KB
baru atau kunjungan ulang) yang sebelumnya diberikan konseling pra
dan pasca KB untuk yang baru, sedangkan yang kunjungan ulang
sesuai konselingnya sesuai kasus/ keluhan.
7. Pemeriksaan IVA yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan
mengunakan asam cuka dan melihat langsung perubahan yang terjadi
pada servik setelah oles, hal ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini
kelainan pra kanker.
8. Pelayanan kesehatan Balita yaitu pelayanan yang diberikan pada anak
usia 0 sampai dengan 5 tahun kurang 1 hari, baik sehat maupun sakit.
9. Pembinaan bidan polindes di puskesmas dilakukan setiap bulan sekali
oleh programer terkait dengan hasil rapat dinas, hasil kegiatan maupun
informasi terbaru tentang kegiatan masing-masing programer yang
terkait.
10. Validasi data dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
mencocokan antara jumlah yang dilaporkan dengan data yang ada di
kohortibu, bayi, anak dan apras. Selain itu juga melakukan pembinaan
dalam hal penulisan dalam kohort (pagar, warna, kode kunjungan dll).
11. Rujukan: rujukan dilakukan apa bila tenaga dan perlengkapan di
puskesmas tidak mampu melakukan penatalaksanaan pada kasus-
kasus tertentu
12. Pembinaan BPM/Klinik Swasta bertujuan untuk mengalang kerja
sama agar sasaran yang dilayani di BPM tetap bisa terkafer oleh
puskesmas selaku pembina wilayah, melakukan pelaporan setiap bulan
kasus yang dilayani di BPM dengan format pelaporan yang tersedia.
13. Pencatatan dan pelaporan : pencatatan dilakukan setiap kujungan
pasien dilakukan pencatatan di register kujungan, kohort sesuai sasaran
(ibu, bayi. anak dan KB), rekam medik dan format-format yang telah
tersedia sesuai kasus dan sasaran pula. Sedangkan pelaporan
18
dilakukan pada akhir bulan dengan merekap terlebih dahulu sesuai
kasus bahkan data perdesa.
19
4. SOP Pemeriksaan DJJ
5. SOP Pengukuran Panggul
6. SOP Pengukuran Lila
7. SOP Pengukuran TB
20
BAB V
LOGISTIK
21
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan penyakit,
cidera, cacat, kematian, dan lain-lain yang tidak seharusnya terjadi.
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
2. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran keselamatan pasien meliputi tercapainya :
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Meningkatkan komunikasi efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
1. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
2. Mengurangi risiko cedera pasien akibat kelalaian petugas
D. STANDAR KESELAMATAN PASIEN
Dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien, standar keselamatan pasien
harus diterapkan. Standar keselamatan pasien adalah:
1. Hak pasien
2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
3. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
4. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Mendidik petugas tentang keselamatan pasien
22
6. Komunikasi yang merupakan kunci untuk mencapai keselamatan pasien
Petugas melakukan pengumpulan data hasil kinerja, melaporkan insiden (KTD,
KPC, KNC,) kemudian dianalisa dan ditindaklanjuti.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien selama jam kerja secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpapar infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
A. TUJUAN
1. Petugas kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip
Universal Precaution.
B. PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja
adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi
peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 6 (enam) kegiatan pokok yaitu
:
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
f. Pemrosesan instrumen.
C. PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA
1. Kebersihan tangan
- Jaga agar kuku jari tangan tetap pendek
- Tutup luka tangan dg bahan kedap air
- Selalu bersihkan tangan pada situasi berikut:
a. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
23
b. Sebelum memegang alat baik ketika mengenakan sarung tangan atau
tidak
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa,
kulit yg tidak intak.
d. Setelah kontak dengan permukaan obyek yang bersentuhan dengan
pasien (termasuk peralatan medis)
e. Ketika pindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian
tubuh lain dari pasien yang sama
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir jika tangan terlihat
kotor
- Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih tangan berbahan
dasar alkohol.
- Sebelum menyiapkan obat-obatan atau makanan.
2. Penggunaan APD
- Gunakan sarung tangan steril atau sudah di desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
ketika melakukan prosedur pemasangan / pencabutan iud maupun inplan,
menolong persalinan,memotong tali pusat, mrnjahit luka episiotomi dan
menjahit robekan perineum.
- Gunakan sarung tangan panjang stelil ketika melakukan placenta manual
atau kompresi bimanual interna
- Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non- Steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasang infus, memberikan obat injeksi, dan
mengambil darah.
- Gunakan sarung tangan rumah tangga saat:
a.Membersihkan alat dan tempat tidur
b.Mengelolah bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah
c.Membersihkan darah dan cairan tubuh yang tercecer
- Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan air
- Pakai sepatu bot karet ketika menolong persalinan
- Lindungi mata dengan memakai kaca mata atau perlengkapan yang lain.
- Gunakan masker dan topi atau tutp kepala.
3. Manajemen limbah
Manajemen limbah dilakukan sesuai dengan pedoman internal ppi yang
dibuat, bahwa terdapat 2 tempat sampah yakni sampah medis dan non medis.
Setiap hari medis diambil oleh petugas dan diletakkan pada tempat
penampungan sementara. Sedangkan sampah non medis juga diambil setiap
hari oleh petugas, ditampung ditempat sampah sementara dan dibuang di
tempat pembuangan setiap hari.
4. Sterilisasi Alat
Untuk instrumen yang dipakai ulang dilakukan 3 langkah pemrosesan :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
24
3. Sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Setelah dilakukan dekontaminasi,cuci bilas kemudian peralatan medis disteril
setiap hari pada sterilisasi pusat puskesmas, oleh petugas sesuai jadwal yang
ditetapkan. Alat medis yang tidak dipakai selama 7 hari juga dilakukan
sterilisasi. Setiap alat medis yang sudah disteril wajib diberikan stiker tanggal
yang menyatakan kapan alat tesebut disteril kembali.
5. Manajemen lingkungan
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat meminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi permukaan lingkungan
yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien, melakukan
pemeliharaan peralatan medik dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih,
mempertahankan ventilasi udara yang baik.
Perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan kulit atas
mukosa pasien atau sudah sering disentuh oleh petugas kesehatan memerlukan
disinfeksi setelah dibersihkan. Semua kain lap yang digunakan harus dibasahi
sebelum digunakan. kain lap dan kain pel harus diganti secara berkala sesuai
dengan peraturan setempat. Semua peralatan pembersih harus dibersihkan dan
dikeringkan setelah digunakan. Meja pemeriksaan dan peralatan di sekitarnya
yang telah digunakan pasien yang diketahui atau suspek terinfeksi ISPA yang
dapat menimbulkan kekhawatiran harus dibersihkan dengan disinfektan segera
setelah digunakan.
6. Melindungi kesehatan karyawan :
Perlindungan pada petugas diruang pemeriksaan KIA-KB lebih ditekankan
kepada pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan APD. Karena
diruang pemeriksaan KIA-KB dilakukan tindakan medis.
7. Etika batuk
Petugas mengajarkan etika batuk kepada pasien agar tidak terjadi penularan
kepada petugas dan pasien yang lain. Baik pasien maupun petugas
menerapkan etika batuk selama pelayanan.
25
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Tatanan yang dianggap berhasil adalah tercapainya cakupan PWS sesuai target:
26
1 Pelayanan ibu hamil (%) Bumil
a. Jumlah kematian 1
(orang)
4 Kesehatan Anak
27
a. Jumlah lahir hidup 562
Penyimpangan Tumbuh
Kembang ditemukan
a. LKA tak normal 0
b. KPSP Penyimpangan 1
c. TDL gangguan 0
d. TDD gangguan 0
28
12 Pemeriksaan IVA 20% 243 3,64 %
BAB IX
PENUTUP
Denganmengucapkan puji syukur kepada Alloh SWT telah tersusun buku pedoman
pelayanan pemeriksaan KIA-KB di Puskesmas -, semoga buku pedoman ini bermanfaat
bagi seluruh petugas Puskesmas - khususnya bagi petugas pelayanan KIA-KB.Kritikdan
saran kami harapkan demi kesempurnaan buku pedoman pelayananini.
29
Daftar singkatan:
ANC : Ante Natal Care
DJJ : Detik Jantung Janin
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TD : Tekanan Darah
HB : Hemoglobin
TTD : Tablet Tambah Darah
TTV : Tanda Tanda Vital
ASI : Air Susu Ibu
Lila : Lingkar Lengan
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
TT : Tetanus Toksoit
KIA : Kesehatan Ibu Anak
KB : Keluarga Berencana
IUD : Intra Uterin Devais
IVA :Inspeksi Visual Asam Acetat
BPM : Bidan Praktek Mandiri
SDIDTK : Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang
TK : Taman Kanak-kanak
RT : Resiko Tinggi
Bikor : Bidan Koordinator
KTD : Kejadian Tidak Diinginkan
KPC : Kejadian Potensi Cedera
KNC : Kejadian Nyaris Cedera
PUS : Pasangan Usia Subur
WUS : Wanita Usia Subur
IMS : Infeksi Menular Seksual
MTBS : Menejemen Terpadu Balita Sakit
MTBM : Menejemen Terpadu Bayi Muda
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
30
APD : Alat Pelindung Diri
DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Atas
SOP : Standar Operasional Prosedur
SPK : Standar Pelayanan Kebidanan
:
DAFTAR PUSTAKA
31
32