Anda di halaman 1dari 23

INFEKSI NOSOKOMIAL

OLEH:
J. W. LERA

1
 Infeksi adalah: Adanya suatu organisme
pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal
maupun sistemik.
 Infeksi yang baru menunjukkan gejala
setelah 72 jam (3 HARI) selama pasien
berada dirumah sakit baru disebut infeksi
nosokomial

2
 Nosokomial berasal dari Bahasa Yunani,
dari kata nosos yang artinya penyakit dan
komeo yang artinya merawat. Nosokomion
berarti tempat untuk untuk
merawat/rumah sakit. Jadi, infeksi
nosokomial dapat diartikan sebagai infeksi
yang diperoleh atau terjadi di rumah sakit
(Darmadi, 2008).

3
Perjalanan infeksi  patogen
1 sembuh

2 3 mati

prepatogen patogen prepatogen

: gejala sakit
1 : invasi (Aksi untuk memasuki tubuh)
2 : infeksi (serangan dan perkembangbiakan
mikroorganisme )
3 : penyembuhan/pemulihan  resistensi
4
INFEKSI NOSOKOMIAL
FAKTOR PENYEBAB
1.SUMBER INFEKSI
2.KERENTANAN INANG
3.RUTE PEMINDAH SEBARAN
SUMBER INFEKSI
Perlu diwaspadai sumber kontaminasinya:
a.Tangan petugas rumah sakit
b.Penderita infeksi
c.Lingkungan sekitar yang tercemar

5
Sumber infeksi dikelompokkan:
A. SUMBER HIDUP
1. Manusia (pasien, personal RS, pengunjung)
Penderita penyakit klinis  orang yg sakit
Penderita penyakit subklinis  gejala ringan
Penular  orang terinfeksi tanpa menunjuk
kan gejala
2. Hewan dan serangga
sebagai pembawa (vektor) atau sebagai
inang organisme infekstif

6
B. SUMBER TIDAK HIDUP/TAK BERNYAWA
1. Udara
merupakan sumber sekunder, berupa;
debu berasal dari tanah
droplet (sekresi pernafasan) orang sakit
2. Tanah
Sumber primer: tanah bercendawan, klostridium
Sumber sekunder: dari limbah inang yg terinfeksi
3. Air
Merupakan sumber sekunder: karena
tercemar

7
4. Makanan
Sumber primer: Hewan/produk hewan terinfeksi
Sumber sekunder: makanan yang tercemar oleh
hewan atau serangga, saat pemprosesan
5. Formit (benda mati)
Sebagai sumber sekunder: tercemar oleh penanganan,
hewan, droplet dan debu.
Infeksi berasal dari:
dalam tubuh  infeksi endogenus (infeksi sdh ada
dalam tubuh)
luar tubuh  infeksi eksogenus (Infeksi bakteri/jamur)
Infeksi oportunisme  infeksi terjadi sendiri (sembuh
dari sakit)  infestasi mikroba

8
B. KERENTANAN INANG
Orang sakit (di RS) keadaan rentan
(mudah terinfeksi) karena kondisi
lemah.
Infeksi dipengaruhi oleh resistensi
(mekanisme tubuh untuk
mempertahankan diri.

9
Gejala Infeksi Nosokomial
Gejala yang dialami oleh pengidap harus timbul
setelah perawatan di rumah sakit dan tidak
sesuai dengan keluhan awal saat masuk rumah
sakit antara lain:
Batuk dengan dahak kental.
Demam atau menggigil.
Jantung berdebar cepat (takikardia).
Tubuh terasa lemas.
Nyeri punggung bawah atau perut bawah.
Sesak napas.

10
Faktor Risiko Infeksi Nosokomial
antara lain:
Orang dengan usia lanjut di atas 70 tahun,
bayi, dan anak-anak.
Daya tahan tubuh lemah, seperti pada
HIV/AIDS, malnutrisi, pengguna obat
imunosupresan atau kemoterapi.
Lamanya waktu perawatan di rumah sakit.

11
 Lingkungan rumah sakit yang padat, kegiatan
memindahkan pasien dari satu unit ke unit
yang lain, dan penempatan pasien dengan
kondisi yang mudah terserang infeksi
nosokomial (misalnya pada ruang perawatan
intensif, ruang perawatan bayi, ruang
perawatan luka bakar) pada satu tempat.
 Pengidap dengan koma, gagal ginjal akut,
cedera berat, luka bakar, dan syok.
 Prosedur seperti tindakan operasi, pemasangan
alat bantu napas (ventilator), endoskopi, atau
kateter.
12
C. RUTE PEMINDAH SEBARAN
Terjadi pemindahsebaran ditentukan
oleh tahap-tahap:
- Patogen keluar dari sumber infeksi
- Cara pemindahsebaran
- Gerbang masuk ke inang yang rentan

Pengendalian infeksi adalah upaya


memotong tahap-tahap penindah
sebaran atau daur infeksi

13
 Berbagai prosedur penanganan pasien
memungkinkan juga petugas terinfeksi dengan
kuman yang berasal dari pasien, oleh karena itu
petugas di harapkan mengerti akan bahaya sebab-
akibat dari infeksi nosokomial.
 Infeksi kepada petugas juga berpengaruh pada mutu
pelayanan, karena petugas menjadi sakit sehingga
tidak dapat melayani pasien dengan baik.
 Pengetahuan tentang pencegahan infeksi juga sangat
penting untuk seluruh petugas Rumah Sakit, petugas
sarana kesehatan, pasien dan keluarga pasien.

14
Pencegahan Infeksi Nosokomial
 Mencuci tangan dengan cara dan waktu
yang tepat, yaitu:
 Sebelum memegang pengidap.
 Sebelum melakukan prosedur kepada pengidap.
 Setelah terpapar dengan cairan tubuh (misalnya
darah, urine, atau feses).
 Setelah menyentuh pengidap.
 Setelah menyentuh barang-barang di sekitar
pengidap.

15
 Menempatkan pasien dengan daya tahan tubuh
yang rendah atau pengidap yang berpotensi
untuk menularkan penyakit di ruang isolasi.
 Sterilisasi alat atau selang yang menempel pada
tubuh seperti alat bantu napas atau kateter
urine, serta melakukan tindakan medis lainnya
sesuai dengan indikasi.
 Mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP)
setiap melakukan tindakan dengan
menggunakan pelindung standar (sarung
tangan, masker, atau perlengkapan lain) yang
dianjurkan.
16
 Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit
dengan menggunakan cairan pembersih atau
disinfektan dengan frekuensi 2-3 kali per hari
untuk lantai, tempat tidur, pintu, jendela,
tirai, kamar mandi dan 2 minggu sekali untuk
dinding.
 Toilet rumah sakit juga harus dijaga,
terutama pada unit perawatan pada pasien
penderita diare yang guna nya untuk
mencegah terjadinya infeksi kepada pasien
lain.

17
PERAN PETUGAS RS?
 Peranpetugas adalah sebagai
pelaksana langsung dalam upaya
pencegahan infeksi dan
penyembuhan penyakit, dengan
berpedoman pada peningkatan mutu
pelayanan di Rumah Sakit dan sarana
kesehatan lainnya.

18
PERAN RUMAH SAKIT ?
 Rumah sakit merupakan suatu tempat
dimana orang yang sakit dirawat dan
ditempatkan dalam jarak yang sangat
dekat. Di tempat ini pasien mendapatkan
terapi dan perawatan untuk dapat sembuh.
Tetapi ingat! rumah sakit juga merupakan
sarang dari berbagai macam penyakit yang
berasal dari penderita maupun dari
pengunjung.
19
RUANGAN ISOLASI
 Suatu ruangan pemisah antar pasien atau
ruangan khusus yang biasa dikenal dengan
Ruang isolasi, karena ruangan tersebut sangat
diperlukan fungsinya untuk penyakit yang
penularannya melalui udara, contohnya
Tuberkulosis, dan SARS, Virus Corona yang
mengakibatkan kontaminasi berat.
 Sebaiknya satu pasien berada dalam satu ruang
isolasi, tetapi bila sedang terjadi kejadian luar
biasa dan penderita melebihi kapasitas, beberapa
pasien dalam satu ruangan tidaklah apa-apa
selama mereka menderita penyakit yang sama.
20
4. SASARAN PRIMER
 Setiap petugas kesehatan yang kontak
langsung dengan pasien dan bahan yang
berasal dari pasien, yaitu :
     1. Tenaga Medis dan Paramedis
2. Petugas Laboratorium
     3. Tenaga penunjang atau tambahan
      4. Petugas Sanitasi

21
5. SASARAN SEKUNDER
 Pasien
 Keluarga pasien
 Warga di sekitar rumah sakit
 Pedagang di sekitar rumah sakit

22
SEKIAN PRESENTASI

TERIMA KASIH ATAS


PERHATIANNYA

23

Anda mungkin juga menyukai