KEDOKTERAN
BIOAKUSTIK
1. BUNYI
1.1. Pendahuluan
- Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, cair atau
padat menimbulkan gelombang bunyi.
- Suatu penelitian mengenai terjadinya penjalaran bunyi
mendeteksi dan penggunaan bunyi sangat penting untuk
mengetahui lebih lanjut akan pengalihan energi mekanik.
2. Tuli persepsi.
b. Tes garputala
c. Audiometer
5. BISING
5.1. Pendahuluan
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang
tidak dikehendaki yang merupakan
aktivitas alam (bicara, pidato) dan
buatan manusia (bunyi mesin).
Prof. Phoan Way On (Singapura 1975),
mengatakan bahwa di negara industri
misalnya Amerika Serikat, peningkatan
kebisingan setiap tahunnya
diperkirakan 1 dB. Pada tahun 1990
diperkirakan akan mencapai 100 kali
lebih besar dari tahun 1975.
5.2. Pembagian Kebisingan
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi , tingkat
bunyi dan tenaga bunyi, dibagi dalam 3 kategori:
1. Audible noise (bising pendengaran), bising ini disebabkan
oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz.
2. Occupational noise (bising yang berhubungan dengan
pekerjaan), disebabkan oleh bunyi mesin di tempat kerja,
bising dari mesin ketik.
3. Impuls noise (Impact noise = bising impulsif), akibat
adanya bunyi yang menyentak, misalnya pukulan palu,
ledakan meriam, tembakan bedil.
Beradsarkan waktu terjadinya, maka dibagi dalam beberapa
jenis:
A.1. Bising kontinyu dengan spektrum luas, misalnya bising
karena mesin, kipas angin.
2. bising kontinyu dengan spektrum sempit, misalnya
bunyi gergaji.
3. bising terputus-putus, misalnya lalu lintas, bunyi kapal
terbang.
B. 1. Bising sehari penuh (full time noise)
2. Bising setengah hari (part time noise)