ERY PURWANTI
MATERI
• Definisi Agen Infeksius
• Jenis-jenis Agen Infeksius: Bakteri,
Virus, Jamur, Parasit, Rikettsia,
Clamydia
• Struktur Agen Infeksius
• Siklus Hidup
• Mekanisme Kerusakan Sel Pejamu
AGEN INFEKSIUS ?
INFEKSI
Masuknya organisme/mikroorganisme
penyebab penyakit ke dalam tubuh sampai
berkembang biaknya pada hospes, disertai
timbulnya respon imunologik dengan gejala
klinik atau tanpa gejala klinik
AGEN INFEKSIUS
Organisme/mikroorganisme penyebab
infeksi
JENIS JENIS AGEN INFEKSIUS
1) Bakteri
2) Virus,
3) Jamur
4) Parasit,
5) Riketsia
6) Clamidia
BAKTERI
- Berasal dari kata : BACTERION batang
kecil, ukuran : L :1-2 mikron, P: 2-5 mikron
- Organisme bersel tunggal
- Tubuhnya bersifat PROKARIOTIK
tubuhya terdiri atas sel yang tidak
mempunyai selaput pembungkus inti sel
Bentuk-bentuk
bakteri
Monobasil
Streptobasil
Diplobasil
• B. Basil (batang) dibedakan menjadi
1. Monobasil (batang tunggal).
Contoh: Escherechia coli, Salmonella typhi
Flagel
Pergerakan Bakteri
6. S P O R A
- bentuk tidak aktif bakteri sebagai reaksi
terhadap keadaan yang tidak meng-
untungkan.
- tahan terhadap pengeringan, pemanas-
an dan desinfektan
- strukturnya membulat atau oval dengan
mantel tebal
- spora bakteri ENDOSPORA
- tahan sampai 50 tahun
ENDOSPORA
ZAT-ZAT YANG DIHASILKAN BAKTERI
1. TOKSIN
a. Eksotoksin
* Toksin yang dikeluarkan dari sel
* merupakan substansi protein dan merupa-
kan suatu antigen yang dapat merangsang
terbentuknya antibodi
* mudah terurai dengan perebusan atau penyinaran
yang kuat
* misalnya : Corynobacterium diphteriae difteri
Clostridium tetani tetanus
Shigella dysentriae dysentri
b. Endotoksin
* Toksin yang tetap tersimpan di dalam sel dan tidak ber-
bahaya selama masih disimpan dalam sel bakteri
* toksin baru akan dilepas ketika mikroorganisme mati
* tersusun atas kompleks polisakarida-protein-lemak
* stimulator yang lemah untuk terbentuknya antibodi
* misalnya : Vibrio cholerae, kolera
Escherchia coli peritonitis, infeksi saluran
kemih
2. GAS
a. Karbondioksida
* dihasilkan sebagai hasil respirasi dari bakteri-
bakteri yang bersifat aerob
b. Hidrogen
* biasanya timbul bersama-sama dengan CO2
sebagai hasil penguraian karbohidrat atau asam
amino
* misalnya yang dihasilkan oleh Eschercia coli
yang dapat menguraikan
asam semut(HCOOH) CO2 + H2
c. Metana (CH4)
* hasil pengurai senyawa organik di tempat yang
berair
* contoh : Methanobacterium omelianskii
dalam keadaan anaerob menghasilkan metana,
dengan substrat asam cuka
CH3COOH CH4 + CO2
d. Nitrogen (N2)
* hasil penguraian nitrat atau nitrit denitrifikasi
* contoh : Thiobacillus denitrificans
e. Hidrogen Sulfida (H2S)
* merupakan hasil penguraian protein dan
senyawa lain yang mengandung belerang.
* bakteri yang banyak menghasilkan H2S adalah
: Desulfovibrio desulfuricans
f. Amoniak (NH3)
* hasil penguraian protein dan senyawa lain
yang mengandung Nitrogen
* misalnya proses deaminasi oleh Clostridium
sporogenes :
protein asam amino amoniak +zat lain
3. ASAM
a. Asam belerang (H2SO4)
b. Asam Nitrat (HNO3)
c. Asam Susu (CH3 CHOH COOH)
d. Asam cuka (CH3 COOH)
e. Asam Lemak
4. TERMOGENESIS
* kenaikan temperatur yang sangat cepat
karena proses penggunaan energi yang
belum sempurna
5. FOTOGENESIS
* cahaya yang dihasilkan oleh bakteri. Misal-
nya : Photobacterium sp
Bacterial Reproduction
• Bacteria reproduce by the process
of binary fission. The circular
chromosome replicates its DNA.
Then, the cell splits into 2 halves,
each containing a single
chromosome
• No spindle apparatus (as exists in
eukaryotic mitosis and meiosis).
How do bacteria reproduce?
• Grow in number not in size
– Humans grow in size from child to
adult
• Pathogenic E. coli
– Found in ground beef, contaminated fruits E. coli
and vegetables
• Salmonella
– Found in raw meats, poultry, eggs, sprouts,
fruit and vegetables Salmonella
• Listeria
– Found in deli foods, lunch meats, smoked
fish and vegetables
Listeria
Examples of Pathogens
Salmonella E. coli
Ery Purwanti
A. SUSUNAN TUBUH VIRUS
1. Kapsid SIFAT-SIFAT VIRUS
- lapisan pembungkus tubuh
virus
- tersusun atas protein
2. Isi
- materi genetik DNA atau
RNA
3. Kepala dan Ekor
- pada bagian ekor terdapat
bagian untuk melekatkan
tubuh virus pada sel hidup
inang untuk menginvasi.
Virion Structure
Lipid Envelope Nucleic Acid
Protein
Capsid
Virion
Associated
Spike
Polymerase
Projections
B. BENTUK VIRUS
1. Bentuk : bulat, oval, kubus, heliks, silindris,
kompleks, huruf T
UKURAN : 25 – 250 NM
Electron Microscopy
C. PERKEMBANGBIAKAN VIRUS
1. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel
atau jaringan hidup
2. Virus tidak memiliki organela sel yang
mampu melaksanakan kegiatan hidup. Mis :
nukleus, sitoplasma dll
3. Virus tidak dapat tumbuh, tidak dapat men-
sintesis protein untuk dirinya sendiri dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan energi
* ADSORPSI
* PENETRASI SEL INANG/PENJAMU
* EKLIPASE
* PEMBENTUKAN INANG BARU
* PEMECAHAN SEL INANG
ADSORPSI
77
Cara Fungi Menyebabkan Penyakit
I. Tubuh jamur yang berkembang dari jamur
tumbuh di tanah bisa mengandung toksin dan
menimbulkan keracunan dengan segera setelah
dikonsumsi (keracunan mushroom).
81
Ring-worm
84
Tinea corporis – body ringworm
Inokulasi Fungi Masuk ke
Kulit
86
Lanjutan - Inokulasi Fungi
87
SKIN RASH
PARASIT
PROTOZOA &HELMINTHES
PATOGENISITAS
PROTOZOA & HELMINTHES
90
Lanjutan - PATOGENISITAS ROTOZOA & HELMINTHES
91
Berat-Ringannya Gangguan Yang Timbul
93
Lanjutan - Berat-Ringannya Gangguan Yang Timbul
94
MEKANIKAL
Komponen terbesar adalah blokade mekanikal yang
timbul dari parasit:
97
Ascaris lumbricoides
Lanjutan - 1 Mekanikal
Contoh:
Amoeba dysentry: terjadi destruksi berbentuk ulkus pada
dinding usus yang memberi gangguan utama pada inang di
samping akibat toksin atau kurang darah sekunder akibat
perdarahan ulkusnya.
Lanjutan -
TRAUMATIK & INVASIF
105
Lanjutan – 2 Fisiologikal &
Toksik
Toksin parasit:
Parasit menghasilkan
metabolik yang –ber pengaruh
pada inang edema pada
infeksi Clonorchis
Malaria:
- Metabolisme mengakibatkan terjadi aksi
vasokonstriktor.
- Laju metabolisme tinggi meng
konsumsi
zat gula & oksigen >> dari inang.
- Radikal lactate dan toksik oksigen
merusak jaringan koma.
107
Lanjutan – 2 Toksik Parasit
109
Lanjutan – 1 Imunologikal
114
Gejala Askariasis
121
RIKETSIA
CIRI CIRI
• Ricketsia adalah suatu mikroorganisme yang
mempunyai sifat antara bakteri atau virus.
Bentuknya pleomorfik, berbentuk coccus,
coccobacillus, baccilus atau filament;
• Gram negatif; ukuran; panjang
antara 0,3-2,0 mikron dan
tebal antara 0,3-0,5 mikron.
Mempunyai dinding sel yang
jelas (seperti bakteri).dapat
dilihat dengan mikroskop
biasa (seperti bakteri).
• Ricketsia adalah parasit intra
seluler (seperti virus), untuk
pembenihannya perlu sel yang
masih hidup.Berkembang biak
dengan jalan membelah diri
(seperti bakteri).
• kutu, tungau , dan caplak, dan menyebabkan
penyakit pada manusia seperti tipus, rickettsialpox,
demam Boutonneuse, demam gigitan kutu Afrika,
melihat demam Rocky Mountain, Australia Tick Tifus,
Pulau Flinders Spotted Demam tifus dan Queensland
tick.
• Parasit obligat intraseluler, Rickettsia masuk,
tumbuh, dan replikasi di dalam sitoplasma sel
host eukariot (sel endhotel).
Penyakit Penyebab Daerah Gambaran penyakit
Masa inkubasi 7-14 hari
Onset terjadi secara tiba-tiba
Rickettsia prowazekii,
Tifus Epidemik Seluruh dunia Demam, sakit kepala, kelelahan
ditularkan tuma
Ruam muncul hari ke4-ke6
Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal, terutama pada penderita diatas 50 tahun
Masa inkubasi 6-21 hari
Rickettsia Asia Pasifik, Jepang,
Onset terjadi secara tiba-tiba
Tifus Belukar tsutsugamushi, India, Australia,
Demam, menggigil, sakit kepala
ditularkan tungau Tailan
Ruam muncul hari ke5-ke8
Ehrlichia canis,
Menyerupai Demam Berbintik Rocky Mountain, tapi tanpa ruam
Erlikiosis ditularkan kutu anjing Seluruh dunia
Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal
coklat
Pertama kali
ditemukan di New
1 minggu sebelum demam, muncul koreng di kulit
Rickettsia akari, York, juga ditemukan
Cacar Riketsia Demam hilang timbul selama1 minggu disertai menggigil, keringat berlebih,
ditularkan tuma di daerah lainnya di
sakit kepala, sensitif thd sinar matahari, nyeri otot
Amerika & di Rusia,
Korea serta Afrika
Coxiella
burnetii (Rickettsia
Masa inkubasi 9-28 hari
burnetii), penularan
Onset terjadi secara tiba-tiba
Demam Q melalui cipratan Seluruh dunia
Demam, sakit kepala hebat, menggigil, lemah, nyeri otot, nyeri dada,
ludah yg mengandung
pneumonitis, tanpa ruam
riketsia atau melalui
susu yang terinfeksi