Anda di halaman 1dari 4

Soal dan Jawaban UAS

AIK 3 / S1 Keperawatan

Kisi-kisi Soal :
A. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berwatak tajrid dan tajdid
1. Apa definisi Tajdid menurut Muhammadiyah?
2. Apa definisi Tajrid menurut Muhammadiyah?
3. Apa saja penyebab kemunduran umat Islam ?
B. Muhammadiyah sebagai gerakan sosial
1. Tulis terjemahan QS. al-Ma’un ayat 1-7 yang menjadi salah satu dasar
Muhammadiyah sebagai gerakan sosial.
2. Dalam QS. Al-Baqarah : 177, diterangkan makna kebajikan / kebaikan,
jelaskan maksudnya.
C. Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan
1. Apa sebenarnya hakekat pendidikan Muhammadiyah ?
2. Apa saja persoalan yang dihadapi pendidikan Muhammadiyah ?
3. Apa saja Reorientsi pendidikan Muhammadiyah ?
D. Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
1. Jelaskan sejarah berdirinya ‘Aisyiyah ?
2. Apa pesan KH. Ahmad Dahlan setelah ‘Aisyiyah terbentuk ?
3. Apa tujuan organisasi otonom Nasyiatul ‘Aisyiyah ?
E. Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi
1. Majelis Pembina Ekonomi Muhammadiyah pada era Amien Rais
merumuskan 3 Hal, sebutkan
2. Bagaimana peluang Muhammadiyah mendesain model gerakan
ekonominya ?
F. Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia
1. Bagaimana Muhammadiyah mereposisi perempuan sebagai simbol
modernitas ?
2. Menurut Prof. Abdul Munir Mulkhan, ada empat (4) kategorisasi warga
Muhammadiyah, sebutkan dan jelaskan?
G. Epilog: Makna dan manfaat mempelajari pergerakan Muhammadiyah.
Kisi-kisi Jawaban :
A. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berwatak tajrid dan tajdid
1. Tajdid Menurut Muhammadiyah, tajdid itu bukan sekedar pemurnian, dan juga
tidak memadai lagi. Tajdid yang dimaksud Ahmad dahlan bukan sekedar
pemurnian seperti meluruskan arah kiblat, tetapi juga memperbaharui cara
paham beragama dan mendirikan lembaga-lembaga sosial baru yang bersifat
pembaruan dalam rangka pengembangan.
2. Tajrid dalam bahasa Indonesia berarti pemurnian. Muhammadiyah berada
antara Tajrid dan Tajdid,
a. Dalam ibadah kita tajrid, hanya ikut Nabi SAW, dan tidak ada
pembaruan/inovasi.
b. Sedang dalam Muammalah kita Tajdid, yakni melakukan modernisasi
dan pembaruan (Din Syamsuddin).
3. Penyebab Kemunduran umat Islam :
a. Faham Qada dan Qadar diubah menjadi fatalisme.
b. Sebab Politis, Perpecahan dikalangan umat Islam.
c. Lemahnya Ukhuwah Islamiyah.
d. Berpaham Jumud
e. Masuknya berbagai macam penyakit ruhani TBC (Tahayyul, Bid’ah,
Churafat)
B. Muhammadiyah sebagai gerakan sosial
1. Buka al-Qur’an Terjemah, QS. Al-Ma’un, ayat 1-7.
2. Buka al-Qur’an Terjemah, QS. Al-Baqarah, ayat 177.
C. Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan
1. Hakekat Pendidikan Muhammadiyah adalah
a. Pendidikan Muhammadiyah sebagai Lembaga Dakwah Islamiah dan
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
b. Pendidikan Muhammadiyah sebagai “Amal Usaha”
c. Pendidikan Muhammadiyah sebagai Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kader-kader Persyarikatan dan Generasi Penerus
Bangsa.
2. Persoalan yang dihadapi pendidikan Muhammadiyah
a. Problem Filosofis
b. Problem Manajemen dan Kepemimpinan
c. Problem Birokratis
3. Reorientasi pendidikan Muhammadiyah :
a. Reorientasi hakikat pendidikan Muhammadiyah menuju Noble
Industry.
b. Reorientasi manajemen.
c. Reorientasi pada basis masa.
d. Reorientasi pemikiran.
e. Reorientasi spiritualitas.
D. Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
1. Sejarah Berdirinya ‘Aisyiyah ‘Aisyiyah didirikan bersamaan dengan
peringatan isra’ mi’raj (27 Rajab 1335H/ 19 Mei 1917M), dan diketuai oleh
Siti Bariyah. Nama “’Aisyiyah” dicetuskan oleh KH. Fachruddin, yang awal
mulanya adalah “Pengajian Sopo Tresno” hasil musyawarah KH Ahmad
Dahlan, KH Mokhtar, KH Fachrudin , Ki Bagus Hadikusumo dan Pengurus
yang lain dan diadakan di rumah Nyai Ahmad Dahlan.
2. Pesan KH. Ahmad Dahlan setelah ‘Aisyiyah terbentuk
a. Dengan keihlasan hati menunaikan tugasnya sebagai wanita Islam
sesuai dengan bakat dan percakapannya, tidak menghendaki sanjung
puji dan tidak mundur selangkah karena dicela.
b. Penuh keinsyafan, bahwa beramal itu harus berilmu.
c. Jangan mengadakan alasan yang tidak dianggap sah oleh Allah, hanya
untuk menghindari tugas yang diserahkan.
d. Membulatkan tekad untuk membela kesucian agama Islam.
e. Menjaga persaudaraan dan kesatuan kawan sekerja dan seperjuangan.
3. Tujuan organisasi otonom Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) adalah membentuk
pribadi putri Islam yang berarti bagi agama. Keluarga dan bangsa menuju
terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
E. Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi
1. Rumusan Majelis Pembina Ekonomi Muhammadiyah di era Amien Rais :
a. Mengembangkan AUM sebagai kekuatan ekonomi Muhammadiyah
b. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah
c. Memberdayakan anggota Muhammadiyah dibidang ekonomi dengan
mengembangkan usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.
2. Peluang Muhammadiyah dalam mendisain model gerakan ekonomi melalui
dua cara :
a. Secara Internal : Melibatkan seluruh komponen dalam
Muhammadiyah
b. Secara eksternal : Kerjasama dengan pihak luar
Kedua potensi tersebut (Internal dan eksternal) perlu dikelola secara
profesional dengan memposisikan pada tiga bagian, yaitu : Produsen,
Penyalur dan konsumen.

F. Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia


1. Muhammadiyah mereposisi perempuan sebagai simbol modernitas dengan
menetapkan kebijakan advokatif memasukan perempuan dalam tiap jenjang
kepemimpinan :
a. Melalui Muktamar, Musywil, Musyda, Musycab, Musyran.
b. Melalui penunjukan anggota pleno tambahan oleh anggota pleno
terpilih dengan mempertimbangkan hasil pemilihan langsung tersebut.
2. Empat (4) kategorisasi warga Muhammadiyah menurut Prof. Abdul Munir
Mulkhan:
a. Al-Ikhlas : Tipe anggota Muhammadiyah yang pola pikir dan tradisi
hidupnya pola ideal Muhammadiyah, seperti fatwa tarjih.
b. Kiai Dahlan : Merupakan tipe al-Ikhlas yang lebih toleran karena
mencoba membangun hubungan dengan warga masyarakat yg lebih
luas.
c. Munu : Warga Muhammadiyah yang pola pikir dan organisasinya
Muhammadiyah, tetapi tradisi kehidupannya NU.
d. Marmud : Marhaenis Muhammadiyah, warga Muhammadiyah yang
pola pikir dan organisasinya Muhammadiyah tapi tradisi
kehidupannya dalam tradisi abangan.
G. Epilog: Makna dan manfaat mempelajari pergerakan Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai