Anda di halaman 1dari 8

Soal Kemuhammadiyahan MI/SD Kelas 4 Semester Genap

Kerjakan soal berikut


1. Muhammadiyah menjunjung tinggi agama islam, yang bukan merupakan maksud kalimat
tersebut adalah……
a. Membela dan menyebarkan agama islam
c. Meyakini kebenaran agama islam
b. Menyamakan agama islam dengan agama yang lain
d. Mengamalkan agama islam
2. Salah satu cara Muhammadiyah menjunjung tinggi agama islam misalnya….
a. Berhukum selain dari al-Quran dan Hadis
c. Membenci hukum Islam
b. Memperjuangkan dan mendakwahkan agama islam
d. Membiarkan kemungkaran
3. Pemimpin besar revolusi, Jendral TNI yang juga guru Muhammadiyah adalah
a. Soekarn b.Soedirman c. Soemitro d. Soetomo
4. Salah satu mantan ketua umum Muhammadiyah yang menjadi salah satu dari 4 serangkai
adalah….
a. KH Mas Mansur b. Ir sukarno c. Moh Hatta d. Ki Hajar Dewantoro
5. Pembangunan fisik yang dilakukan Muhammadiyah misalnya…..
a. Membangun gedung-gedung c. Melalui pendidikan
b. Mengadakan pengajian d. melalui dakwah
6. Pembangunan manusia seutuhnya/pembangunan non fisik misalnya:
a. Pengajian b. Gedung sekolah c. Masjid d. Jalan-jalan
7. Salah satu sasaran dakwah Muhammadiyah adalah umat ijabah, artinya…..
a. Umat yang belum masuk Islam c. Umat yang beragama selain Islam
b. Umat yang sudah masuk Islam d. Anggota Muhammadiyah saja
8. Umat dakwah artinya…..
a. orang islam anggota Muhammadiyah
c. Umat yang sudah masuk Islam
b. Anggota perserikatan Islam selain muhammadiyah
d. Orang yang belum masuk Islam
9. Masjid digunakan sebagai pusat dakwah karena alasan dibawah ini kecuali…..
a. Masjid adalah tempat beribadah c. agar dikira orang alim
b. Meramaikan masjid mendapatkan pahala d. mempunyai daya tarik besar
10. Dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah didasarkan atas perintah Al-Quran surat
a. Ali Imron : 110 b. Ali Imron : 111 c.Ali Imron : 112 d. Ali Imron : 113

kerjakan soal berikut


1. Maksud dari Muhammadiyah menjunjung tinggi agama Islam adalah…..
2. Muhammadiyah melakukan pembangunan kesehatan dan agama merupakan pembangunan di
bidang…..
3. Membangunn sekolah adalah contoh pembangunan muhammadiyah di bidang….
4. Budi Utoma berdiri pada tanggal….
5. Dasar yang digunakan Muhammadiyah dalam menjunjung tinggi agama Islam terdapat dalam Al-
Quran Surat ….ayat
6. Sasaran dakwah ada dua umat ijabah dan….
7. Siapa yang disebut umat ijabah….
8. Dasar yang di gunakan Muhammadiyah dalam menjunjung tinggi agama Islam Al-Quran surat …
ayat…
9. Jika kamu berhadapan dengan orang non Islam maka metode dakwah tepat adalah……
10. Apa arti Sahadat tauhid?

Soal Kemuhammadiyahan Kelas 4 Sd Dan Kunci Jawabannya


Soal Kemuhammadiyahan Kelas 4 SD dan Kunci Jawabannya

I. Berilah tanda silang (X) abjad a, b, c, atau d pada tanggapan yang benar pada lembar jawab yang
tersedia !

1. Para mubaligh mendakwahkan Islam di Indonesia dengan cara …


a. tenang
b.kekerasan
c. paksaan
d. perang

2. Muhammadiah didirikan pada tanggal ...


a. 7 Dzulqa’dah 1330 H
b. 7 Dzulhijjah 1330 H
c. 8 Dzulqa’dah 1330 H
d. 8 Dzulhijjah 1330 H

3. Islam ke Indonesia dibawa oleh para ... dari Gujarat India.


a. nelayan
b.pedagang
c.petani
d. peternak

4. Para mubaligh yang pertama kali berbagi Islam di pulau jawa dikenal dengan istilah …
a. Kyai
b. ulama
c. ustadz
d. wali songo

5. Daerah pertama di Indonesia yang mendapatkan agama Islam ialah …


a. Bengkulu
b. Medan
c. Padang
d. Samudra Pasai
6. Agama kebanyakan masyarakat sebelum Islam masuk ke Indonesia ialah …
a. Animisme dan Dinamisme
b. Hindu dan Budha
c. Hindu dan Katolik
d. Kristen
7. Potongan surat Ali-Imran ayat 104 tersebut ialah perintah untuk …
a. amar ma’ruf nahi munkar
b. puasa ramadhan
c. shalat
d. zakat

8. Salah satu wali yang melaksanakan dakwah bil hal Sunan …


a. Ampel
b. Bonang
c. Drajat
d. Gresik
9. Muhammadiyah didirikan di kota …
a. Magelang
b. Solo
c. Surakarta
d. Yogyakarta
10. ‫ان لَ ُك ْم فِيْ َرس ُْو ِل هَّللا ِ ُأسْ َوةٌ َح َس َن ٌة‬
َ ‫ لَ َق ْد َك‬artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu ….
a. teladan yang harus diikuti
b. teladan yang harus diikuti
c. suri tauladan yang baik
d. tindakan yang baik
11. Muhammad Abduh ialah seorang ulama dari ….
a. Afghanistan
b. Mesir
c. Palestina
d. Persia
12. Tulisan yang melingkar pada lambang Muhammadiyah ialah kalimat ….
a. hamdalah
b. Muhammadiyah
c. syahadatain
d. takbir
13. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) melaksanakan dakwah dan dimakamkan di ….
a. Banten
b. Cirebon, Jawa Barat
c. Temanggung, Jawa Tengah
d. Banyuwangi, Jawa Timur
14. Amalan ibadah yang tidak diajarkan oleh Rasulullah Saw disebut ….
a. syirik
b. khurafat
c. musyrik
d. bid’ah
15. Maksud dan tujuan Muhammadiyah tercantum dalam ... Muhammadiyah
a. Anggara Dasar
b. Peraturan Pemerintah
c. Undang-Undang Dasar ‘45
d. SK Presiden RI
16. Percaya kepada keris yang memiliki kekuatan ghoib disebut …..
a. bid’ah
b. khurafat
c. murtad
d. sunnah
17. Berikut ini teladan pelajar sekolah Muhammadiyah menjunjung tinggi agama Islam ialah ....
a. Bila bertemu sobat dan guru cuek.
b. Membantu sobat saat mengerjakan ulangan.
c. Membiarkan saja melihat sobat mengambil barang orang lain.
d. Bila bertemu sesama Muslim, berjabat tangan sambil mengucapkan salam.

18. Dibawah ini yang bukan cara Belanda dalam menjajah Indonesia ialah ….
a. kerjapaksa tanpa diberi upah
c. mendidik rakyat Indonesia
b. dihentikan sekolah
d. mengadu domba
19. Dibawah ini yang termasuk “amar ma’ruf” ialah ….
a. mengajak sobat untuk shalat berjama’ah
b. menciptakan gaduh didalam masjid
b. Jajan sembarangan
d. makan sambil berdiri
20. Perhatikan nama-nama berikut !
1. Muhammad Abduh
2. Syaikh Maghribi
3. Muhammad Rasyid Ridlo
4. Jamaluddin Al-Afgani
a. 1 – 2 – 3
b. 1 – 2 – 4
c. 1 – 3 – 4
d. 2 – 3 – 4
II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tanggapan yang benar dan tepat!

21. Syekh Maghribi ialah nama lain dari ...


22. Sebelum Islam masuk ke Indonesia mereka menganut kepercayaan … dan …
23. Mempercayai adanya Tuhan lain selain Allah SWT disebut … (Jawaban: syirik)

24. “Hubbul wathan minal Iman” artinya …


25. Nama kecil KH. Ahmad Dahlan ialah …
26. Memperingati 40 hari janjkematian seseorang disebut …
27. “Ballighu ‘anni walau aayatan” hadist tersebut perintah untuk …
28. Warna dasar lambang Muhammadiyah ialah …
29. Sinar matahari pada lambang Muhammadiyah berjumlah …
30. Nama ’Aisyiyah diambil dari istri Nabi Muhammad yang berjulukan …
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!

31. Sebutkan 3 cara yang dipakai para mubaligh berbagi Islam di Indonesia !

32. Sebutkan 3 Sebutkan 3 nama dari walisongo yang berbagi Islam di pulau Jawa !

33. Mengapa KH. Ahamad Dahlan memberi nama ”Muhammadiyah” pada organisasi yang
didirikannya ? Jelaskan!

34. Sebutkan 3 latar belakang berdirinya Muhammadiyah !

35. Tulislah dengan memakai abjad arab kalimat Muhammadiyah !


Materi Kemuhammadiyahan Kelas 4
Semester II
Post a Comment

MATERI KEMUHAMMADIYAHAN KELAS 4


SEMESTER 2
BAB III
SEJARAH MUHAMMADIYAH
Salah satu organisasi itu di Indonesia adalah Muhammadiyah yang didirikan oleh KH.
Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H bertepatan dengan 18 Nopember 1912 M.
KH. Ahmad Dahlan yang semasa kecilnya bernama Muhammad Darwis dilahirkan di
Yogyakarta tahun 1968 atau 1969 dari ayah KH. Abu Bakar, Imam dan Khatib Masjid Besar
Kauman, dan Ibu yang bernama Siti Aminah binti KH. Ibrahim penghulu besar di
Yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan kemudian mewarisi pekerjaan ayahnya menjadi khatib
masjid besar di Kauman. Disinilah ia melihat praktek-praktek agama yang tidak memuaskan
di kalangan abdi dalem Kraton, sehingga membangkitkan sikap kristisnya untuk
memperbaiki keadaan.
Misi utama yang dibawa oleh Muhammadiyah adalah pembaharuan (tajdid) pemahaman
agama. Adapun yang dimaksudkan dengan pembaharuan oleh Muhammadiyah  ialah yang
seperti yang dikemukakan M. Djindar Tamimy: Maksud dari kata-kata “tajdid” (bahasa Arab)
yang artinya “pembaharuan” adalah mengenai dua segi, ialah dipandang dari pada/menurut
sasarannya :
Pertama    :  
berarti pembaharuan dalam arti mengembalikan kepada keasliannya/kemurniannya, ialah
bila tajdid itu sasarannya mengenai soal-soal prinsip perjuangan yang sifatnya tetap/tidak
berubah-ubah.
Kedua       :   
berarti pembaharuan dalam arti modernisasi, ialah bila tajdid itu sasarannya mengenai
masalah seperti: metode, sistem, teknik, strategi, taktik perjuangan, dan lain-lain yang
sebangsa itu, yang sifatnya berubah-ubah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi/ruang dan
waktu.
Tajdid dalam kedua artinya, itu sesungguhnya merupakan watak daripada ajaran Islam itu
sendiri dalam perjuangannya. Muhammadiyah adalah gerakan keagamaan yang bertujuan
menegakkan agama Islam ditengah-tengah masyarakat, sehingga terwujud masyarakat Islam
sebenar-benarnya.
Usaha pembaharuan Muhammadiyah secara ringkas dapat dibagi ke dalam beberapa bidang
garapan, yaitu : bidang Keagamaan, Pendidikan, Sosial, Penerbitan dan Kesehatan.
A.               Bidang keagamaan
Pembaharuan dalam bidang keagamaan ialah penemuan kembali ajaran atau prinsip dasar
yang berlaku abadi, yang karena waktu, lingkungan situasi dan kondisi, mungkin
menyebabkan dasar-dasar tersebut kurang jelas tampak dan tertutup oleh kebiasaan dan
pemikiran tambahan lain.
Di antara praktek-praktek dan kebiasaan yang bukan berasal dari agama Islam antara lain:
1.      Pemujaan arwah nenek moyang, benda-benda keramat, berbagai macam upacara dan
selamatan, seperti pada waktu-waktu tertentu pada waktu hamil, pada waktu puput pusar,
khitanan, pernikahan, dan kematian.
2.      Upacara dan do’a yang diadakan pada hari ke-3, ke-5, ke-40, ke-100, ke-1000 setelah
meninggal.
3.      Peristiwa penting yang bersifat sosial yang berhubungan dengan kepercayaan seperti
kenduri/ slametan pada bulan Sya’ban dan Ruwah. Berziarah ke makam orang-orang suci dan
minta dido’akan.
Usaha Muhammadiyah untuk memurnikan keyakinan umat Islam Indonesia, ialah
Muhammadiyah mengembalikan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadis. Usaha pemurnian tersebut
antara lain dapat disebut :
1.                 Penentuan arah kiblat yang tepat dalam bersembahyang, sebagai kebalikan dari
kebiasaan sebelumnya, yang menghadap tepat ke arah Barat.
2.                 Penggunaan perhitungan astronomi dalam menentukan permulaan dan akhir
bulan puasa (hisab), sebagai kebalikan dari pengamatan perjalanan bulan oleh
petugas agama.
3.                 Menyelenggarakan sembahyang bersama di lapangan terbuka pada hari raya
Islam, Idul Fitri dan Idul Adha, sebagai ganti dari sembahyang serupa dalam
jumlah jama’ah yang lebih kecil, yang diselengarakan di Masjid.
4.                 Pengumpulan dan pembagian zakat fitrah dan korban pada hari raya tersebut di
atas, oleh panitia khusus, mewakili masyarakat Islam setempat, yang dapat
dibandingkan sebelumnya dengan memberikan hak istimewa dalam persoalan ini
pada pegawai atau petugas agama (penghulu, naib, kaum. modin, dan sebagainya).
5.                 Penyampaian khutbah dalam bahasa daerah, sebagai ganti dari penyampaian
khutbah dalam bahasa Arab.
6.                 Penyederhanaan upacara dan ibadah dalam upacara kelahiran, khitanan,
perkawinan dan pemakaman, dengan menghilangkan hal-hal yang bersifat
politheistis darinya.
7.                 Penyerderhanaan makam, yang semula dihiasi secara berlebihan.
8.                 Menghilangkan kebiasaan berziarah ke makam orang-orang suci (wali).
9.                 Membersihkan anggapan adanya berkah yang bersifat ghaib, yang dimiliki oleh
para kyai/ulama tertentu, dan pengaruh ekstrim dari pemujaan terhadap mereka.
10.             Penggunaan kerudung untuk wanita, dan pemisahan laki-laki dengan perempuan
dalam pertemuan-pertemuan yang bersifat keagamaan.
B.                Bidang Pendidikan
Gagasan pendidikan Muhammadiyah adalah untuk mendidik sejumlah banyak orang
awam dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dalam usaha merealisasi gagasan
tersebut, Muhammadiyah sejak masa kepemimpinan Ahmad Dahlan, telah berusaha
keras untuk mengawinkan antara dua sistim pendidikan, pesantren (pendidikan agama
pedesaan di bawah tuntunan kyai/ulama) dan sekolah model barat, dengan
menghilangkan kelemahan dari keduanya.
C.               Bidang Sosial Kemasyarakatan    
Di bidang sosial dan kemasyarakatan, maka usaha yang dirintis oleh Muhammadiyah
adalah didirikannya rumah sakit poliklinik, rumah yatim piatu, yang dikelola melalui
lembaga-lembaga dan bukan secara individual sebagaimana dilakukan orang pada
umumnya di dalam memelihara anak yatim piatu.
D.               Bidang Penerbitan
Dakwah dalam bentuk media dilakukan sejak 1915, tiga tahun setelah
Muhammadiyah didirikan dan diprakarsai oleh KH. Ahmad Dahlan yang sekarang
disebut dengan majalan Suara Muhammadiyah.
E.                Bidang Kesehatan
Usaha pemaharuan dalam bidang sosial kemasyarakatan ditandai dengan didirikannya
Pertolongan Kesengsaraan Oemoem (PKO) pada tahun 1923 untuk menolong para dhuafa
dan fakir miskin.
 
MATERI KEMUHAMMADIYAHAN KELAS 3
BAB IV
Ciri BerMuhammadiyah dalam kegiatan sehari-hari:
1.      Memakai Batik Muhammadiyah
2.      Kartu Identitas Pelajar Muhammadiyah
Kebiasaan Hidup Islami Pelajar Muhammadiyah:
1.      Akhlak dan Budi Pekerti Mulia
2.      Sholat Berjamaah
3.      Menghafal Al-Quran

Ciri Perjuangan Muhammadiyah


Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah
sejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya, aspirasi,
motif, dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya
terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri Persyarikatan
Muhammadiyah. Secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara
sepintas mau memperhatikan ciri-ciri perjuangan Muhammdiyah itu adalah sebagai berikut.
1.      Muhammadiyah adalah gerakan Islam
2.      Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar
3.      Muhammadiyah adalah gerakan tajdid

 
A.    Muhammdiyah sebagai Gerakan Islam
Telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa Persyarikatan Muhammadiyah dibangun
oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari telaah dan pendalaman (tadabbur)
terhadap Al Quran Al-Karim. Dengan ketelitiannya yang sangat memadai pada setiap
mengkaji ayat-ayat Alquran, khususnya ketika menelaah surat Ali Imran ayat: 104,
maka akhirnya dilahirkan amalan kongkret, yaitu lahirnya Persyarikatan
Muhammadiyah.
Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah seperti di atas jelaslah bahwa
sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi,
dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an karena itupula seluruh gerakannya tidak
ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Segala yang dilakukan Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan dan
pengajaran, kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian, dan sebagainya tidak
dapat dilepaskan dari usaha untuk mewujudkan dan melaksankan ajaran Islam.
B.     Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam.
Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah.
Persyarikatan Muhammadiyah berasal dari pendalaman KHA Dahlan terdapat ayat-
ayat Al Quran, terutama sekali surat Ali Imran Ayat: 104. Berdasarkan Surat Ali
Imran, ayat : 104 inilah Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar
perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi munkar
dengan masyarakat sebagai medan juangnya.
Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia
dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh
hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak taman kanak-
kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti
asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain
merupakan suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadakan dengan
niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah.
 
C.    Muhammadiyah sebagi Gerakan Tajdid
Ciri ke tiga yang melekat pada Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai Gerakan
Tajdid atau Gerakan Reformasi. Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid
dalam pengertian pemurnian dapat disebut purifikasi (purification) dan tajdid dalam
pembaharuan dapat disebut reformasi (reformation). Dalam hubungan dengan salah
satu ciri Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, maka Muhammadiyah dapat
dinyatakan sebagai Gerakan Purifikasi dan Gerakan Reformasi.
Sifat Tajdid yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah sebenarnya tidak hanya
sebatas pengertian upaya memurnikan ajaran Islam dari berbagai kotoran yang
menempel pada tubuhnya, melainkan juga termasuk upaya Muhammadiyah
melakukan berbagai pembaharuan cara-cara pelaksanaan Islam dalam kehidupan
bermasyarakat, semacam memperbaharui cara penyelenggaraan pendidikan, cara
penyantunan terhadap fakir miskin dan anak yatim, cara pengelolaan zakat fitrah dan
zakat harta benda, cara pengelolaan rumah sakit, pelaksanaan sholat Id dan
pelaksanaan kurba dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai