Anda di halaman 1dari 28

PENYAKIT INFEKSI :

BAKTERI

apt. RIA AFRIANTI, M.Farm


• penyakit yang disebabkan oleh
mikroba patogen
infeksi • Invasi tubuh patogen yang
menyebabkan sakit

Penyakit • gangguan yang disebabkan oleh


infeksi mikroorganisme
• infeksi dapat menimbulkan gejala klinis
ataupun mungkin asimtomatik, yang dikenal
sebagai carrier(pembawa parasit,
bakteri,virus)
Postulat koch (basic patogenicity)
Ada 4 point yang harus dipenuhi merumuskan sebab asal dari
suatu penyakit
organism (parasit) harus
1 ditemukan dalam hewan yang
sakit, tidak pada yang sehat
organisme harus diisolasi dari
2 hewan sakit dan dibiakkan
dalam kultur murni
Organimsne yang dikulturkan
3 harus menimbulkan penyakit
pada hewan yang sehat
organisme tsb harus
4 diisolasi ulang dari hewan
yang dicobakan tsb
Simbiosis mikroba
mekanisme transmisi mikroba patogen ke
pejamu yang rentan melalui dua cara

• adanya sentuhan, gigitan, ciuman,


Transmisi atau adanya droplet nucleisaat
bersin, batuk, berbicara atau saat
Langsung transfusi darah dengan darah yang
terkontaminasi mikroba patogen

Transmisi • Penularan mikroba patogen yang


memerlukan media perantara
Tidak baik berupa barang/bahan, air,
udara, makanan/minuman,
Langsung maupun vektor.

Air Borne, Water Borne, Food Borne, Vektor Borne


pejamu yang peka akan berinteraksi
dengan mikroba patogen yang secara alamiah akan
melewati 4 tahap

Tahap
Tahap Tahap Tahap
Akhir
Rentan Inkubasi Klinis
Penyakit

Sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, carrier, kronis, meninggal dunia


mikroba patogen memiliki ciri–ciri
kehidupan, yaitu

a. Mempertahankan kelangsungan hidupnya


dengan cara berkembang biak.
b. Memerlukan tempat tinggal yang cocok bagi
kelangsungan hidupnya.
c. Bergerak dan berpindah tempat.
Cara menyerang/invasi ke pejamu/ manusia melalui
tahapan sebagai berikut
1. Sebelum pindah ke pejamu (calon penderita), mikroba patogen hidup dan
berkembang biak pada reservoir (orang/penderita, hewan, benda–benda lain).
2. Untuk mencapai pejamu (calon penderita), diperlukan adanya mekanisme
penyebaran.
3. Untuk masuk ke tubuh pejamu, mikroba patogen memerlukan pintu masuk
(port d’entrée) seperti kulit/mukosa yang terluka, hidung, rongga mulut, dan
sebagainya.Adanya tenggang waktu saat masuknya mikroba patogen melalui port
d’entrée sampai timbulnya manifestasi klinis, untuk masing –masing mikroba
patogen berbeda–beda.
4. Pada prinsipnya semua organ tubuh pejamu dapat terserang oleh mikroba
patogen, namun berbeda mikroba patogen secara selektif hanya menyerang
organ–organ tubuh tertentu dari pejamu/target organ.
5. Besarnya kemampuan merusak dan menimbulkan manifestasi klinis dari mikroba
patogen terhadap pejamu dapat dinilai dari beberapa faktor berikut
a. Infeksivitas
Besarnya kemampuan mikroba patogen melakukan invasi, berkembang biak
dan menyesuaikan diri, serta bertempat tinggal pada jaringan tubuh pejamu.
b. Patogenitas
Derajat respons/reaksi pejamu untuk menjadi sakit.
c. Virulensi
Besarnya kemampuan merusak mirkoba patogen terhadap jaringan pejamu.
d. Toksigenitas
Besarnya kemampuan mikroba patogen untuk menghasilkan toksin, di mana
toksin berpengaruh dalam perjalanan penyakit.
e. Antigenitas
Kemampuan mikroba patogen merangsang timbulnya mekanisme pertahanan
tubuh/antibodi pada diri pejamu. Kondisi ini akan mempersulit mikroba
patogen itu sendiri untuk berkembang biak, karena melemahnya respons
pejamu menjadi sakit.
Toksigenitas : eksotoxin dan endotoxin
Tahapan Penyakit Infeksi Proses ketika mikroorganisme
menyebabkan penyakit melibatkan beberapa atau
semua tahapan berikut:
1) Kontak
2) Kolonisasi
3) Penetrasi
4) Menyebar
5) Kerusakan
6) Resolusi
1. Kontak dengan Mikroorganisme
• Mikroorganisme terdapat hampir di semua
tempat.
• Mikroba terdapat di udara, permukaan kulit,
jari tangan, rambut, dalam rong ga mulut,
usus, saluran pernafasan, dan seluruh
permukaan tubuh yangterbuka
2. Kolonisasi
• Kolonisasi merupakan proses ketika mikroorganisme
menempati dan bermultiplikasi pada suatu daerah tertentu
dalam tubuh manusia.
• Kolonisasi berlangsung pada permukaan inang dengan
proses-proses yang meliputi penetrasi kulit utuh, penetrasi
lapisan musin, resistensi terhadap peptida antibakteri,
penempelan, protease sIgA, mekanisme pengambilan besi.
Beberapa spesies mampu memproduksi enzimmukolitik
untuk membantu mereka menembus lapisan lapisan lendir
permukaan tubuh bagian dalam.
• Spesies lain memiliki adhesins spesifik yang memungkinkan
pengikatan dengan situs reseptor pada sel manusia .
3. Penetrasi
• kulit
• Saluran pernafasan
• Saluran pencernaan
• Janin
5. Kerusakan
• Mikroorganisme merusak jaringan dengan
berbagai mekanisme:
- Efek massa (bulk effect);
- Toksin;
- Mengubah fungsi sistem host (organ,
jaringan, atau sel);
- Respon individu terhadap infeksi.
Contoh toksin
Patogenesis Infeksi Bakteri
• Patogenitas bakteri merupakan proses multi-
faktorial yang bergantung pada:
- status kekebalan tubuh host
- karakteristik spesies atau strain bakteri
(faktor virulensi)
- jumlah bakteri dalam paparan.
Faktor Virulensi
• Virulensi adalah ukuran patogenisitas suatu
organisme.
• Derajat virulensi terkait langsung dengan
kemampuan organisme untuk menyebabkan
penyakit.
jenis faktor virulensi:
-1. Faktor adheren: Banyak bakteri patogen mengolonisasi situs mukosa
dengan menggunakan pili (fimbriae ) untuk dapat menempel pada
sel.
-2. Faktor Invasi: Komponen permukaan yang memungkinkan bakteri
menginvasi sel host dapat dikodekan pada plasmid, tetapi lebih sering
pada kromosom.
-3. Kapsul: Banyak bakteri diselimuti oleh kapsul yang melindungi
mereka dari opsonisasi dan fagositosis.
4. Endotoksin: Endotoksin lipopolisakarida pada bakteri Gram negatif
menyebabkan demam, perubahan tekanan darah, peradangan, syok
mematikan, dan banyak lainnya.
-5. Exotoxin: Exotoxin termasuk beberapa jenis racun protein dan enzim
yang dihasilkan dan/atau disekresikan dari bakteri patogen.
Yang termasuk eksotoksin adalah sitotoksin, neurotoksin, dan
enterotoxin
TUGAS
(1) infeksi intestinal; demam tifoid, paratifoid A dan B,
leptospirosis, hepatitis virus, brucellosis, Shigellosis,
Salmonellosis, Gastroenteritis, Kolera dan Vibrio Lainnya,
Tukak lambung, Clostridium Perfringens Gastroenteritis,
E.coli Gastroenteritis,
(2) infeksi saluran pernafasan; pilek/common cold, Pertusis,
faringitis, otitis media, bronkitis, pneumonia, TB paru
(3) Infeksi sistem peredaran darah ; Sepsis Bakteri, Toxic Shock
Syndrome dan Streptococcal Toxic Shock-Like Syndrome,
Sepsis Purpuralis, Endokarditis dan Perikarditis,
(4) infeksi kulit ; gas gangren, erysipelas, selulitis, folikulitis,
fournier gangren, furunkel, karbunkel, impetigo.
(5).infeksi sistem saraf ; abses otak, meningitis
(6). ISK ; Cystitis, Infeksi Ginjal (Pielonefritis dan
Glomerulonefritis), Urethritis

Tugas mandiri
• bakteri penyebab
• Manifestasi klinis

Anda mungkin juga menyukai