Anda di halaman 1dari 136

AGEN INFEKSIUS

ERY PURWANTI
MATERI
• Definisi Agen Infeksius
• Jenis-jenis Agen Infeksius: Bakteri,
Virus, Jamur, Parasit, Rikettsia,
Clamydia
• Struktur Agen Infeksius
• Siklus Hidup
• Mekanisme Kerusakan Sel Pejamu
AGEN INFEKSIUS ?
 INFEKSI
Masuknya organisme/mikroorganisme
penyebab penyakit ke dalam tubuh sampai
berkembang biaknya pada hospes, disertai
timbulnya respon imunologik dengan gejala
klinik atau tanpa gejala klinik
 AGEN INFEKSIUS
Organisme/mikroorganisme penyebab
infeksi
JENIS JENIS AGEN INFEKSIUS
1) Bakteri
2) Virus,
3) Jamur
4) Parasit,
5) Riketsia
6) Clamidia
BAKTERI
- Berasal dari kata : BACTERION  batang
kecil, ukuran : L :1-2 mikron, P: 2-5 mikron
- Organisme bersel tunggal
- Tubuhnya bersifat PROKARIOTIK 
tubuhya terdiri atas sel yang tidak
mempunyai selaput pembungkus inti sel
Bentuk-bentuk
bakteri

Kokus Basil Spirila


Kokus
a. Kokus (bulat) dibedakan menjadi
1. Monokokus (tunggal).
Contoh: M. gonorhoe (penyebab kencing nanah).
2. Diplokokus ( berkelompok dua-dua)
Contoh: D. pneumoniae (penyakit radang
paru paru).
3. Streptokokus (bentuk rantai).
Contoh: S. thermophilus (bakteri pembuat
yoghurt).
4. Stafilokokus (gerombol seperti anggur).
Contoh: Staphylococcus aureus.
5. Sarkina (berbentuk kubus).
Contoh Sarcina sp
Basil

Monobasil

Streptobasil
Diplobasil
• B. Basil (batang) dibedakan menjadi
1. Monobasil (batang tunggal).
Contoh: Escherechia coli, Salmonella typhi

2. Diplobasil (berkelompok dua-dua).


Contoh: Salmonella typhosa,

3. Streptobasil (rantai batang).


Contoh: Azotobacter sp. dan Bacillus
anthracis
Spirilum
1. Vibrio
2. Spiral
3. Spirochaeta
• c. Spirilum (Spiral atau seperti huruf S)
Bakteri berbentuk spiral terbagi atas:
1. Koma ( Vibrio )
Contoh: Vibrio cholerae (penyebab penyakit
kolera).
2. Spirochaeta (spiral yang halus dan lentur)
Contoh: Traponema pallidum (penyakit raja singa/
sifilis).
3. Spiral ( lengkung lebih dari setengah lingkaran)
STRUKTUR BAKTERI
1. DINDING SEL
- disusun terutama oleh mukopeptida
- suatu struktur yang memelihara bentuk
bakteri
2. MEMBRAN SEL
- bersifat semipermiable
- mengontrol zat yang keluar masuk sel
3. SITOPLASMA
- cairan sel yang terdiri dari asam Nukleat
4. KAPSUL (ada pada beberapa bakteri)
- resisten terhadap fagositosis oleh
sel-sel fagositik
5. Permukaan Bakteri :
a. Fimbriae
b. Fili
c. Flagella
5a. Fimbriae
- Terdapat pada
seluruh permukaan sel
- Hanya terdapat pada
bakteri yang menempati
lingkungan tertentu
Mis. Neisseria ghonorrhoe
5b. Fili
- Ukurannya lebih
besar, lebih panjang
dan jumlahnya lebih
sedikit dari fimbriae
- berfungsi untuk per-
tukaran zat pada
waktu konjugasi
- terdiri atas protein
- hanya terdapat pada
bakteri gram negatif
5c. Flagella
- berfungsi untuk pergerakan sel
- hanya ada pada beberapa bakteri
A. Monotrik
B. Lofotrik
C. Amfitrik
D. Peritrik

Flagel
Pergerakan Bakteri
6. S P O R A
- bentuk tidak aktif bakteri sebagai reaksi
terhadap keadaan yang tidak meng-
untungkan.
- tahan terhadap pengeringan, pemanas-
an dan desinfektan
- strukturnya membulat atau oval dengan
mantel tebal
- spora bakteri  ENDOSPORA
- tahan sampai 50 tahun
ENDOSPORA
ZAT-ZAT YANG DIHASILKAN BAKTERI
1. TOKSIN
a. Eksotoksin
* Toksin yang dikeluarkan dari sel
* merupakan substansi protein dan merupa-
kan suatu antigen yang dapat merangsang
terbentuknya antibodi
* mudah terurai dengan perebusan atau penyinaran
yang kuat
* misalnya : Corynobacterium diphteriae  difteri
Clostridium tetani  tetanus
Shigella dysentriae  dysentri

b. Endotoksin
* Toksin yang tetap tersimpan di dalam sel dan tidak ber-
bahaya selama masih disimpan dalam sel bakteri
* toksin baru akan dilepas ketika mikroorganisme mati
* tersusun atas kompleks polisakarida-protein-lemak
* stimulator yang lemah untuk terbentuknya antibodi
* misalnya : Vibrio cholerae,  kolera
Escherchia coli  peritonitis, infeksi saluran
kemih
2. GAS
a. Karbondioksida
* dihasilkan sebagai hasil respirasi dari bakteri-
bakteri yang bersifat aerob
b. Hidrogen
* biasanya timbul bersama-sama dengan CO2
sebagai hasil penguraian karbohidrat atau asam
amino
* misalnya yang dihasilkan oleh Eschercia coli
yang dapat menguraikan
asam semut(HCOOH)  CO2 + H2
c. Metana (CH4)
* hasil pengurai senyawa organik di tempat yang
berair
* contoh : Methanobacterium omelianskii
dalam keadaan anaerob menghasilkan metana,
dengan substrat asam cuka
CH3COOH  CH4 + CO2
d. Nitrogen (N2)
* hasil penguraian nitrat atau nitrit  denitrifikasi
* contoh : Thiobacillus denitrificans
e. Hidrogen Sulfida (H2S)
* merupakan hasil penguraian protein dan
senyawa lain yang mengandung belerang.
* bakteri yang banyak menghasilkan H2S adalah
: Desulfovibrio desulfuricans
f. Amoniak (NH3)
* hasil penguraian protein dan senyawa lain
yang mengandung Nitrogen
* misalnya proses deaminasi oleh Clostridium
sporogenes :
protein  asam amino  amoniak +zat lain
3. ASAM
a. Asam belerang (H2SO4)
b. Asam Nitrat (HNO3)
c. Asam Susu (CH3 CHOH COOH)
d. Asam cuka (CH3 COOH)
e. Asam Lemak
4. TERMOGENESIS
* kenaikan temperatur yang sangat cepat
karena proses penggunaan energi yang
belum sempurna
5. FOTOGENESIS
* cahaya yang dihasilkan oleh bakteri. Misal-
nya : Photobacterium sp
Bacterial Reproduction
• Bacteria reproduce by the process
of binary fission. The circular
chromosome replicates its DNA.
Then, the cell splits into 2 halves,
each containing a single
chromosome
• No spindle apparatus (as exists in
eukaryotic mitosis and meiosis).
How do bacteria reproduce?
• Grow in number not in size
– Humans grow in size from child to
adult

• Make copies of themselves by


dividing in half
– Human parents create a child
How do bacteria eat?
• Some make their own food from
sunlight—like plants Photosynthetic bacteria

• Some are scavengers


– Share the environment around them
• Example: The bacteria in your
stomach are now eating what you ate
for breakfast Harmless bacteria on the
stomach lining
• Some are warriors (pathogens)
– They attack other living things
• Example: The bacteria on your face can attack
skin causing infection and acne
E. Coli O157:H7
is a pathogen
What is a pathogen?
• Bacteria that make you sick
– Why do they make you sick?
• To get food they need to survive and
reproduce

– How do they make you sick?


• They produce poisons (toxins) that
result in fever, headache, vomiting,
and diarrhea and destroy body tissue
EKSOTOKSIN
ENDOTOKSIN
Where do you get a pathogen?

• Contact with people who are sick


– Direct or indirect

• Food, Water, or other Surfaces that are


contaminated
Foods that could be
Indirect contact Direct contact contaminated
Indirect Contact Direct Contact

Foods and water may be contaminated


What are some common pathogens?

• Pathogenic E. coli
– Found in ground beef, contaminated fruits E. coli

and vegetables

• Salmonella
– Found in raw meats, poultry, eggs, sprouts,
fruit and vegetables Salmonella

• Listeria
– Found in deli foods, lunch meats, smoked
fish and vegetables

Listeria
Examples of Pathogens
Salmonella E. coli

What shape are


these bacteria?
Staphylococcus Cocci, bacilli, or Campylobacter
aureus
spiral? jejuni
How can I avoid pathogens?
• Wash your hands often so you won’t
transfer bacteria to your mouth or food
– Warm water with soap for 20 seconds, rub hard
between fingers and nails
How can I avoid pathogens?

• Cook food thoroughly to kill any


pathogens that may be in your
food
• Store food properly to limit
pathogen growth
– Cold temperatures (40F)
VIROLOGI

Ery Purwanti
A. SUSUNAN TUBUH VIRUS
1. Kapsid SIFAT-SIFAT VIRUS
- lapisan pembungkus tubuh
virus
- tersusun atas protein
2. Isi
- materi genetik  DNA atau
RNA
3. Kepala dan Ekor
- pada bagian ekor terdapat
bagian untuk melekatkan
tubuh virus pada sel hidup
inang untuk menginvasi.
Virion Structure
Lipid Envelope Nucleic Acid

Protein
Capsid

Virion
Associated
Spike
Polymerase
Projections
B. BENTUK VIRUS
1. Bentuk : bulat, oval, kubus, heliks, silindris,
kompleks, huruf T
UKURAN : 25 – 250 NM
Electron Microscopy
C. PERKEMBANGBIAKAN VIRUS
1. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel
atau jaringan hidup
2. Virus tidak memiliki organela sel yang
mampu melaksanakan kegiatan hidup. Mis :
nukleus, sitoplasma dll
3. Virus tidak dapat tumbuh, tidak dapat men-
sintesis protein untuk dirinya sendiri dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan energi

4. Reproduksi virus  REPLIKASI


terdiri atas5 tahap  SIKLUS LINIS
REPLIKASI VIRUS

* ADSORPSI
* PENETRASI SEL INANG/PENJAMU
* EKLIPASE
* PEMBENTUKAN INANG BARU
* PEMECAHAN SEL INANG
ADSORPSI

penempelan sisi tempel virus (reseptor site)


ke dinding sel
PENETRASI

reseptor site yang menempel


pada sel inang akan
mengeluarkan enzim untuk
membuka dinding sel
inang
EKLIPASE

Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat


sel inang untuk membentuk bagian- bagian
tubuh virus seperti : protein, asam nukleat dan
kapsid. Bahan yang digunakan
berasal dari sel inang
PEMBENTUKAN
VIRUS BARU

Setelah bagian- bagian virus terbentuk, maka


bagian-bagain tersebut kemudian akan
digabungkan menjadi
virus baru
DNA
RNA
PEMECAHAN SEL INANG/BUDDING

Merupakan akhir dari siklus


linis. Sel inang
pecah, keluar virus baru.
Di dalam sel inang terbentuk
enzim lisoenzim yang akan
melarutkan ikatan kimia
Dinding sel.
PEMBENTUKAN TUNAS
EFEK INVASI VIRUS
PADA SEL INANG
1. Sel inang/penjamu dapat mati, virus yang
baru terbentuk akan keluar dan meng-invasi
sel-sel lain
2. Sel inang mungkin akan bergabung mem-
bentuk sel raksasa
3. Beberapa virus mampu mengubah sel
normal menjadi sel maligna dan akan me-
mulai pertumbuhan keganasan
4. Dapat terbentuk badan inklusi :
berbentuk bulat, oval atau ireguler yang
ditemukan dalam sel
5. Virus dapat tetap laten di dalam sel dalam
jangka waktu yang lama.
The Lytic Cycle
The Lysogenic Cycle

SARS virion
JAMUR (MYCOLOGI)
MYCOLOGI

- Ragi, khusus hidup dalam


tampilan
koloni sel individual.
- Fungi lain bisa tumbuh berbentuk
rantai filament tubular = hyphea,
yang terorganisir dalam bentuk
jaring-jaring komplek disebut
mycelium.
- Yang tumbuh di tanah: mycelium
berkembang seperti payung,
toadstool (jamur yang
dimakan) 76
Lamjutan - Mycologi

 Berkembang biak dengan spora


 Spora jamur senantiasa hadir di udara dan air.
 Jamur yang mencemarkan makanan adalah
yang berbentuk mycelium.

77
Cara Fungi Menyebabkan Penyakit
I. Tubuh jamur yang berkembang dari jamur
tumbuh di tanah bisa mengandung toksin dan
menimbulkan keracunan dengan segera setelah
dikonsumsi (keracunan mushroom).

II. Ada yang menghasilkan toksin ganas yang


menimbulkan keracunan makanan (ergot
menimbulkan ergotisme yang ditandai
dengan kejang dan kelumpuhan, aflatoxins
yang menimbulkan kanker hati di Asia dan
Afrika)
• Jamur Api
Lanjutan - Cara Fungi Menyebabkan Penyakit

III. Spora jenis fungi yang terhisap  reaksi


alergik yang persistent di paru. Contoh:
- Alergik alveolitis
- Farmer’s lung (spora jamur jerami)
- Alergik asthma dan rhinitis (hay
fever)
- Mycelia tumbuh di dalam paru, di
atas kulit atau dalam kulit, di berbagai
jaringan  iritasi ringan bisa sampai
infeksi meluas, berat dan fatal.
80
Infeksi Jamur pada manusia
 Umumnya di lokasi superfisial dan tidak menjadi
ancaman bagi kesehatan umum, walau bisa
menyebabkan perasaan kurang menyenangkan.
 termasuk infeksi dermatophyt kulit, rambut dan
kuku, bagian tubuh terserang hanya bagian
permukaan lapisan tanduk kulit walau
tanda inflamasi sampai ke epidermis, dermis
dan folikel rambut. Kondisi dapat ditumpangi
infeksi bakterial sekunder!

81
Ring-worm

Infeksi ringworm berupa pengelupasan di


permukaan kulit, akibat destruksi keratin dan
peningkatan penggantian lapisan epidermal,
reaksi inflamasi menyapu bersih fungi di
bagian sentral dan kerusakan dari sentral
menuju ke tepi  menimbulkan kejadian
berbentuk lingkaran yang terus meluas
ketepi.

84
Tinea corporis – body ringworm
Inokulasi Fungi Masuk ke
Kulit

 Akan menimbulkan invasi fungi masuk ke


lapisan dermis kulit dan jaringan sub-kutan
dan  mycetoma.

 Penyebaran infeksi sistemik fungi (deep


mycosis), terjadi akibat invasi primer fungi
virulens pada inang sehat, atau fungi yang
relative avirulens pada pasien yang
kesehatan umumnya kurang sempurna
atau terganggu imunitasnya.
(Histoplasmosis)

86
Lanjutan - Inokulasi Fungi

 Infeksi candida atau asperigillus


sering mengiringi pasien
neutropenik atau imuno-
supressid. (Candidiasis pada HIV-
AIDS)

 Hipersensitivitas terhadap fungi bisa


menimbulkan skin rash pada
lokasi yang jauh dari local
infeksinya. Contoh: Infeksi
dermatophyte

87
SKIN RASH
PARASIT
PROTOZOA &HELMINTHES
PATOGENISITAS
PROTOZOA & HELMINTHES

• Mekanisme penyakit akibat parasit komplek ini,


juga sangat komplek, bergantung pada
komponen:
(1) Mekanikal
(2) Fisiologikal
(3) Imunologikal
• spesies parasitnya yang bergantung pada
site pemukimannya.

90
Lanjutan - PATOGENISITAS ROTOZOA & HELMINTHES

 Apabila site pemukimannya adalah tempat yang


umum baginya  menghasilkan penyakit yang
relatif ringan

 Apabila ia ada di site yang tidak atau kurang


menyenang kan maka akan menimbulkan
gangguan berat.
Contoh:
Kehadiran parasit Paragonimus di otak akan lebih
berbahaya daripada kehadirannya dalam jumlah
banyak namun di paru

91
Berat-Ringannya Gangguan Yang Timbul

Sangat bergantung pada:


- jumlah parasit
- kondisi fisiologik inang (kondisi
kesehatan menurun atau baik)
yang berpredisposisi terserang parasit
terkait

Contoh: Gardia, Trichuris.

93
Lanjutan - Berat-Ringannya Gangguan Yang Timbul

 Parasit yang bermultiplikasi di dalam tubuh


jauh berbahaya dari yang tidak.

 Parasit ukuran besar yang tumbuh membesar di


dalam tubuh inang akan lebih berbahaya dari
pada yang hadir dalam jumlah besar namun
ukuran nya kecil

94
MEKANIKAL
Komponen terbesar adalah blokade mekanikal yang
timbul dari parasit:

1. Obstruksi lumen usus oleh ascaris dalam


jumlah besar atau cacing pita dalam jumlah kecil.
Obstruksi absorbsi intestinal oleh Gardia
dalam jumlah besar yang cenderung menutup
permukaan luman usus.

97
Ascaris lumbricoides
Lanjutan - 1 Mekanikal

 Obstruksi saluran limfe oleh filaria Wucheria/


Brugia  Elephantiasis
Obstruksi bergantung dari besar biomasa
parasit dari pada besar dalam jumlah.
Contoh:
Satu atau dua cacing pita jauh lebih
berbahaya daripada jumlah cacing ukuran
kecil lain dalam jumlah besar di dalam
lumen usus. Keadaan sama apabila ada
di dalam jaringan
Lanjutan - 2 Mekanikal
Contoh:
Embrio cacing pita di dalam otak dan tumbuh jadi cyste
akan menimbulkan tekanan pada otak  epilepsi.
Cyste hydatid (E. granulossus) dapat
mencapai volume 1-2 liter, yang cenderung merusak
organ tempat pemukimannya.
2. TRAUMATIK & INVASIF

Contoh:
Amoeba dysentry: terjadi destruksi berbentuk ulkus pada
dinding usus yang memberi gangguan utama pada inang di
samping akibat toksin atau kurang darah sekunder akibat
perdarahan ulkusnya.
Lanjutan -
TRAUMATIK & INVASIF

Ulkus menjadi port-


entery bagi bakteria.

Begitu juga yang di


permukaan kulit akibat
invasi cacing jenis
Strongyloides dan cacing
tambang (ankylostoma) 
bisa menjadi port-entery
spora tetanus.
3. FISIOLOGIKAL & TOSIK
Cacing perut memuaskan diri dengan
mengambil nutrisi inang sampai inang bisa 
defisiensi gizi.
Contoh:
Anemia perniciosa karena Vit. B12 usus
direbut cacing pita Diphyllobothrium latum.
Anemia karena kehilangan darah pada
infestasi cacing Ankylostomiasis (cacing
tambang)
Lanjutan – 1 Fisiologikal dan Toksik

Anemia akibat destruksi darah merah terjadi


pada infeksi parasit malaria.

Gangguan penyerapan lemak terjadi pada


infestasi Giardiasis (mengganggu resorpsi
lemak pada usus)

105
Lanjutan – 2 Fisiologikal &
Toksik
Toksin parasit:
Parasit menghasilkan
metabolik yang –ber pengaruh
pada inang  edema pada
infeksi Clonorchis

Irritabilitas dan manifestasi


shock umum.
Lanjutan – 1 Toksik Parasit

Malaria:
- Metabolisme mengakibatkan terjadi aksi
vasokonstriktor.
- Laju metabolisme tinggi  meng
konsumsi
zat gula & oksigen >> dari inang.
- Radikal lactate dan toksik oksigen 
merusak jaringan  koma.

107
Lanjutan – 2 Toksik Parasit

- Pemecahan eritrosit oleh parasit malaria


kenaikan suhu badan yang hilang timbul
(bergantung pada jenis parasitnya) 
mengganggu proses metbolisme inang 
jadi mata rantai siklus patogenisityasnya.

- Trypanosoma cruzi (Chagas) melalui produk


neurotoksin  mempengaruhi saraf otonom (otot
polos esophagus,colon dan jantung)
 membesar dan fatal !
4. IMUNOLOGIKAL

(1) Pada umumnya protozoa & cacing


menimbulkan rangsangan imunologikal
yang: - bisa protektif atau
- bisa membahayakan inang.

(2) Reaksi autoimun mengikuti perlekatan


antigen parasit ke sel inang  destruksi
sel terkait

109
Lanjutan – 1 Imunologikal

(3) Reaksi alergi, anafilaksis juga


bisa terjadi.

(4) Neurotoksin (Chagas’ disease)


bisa menjadi suplemen
pada reaksi autoimun yang bisa
menimbulkan degenerasi ganglia
otonom di dinding sel pencernaaan
yang akan menimbulkan:
- mega-esophagus dan
- mega-colon.
Lanjutan – 2 Imunologikal

Reaksi imunological inang


pada Schistosomiasis
jaringan disusul oelh reaksi
inflamasi selular di jaringan
inang, di sekitar telur parasit,
yang akan menyebabkan sel
radang limfosit, makrofag,
eosinofil menjadi cikal bakal
pembentukan granuloma
yang akan menyebabkan 
SOL (space –occupying
lesion) melingkari telut-telur
cacing dan menjadi timbulnya
fibrosis jaringan.
Ascaris Lumbricoides

Ascariasis adalah sebutan


infestasi parasit cacing
Ascaris lumbricoides,
cacing gilik bentuk slindris
berwarna putih pucat,
dewasa berukuran di antara
15 inci, hidup di intestinum
tenue manusia, satu atau
dalam jumlah banyak.. Gejala
gangguan timbul apabila
cacing hadir dalam jumlah
banyak.
113
Insiden dan Kausa

Menyerang 80-89% populasidi


daerah negara miskin, yang
kanak-kanaknya hidup/tinggal di
daerah kampung yang rentan
banyak infestasi cacing terkait.
Di daerah yang kering, ber
angin, telur cacing bisa ikut
tebaran aliran udara terbang
ke mana-mana, dan bisa ter
telan melalui mulut masuk ke
usus inang.

114
Gejala Askariasis

 Bila kehadirannya dalam jumlah kecil bisa tidak menimbul


kan, atau tidak menampakkan, atau tidak dirasakan adanya
gangguan, atau kadang menimbulkan mual, sakit perut dan
gangguan gerak usus.
 Terkadang cacing bisa terdorong ke luar mulut melalui
muntah atau lewat dubur (rectum) ke luar anus.
Lanjutan - Askariasis

Pada pasien yang mengandung cacing


dalam jumlah besar, cacing akan meng-
konsumsi diet inang secara menyeluruh,
sehingga inang menderita anemia, yang
apabila terjadi pada kanak-kanak bisa
mengakibatkan terjaidnya retardasi
perkembangan tubuhnya.
Diagnosis & Terapi Ascariasis

Diagnosis : ditegakkan mellaui hasil pemeriksaan


laboratorium, ditemukan secara direk
microskopik telur cacing.
Terapi : obat antihelminthes (piperazine)
secara dosis tunggal. setelah lewat
beberapa hari makan obat, 
cacing
akan ke luar melalui rectum. Obat
bisa diulang setelah satu minggu.
Gejala Ankilostomiasis
Infestasi Ankylostoma duodenales ini di usus halus.
Bentuk cacing ukuran kecil,gilik dan memiliki mulut bertaring
seperti gigi untuk menempel di usus dan menghisap darah
inang, berukuran ¼ inci . (maka disebut Hookworm)
Insiden dan Kausa

menyerang lebih kurang 700 juta masyarakat di


dunia ini, terutama yang ada d daerah miskin
dan tropis, tidak memakai sandal/alas kaki
bila berjalan di tanah kebun, sawah atau
tambang.

Pada infestasi yang berat, bisa hadir berratus-


ratus cacing terkait di usus, bisa mengkonsumsi
1/10 pint darah inang/per hari  anemia dan
kurang gizi.
119
Lanjutan – Insiden dan Kausa

 Larve cacing bisa menembus kulit (telapak


kaki) masuk tubuh,memberi rasa gatal beberapa
hari.

 Infestasi ringan tidak menunjukkan gejala, yang


berat, larvanya bisa masuk ke paru dan
menimbul kan batuk dan pneumonia, di dalam
usus menimbulkan sakit perut, komplikasi yang
timbul adalah anemia karena kehilangan darah.
Diagnosis & Terapi

 Diagnosis ditegakkan melalui hasil pemeriksaan


mikroskopik laboratorium ditemukannya telur
dalam feces.
 Terapi dengan mebendazole bisa membunuh
cacingnya.
 Terapi ditambah denga TKTP diet untuk me
ngatasi anemia dengan zat besi atau transfusi
darah.
 Perbaikan sanitasi lingkungan menjadi penting,
pakai sandal/alas kaki.

121
RIKETSIA
CIRI CIRI
• Ricketsia adalah suatu mikroorganisme yang
mempunyai sifat antara bakteri atau virus.
Bentuknya pleomorfik, berbentuk coccus,
coccobacillus, baccilus atau filament;
• Gram negatif; ukuran; panjang
antara 0,3-2,0 mikron dan
tebal antara 0,3-0,5 mikron.
Mempunyai dinding sel yang
jelas (seperti bakteri).dapat
dilihat dengan mikroskop
biasa (seperti bakteri).
• Ricketsia adalah parasit intra
seluler (seperti virus), untuk
pembenihannya perlu sel yang
masih hidup.Berkembang biak
dengan jalan membelah diri
(seperti bakteri).
• kutu, tungau , dan caplak, dan menyebabkan
penyakit pada manusia seperti tipus, rickettsialpox,
demam Boutonneuse, demam gigitan kutu Afrika,
melihat demam Rocky Mountain, Australia Tick Tifus,
Pulau Flinders Spotted Demam tifus dan Queensland
tick.
• Parasit obligat intraseluler, Rickettsia masuk,
tumbuh, dan replikasi di dalam sitoplasma sel
host eukariot (sel endhotel).
Penyakit Penyebab Daerah Gambaran penyakit
Masa inkubasi 7-14 hari
Onset terjadi secara tiba-tiba
Rickettsia prowazekii,
Tifus Epidemik Seluruh dunia Demam, sakit kepala, kelelahan
ditularkan tuma
Ruam muncul hari ke4-ke6
Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal, terutama pada penderita diatas 50 tahun
Masa inkubasi 6-21 hari
Rickettsia Asia Pasifik, Jepang,
Onset terjadi secara tiba-tiba
Tifus Belukar tsutsugamushi, India, Australia,
Demam, menggigil, sakit kepala
ditularkan tungau Tailan
Ruam muncul hari ke5-ke8
Ehrlichia canis,
Menyerupai Demam Berbintik Rocky Mountain, tapi tanpa ruam
Erlikiosis ditularkan kutu anjing Seluruh dunia
Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal
coklat

Pertama kali
ditemukan di New
1 minggu sebelum demam, muncul koreng di kulit
Rickettsia akari, York, juga ditemukan
Cacar Riketsia Demam hilang timbul selama1 minggu disertai menggigil, keringat berlebih,
ditularkan tuma di daerah lainnya di
sakit kepala, sensitif thd sinar matahari, nyeri otot
Amerika & di Rusia,
Korea serta Afrika

Coxiella
burnetii (Rickettsia
Masa inkubasi 9-28 hari
burnetii), penularan
Onset terjadi secara tiba-tiba
Demam Q melalui cipratan Seluruh dunia
Demam, sakit kepala hebat, menggigil, lemah, nyeri otot, nyeri dada,
ludah yg mengandung
pneumonitis, tanpa ruam
riketsia atau melalui
susu yang terinfeksi

Meksiko, Tunisia, Masa inkubasi 14-30 hari


Bartonella quintana,
Demam Parit Eritrea, Polandia, Onset terjadi secara tiba-tiba
ditularkan tuma
Rusia Demam, lemah, pusing, sakit kepala, sakit punggung, sakit tungkai
Chlamydia
 Obligate intracellular coccoid parasites
 contain DNA and RNA, and ribosomes
 lack ATP, biosynthetic pathways
 cell wall but peptidoglycan absent - use
disulfide bonds
 non motile
Three species:
• Ada tiga spesies utama chlamydiae yang menginfeksi
manusia:
• Chlamydia trachomatis, yang menyebabkan penyakit mata
trakoma dan penyakit menular seksual chlamydia;
• Chlamydophila pneumoniae, yang menyebabkan
pneumonia;
• Chlamydophila psittaci, yang menyebabkan psittacosis
(brung kakaktua)
 The methods used to study Chlamydia are
those of the virologist rather than the
bacteriologist.
 The clinical features, pathogenesis, pathology
and epidemiology of chlamydial infections are
similar to those of viral infections.
Chlamydial Infection of
Ocular Conjunctiva

Anda mungkin juga menyukai