Anda di halaman 1dari 3

Nama : St Khadijah Aulia A

Nim : 105111107322
Kelas : 22B

SUMMARY PARASITOLOGI

Pengertian Parasitologi
Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil makanan, dan
logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme
yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain untuk
mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut.

Parasit yaitu organisme yang hidup menumpang, untuk sementara atau terus menerus, pada
permukaan atau di dalam organism lain, bertujuan untuk memperoleh perlindungan, mengambil
makanan sebagian atau seluruhnya guna kelangsungan hidupnya.

Istilah penting dalam parasitologi yang perlu diketahui :


1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat permanen dan
tidak bisa dipisahkan. Simbiose mutualisme. Simbiose komensalisme, Simbiose parasitisme,
Simbiose obligat, Simbiose fakultatif, Simbiose monoksen, Simbiose poliksen, Simbiose parasit
permanen, Simbiose parasit temporer.
2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang dihinggapi parasit.
Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu : a. Hospes defenitif b. Hospes paratenik, c. Hospes
intermediate (perantara), d. Hospes reservoir, e. Hospes obligat, f. Hospes alternatif, g. Hospes
insidental, 3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari parasit,
dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan
sebagai vektor adalah serangga. 4. Zoonosis, yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada
manusia.

Jenis-jenis Parasitologi
a. Protozoa Protozoa adalah organisme bersel tunggal yang dapat hidup dan berkembang biak di
dalam tubuh. Salah satu infeksi yang disebabkan oleh protozoa termasuk giardiasis.
•Amoeba, penyebab penyakit amebiasis
•Siliofora, penyebab penyakit balantidiasis
•Sporozoa, penyebab penyakit kriptosporidiosis dan toxoplasmosis
b. Cacing
Cacing adalah organisme multisel yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh
•Cacing pipih Cacing pita Cacing kremi Cacing gelang Cacing tambang
c. Ektoparasit Ektoparasit adalah organisme bersel banyak yang disebarkan oleh serangga atau
arachnida, seperti nyamuk, kutu, dan tungau yang bertindak sebagai inang pembawa penyakit.
•Pediculus humanus capitus atau kutu rambut Pthirus pubis atau kutu pada kulit kemaluan
Sarcoptes scabiei, tungau yang mengakibatkan penyakit kulit skabies atau kudis.
Siklus Hidup Parasit
a. Langsung (monoxenous)
Parasit dengan siklus hidup langsung menghabiskan sebagian besar masa dewasanya dalam satu
inang, yang dikenal sebagai tahap parasit, dan keturunannya ditularkan dari satu inang ke inang
lainnya, yang dikenal sebagai tahap hidup bebas. Parasit langsung seringkali tidak memiliki tahap
peralihan dan harus meninggalkan inangnya Parasit yang bergantung pada stadium inangnya
disebut parasit obligat, sedangkan parasit yang dapat melewati tahap parasit selama beberapa
generasi disebut parasit fakultatif. Nematoda, trypanosomatid, dan Cryptosporidium adalah
contoh parasit dengan siklus hidup langsung.
b. Parasit tidak langsung (heteroxenus)
Parasit dengan siklus hidup tidak langsung disatukan oleh dua tahap inang, yang memerlukan
inang definitif dan inang perantara. Tahap inang definitif diperlukan untuk reproduksi dan fase
kehidupan dewasa. Di dalam perantara, terjadi perkembangan parasit, setelah itu dapat
ditularkan ke inang definitif. Beberapa nematoda filaria, Plasmodium, dan Leishmania merupakan
contoh parasit dengan siklus hidup tidak langsung.

Perkembangan Parasit
a. Perkembangbiakan secara Aseksual
Perkembangbiakan tanpa melibatkan alat reproduksi sehingga tidak terjadi proses pembuahan
atau pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina.
1. Tunas atau bertunas
2. Fragmentasi
3. Paternogenesis

b. Perkembangbiakan secara seksual


Perkembangbiakan yang melibatkan alat reproduksi sehingga terjadi proses pembuahan atau
pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina.Umumnya hewan yang bertulang belakang
yang mengalami perkembangbiakan dan secara seksi. Contoh : Cacing Gelang, Cacing hati, Cacing
Kremi

Cara Penularan
a. Rute oral: Konsumsi makanan, air, sayuran atau tempat yang terkontaminasi oleh stadium
infeksi parasit.
b. Penetrasi kulit dan membran mukosa Infeksi ditransmisikan dengan:
- Penetrasi kulit oleh larva filaria (fhilariformy larva) pada cacing tambang,
- Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S. Mansoni, dan S. Haematobium yang
kontak dengan air yang terinfeksi.
c. Inokulasi vektor arthropoda, Infeksi dapat ditularkan dengan inokulasi ke dalam darah melalui
nyamuk, seperti pada penyakit malaria dan filariasis.
d. Kontak seksual, Trichomoniais dapat ditularkan melalui kontak seksual. Entamoebiasis dapat
ditularkan melalui kontak seksual anal oral, seperti pada kalangan homoseksual.

Kekebalan terhadap parasit


a. Kekebalan bawaan (Innate Immunity)
Kekebalan bawaan adalah pertahanan tubuh yang bersifat umum dan sudah ada sejak lahir. Ini
mencakup pertahanan fisik, seperti kulit dan lendir, serta komponen seluler seperti fagosit yang
menelan dan menghancurkan patogen. Kekebalan bawaan memberikan respons cepat terhadap
berbagai ancaman tanpa memerlukan pengenalan khusus terhadap patogen tertentu. Ini
merupakan barisan pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi.

Contohnya termasuk:
* Barier Fisik: Kulit dan membran lendir mencegah patogen masuk ke dalam tubuh.
* Sel Fagosit: Sel darah putih, seperti neutrofil dan makrofag, menelan dan mencerna
patogen.
* Protein Antimikroba: Zat seperti defensin dapat membunuh bakteri dan virus.
* Sistem Komplement: Serangkaian protein yang dapat merusak membran sel patogen.

b. Kekebalan didapat (Natural Acqiured Immunity)


Kekebalan didapat, atau disebut juga kekebalan adaptif, adalah sistem pertahanan tubuh yang
dikembangkan sebagai respons terhadap paparan spesifik terhadap patogen atau antigen
tertentu. Kekebalan ini melibatkan sel-sel T dan B yang mengenali dan mengingat patogen,
memungkinkan respons yang lebih cepat dan efisien pada paparan berikutnya.
Komponen utama kekebalan didapat:
* Sel T: Mengenali antigen dan membantu mengatur respons kekebalan.
* Sel B: Menghasilkan antibodi yang dapat menetralkan atau menghancurkan patogen.
* Antibodi: Protein yang dihasilkan oleh sel B untuk melawan spesifik antigen.
Proses kekebalan didapat:
* Paparan Awal: Tubuh terpapar patogen, memicu respons kekebalan.
* Pertumbuhan Sel: Sel T dan B berkembang dan menjadi spesifik terhadap patogen
tersebut.
* Imunisasi: Jika terpapar lagi, respons kekebalan lebih cepat dan kuat.

Kekebalan didapat memberikan perlindungan jangka panjang dan spesifik terhadap patogen
tertentu setelah paparan awal atau vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai