Anda di halaman 1dari 5

BAB 7 Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara

Kesatuan Republik Indonesia

A. Konsep Wawasan Nusantara

1. Pengertian dan Makna Wawasan Nusantara

Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. "Geo"

berarti bumi dan "Politik" berasal dari bahasa Yunani politeia,

berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan

teia yang berarti urusan. Politik juga diartikan sebagai suatu

rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan

untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Secara umum

geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenai diri lingkungan, yang berwujud negara.

Wawasan Nusantara berarti cara pandang Indonesia tentang diri

dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi

Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

Wawasan Nusantara mengandung empat makna yaitu:

a. Wawasan Nusantara mencakup perwujudan kepulauan Nusantara

sebagai satu kesatuan politik

b. Wawasan Nusantara mencakup perwujudan kepulauan Nusantara


sebagai satu kesatuan ekonomi.

c. Wawasan Nusantara mencakup perwujudan kepulauan Nusantara

sebagai satu kesatuan sosial budaya.

d. Wawasan Nusantara mencakup perwujudan kepulauan Nusantara

sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.

2. Asas Wawasan Nusantara

Adapun asas Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut:

a. Kepentingan yang sama

b. Keadilan

c. Kejujuran

d. Solidaritas

e. Kerjasama

f. Kesetiaan

B. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

Fungsi Wawasan Nusantara diantaranya sebagai berikut:

1. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional

adalah sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan

keamanan dan kewilayahan.

2. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai pembangunan nasional


adalah mencakup kesatuan politik, sosial dan ekonomi,

sosial dan politik, serta kesatuan dan keamanan

3. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai pertahanan dan keamanan

adalah pandangan geopolitik Indonesia, pandangan geopolitik

Indonesia sebagai satu kesatuan kepada seluruh wilayah dan

segenap kekuatan negara

4. Fungsi Wawasan Nusantara sebagai kewilayahan adalah

pembatasan negara untuk menghindari adanya sengketa

antar negara tetangga

Tujuan Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Tujuan kedalam Wawasan Nusantara:

untuk mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan

bangsa, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

2. Tujuan Keluar Wawasan Nusantara:

untuk ikut serta mewujudkan kebahagiaan, ketertiban, dan

perdamaian seluruh umat manusia.


C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

1. Aspek Trigatra

Trigatra sebagai aspek alamiah adalah aspek-aspek suatu negara yang

pada negara itu. Oleh sebab itu, unsur-unsurnya tidak sama dalam

setiap negara. Adapun aspek Trigatra meliputi:

a. Aspek Geografi

b. Aspek Kekayaan Alam

c. Aspek Kependudukan

2. Aspek Pancagatra

Berikut ini bentuk pembinaan ketahanan nasional dalam Aspek

Pancagatra diantaranya:

a. Pembinaan ketahanan nasional Gatra ideologi

b. Pembinaan ketahanan nasional Gatra politik

c. Pembinaan ketahanan nasional Gatra ekonomi

d. Pembinaan ketahanan nasional Gatra sosial budaya

e. Pembinaan ketahanan nasional Gatra pertahanan dan keamanan

D. Peran Serta Warga Negara dalam Mendukung


Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola

pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan

kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi

dan kelompok. Dengan kata lain Wawasan Nusantara menjadi

pola yang mendasari cara berfikir, bersikap, dan bertindak dalam

rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi

Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan

rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.

Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa

Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan

Republik Indonesia sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai