SKRIPSi FIX TAMANSISWA - Palembanag 2023 Soreh
SKRIPSi FIX TAMANSISWA - Palembanag 2023 Soreh
Oleh:
RINGKI ADI PUTRA
19510004
Dosen Pembimbing :
Ir.Ahmad Hidayat,MT
i
ANALISA PERKERASAN JALAN RIGID PAVEMENT JALAN
LETJEN H.ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA
PALEMBANG
SKRIPSI
Oleh:
ii
ANALISA BEBAN PERKERASAN JALAN RIGID PAVEMENT
JALAN LETJEN H.ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA
PALEMBANG
Ir.Ahmad Hidayat,MT
iii
ANALISA PERKERASAN JALAN RIGID PAVEMENT JALAN
LETJEN H.ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA
PALEMBANG
SKRIPSI
Dosen Penguji
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada allah swt yang telah me
mberikan karunia-nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan tugas akhir dan la
poran skripsi ini dengan baik yang judul;
‘’Analisa Perkerasan Jalan Rigid Pavemant Jalan Letjen H,Alamsyah
Ratu Perwiranegara Palembang’’
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syrat mengiku
ti ujian strata 1 (S1) pada jurusan Teknik Sipil Falkultas Teknik Universitas Ta
mansiswa Palembang.
Dalam penulisn skripsi ini, penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. P
ada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ki, Dr, Aswar Agus, SH. HUM Selaku Rektor Universitas Taman Si
swa
2. Bapak Ambo Intang ST.MT Selaku Dekan Teknik Sipil Universitas Taman
siswa Palembang
3. Ibu Delli Noviarti Rachman ST.MT Selaku Ketua Program Studi Teknik S
ipil Falkultas TamansiswaPalembang
4. Bapak Ir.Ahmat Hidayat, MT Selaku Dosen Pembimbing
5. Ibu Mala Selaku Administrasi Dalam Penyusunan Skripsi ini
6. Dan trimahkasih kepada kakek saya Ir,Ahmad Sanusar,MT, yang tidak
henti-hentinya mendukung dan membimbing saya di rumah.
7. Rasa Hormat dan Terimah Kasih Kepada Orang tua dan Mertua Saya yang
Tidak Henti-hentinyaMendoakan saya sehingga saya Daapat Menyelesaika
n Pendidikan saya Pada saat ini
8. Terimah Kasih Kepada Isrti saya yang selalu mensupport dan mendoakan s
aya dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
9. Teman-teman satu angkatan Setudi Teknik Sipil tahun 2019 Universitas T
amansiswa Palembang.
Penulis sangat mengharapkan saran dan keritik dari pada pembaca untuk p
enyempurnaan materi yang dikerjakan pada laporan ini, sehingga dapat diperbaiki.
Palembang, Agustst2023
vi
HALAMAN PERNYATAAN
vii
NALISA PERKERASAN JALAN RIGID PAVEMENT JALAN
LETJEN H.ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA
PALEMBANG
ABSTRAK
viii
PAVEMENT ANALYSIS OF RIGID PAVEMENT ROAD LETJEN
H.ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA
PALEMBANG
Ringki Adiputra
NPM: 19510004
ABSTRACT
This final project aims to find out and be able to analyze road pavements
using the Pd T14-2022 Method (bina marga). In planning this road pavement, data
is needed such as the daily vehicle volume of the road studied, soil CBR data, and
so on to make the calculation process easier.
The road under review is Letjen H. Alamsya Ratu Perwiranegara
Palembang. The pavement planning includes the calculation of road LHR,
subgrade CBR, and plate thickness used. The analysis was carried out using the
"Highways Method". This research concludes that the type of road shoulder used
in the Rigid Pavement on the preservation and widening package for Letjen
H.Alamasya Ratu Perwiranegara is concrete pavement.
The number of commercial vehicle axles (JSKN) during the design life (10
years), the Planned Traffic is 2,246 x 10^7. The load safety factor used is 1.1, the
flexural tensile strength of concrete (f'cf) assuming 28 days of age is 45 kg/cm2
(4.5 MPa), the type and thickness of the subbase layer is cement stabilization 10
cm, minimum slab thickness based on Pd T-14 2022 is 15 mm, the subgrade CBR
obtained is 6% and the effective CBR is 40%, From the calculation of the
concrete slab 160, 170, and 180 mm it is found that the % fatigue damage is less
than 100% (safety plate thickness ) then the thickness of the concrete slab used is
180 mm.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis bertujuan untuk melakukan
peninjauan perencanaan perkerasan kaku jalan Letjen H. Alamsyah Ratu
Perwiranegara Palembang. Selain itu, penulis juga akan menganalisis struktur
yang sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi kenyamanan maupun keamanan.
1
Provinsi: Sumatra Selatan
1. Metode Observasi:
Laporan proyek akhir ini dibagi menjadi 5 bagian dengan rincian sebagai beri
kut:
BAB I Pendahuluan:
Bagian ini berisi uraian umum, kriteria dan azas perencanaan, jenis perker
asan, dan dasar perencanaan serta metode perhitungan.
2
BAB III Teknik Perencanaan:
BAB IV Pembahasan:
Bagian ini berisi uraian umum tentang hasil tinjauan kondisi sekarang dan
analisis yang ada, serta tata cara perhitungan tebal perkerasan kaku jalan.
BAB V Penutup:
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis terhadap proyek yang
dikerjakan.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 URAIAN UMUM
Perkerasan beton semen direncanakan dengan tujuan untuk menopang beban l
alu lintas dengan aman, nyaman, dan tanpa mengalami kerusakan yang signifikan
selama masa penggunaannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perkerasan beton s
emen harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Mengurangi tegangan yang terjadi pada tanah dasar akibat beban lalu linta
s sehingga tanah dasar masih dapat menahan beban tersebut tanpa menyeb
abkan penurunan atau lendutan yang berlebihan pada perkerasan.
2. Mampu mengatasi pengaruh kembang susut dan penurunan kekuatan tana
h dasar, serta mempertimbangkan pengaruh cuaca dan kondisi lingkungan.
Perkerasan beton semen adalah struktur yang terdiri dari pelat beton yang bersamb
ung (tidak menerus) dengan atau tanpa tulangan, atau menerus dengan tulangan, d
iletakkan di atas lapisan pondasi bawah atau tanah dasar, dan dapat memiliki atau
tidak memiliki lapisan permukaan beraspal. Struktur perkerasan beton semen seca
ra umum ditunjukkan pada Gambar 2.1.1.
4
Mencegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan, dan tepi pel
at.
Jalan Arteri: Jalan ini melayani angkutan utama dengan ciri-ciri per
jalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibat
asi secara efisien.
5
2.2.1.2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan
1) Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan
kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas,
dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam
satuan ton.
2) Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta
kaitannya dengan klasifikasi jalan dapat dilihat dalam Tabel
II.1 (Pasal 11, pp. No.43/1993)
6
menurut rencana trase jalan dengan mengabaikan
perubahan-perubahan pada bagian kecil dari sigmen
rencana jalan tersebut.
Gambar 2.2 menunjukkan tiga ruang yang berbeda di lingkungan jalan antara kota,
yaitu Damaja, Damija, dan Dawasja.
(Damija) memiliki batasan lebar yang sama dengan Damaja, ditambah den
gan abang pengaman konstruksi jalan berukuran tinggi 5 meter dan kedalaman 1,5
(lihat Gambar II,1).
7
(Dawasja) adalah ruang sepanjang jalan di luar Damaja, yang dibatasi oleh tinggi
dan lebar tertentu, diukur dari sumbu jalan sebagai berikut:
8
Dalam setiap pembangunan, analisis perhitungan biaya untuk setia
p proyek harus mencapai persyaratan ekonomis, terutama untuk proyek pe
ningkatan jalan yang melibatkan berbagai anggapan dalam perhitungan bia
ya yang digunakan, seperti umur rencana, laju pertumbuhan lalu lintas, da
n tujuan pembangunan jalan. Semua biaya yang terkait dengan aspek terse
but digunakan dalam analisis perhitungan biaya sesuai dengan fungsi dan t
ipe pekerjaan jalan.
1. Pengendalian biaya:
2. Pengendalian mutu:
3. Pengendalian waktu:
9
untuk memastikan hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan jadwal
Pengawasan oleh Pengawas (mandor) dilakukan secara terus-menerus m
aupun berkala. Dari pengawasan ini, dapat diketahui kemajuan dan keterl
ambatan pekerjaan yang disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja atau me
nurunnya efisiensi kerja yang berlebihan. Jumlah tenaga kerja juga harus
dikendalikan untuk menghindari penumpukan pekerjaan yang dapat men
yebabkan ketidak-efisienan dan pemborosan materil dan biaya.
10
2.4 DASAR – DASAR PERENCANAAN
Dalam perhitungan perencanaan ulang perkerasan kaku (Rigid pavement)
ini mengacu pada standar yang sudah biasa digunakan untuk perencanaan –
perencanaan perkerasan beton semen di tersebut antara lain :
1. Perencanaan Perkerasan Jalan Beton semen.Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah.(Pd T-14-2020). Pedoman ini
mencakup dasar-dasar ketentuan perencanaan perkerasan jalan, yaitu :
- Analisis kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi.
- Perhitungan beban dan komposisi lalu-lintas.
- Analisis kekuatan beton semen untuk perkerasan
Pedoman Perkerasan Beton semen ini menguraikan Prosedur
Perencanaan Tebal Perkerasan dan contoh Perhitungan. Perkerasan
beton semen pra-tegang tidak termasuk di dalam buku ini. Prosedur
ini tidak direkomendasikan untuk perencanaan tebal perkerasan di daerah
permukiman dan kawasan industri.
2. Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement) Perencanaan
Metode AASHTO 1993.
Buku ini dapat digunakan sebagai acuan dan pegangan terkait
dengan pekerjaan konstruksi jalan (perkerasan kaku). Perencanaan
mengacu pada AASHTO ( American Association of State High-way and
Transportation Officials) guide for design of pavement structures 1993
(selanjutnya disebut ASSHTO 1993). Langkah – langkah / tahapan,
prosedur, dan parameter – parameter perencanaan secara praktis diberikan
pada buku ini.
11
bantuan program komputer (software computer). Program tersebut terdiri
dari :
a. AutoCad 2007 : digunakan pada detailing dan drafting
b. Microsoft Excel 2007 : digunakan pada hitungan manual desain struktur
perkerasan beton semen dan RAB (cost).
Sebelum melakukan perhitungan struktur perkerasan, terlebih
dahulu harus menghitung beban – beban yang bekerja pada elemen
struktur antara lain :
1. Beban Mati
Muatan mati adalah semua muatan yang berasal dari berat sendiri
pelat beton, termasuk segala unsur tambahan yang dianggap satu kesatuan
tetap dengan pelat.
2. Beban Hidup
Beban hidup berasal dari berat kendaraan lalu lintas dan berat
orang pejalan kaki dimana dianggap bekerja pada struktur pelat beton.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
d. Melakukan tes untuk mengetahui nilai CBR (California Bearing Ratio) tana
h yang akan mempengaruhi perencanaan struktur perkerasan.
13
3.1.3 Survei Lalu-Lintas
Survei lalu lintas bertujuan untuk mengumpulkan data tentang beban lalu
lintas kendaraan dan volume lalu-lintas total di sekitar lokasi perencanaan. Data in
i menjadi dasar untuk memperkirakan dan merencanakan beban yang akan melalu
i jalan tersebut.
Foto asli diambil untuk menjadi bukti kondisi lokasi jalan yang akan diker
jakan. Pengambilan foto medan disarankan minimal 4 arah, yaitu dua memanjang
dan dua melintang.
a. Data Curah Hujan Data curah hujan dapat diperoleh dari kantor
BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika). Jika data tidak tersedia, peta hu
jan dapat digunakan sebagai pendekatan. Data curah hujan juga dapat dipe
roleh dari Dinas Pertanian di daerah-daerah.
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Hasil
15
BAB IV
dengan panjang ruas antara STA. 0+260 hingga STA. 0+280 atau S
TA. 02+715 hingga STA. 02+840 dalam satuan KM (Kilometer) SMG (Se
marang). STA. 02+510 merupakan STA terakhir pada ruas jalan Letjen H.
Alamsyah Ratu Perwiranegara di Palembang. Dengan demikian, total panj
ang perkerasan yang akan direncanakan mencapai 3,5 KM.
STA(SMG)
4.1.2. Kondisi Tanah
0+260 02+510 02+ 715 02+840 02+885
Pada ruas jalan ini, kondisi tanahnya cenderung datar. Data menge
CBR(%) 4 4 4 3 3
nai CBR (California Bearing Ratio) tanah dasar, penentuan nilai CBR, dan
STA(SMG)
grafik CBR 90% pada lokasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4
0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
2, dan Grafik 4.1 di bawah ini.
CBR(%) 5 4 4 3 4
STA(SMG)
Tabel 4.1. Data CBR Tanah Dasar
0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
CBR(%) 4 5 5 4 4
CBR(%) 3 3 3 4 4
STA(SMG) 0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
STA(SMG)
CBR(%) 5
0+260 5
02+510 6
02+715 5
02+840 4
02+885
STA(SMG)
CBR(%) 0+260
4 02+510
4 02+715
3 02+840
3 02+885
5
CBR(%) 4 5 5 5 4
16
STA(SMG) 0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
CBR(%) 4 4 3 3 4
STA 0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
STA(SMG)
0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
CBR(%) 7 6 5 5 5
CBR(%) 3 4 4 5 4
CBR(%) 5 4 5 4 3
CBR(%) 4 4 4 3 3
STA(SMG) 0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
CBR(%) 3 4 4 4 5
STA 0+260 02+510 02+715 02+840 02+885
(SMG)
CBR(%) 5 4 4 5 5
STA(SMG)
0+260 02+200 02+400 02+600 02+800
CBR(%) 5 5 5 5 5
Sumber:Tabel4.2.PenentuanCBRDesain
5 24 24/32x100%=39%
3 15 15/32x100%=21,0%
17
6 2 2/32x100%=3%
7 1 1/32x100%=1,33%
Tabel 4.3. Data Lalu Lintas Kendaraan Tahun 2022 Dalam Mobil Bus Truk Ruas j
ln H.letjen alamsyah ratu perwiranegara palembang
NO 1 2 3 4 5 6 7
Keterangan :
1. MPV, Sedan, Jeep, Pick Up
2. Mini bus, Truck kecil
3. Bus, Truck 2 As
4. Truck 3 As, Trailer
5. Sepeda motor
6. Sepeda/becak
7. Gerobak
18
Sedangkan pertumbuhan lalu lintas kendaraan yang terjadi pada jalan
letjen H.alamsyah ratu perwiranegara palembang dari tahun 2020 – 2022 dapat dil
ihat pada Tabel 4.4 berikit ini
:
-Truk3As,Trailer : 51 buah/hari
19
-Trukgandengan : 0 buah/hari
-Umurrencana(UR) : 10 th
Direncanakan perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 2 arah untuk jala
n kolektor. Dengan perencanaan perkerasan beton bersambung dengan tulangan
(BBDT).
Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana (10 tahun).
JSKN = 365 x JSKNH x R
R = ( 1 + i)^UR-1i
R = ( 1 + 0,0825)^10-1
20
0,0825
R = 14,66
= 365 x 2270 x 14,66
= 12.146.281
= 1,2 x 107
JSKN rencana = JSKN x C
= 1,2 x 107 x 0,5
= 6.073.141
=6 x 106
C diambil dari jumlah lajur dan koefisien distribusi kendaraan niaga berdasarkan l
ebar perkerasan sesuai dengan Tabel 4.8. dibawah ini.
Jumlah KoefisienDistribusi
LebarPerkerasan(Lp) Lajur(n1) 1Arah 2Arah
Lp<5,5 M 1 1 1
8,25m Lp<11,25m
21
etisi yang terjadi adalah hasil dari perkalian antara proporsi beban dan proporsi su
mbu.
Perhitungan repetisi sumbu rencana untuk jenis sumbu STRT adalah sebag
ai berikut:
Beban sumbu 6 ton = (jumlah sumbu beban / jumlah total sumbu) x 100%
= 5%
Beban sumbu 5 ton = (jumlah sumbu beban / jumlah total sumbu) x 100%
= 45%
Beban sumbu 3 ton = (jumlah sumbu beban / jumlah total sumbu) x 100%
= 50%
Perhitungan repetisi sumbu rencana untuk jenis sumbu STRG adalah sebagai
Beban sumbu 8 ton = (jumlah sumbu beban / jumlah total sumbu) x 100%
= 47%
Beban sumbu 5 ton = (jumlah sumbu beban / jumlah total sumbu) x 100%
= 53%
Perhitungan repetisi sumbu rencana untuk jenis sumbu STdRG adalah seb
agai berikut:
Beban sumbu 14 ton = (jumlah sumbu beban / jumlah total sumbu) x 100%
Jenis sumbu STRT = (jumlah sumbu beban (STRT) / jumlah total sumbu) x 1
00%
= 48%
Jenis sumbu STRG = (jumlah sumbu beban (STRG) / jumlah total sumbu) x 1
00%
= 46%
Jenis sumbu STdRD = (jumlah sumbu beban (STdRD) / jumlah total sumbu)
x 100%
= 2%
Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi, dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut ini
Tabel 4.9. Perhitungan repetisi sumbu rencana
BEBAN REPETISI
JENIS JUMLAH PROPORSI PROPORSI LALIN RE
SUMBU YANG T
SUMBU SUMBU BEBAN SUMBU NCANA
(TON) ERJADI
STRT 6 51 5% 48% 6.073.141 136.445
23
STRG 8 486 47% 46% 6073140,506
1.300.241
JUMLAH 51 100%
bebashambatanutama(majorfreeway)danjalanberlajurbanyak,ya
ngaliranlalu–lintasnyatidakterhambatsertavolumekendaraanniag
ayangtinggi.
bebashambatan(freeway) danjalanarteri denganvolumekendaraa
nniagamenengah
denganvolumekendaraanniagarendah
24
Sumber : perencanaan perkerasn beton semen, pedoman XX-2002
Penentuan tebal pondasi bawah, CBR efektif, dan taksiran tebal perkerasan
diambil berdasarkan Gambar 4.2., Gambar 4.3. dan Gambar 4.4. sesuai dengan pe
rencanaan perkerasan beton semen, pedoman XX- 2002 Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah.
Tebal pondasi bawah minimum ditentukan oleh gambar diagram berdasark
an jumlah repetisi sumbu dan CBR tanah dasar rencana seperti terlihat pada Gamb
ar 4.2. berikut :
25
Gambar 4.2. Tebal pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton seme
n Penentuan CBR efektif didasarkan pada CBR tanah dasar dan tebal pondasi baw
ah yang direncanakan. Penentuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3. berikut i
ni :
Gambar 4.4. Contoh Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu – Lintas Dalam
Kota, Dengan Ruji, FKB = 1,1
26
Untuk menetahui tebal perkerasan aman atau tidak, maka harus dilakukan
analisa fatik dan erosi sesuai dengan pedoman XX-2002 Perencanaan Perkerasan
Beton Semen. Tabel perhitungan mengacu pada peraturan yang sudah ada. Adapu
n cara untuk menentukan faktor tegangan dan erosi didasarkan pada CBR efektif d
an perkiraan tebal perkerasan yang dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :
Tabel 4.11. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan tanpa B
ahu Beton
27
Dengan menentukan tegangan ekivalen (TE) dan faktor erosi (FE), maka d
apat ditentukan faktor rasio tegangan (FRT) untuk masing – masing beban rencan
a per roda seperti Tabel 4.12. dibawah ini.
FRT = TE / fcf
RT 0) 0 0 136.445 =
0) 5 0 1.300.241 = 5
0) 5 0 1.463.440 =
RG 0) 0 0 1.300.241 = 0 0,000 120327 0.000
0) 7 5 1.463.440 = 5
=
28
Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil 100% maka tebal pelat diambil 19 cm.
Repetisi ijin untuk analisa fatik dan analisa erosi dari masing – masing jeni
s sumbu kendaraan, dapat ditentukan melalui diagram Gambar 4.4. – Gambar 4.15.
dibawah ini :
Gambar 4.16. Analisa fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, tan
pa bahu beton untuk STRT ( 3 ton)
29
Gambar 4.17. Analisa fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, tan
pa bahu beton untuk STRG ( 8 ton)
Gambar 4.18. Analisa fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, tan
pa bahu beton untuk STRG ( 5 ton)
30
Gambar 4.19. Analisa fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, tan
pa bahu beton untuk STdRG ( 14 ton)
31
Gambar 4.10. Analisa erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor eros
i, tanpa bahu beton STRT ( 6 ton )
32
Gambar 4.11. Analisa erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor eros
i, tanpa bahu beton STRT ( 5 ton )
33
Gambar 4.12. Analisa erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor eros
i, tanpa bahu beton STRT ( 3 ton )
Gambar 4.13. Analisa erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor eros
i, tanpa bahu beton STRG ( 8 ton )
34
Gambar 4.14. Analisa erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor eros
i, tanpa bahu beton STRG ( 5 ton )
Gambar 4.15. Analisa erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor eros
i, tanpa bahu beton STdRG ( 14 ton )
35
4.1.1. Tulangan Memanjang
As = 629,06625 mm2/m’
As min = 0,1% x 190 x 1000 = 190 mm2/m’ Dipergunakan tulangan diameter 13
mm, jarak 200 mm.
Tabel 4.13 Ukuran dan jarak batang dowel (ruji) yang disarankan
tebalpelatpe dowel
rkerasan meter panjang jarak
inci mm Inci mm inci mm inci mm
36
Sumber: Principles of Pavement Design by Yoder & Witczak, 1975
Berdasarkan tabel diatas, dapat digunakan dowel dengan ukuran sebagai berikut :
• Diameter : 25 mm
• Panjang : 450 mm
• Jarak : 300 mm
4.1.2. Batang Pengikat (Tie Bar)
• Diameter : 16 mm
• Panjang : 600 mm
• Jarak antar batang : 250 mm
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada proyek akhir kami buat dengan judul“BEBAN PERKERASAN
JALAN RIGID PAVEMENT JALAN LETJEN H. ALAMSYAH RATU
PERWIRANEGARA PALEMBANG” Dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
38
c. Lapisan pondasi agregat kelas A
d. Perkerasan beton semen ( bahu dalam )
e. Perkerasan beton semen mutu K-250, t=20 cm
(bahu luar)
5) Pekerjaan Drainase
a. Pembongkaran saluran drainase eksiting
b. Pembongkaran beton
c. Pasangan batu dengan moktar
d. Saluran beton bertulang tipe- U dengan tutup
e. Saluran beton bertulang tipe- U 50x50 ( median )
f. Beton mutu sedang fc’=25 Mpa (K-300)
g. Beton mutu sedang fc’=10 Mpa dan baja tulangan
U 39 ulir.
5.2 Saran
Darin perencaan yang kami buat, saran yang dapat kami berikan
adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya perencaan yang teliti terutama dalam
perencaan struktur agar dapat perubahan pekerjaan dapat
berjalan lancar.
2. Faktor keaman dan kenyamanan sangat penting dalam
perencaan jalan raya.
3. Perencaan anggaran dan waktu pelaksanaan tepat waktu dan
efisien biaya.
4. Metode-metode praktis yang telah dilaksanakan
dilapangan,sebaiknya tetap mengacu pada setandar yang
telah ditetapkan untuk menghindari kegagalan.
39
DAFTAR PUSTAKA
40