Anda di halaman 1dari 20

* AGEN INFEKSIUS

dr. Stephanie
* Masuknya kuman penyakit kedalam tubuh
manusia (inang) sehingga menimbulkan gejala-
gejala penyakit
* Penyebab infeksi
 Primer : proses infeksi terjadi secara
langsung
 Sekunder : gejala yang timbul pada organ
akibat dari proses infeksi yg melemahkan inang

*INFEKSI
1. Faktor Mikroorganisme pada Infeksi
2. Faktor Hospes Pada Infeksi
3. Faktor Pejamu (Host)

* Faktor Yang Mempengaruhi


Transmisi Agen Infeksius
*Agen infeksius  mikroorganisme yang dapat menimbulkan
infeksi.
*Mikroorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain
1. Virus  organisme patogen terkecil (20-
300 nm) yang mengandung RNA atau DNA
serta memiliki kapsid.
-Virus tidak mampu bermetabolisme/bereplikasi
mandiri sehingga memerlukan organel sel terinfeksi
untuk berkembang biak. *
Agen-Agen Infeksius
* Agen agen infeksius

-Virus merupakan penyebab tersering timbulnya penyakit


pada manusia sering tanpa gejala dan berkembang tanpa
diketahui.
-Hal ini menyebabkan perbedaan antara infeksi virus
(replikasi di tubuh penjamu) dan penyakit virus (replikasi
disertai kerusakan jaringan) sangat kritis.
-Infeksi berbagai jenis virus yang menyebabkan penyakit
sering digolongkan ke dalam sistem organ yang terkena
seperti infeksi virus pernapasan, bentuk kelainan klinik yang
ditimbulkan seperti virus yang menyebabkan eksantema, dan
sifat infeksi laten virus.
* Agen agen infeksius

2. Bakteri merupakan mikrobia prokariotik uniselular,


berukuran antara 0,5-10 µm.
-Bakteri merupakan organisme hidup dan dapat ditemukan
di mana-mana.
-Infeksi bakteri sering terjadi bersamaan dengan adanya
rasa sakit, nyeri atau borok pada bagian tubuh.
-Bakteri memiliki flagel atau bulu cambuk, pili atau fimbriae,
kapsula atau lapisan lendir, dinding sel dimana ada yang
struktur dinding sel bakteri Gram negatif yaitu merupakan
struktur yang berlapis, sedangkan bakteri Gram positif
mempunyai satu lapis yang tebal.
* Agen agen infeksius

3. Jamur
*Infeksi yang disebabkan oleh jamur tidak hanya terjadi
di luar bagian tubuh (kulit), tetapi terjadi juga di dalam
tubuh, misalnya Candida Albicans.
*Candida Albicans adalah jenis fungi yang seperti ragi,
umumnya ditemukan di dalam :
-mulut, kerongkongan, usus, dan saluran genital.
*Normalnya, bakteri baik dalam usus akan berkompetisi
dengan candida dan menjaganya agar tetap terkendali
tanpa menyebabkan masalah kesehatan apapun.
* Agen agen infeksius

*Ketika keseimbangan antara bakteri baik dan candida


terganggu, maka infeksi candida tidak dapat dihindari.
*Contoh lain adalah infeksi jamur yang terjadi di susunan saraf
pusat, seperti meningitis, meningoensafilitis, intrakranial
tromboflebitis, dan abses otak.

4. Parasit
*Parasit menginvasi imunitas protektif dengan mengurangi
imunogenisitas dan menghambat respon imun host.
* Agen agen infeksius

*Parasit yang berbeda menyebabkan imunitas pertahanan


yang berbeda dengan cara :
a. Parasit mengubah permukaan antigen mereka
selama siklus hidup dalam host vertebrata.
b.Parasit menjadi resisten terhadap mekanisme
efektor imun selama berada dalam host.
c.Parasit protozoa dapat bersembunyi dari sistem
imun dengan hidup di dalam sel host atau membentuk
kista yang resisten terhadap efektor imun. Parasit dapat
menyembunyikan mantel antigeniknya secara spontan
ataupun setelah terikat pada antibodi spesifik.
d.Parasit menghambat respon imun dengan berbagai
mekanisme untuk masing-masing parasit.

5. Riketsia
* Riketsia merupakan golongan bakteri, karena itu riketsia memiliki sifat
yang sama dengan bakteri, termasuk bakteri Gram negatif.
* Riketsia mempunyai enzim yang penting untuk metabolisme.
* Dapat mengoksidasi asam piruvat, suksinat, dan glutamat serta merubah
asam glutamat menjadi asam aspartat.
* Riketsia tumbuh dalam berbagai bagian dari sel.
* Riketsia prowazekii dan Riketsia typhi tumbuh dalam sitoplasma sel.

* Agen agen infeksius


* Golongan penyebab spotted fever tumbuh di
dalam inti sel.
* Riketsia dapat tumbuh subur jika metabolisme
sel hospes dalam tingkat yang rendah, misalnya
dalam telur bertunas pada suhu 320C.
* Pada umumnya riketsia dapat dimatikan
dengan cepat pada pemanasan dan
pengeringan atau oleh bahan-bahan bakterisid.

* Agen agen infeksius


* Agen agen infeksius

6. Clamidia
*Clamidia termasuk bakteri, memiliki ribosom, RNA, dan
DNA, dinding sel dari peptidoglikan yang mengandung
asam muramat.
*Dikenal juga dengan Miyagawanellla atau Bedsonia,
termasuk Gram negatif, berukuran 0,2-1,5 mikron,
berbentuk sferis, tidak bergerak dan merupakan parasit
intrasel obligat.
*Clamidia berkembang melalui beberapa stadium mulai
dari badan elementer yang infeksius, berbentuk sferis
dengan garis tengah 0,2-0,4 mikron, memiliki satu inti
dan sejumlah ribosom.
*Badan elementer kemudian berubah menjadi badan
inisial dan kemudian badan intermedier.
* Agen agen infeksius

*Siklus perkembangan Clamidia memakan waktu 24-48


jam.
*Clamidia mempunyai 2 jenis antigen yaitu :
a) antigen grup
b) antigen spesies.
*Keduanya terdapat di dalam dinding sel.
*Antigen spesies tetap dalam dinding sel meskipun
sebagian besar grup telah dilepaskan dengan
fluorocarbon atau deoksikholat.
*Clamidia dapat dibeda-bedakan atas dasar
patologenitas dan jenis hospes yang diserangnya.
*Dua spesies Clamedia yang terpenting adalah :
1) Clamidia psittaci, membentuk badan inklusi
intrasitoplasma yang tersebar secara difus dan
tidak mengandung glikogen.
-Penyebab penyakit Psittacosis pada manusia,
ornitosis pada burung, dan lain-lain.
2) Clamidia trachomatis, membentuk badan inklusi
intrasitoplasma yang padat dan mengandung
glikogen.
-Dapat menyebabkan pneumonitis padatikus.
-Pada manusia dapat menyebabkan penyakit
trachoma, konjungtivitas inklusi, uretritis, non-
spesifik, salpingitis, servisitis, dan pneumonitis.
 
* Tubuh memiliki benteng terhadap infeksi yang
tersebar diseluruh jaringa n dan mencegah
masuknya mikroorganisme kedalam tubuh.
* Benteng pertama diperankan oleh kulit yang
utuh, membran mukosa permukaan dan sekret
yang diproduksi.

* Perbedaan Proses Infeksi


Berbagai Agen Infeksius
Infeksi virus  umumnya digolongkan ke dalam sistem organ
yang terkena, seperti infeksi virus pernapasan

Infeksi bakteri sering terjadi bersamaan dengan adanya rasa


sakit, nyeri, atau borok pada bagian tubuh

Infeksi Jamur umumnya terjadi di kulit  daerah-daerah yang


sering berkeringat dan lembab, seperti muka, badan, kaki,
lipatan paha, dan lengan.

Parasit menimbulkan infeksi melalui kontak langsung maupun


tidak langsung.
* Merupakan infeksi oleh organisme yang
biasanya tidak menyebabkan penyakit pada
orang dengan sistem kekebalan yang normal
(sehat), tetapi dapat mengenai orang dengan
sistem kekebalan yang rendah.

*Infeksi Oportunistik
* IO lebih sering terjadi, lebih berat dan kurang
respon terhadap pengobatan yang dianjurkan
* Infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit yang
“non – opportunistic” juga lebih sering terjadi
dan sering kambuh setelah pengobatan

*Pada Orang dengan


Imunosupresi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai