DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BLITAR
2018
i
LEMBAR PENGESAHAN
PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM KIA DAN KB
Telah Menyelesaikan Pedoman Pelayanan Program Kia Dan Kb
Sebagai Petunjuk dan Tata Laksana Pelayanan Program Kia Dan Kb
Aris widianti
NIP
Kholifah
NIP 197104301992032001
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Bacem
Purna widiatmaka
NIP
ii
KEPUTUSAN
KEPALA UPT. PUSKESMAS BACEM
NO : 440 / / 409.104.26 / 2018
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana wilayah yang berorientasi kepada masyarakat
diperlukan suatu pedoman pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana;
b. bahwa untuk mencapai sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas;
MEMUTUSKAN
iii
KEDUA : Pelaksana pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana wilayah
bekerja berdasarkan pedoman program yeurrg telah dibuat dan ditetapkan
sebagai acuan evaluasi program kegiatan kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana wilayah kecamatan Ponggok
KETIGA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : PONGGOK
Pada Tanggal : 2 Januari 2018
KEPALA
UPT PUSKESMAS BACEM
Purna Widiatmaka
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas kehendak dan
pertolonganNya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan Pedoman Program KIA dan KB ini
bisa sampai ditangan pembaca. Laporan Pedoman Program KIA dan KB adalah salah satu
bentuk pertanggung jawaban kami kepada pengguna layanan yang telah mempercayai kami
sebagai unit pelaksana dinas kesehatan di tingkat kecamatan dalam rangka bertanggung jawab
atas status derajat kesehatan masyarakat secara umum.
Dalam laporan ini partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menilai
(evaluation) atau umpan balik (feedback) terhadap semua bentuk aplikasi atau penerapan
(implementation) kebijakan-kebijakan pelayanan publik yang diambil. Mengingat fungsi
puskesmas adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan. Laporan ini diharapkan dapat menjadi gambaran persepsi masyarakat
terhadap pelayanan publik yang diterima, dan dijadikan pedoman dalam perbaikan kualitas
kineda pelayanan KIA di UPT. Puskesmas Bacem.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua karyawan UPT, Puskesmas Bacem yang
telah berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada mayarakat karena tanpa
mereka laporan ini tidak akan bisa sampai di hadapan pembaca. Akhirnya semoga laporan
Pedoman Program KIA dan KB ini membawa manfaat yang sebesar besarnya kepada banyak
pihak yang berkepentingan. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan
dukungan berbagai pihak hingga laporan ini terselesaikan.
v
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
SK..................................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..................................................................................................7
B.Tujuan................................................................................................................7
C.Ruang Lingkup Pelayanan................................................................................7
D.Batasan Operasional.........................................................................................8
E.Landasan Hukum............................................................................................10
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia...................................................................11
B.Distribusi Ketenagaan......................................................................................11
C.Pengaturan Ketenagaan..................................................................................11
BAB III STANDAR FASILITAS
A.Denah Ruangan .............................................................................................12
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A.Tata Laksana Pelayanan KIA dan KB.............................................................13
B.Tata Laksana Penyuluhan...............................................................................13
C.Tata Laksana Imunisasi...................................................................................13
D.Tataklaksana pengisian Pelayanan KB di Posyandu.....................................13
ETataklaksana Pengisian Inform Consent .........................................................14
BAB V LOGISTIK........................................................................................................15
BAB VI KESELAMATAN SASARAN...........................................................................16
BAB VII KESELAMATAN KERJA………………………………………………………...17
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………………………………………….18
BAB IX PENUTUP…………………………………………………………………………19
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan
keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan Pokok.
Program KIA dan KB termasuk satu dari program pokok puskesmas yang
bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA dan KB
secara efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan
sebagai berikut: pelayanan ibu hamil, ibu nifas, ibu dengan kompilkasi kebidanan
DDTK keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan
balita.
Keberhasilan program KIA dan KB menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Bayi (AKB) dan menunrunkan jumlah penduduk menjadi salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia Angka Kematian Ibu dan Bayi
belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu angka
kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu 102/100.000
kelahiran hidup. Data dari puskesmas Udanawu dari bulan januari hingga Desember
tahun 2016 ditemukan kematian bayi berjumlah 8 bayi. Oleh karena pentingnya
kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator kesehatan, maka dengan
adanya pedoman ini diharapkan puskesmas dapat menerapkan model pelayanan
yang mengutamakan upaya promotif dan preventif, terciptanya karakter PHBS
diseluruh desa, mendiagnosa dengan evidence base, penatalaksanaan kasus
dengan rasional, dan melayani dengan senyum sapa, salam dan doa. Hasilnya
adalah meningkatnya mutu kesehatan masyarakat dan efisiensi penggunaan sumber
daya yang tersedia di puskesmas
B. Tujuan Pedoman
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
masyarakat yang professional dan bermutu di sarana kesehatan
Tujuan khusus :
a. Menurunkan angka kematian anak
b. Menurunkan angka kematian ibu
c. Menurunkan laju jumlah Penduduk
d. Meningkatnya kepuasan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
7
Yaitu pelayanan kesehatan untuk ibu selama kehamilan, dimana dianjurkan
minimal 4 kali selama masa kehamilan dan rujukan pada laboratorium meliputi :
Hb, albumin, reduksi, golongan darah, dan PITC,HBSAG,SIPILLIS.
3. Deteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi
Yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil selama kehamilan dengan riwayat ataupun
sedang mengalami resiko tinggi. Dan jika keluhan tidak dapat tertangani di
lakukan rujukan lebih dini.
4. Pemeriksaan yang berkaitan dengan reproduksi
Yaitu pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan reproduksi.
5. Melayani KB
Yaitu pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan Keluarga Bgrencana dan
safari.
6. Pemeriksaan pada balita MTBM dan DDTK
Yaitu pelayanan kesehatan pada balita muda dan apabila ditemukan kelaian
merujuk ke puskesmas.
7. Melayani imunisasi
Yaitu pelayanan kesehatan pada bayi untuk imunisasi dasar dan tambahan,
meliputi: imunisasi HB0, BCG, PENTABIO, CAMPAK, POLIO, Td, dan DT.
8. Melayani pemeriksaan ibu nifas
Yaitu pelayanan kesehatan pada ibu sampai 40 hari pasca melahirkan.
9. Memberikan penyuluhan tentang resiko tinggi ibu hamil dan dilakukan
pendampingan bumil resiko tinggi oleh kader.
D. Batasan Operasional
1. Pelayanan Atenatal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama kehamilan, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan meliputi anamnesa,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), dan pemeriksaan laboratorium.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan pelayanan ibu hamil, ibu niflas, ibu
dengan komplikasi kebidanan, keluarg aberencana, neonatus, bayi baru lahir
dengan komplikasi, bayi dan balita.
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan bagi pasangan usia subur (PUS) untuk mengatur
kehamilan.
4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi adalah pelayanan yang berkaitan dengan
sistem reproduksi wanita.
5. Anamnesa adalah kegiatan penggalian informasi pasien tentang penyakit
sekarang dan yang pernah diderita untuk kepentingan penegakan diagnosa.
6. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki,
bayi dan anak balita serta prasekolah.
7. Diagnosa adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan
satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Terapi adalah kegiatan pengobatan
sesuai dengan diagnosa.
8. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah
kesehatan masyarakat dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara timbal
balik secara vertikal maupun horizontal meliputi sarana rujukan teknologi, rujukan
tenaga ahli, rujukan operasional, rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan,
rujukan bahan pemeriksaan laboratorium.
8
9. Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang
membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan
dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan
kemampuannya dalam pemecahan masalah.
10. Pencatan pada Rekam Medik adalah penulisan hasil pemeriksaan yang di dapat
oleh petugas yang ditulis pada rekam medik.
11. Pengembalian Rekam medik adalah kegiatan setelah pencatatan rekam medik
dimana rekam medik dalam satu kali 24 jam harus segera di kembalikan lagi ke
loket untuk kelancaran pelayanan
12. Kegiatan Pelayanan Antenatal : Timbang BB dan ukur TB, ukur tekanan darah
Nilai status gizi (ukur LILA), ukur TFU tentukan presentasi janin dan DJJ, berikan
bila diperlukan skrinning status TT, berikan bila diperlukan pemberian tablet Fe 90
tablet selama kehamilan, test laboratorium rutin dan khusus,tatalaksana kasus
temu wicara (konseling) termasuk P4K dan KB pasca bersalin, semua ibu hamil
harus disarankan periksa HIV.
13. Frekuensi minimal 4 kali : Minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali
pada triwulan kedua, minimal 2 kali pada triwuran ketiga. standar diatas untuk
menjamin perlindungan kepada ibu hamil dengan deteksi dini faktor resiko,
pencegahan dan penanganan komplikasi.
14. Pertolongan persalinan pencegahan infeksi metode persalinan sesuai standart
merujuk kasus yang tidak bisa ditangani, melaksanakan IMD, memberikan injeksi
Vit.K1 dan salep mata pada BBL.
15. Pelayanan Kesehatan Ibu nifas KF1 dalam waktu 6 jam sampai 3 hari setelah
persalinan, KF2 dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8-14 hari), KF3 dalam
waktu 6 minggu setelah persalinan (36-42 hari)
16. Pelayanan yang diberikan : Pemeriksaan tensi, nadi, respirasi dan suhu,
pemeriksaan involusi utetus, pemeriksaan lokhea dan pengeluaran per vaginam
lainnya, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Eksklusif 6 bulan, pemberian
kapsul Vit.A 2 kali dan pelayanan KB pasca bersalin.
17. Pelayanan Kesehatan Neonatus KN1 dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir, KN2
dilakukan pada 3-7 hari setelah lahir, dan KN3 dilakukan pada 8-28 hari setelah
lahir.
18. Pemeriksaan dan Perawatan BBL : Melaksanakan ASI Eksklusif, perawaatan tali
pusat dan perawatan BBL, memastikan bayi telah diberikan Inj. Vit.K1, pemberian
Imunisasi Hepatitis 0, dan telah diberikan salep mata antibiotik.
19. Pemeriksaan menggunakan MTBM : Pemeriksaan tanda bahaya seperti.
kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, Pemberian lmunisasi HB 0 bila blm, BB
rendah dan masalah pemberian ASI, konseling ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI Eksklusif, diberikan pencegahan hipotermi, dan melaksanakan
perawatan BBL di rumah dengan Penanganan dan rujukan kasus bila perlu.
20. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan:
a. Faktor resiko bumil Primigravida 35 tahun
b. Anak lebih dari 4
c. Jarak persalinan terakhir dg kehamilan < 2 thn
d. Lila < 23,5 cm dan penambahan BB < 9 kg
e. Anemia < 11 g/dl
f. TB < 145 cm atau kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
g. Riwayat hipertensi sebelum kehamilan ini
21. Komplikasi kebidanan : Ketuban pecah dini, Perdarahan pervaginam,
Antepartum : Abortus, Placenta Previa, Solusio Plasenta.
9
Postpartum : atonia, retensio plasenta, plasenta inkarserata, kelainan-lahir
pembekuan darah, sub involusi, Hipertensi Dalam Kehamilan dengan atau tanpa
oedem. Ancaman persalinan premature, Infeksi berat dalam kehamilan : Demam
Berdarah, Tipoid, Sepsis, Persalinan macet, Infeksi masa nifas.
22. Neonatus Komplikasi ( Gawat Darurat Neonatal)
a. Prematuritas dan BBLR (< 2500 gr)
b. Asfiksia
c. Infeksi Bakteri
d. Kejang
e. Ikterus
f. Diare
g. Hipotermia
h. Tetanus Neonaturum
i. Masalah pemberian ASI
j. Trauma lahir, sindrom gangguan pernafasan, kelainan kongenital, dll
23. Pelayanan Kesehatan Bayi (Kunjungan Bayi) Pelaksanaan pelayanan kesehatan
bayi:
a. Kunjungan bayi 1 x pada umur 29 hari – 3 bln
b. Kunjungan bayi 1 x pada umur 4-6 bln
c. Kunjungan bayi 1 x pada umur 7-9 bln
d. Kunjungan bayi 1 x pada umur 10-12 bln
24. Pelayanan Kunjungan Bayi meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap
sebelum usia 1 tahun dan tercatat dalam Buku KIA dan Kohort. SDIDTK
Minimal 4 kali dan tercatat dalam Buku KIA dan Kohort. Pemberian Vit A 100.000
IU (6-11 bln) 1 x dan tercatat dalam Buku KIA dan Kohort. Konseling ASI
Eksklusif, MP ASI, tanda-tanda sakit dan perawatan bayi di rumah Buku KIA
25. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
a. Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun dan tercatat dalam Buku
KIA dan kohort
b. SDIDTK minimal 2 kali setahun dan tercatat dalam buku KIA dan Kohort
c. Pemberian Vit A 200.000 IU 2 x setahun tercatat dalam buku KIA dan Kohort
d. Kepemilikan dan pemanfaatan Buku KIA setiap balita
e. Pelayanan anak sakit dengan algoritma MTBS
E. Landasan Hukum
1. Undang - undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang - undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
3. Undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Permenkes No. 5 Tahun 2014 Tentang Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
6. Peraturan Bupati Blitar Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Penyelenggaraan Pemerintahan di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar.
10
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan KIA dan KB yaitu :
Jumlah tenaga KIA dan KB berjumlah 5 bidan, 2 bidan pelaksana di poli KIA dan KB
dan 3 bidan magang.
C. Pengaturan Ketenagaan
No Nama Petugas Wilayah
1 Rahayuningrum Pelaksana di Poli KIA
2 Fitria pangestuti Pelaksana di poli KIA
3 Bidan magang
4 Bidan magang
5 Bidan magang
6
7
8
11
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
TOILET D
RUANG
A
PERIKSA
P
U
R
RUANG
BERSALIN
RUANG
TUNGGU
RUANG
ANAMNESA
B T
12
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
B. Tatalaksana Penyuluhan
1. Petugas penanggungjawab
Bidan
2. Perangkat kerja
ATK
3. Tatalaksana pelayanan pasien KIA
a. Memberi salam ke semua peserta dan menyampaikan materi penyuluhan
b. Tanya jawab antara petugas dengan klien
c. Salam penutup dan melanjutkan tugas selanjutnya
C. Tataklaksana Imunisasi
1. Petugas penanggung jawab
Bidan
2. Perangkat kerja
ATK
Imunisasi Set
13
b. Memberikan kontrasepsi yang sesuai dengan ibu
14
BAB V
LOGISTIK
Penyediaan obat dan bahan habis pakai dilakukan melalui Unit Farmasi.
Kebutuhan obat pada program KIA dan KB hanya menyediakan obat emergenci seperti:
dexamethasone injeksi, ephineprine injeksi, dan diphenhydrinate injeksi, Semua di setok
dan dipantau setiap bulan. Pengadaan obat dan alat kesehatan dilakukan oleh Unit
farmasi setelah mendapat persetujuan dari kepala puskesmas. Distribusi obat, alat
medis, dan bahan habis pakai dari Unit Farmasi dilakukan setiap satu bulan sekali
berdasarkan permintaan dari unit KIA dan KB.
15
BAB VI
PENUTUP
Puji syukur senantiasa kita hadapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas
terseleseikannya laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB Wilayah
Kecamatan Ponggok ini sehingga laporan ini bisa sampai di tangan pembaca, Hasil
laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB Wilayah Kecamatan Ponggok
sebagai upaya perbaikan secara terus menerus terhadap mutu pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua karyawan UPT. Puskesmas Bacem
yang telah berupaya memberikan pelayanan sebaik mungkin dan juga semua
masyarakat. Tak lupa kami harapkan kepada semua pembaca atas kritik dan saran yang
konstruktif demi perbaikan dimasa mendatang.
Semoga hasil laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB Wilayah
Kecamatan Ponggok ini bisa menjadi pedoman terhadap pelayanan kesehatan
masyarakat di UPT. Puskesmas bacem. Apapun hasil dari laporan ini adalah sebuah
Itikad baik semua karyawan terhadap tanggung jawab yang di emban dan semoga
memberi manfaat kepada banyak pihak yang berkepentingan, AMIIIN,..,
16