Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah :

Manajemen Patient Safety


Jenis organisme perasit, siklus
hidup organisme perasit,
kembang biak organisme
perasit serta cara penularan
Prodi D-3 Keperawatan Solok
Jurusan Keperawatan – Poltekkes Kemenkes Padang
Manajemen Patient Safety

-IX 01 Jenis
03 Kembang biak
organisme organisme
To p i k
perasit perasit

Siklus hidup Cara penularan


02 organisme
04 organisme
perasit perasit

Sub Materi
Pertemuan Ke-IX
Hubungan Parasit dan Host
Parasit  organisme yang hidupnya menumpang
(mengambil makanan dan kebutuhan lainnya) dari
makhluk hidup lain.
Host atau hospes  Organisme yang ditumpangi atau
mendukung parasit
Parasitisme  hubungan timbal balik antara satu
spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan
hidupnya, dimana salah satu spesies dirugikan oleh
spesies lainnya.
Parasit yang termasuk dalam parasitologi medis ialah
protozoa, cacing, dan beberapa arthropoda
Ada beberapa macam hospes, antara lain;
1. Hospes definitif hospes tempat parasit hidup tumbuh
menjadi dewasa dan berkembang biak secara seksual.
2. Hospes perantara  tempat parasit tumbuh menjadi
bentuk infektif yang siap ditukarkan kepada hospes
(manusia).
3. Hospes reservoir  hewan yang mengandung parasit
yang menjadi sumber infeksi bagi manusia.
4. Hospes paratenik  hewan yang mengandung stadium
infektif parasit, dan stadium infektif ini dapat ditularkan
menjadi dewasa pada hospes definitif
Menurut tempat hidupnya di tubuh manusia, parasit dibedakan atas

Endoparasit Ektoparasit

Parasit yang hidup di dalam Parasit yang hidup menempel


tubuh manusia, misalnya pada bagian luar kulit dan
di dalam darah, otot & usus, kadang-kadang masuk ke
dalam jaringan di bawah kulit

Contoh : Plasmodium sp Misalnya : Sarcoptes scabei


Menurut tingkat ketergantungannya,
parasit dibedakan :
Obligate parasit  parasit yang
tidak bisa hidup bila tidak
menumpang pada host, misalnya
Plasmodium spp
Fakultatif parasit  parasit
yang dalam keadaan tertentu
dapat hidup sendiri di alam, tidak
menumpang pada hospes.
Misal : Strongyloides stercoralis
Parasit tidak permanen  parasit
yang hidupnya berpindah-pindah
dalam satu host ke host yang lain.
Contoh : nyamuk, kutu busuk
Pengaruh Parasit Pada
Hospes a. Cedera mekanik  dapat ditimbulkan
oleh tekanan parasit akibat pertumbuhan
yang lebih besar, misalnya kista
hidatidosa menyebabkan penyumbatan
saluran

b. Efek merusak dari zat beracun


1. Efek langsung  pada Plasmodium falciparum
parasit terhadap menghasilkan zat beracun yang
dapat menyebabkan kerasnya dan
hospes gejala lainnya

c. Pengambilan nutrisi, cairan dan


metabolit oleh parasit dapat
menghasilkan penyakit melalui
persaingan dengan hospes untuk
mendapatkan nutrisi
Pengaruh Parasit Pada
Hospes
a. Reaksi imunologis: Kerusakan
jaringan dapat disebabkan oleh
respons imunologi hospes,
misalnya sindrom nefritis setelah
2. Efek TIDAK infeksi Plas

langsung b. Proliferasi berlebihan dari


jaringan tertentu karena invasi
parasit terhadap oleh beberapa parasit dapat
hospes juga menyebabkan kerusakan
jaringan pada manusia,
misalnya fibrosis hati setelah
pengendapan ovum dari
Schistosoma
01. Jenis Organisme Perasit
Protoza  terdiri dari “sel- unit” tunggal
yang secara morfologi dan fungsional
lengkap dan dapat melakukan semua
fungsi kehidupan

Cacing (Helminthes)  merupakan


hewan banyak sel, simetris bilateral
memiliki tiga lapisan germinal

Arthropoda  merupakan kelompok


terbesar, ditandai dengan memiliki tubuh
simetris bilateral dan tersegmentasi
dengan pelengkap bersendi
Paparan manusia untuk parasit dapat terjadi melalui salah
satu cara berikut:
1. Tanah yang terkontaminasi (Geo-cacingan), air (serkaria
dari cacing darah) dan makanan (Taenia dalam daging
mentah).
2. Serangga pengisap darah atau arthropoda (seperti cacing
filaria).
3. Hewan domestik atau liar menyembunyikan parasit
(seperti dalam echinococcus pada anjing).
4. Orang ke orang
5. Auto-infeksi
03. Siklus Hidup Parasit

Siklus hidup
adalah rute yang dilalui oleh parasit
dari saat masuk ke hospes untuk keluar,
Suatu parasit dapat melibatkan termasuk extracorporeal (di luar Host)
satu hospes atau komplek, kehidupan.
melibatkan satu atau lebih host Siklus hidup parasit
intermediate.
terdiri dari dua fase utama, fase di
Siklus hidup parasit di dalam tubuh
dalam tubuh dan fase diluar tubuh
manusia.
memberikan informasi tentang
symptomatology dan patologi dari Siklus parasit di luar tubuh
parasit, serta metode diagnosis
dan pemilihan obat yang tepat.. memberikan informasi penting yang
berkaitan dengan epidemiologi,
pencegahan, dan pengendalian.
4. Penularan Organisme Perasit

SUMBER atau CARA PENULARAN


RESERVOIR INFEKSI 1. Rute Oral
2. Penetrasi kulit dan membran
1.Manusia mukosa
3. Inokulasi vektor arthropoda
2.Hewan 4. Kontak Seksual
Sumber/Reservoir Infeksi
 MANUSIA

Manusia merupakan sumber


atau perantara terbesar
infeksi parasit

Contohnya : taeniasis,
amoebiasis, dan lain-lain

Suatu kondisi dimana infeksi


ditularkan dari
satu orang ke orang lain
disebut antroponisis
Sumber/Reservoir Infeksi
 HEWAN

Dalam banyak penyakit


parasit, hewan berperan
sebagai sumber infeksi

Suatu keadaan dimana


infeksi ditularkan dari hewan
ke manusia disebut zoonosis

misalnya, hidatidiasis
Cara Penularan
1. Rute oral.
Konsumsi makanan, air dan sayuran. Infeksi yang ditularkan
secara oral dengan mengkomsumsi makanan, cairan atau sayuran
yang terkontaminasi oleh feses yang mengandung parasit yang
infektif. Cara penularan ini dikenal sebagai rute fecal-oral
2. Penetrasi kulit dan membran mukosa.
a. Penetrasi kulit yang utuh oleh filaria bentuk larva pada cacing
tambang,
b. Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S.
mansoni dan S.haematobium yang kontak dengan air yang
terinfeksi
3. Inokulasi vektor arthropoda
a. Inokulasi ke dalam darah oleh nyamuk Anopheles
(vector Plasmodium)
b. Inokulasi ke kulit oleh nyamuk (vektor Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi dan sebagainya).

4. Kontak seksual
 Trichomonas ditularkan oleh kontak seksual.
 Sering entamoeba ditularkan oleh kontak seksual juga
homoseksual
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai