Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MIKROBIOLOGI

TOPIK

“PATOGENITAS MIKROORGANISME”

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEVITA

NIM : G70121007

KELAS :C

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Patogenesis adalah istilah kedokteran yang berasal dari bahasa Yunani kesedihan
,penyakit, dan asal, penciptaan. Patogenesis merupakan keseluruhan proses
perkembangan penyakit atau patogen,termasuk setiap tahap perkembangan,
rantai kejadian yang menuju kepada terjadinya patogen tersebut dan seri
perubahan struktur dan fungsi setiap komponen yang terlibat di itu,seperti sel,
jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi. Faktor faktor eksternal seperti faktor
mikroba, kimiawi dan fisis.

Patogen adalah mikroorganisme yang penyebab penyakit pada orglain.


Kemampuan patogen untuk penyebab penyakit disebut dengan patogenisitas.
Dan patogenesis disini adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan
penyakit. Infeksi adalah invasifinang oleh mikroba yang memperbanyak dan
berassosiasi dengan jaringan inang. Infeksi berbeda dengan penyakit. Pada
dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada dialam ,hanya sebagian kecil
saja yang merupakan patogen. Sebagaimana kita ketahui sebelumnya
mikroorganisme Adalah org hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak
dapat lihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan disemuat
empat yang memungkinkan terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup
manusia. Mereka ada didalam tanah, dilingkungan akuatik, dan atmosfer (udara)
serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk
secara alami kedalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau
hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan
inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian patogenitas mikroorganisme dan kaitannya dengan postulat Koch
?
2. Cara masuk mikroogansime dan mekanisme infeksi ?
3. Bagaimana Jarul infeksi ?
4. Jenis mikroorganisme dan penyakit yang ditimbulkan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian patogenitas mikroorganisme dan kaitannya dengan
postulat Koch
2. Mengetahui Cara masuk mikroogansime dan mekanisme infeksi
3. Mengetahui Jarul infeksi
4. Mengetahui Jenis mikroorganisme dan penyakit yang ditimbulkan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian patogenitas dan infeksi mikroba


1. Pengertian patogenitas
Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya
sebagian kecil saja yang merupakan patogen. Patogen adalah organisme atau
mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada organisme lain.
Kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan
patogenisitas. Dan patogenesis disini adalah mekanisme infeksi dan
mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi adalah invasi inang oleh
mikroba yangmemperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang. suatu
mikroorganisme yang membuat kerusakan atau kerugian terhadap tubuh
inangdisebut pathogen sedangkan kemampuan mikroorganisme untuk
menimbulkan penyakit disebut pathogenesis. patogenesis adalah suatu
ekanisme bagaimana suatu penyebab penyakit bekerjasehingga
menghasilkan tanda dan gejala klinis. Patogen adalah agen biologis yang
menyebabkan penyakit padainangnya. Sebutan lain dari patogen adalah
mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen
yangmengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiseluler.
Patogenesitas adalah kemampuan pathogen menyebabkan penyakit.

Patogenitas adalah kemampuan potensil untuk menghasilkan penyakit.


Patogenitas terminolig kualitatif, suatu konsep “all or nne” menghasilkan
penyakit “ ya atau tidak”. Virulensi adlaah kuantitas dari patogenitas atau
kekuatan memproduksi penyakit dari suatu organisme. Patogenitas adalah
kemampuan mikroorganisme untuk menginfeksi inangnya dan menghasilakn
penyakit yang meruapakn interaksi antara patogen dengan inangnya dan
menghasilakn penyakit yang merupakan interaksi antara pathogen dengan
inangnya melalui ekspresi faktor tertentu dari keduanya. Beberapa faktr
tertentu termasuk gen atau produk gen seperti molekul enzim yang dikenal
sebagai faktor virulensi yang terlibat dalam hubungan ini. Virulensi
mengacu khusus untuk property dari pathogen dan menurut definisi modern,
virulensi adlaah kemampuan pathogen untuk berkembang biak dan
menyebabkan kerusakan pada inangnya.

Tidak ada perbedaan pengertian yang jelas antara istilah patogenitas dan
virulensi. Patogenitas berari kesanggupan mikroorganisme untuk
menimbulkan penyakit atau menghasilakn luka yang progresif. Virulensi
menggambarkan suatu derajat kepatogenan yaitu organisme yang disebut
virulen bila dalam jumlah sedikit dimasukkan kedalam inang
memperluhatkan patgenitas yang jelas. Kesanggupan dapat mengadakan
infeksi tergantung pada banyak sifat-sifat yang kmpleks yang beberapa
diantarany masih belum diketahui, tetapi yang jelas ialah bahwa parasite itu
harus sanggup mengatasi alat pertahanan inang seperti antibody dan fagosit
yang dapat menanahn bahkan menghancurkan banyakmacam
mikroorganisme patogen.

Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada patogenitasnya.


Dengan kriteria ini bakteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu agen
penyebab bakteri, pathogen oportunistik, dan non pathogen. Agen penyebab
penyakit adalah bakteri pathogen yang menyebabkan suatu penyakit (
Salmonella sp. ). Pathogen oportunistik adalah bakteri yang berkemampuan
sebagai pathogen ketika mekanisme pertahanan inang diperlemah ( contoh:
E.coli )menginfeksi saluran urin ketika sistem pertahanan inang
dikompromikan (diperlemah). Non pathogen adalah bakteri yang tidak
pernah menjadi pathogen. Namun bakteri non pathogen dapat menjadi
pathogen karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi
modern seperti kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme resistensi. Bakteri
tanah Serratia marcescens yang semula non pathogen, berubah menjadi
pathogen yang menyebabkan pneumonia,infeksi saluran urin, dan
bakteremia pada inang terkompromi. Pathogen oportunistik biasanya adalah
flora normal (manusia ) dan menyebabkan penyakit bila menyerang bagian
yang tidak terlindungi, biasanya terjadi pada orangyang kondisinya tidak
sehat. Pathogen virulen ( lebih berbahaya ), dapat menimbulkan penyakit
pada tubuh kondisi sehat ataupun normal.

2. Infeksi mikroba
Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat
sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara bertahan
hidup dengan berkembang biak pada suatu reservoir yang cocok dan mampu
mencari reservoir lainnya yang baru dengan cara menyebar atau berpindah.
Penyebaran patogen ini tentunya sangat merugikan bagi orang-orang yang
sedang dalam keadaan sakit. Orang yang sehat akan menajdi sakit dan orang
yang sakit akan memperoleh tambahan beban penderita dari penyebaran
patogen ini.

B. Postulat Koch
Postulat koch atau pstulat Henle-Koch adalah 4 kriteria yang dirumuskan Robert
Koch pada tahun 1884, dan diterbitkan pada 1890. Pstulat Koch berkembang
pada abad ke-19 sebagai panduan umum untuk mengidentifikasi patogen yang
dapat diisolasi dengan teknik tertentu. Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan
kemajuan metoda laboratorium dan menentukan kriteri yang diperlukan untuk
membuktikan bahwa mikroba spesifika merupakan penyebab penyakit tertentu.
Kriteria disebut dikenal dengan postulat Koch. Terdapat 4 kriteria yang
dirumuskan :
- Mikroorganisme tertentu selalu ditentkan barasosiasi dengan penyakit
yang ditimbulkan.
- Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di
laboratorium.
- Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada tanaman yang sesuai dapat
menimbulkan penyakit.
- Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari tanaman yang telah
diinfeksi tersebut.
Keempat kriteria ini harus memenuhi untuk menentukan penyebab musahab
antara parasite dan penyakit. Metode postulat Koch dapat dilakukan untuk
membuktikan suatu patogen penyebab penyakit dengan menerapkan isolasi,
inokulasi, reisalsi dan membantu mikroba berisolasi. Postulat dapat digunakan
dan diterapkan pada berbagai bidang aplikatif sesuai dengan kebutuhan masing-
masing. Postulat Koch dapat diterapkan pada bidang mikrbiologi, pertanian, dan
pangan.

C. Cara Masuk Mikroorganisme


Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam
jalan, misalnya melalui membranmukosa, kulit ataupun rute parental. Banyak
bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melaluimembran
mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva,
serta membran pentingyang menutupi bola mata dan kelopak mata.
1. Saluran pernapasan
Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme
infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk
partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia,
campak,tuberculosis, dan cacar air.
2. saluran pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan makanan
atau minuman dan melalui jari jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme pathogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan
dihancurkanoleh asam klorida ( HCL ) dan enzim.
D. Mekanisme Patogenitas
Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat
komensal. Permukaan pada bagiantubuh tertentu bergantung pada faktor faktor
biologis seperti suhu, kelembaban dan tidak adanya nutrisi tertentuserta zat-zat
penghambat. Bakteri yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia
mempunyai peran pentingdalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara
normal. Beberapa anggota bakteri tetap di saluran pencernaanmensintesis vitamin
K dan penyerapan berbagai zat makanan.Bakteri yang menetap di selaput lendir
(mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri pathogen
danmencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan ini tidak
jelas. Mungkin melalui kompetisi padareseptor atau temoat pengikatan pada sel
penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambat oleh produkmetabolic atau
racun, penghambat oleh zat antibiotik atau bakteriosin ( bacteriocins ).Supresi
bakteri normal akan menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan di
tempati oleh mikroorganisme darilingkungan atau tempat lain pada tubuh.
Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain
itu,diperkirakan bahwa stimulasi antigenic dilepaskan oleh bakteri adalah penting
untuk perkembangan systemkekebalan tubuh normal Sebaliknya, bakteri normal
juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini
tidak bisa tembus ( non- invasive) karena hambatan-hambatan yang diperankan
oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk kedalam
aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen.

E. Mekanisme dan tipe infeksi mikroba


secara garis besar mekanisme transmisi mikroba ke pejamu yang rentan daapt
terjadi melalui dua cara yaitu :
1. Transmisi langsung (direct trasmision)
Penularan langsung leh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dengan
pejamu. Sebagai contoh adlaah sentuhan, gigitan, ciuman, atau adanya
doplet nuclci saat bersin, berbicara atau transfuse darah dengan darag yang
terkontaminan mikroba patogen
2. Transmisi tidan langsung (indirect transmission)
Penularan mikrba dengan cara ini memerlukan adany media prantara baik
berupa barang, bahan, udara, makanana atau minuman maupun vector
- Vechicle borne, yang menjadi media prantara penularan adalah
barang/bahan yang terkontaminasi seperti peralatan manakan dan
minum
- Vector borne,, sebagai media prantara adalah vektro (serangga)
yangmemindahkan mikroba patogen ke pejamu
- Foof borne, makanan dan minuma adlaah media prantara yang terbukti
cukup efektif menjadi saran penyebaran mikroba
- Water-borne, tersediannya air bersih baik secara kuantitatif maupun
kualitatif, terutama untuk kebutuhan rumah sakit adalah suatu hal tang
sangat mutlak
- Air-borne, udara bersifat mutlatk diperlukan leh setiap orang,
sayangnya udara yang telah terkontaminasi oleh mikroba patogen
sangat sulit dapat dideteksi.

F. Jenis-jenis Mikroorganisme Patogen


1. Bakteri
Bakteri merupakan salah satu patogen yang dapat menimbulkan infeksi.
Bakteri ini bisa mengganggu kesehatan tubuh dengan cara menghasilkan zat
beracun atau toksin, merusak jaringan tubuh, serta berkembang biak dan
membunuh sel tubuh yang sehat.
2. Virus
Virus juga termasuk salah satu patogen yang sering menyebabkan infeksi
dan berbagai penyakit pada tubuh manusia. Patogen ini hanya bisa hidup di
dalam sel-sel tubuh. Ketika virus masuk ke dalam sel tubuh, patogen akan
berkembang biak di dalam sel dan menyebabkan kerusakan serta kematian
sel tersebut. Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, di
antaranya COVID-19 akibat virus Corona, cacar air akibat virus Varicella
zoster, hepatitis B dan hepatitis C, dan kanker serviks akibat virus HPV.
3. Jamur
Berbeda dengan virus, jamur dan bakteri dapat hidup di luar tubuh manusia.
Jamur umumnya sering tumbuh dan mudah berkembang biak di lingkungan
yang lembap dan bersuhu hangat. Jamur bisa menyerang berbagai bagian
tubuh manusia, seperti kulit, mata, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Infeksi jamur biasanya jarang terjadi pada orang yang sehat. Namun, jamur
bisa menimbulkan penyakit dan lebih mudah menyerang orang yang yang
memiliki kondisi medis tertentu, seperti imunodefisiensi, malnutrisi atau
kurang gizi, diabetes, atau efek samping obat-obatan, termasuk kemoterapi
dan kortikosteroid. Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi jamur
adalah kandidiasis, kurap, infeksi jamur vagina, dan meningitis.
4. Protozoa
Protozoa merupakan patogen yang dapat hidup bebas di air atau hidup di
dalam tubuh. Patogen ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
organisme lain, misalnya nyamuk. Saat masuk ke dalam tubuh, protozoa
akan berkembang biak dan menginfeksi tubuh, sehingga menyebabkan
penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa meliputi malaria,
trikomoniasis, toksoplasmosis, dan disentri.
5. Cacing
Cacing adalah patogen dengan ukuran yang paling besar. Patogen ini dapat
hidup di berbagai organ tubuh manusia, seperti saluran pencernaan, kulit,
paru-paru, dan otak. Beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi
cacing patogen adalah ascariasis, strongyloidiasis, dan sistiserkosis.
6. Kutu atau Tungu
Kutu atau tungau merupakan parasit yang hidup di kulit manusia. Kutu
berkembang biak dengan bertelur dan memperoleh nutirisi dengan cara
menghisap darah dari inangnya. Jenis kutu yang sering menimbulkan infeksi
parasit pada manusia adalah kutu rambut, kutu kemaluan, dan kudis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya sebagian
kecil saja yang merupakan patogen. Patogen adalah organisme atau
mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada organisme lain. Kemampuan
patogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan patogenisitas. Dan
patogenesis disini adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan
penyakit. Infeksi adalah invasi inang oleh mikroba yangmemperbanyak dan
berasosiasi dengan jaringan inang.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu keritik dan daran dari para pembaca. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Djide, N., et al. 2008. Dasar-dasar Mikrobiolog. Makassar : Universitas Hasanuddin

Pratiwi, S.T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta :Erlangga

Anda mungkin juga menyukai