4. JAMUR
5. PARASITE
6. CLAMIDA
Siklus – siklus hidup agen infeksi
1. Virus
a. Silus Litik
Fase Adsorbsi
Fase penetrasi
Fase eklifase dan Replikasi
Fase Perakitan
Fase Lisis
b. Siklus lisogenik
2. Bakteri
Fase Lag (Lag Phase)
Fase eksponensial atau log (Log or Exponential Phase)
Fase stasioner ( Stationary Phase)
Fase Kematian (Death Phase)
3. Riketsia
Kondisi Yang Menghalangi Penjamu Dalam Melawan
Mikroorganisme
• Respon
Imune
• Innate
Presentasi
antigen
Penyebaran
Penyakit Infeksi
1. Transmisi Langsung
Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk
yang sesuai dari pejamu. Sebagai contoh adalah adanya
sentuhan, gigitan, ciuman, atau adanya droplet nuclei saat
bersin, batuk, berbicara atau saat transfusi darah dengan
darah yang terkontaminasi mikroba patogen.
1. Tahap Rentan
Pada tahap ini pejamu masih dalam kondisi relatif sehat
namun peka
2. Tahap Inkubasi
Setelah masuk ke tubuh pejamu, mikroba patogen mulai
bereaksi, namun tanda dan gejala penyakit belum tampak.
3. Tahap Klinis
Merupakan tahap terganggunya fungsi organ yang dapat
memunculkan tanda dan gejala penyakit.
4. Tahap Akhir Penyakit
Perjalanan penyakit dapat berakhir dengan 5 alternatif
Sifat-Sifat Penyakit Infeksi
Infeksi oportunistik yang paling sering terjadi pada pasien AIDS yang tidak dapat diobati yaitu:
• Protozoa : Toxoplasma gondii, Isospora belli, spesies cryptosporidium.
• Fungi : Candida albicans, Cryptococcus neoformans,Coccidiodes immitis,Histoplasma
capsulatum, Pneumocytis jiroveci.
• Bakteri : Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium avium-intracellulare,Listeria
monocytogenes, spesies salmonella.
• Virus : Cytomegalovirus, virus herpes simpleks, virus vacella zoster,adenovirus, virus
poliomavirus JC, virus hepatitis B dan C
Menurunkan Jumlah Mikroorganisme
Kontaminan
• Sterilisasi
• Desinfeksi
• Antiseptis
• Pengawetan
• pengendalian mikroba dg suhu panas
• Pengendalian mikroba dengan radiasi
• Pengendalian mikroba dengan filtrasi
• Pengendalian mikroba dengan bahan kimia