Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

OLEH :

KELOMPOK II

NURUL ALFIAH (105441100122)

MUH ALBAR (105441100622)

SYAHRIANI (105391101222)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan Makalah Sejarah Berdirinya Muhammadiyah. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Al islam dan Kemuhammadiyahan II
yaitu Ibu Dr. ST. Saleha Madjid, S.Ag.,M.HI dan pihak-pihak lain yang telah mendukung
dalam kelancaran pembuatan makalah ini.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Al islam dan Kemuhammadiyahan II. Di dalam penulisan ini, saya menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan serta kekeliruan. Untuk itu, saya mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyusun laporan ataupun tugas lain di masa yang akan datang.
Akhirnya saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat, tidak hanya bagi saya,
tetapi juga untuk rekan rekan. Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih

Penulis

Makassar, 07 April 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

A. Pengertian Muhammadiyah ..................................................................................... 2

B. Latar belakang berdirinya Muhammadiyah .............................................................. 4

C. Perkembangan Muhammadiyah di Indonesia ........................................................... 6

D. Maksud dan tujuan Muhammadiyah ........................................................................ 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12

B. Saran ..................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam konteks kesejarahan, berdirinya Muhammadiyah merupakan tuntutan
dankeharusan sejarah agar bangsa Indonesia memiliki jati diri dan daya tawar yang
tinggi dimata penjajah. Berdirinya Muhammadiyah sebenarnya didorong oleh
kegelisahan dankeprihatinan terhadap model dakwah dan pola pemikiran keagamaan
konvensional-tradisional saat itu.
Dalam doktrin Islam disebutkan : “kuntum khaira ummah”, namun kenyataan
hampirseluruh bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam hidup dalam
tekanan penjajah.Oleh karena itu, KH. Ahmad Dahlan (nama kecil beliau Muhammad
Darwis) merasa perlumendirikan Muhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H.
Bertepatan dengan 18November 1912 M.
Secara garis besar factor yang melatarbelakangi lahirnya Muhammadiyah antara
laindikarenakan:(1)Kondisi internal umat Islam, dan(2)Kondisi eksternal umat Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Muhammadiyah?
2. Apa saja yang melatarbelakamgi berdirinya organisasi Muhammadiyah?
3. Bagaimana perkembangan Muhammadiyah di Indonesia?
4. Bagaimana maksud dan tujuan Muhammadiyah?

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui yang dimaksud dengan Muhammadiyah?
2. Agar dapat mengetahui melatarbelakamgi berdirinya organisasi
Muhammadiyah
3. Agar dapat mengetahui perkembangan Muhammadiyah di Indonesia?
4. Agar dapat mengetahui maksud dan tujuan Muhammadiyah?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah
juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad
SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada
masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa
ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan
keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan
Rasulullah SAW.
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad
Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal
mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan
kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan
diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal
sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi
Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu’allimin
_khusus lakilaki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan
Mu’allimaat Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena
berasal dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara
terminologi berarti gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid,
bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya
Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama, faktor
subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an dalam
menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor obyektif di
mana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara internal ketidakmurnian
amalan Islam akibat tidak dijadikannya alQur’an dan as-Sunnah sebagai satu-satunya
rujukan oleh sebagiab besar umat Islam Indonesia.

2
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf
nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah
berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi
aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan
yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Dengan mengemban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan atau
mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan lil-’alamin dalam kehidupan di
muka bumi ini.
Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an
dan as-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif
dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang,
sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan
menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt
dalam kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah adalah:
a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt
yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi
Muhammad saw.
b. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa
ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan
kehidupan yang bersifat duniawi.
c. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada alQur’an sebagai kitab
Allah yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat. Lihat Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39
Muhammadiyah Sumatera Barat tahun 2005 di Kota Sawahlunto

3
B. Latar belakang berdirinya Muhammadiyah
Pada waktu Muhammadiyah didirikan, keadaan masyarakat Islam sangat
menyedihkan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun kultural akibat
penjajahan Belanda di Indonesia.Melihat kondisi masyarakat demikian ini
menimbulkan keprihatinan bagi beberapa orang tokoh masyarakat hingga
terbentuklah beberapa organisasi-organisasi yang bertujuan untuk mengubah kondisi
masyarakat terutama untuk membina dan mendidik masyarakat dengan semangat
kebangsaan agar bebas dari belenggu penjajah.
Salah satu tokoh pembaharuan itu adalah K.H. Ahmad Dahlan yang mendirikan
organisasi Muhammadiyah. Ia lahir di kampung Kauman, Yogyakarta, pada tahun
1968 M dengan nama Muhammad Darwis. Ayahnya adalah K.H. Abu Bakar, seorang
Khatib Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta, yang apabila dilacak silsilahnya sampai
kepada maulana malik Ibrahim. Ibunya bernama Siti Aminah, puteri K.H. Ibrahim
Penghulu Kesultanan Yogyakarta.
Beliau adalah sosok yang sangat bijaksana dalam menghadapi problematika umat.
Menurut beliau kesalehan tidak diukur dari simbol-simbol agama bahkan ritualitas
yang dijalankan oleh seorang penganut agama tetapi dari nilai-nilai mulia yang
terefleksi dalam kehidupannya.
Adapun K.H. Ahmad Dahlan memberi nama Muhammadiyah kepada pergerakan
Islam yang didirikannya dengan maksud untuk bertafa’ul (berpengharapan baik)
dapat mencontoh dan meneladani jejak perjuangannya dalam rangka menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam semata-mata demi terwujudnya Izzul Islam Wal
Muslimin, kejayaan Islam sebagai realita dan kemuliaan hidup umat Islam.
Menurut pendapat Ahmad Syafi’i Ma’arif menyatakan bahwa kebangkitan
Muhammadiyah merupakan usaha untuk memperbaharui pengertian kaum muslimin
tentang agamanya, mencerahkan hati dan pikirannya dengan jalan mengenalkan
kembali ajaran Islam sejati sesuai dengan dasar Al-Qur’an Dan As-Sunnah.
Muhammadiyah lahir dengan orientasi keagamaan, lebih menampilkan diri
sebagai gerakan puritan untuk menghapus beban-beban kultural Islam yang terkena
pengaruh budaya agraris. Dari orientasi yang cenderung bersifat keagamaan seperti

4
itu bisa dinilai bahwa Muhammadiyah berupaya untuk melakukan pembaharuan
kualitatif yang bersifat keagamaan. Dengan semangat kembali kepada Al-Qur’an dan
hadis, Muhammadiyah berupaya keras untuk memurnikan agama dan menghilangkan
pengaruh-pengaruh kultural dan simbol-simbol yang tidak relevan dengan Islam agar
`dapat lebih dinamis dalam suasana sosial dan kultural yang baru.
Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya Muhammadiyah terbagi
atas dua garis besar yaitu;
1. Faktor Subyektif , dikatakan juga sebagai faktor utama dan faktor penentu
berdirinya Muhammadiyah. Faktor yang dianggap sebagai faktor penentu ini
adalah hasil pendalaman K.H. Ahmad Dahlan terhadap Al-Qur’an baik dalam
hal gemar membaca maupun menelaah, membahas dan mengkaji kandungan
isinya. Ayat-ayat Al-Qur’an ini ditelaah dengan sangat teliti, dipertanyakan
asbabun nuzulnya serta apa yang harus dilakukan setelahnya. Salah satu ayat
yang diperhatikan oleh K.H.Ahmad Dahlan adalah surat Ali Imran (3), ayat
104;

ٰۤ
‫ع ِّن َو َي ْن َه ْونَ ِّب ْال َم ْع ُر ْوفِّ َو َيأ ْ ُم ُر ْونَ ْال َخي ِّْر اِّلَى يَّدْعُ ْونَ ا ُ َّمة ِّم ْنكُ ْم َو ْلتَكُ ْن‬
َ ‫ْال ُم ْف ِّل ُح ْونَ هُ ُم َواُولىِٕكَ ۗ ْال ُم ْنك َِّر‬
Terjemahnya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar
merekalah orang-orang yang beruntung.
Memahami seruan ayat tersebut K.H. Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk
membangun sebuah perkumpulan, organisasi, atau persyarikatan yang teratur dan
rapi yang tugasnya berkhidmat melaksanakn misi dakwah, amar ma’ruf nahi mungkar
di tengah-tengah masyarakat luas.

2. Faktor Obyektif, beberapa sebab yang bersifat obyektif yang melatar belakangi
berdirinya Muhammadiyah yang dikelompokkan dalam dua faktor yakni
a. Faktor internal, yakni faktor yang muncul ditengah-tengah kehidupan
umat Islam seperti ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak
dijadikannya Al-Qur’an dan AsSunnah sebagai satu-satunya rujukan

5
oleh sebagian besar umat Islam Indonesia dan lembaga pendidikan
yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang
siap mengemban misi selaku ”khalifah Allah diatas bumi”.
b. Faktor eksternal, yakni faktor-faktor penyebab yang ada diluar tubuh
masyarakat Islam Indonesia, seperti semakin meningkatnya gerakan
kristenisasi ditengahtengah masyarakat Indonesia, penetrasi bangsa-
bangsa Eropa, terutama bangsabangsa Belanda ke Indonesia, pengaruh
dan gerakan pembaharuan dalam dunia Islam

Menurut pendapat Prof. Mukti Ali seperti dikutip Dr. Haedar Nashir menyatakan
bahwa ada empat faktor yang cukup menonjol yang melatar belakangi berdirinya
Muhammadiyah, yaitu:

a. Ketidak bersihan dan campur aduknya kehidupan agama Islam di Indonesia.


b. Ketidak efetifannya lembaga-lembaga pendidikan agama Islam.
c. Aktifitas misi-misi katolik dan protestan.
d. Sikap acuh tak acuh, malah kadang-kadang sikap merendahkan dari golongan
intelegensia terhadap Islam.

C. Perkembangan Muhammadiyah di Indonesia


1. Muhammadiyah Pada Masa Penjajahan
Pada masa ini, perintisan yang dilakukan K.H.A.Dahlan mengarah pada
ajakan untuk melaksanakan islam secara benar sesuai dengan tuntunan AL-
Qur’an dan As-sunah shahihah, wujud rintisan K.H.A.Dahlan antara lain :
a. Pada tahun 1898, beliau meluruskan arah kiblat secara benar dengan
serong kearah barat laut 24,5 derajat.
b. Bermula dari sekolah yang dirintis di teras rumah K.H.A Dahlan dan
akhirnya beliau membangun gedung standard school med de Qur’an
hingga akhirnya pendidikan Muhammadiyah terus berkembang.
c. K.H.A Dahlan yang dibantu K.H.Suja’ merintis RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta pada 15 Februari1923.

6
d. Pada tahun 1922, didirikan mushala khusus wanita.

Pada 23 Februari 1923, K.H.A Dahlan wafat. Namun


perjuangan Muhammadiyah tetap dilanjutkan oleh murid-murid beliau
dan terus mengalami perkembangan seperti :

H. Karim Amrullah yang bergelar H. Rasul pemimpin perkumpulan


Sandi Aman di Padang bergabung dengan
Muhammadiyah. Dipercayakannya Consul-Consul di luar pulau Jawa
kepada :

a. AR Sutan Mansyur consul untuk pulau Sumatera.


b. M.Hasan Tjorong consul untuk pulau Kalimantan.
c. D.Muntu consul untuk pulau Sulawesi.
d. Muhammadiyah Pada Masa Kemerdekaan

Rasa kecintaan Muhammadiyah terhadap tanah air dibuktikan


dengan di bentuknya perkumpulan Hisbul Wathan yang berarti
pembela tanah air. Beberapa aktivisnya yaitu bapak Sarbini dan
Jend.Sudirman.

Setelah Indonesia merdeka, putera terbaik Muhammadiyah Ki


Bagus Hadikusuma menjadi anggota BPUPKI untuk merumuskan
Pancasila.Pada 17 Agustus 1945, Muhammadiyah
membidani lahirnya partai Masyumi yang diresmikan pada 7
November 1945.

7
2. Muhammadiyah Pada Masa Orde Lama
Kemenangan Partai Masyumi pada 1955, membuat PKI dan antek-
anteknya menaruh dendam hingga menuduh Masyumi terlibat dalam
pemberontakan PRRI di Sumatera. PKI membujuk penguasa pada saat itu
untuk membubarkan Masyumi yang tentu akan mengancam eksistensi
Muhammadiyah. Tetapi,keputusan tertingi tetap di tangan presiden Soekarno.
Dampak dari permasalahan tersebut, banyak tokoh Masyumi yang
notabene aktivis Muhammadiyah dijebloskan ke penjara yakni :
a. Buya HAMKA
b. Mr.Kasman Singidimejo
c. dr.Yusuf Wibisono
Pada 1959, dikeluarkan dekrit presiden yang memberi waktu pada
Masyumi untuk membubarkan diri. Lalu dalam rangka menyelamatkan
Muhammadiyah dari hasutan PKI terhadap presiden, diberikanlah predikat
“Anggota Setia Muhammadiyah” kepada Ir.Soekarno.

3. Muhammadiyah Pada Masa Orde Baru


Pada masa ini, Muhammadiyah menata kembali organisasinya dan turut
membantu pemerintah dalam menumpas PKI. Namun setelah cukup lama
berkuasa, mulai terjadi penyelewengan-penyelewengan. Semua organisasi
Massa dan politik tidak ada yang boleh menentang kata-kata pemerintah.
Pada 1977, munculnya krisis moneter yang menyerang bangsa Indonesia. Hal
ini mendorong para aktivis untuk ikut bersama gelombang masyarakat untuk
melengserkan rezim orde baru. Akhirnya pada 22 Mei 1998, rezim orde baru
tumbang, dan digantikan dengan Masa Reformasi yang satu diantara
penggeraknya ialah Prof. DR.H.Amien Rais.

8
4. Muhammadiyah Pada Masa Reformasi
Dalam sidang Tanwir di Semarang pada 1998, Muhammadiyah
merelakan Prof.DR.H. Amien Rais untuk melepaskan jabatannya sebaga
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah guna menjaga agar kondisi
perpolitikan tidak menghambat gerak juang Muhammadiyah.
Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah bulan Februari 2002 di Bali,
Muhammadiyah merumuskan khittah berbangsa dan bernegara yang isi nya
mempertegas statement Ujung Pandang dan Khittah Surabaya.
Muhammadiyah mengihimbau kadernya yang berpolitik riil agar
memperhatikan :
a. Mengedepankan kejujuran
b. Menjadi Uswatun Khasanah
c. Melakukan Islah

D. Maksud dan tujuan Muhammadiyah


Rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah sejak berdiri hingga sekarang ini
telah mengalami beberapa kali perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa dan
istilah. Tetapi, dari segi isi, maksud dan tujuan Muhammadiyah tidak berubah dari
semula. Pada waktu pertama berdirinya Muhamadiyah memiliki maksud dan tujuan
sebagai berikut:
1. Rumusan pertama Menyebarkan pengajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada penduduk bumi-putra, di dalam residensi Yogyakarta. Dan
Memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya.

2. Rumusan kedua terjadi setelah muhammadiyah meluas ke berbagai daerah di luar


Yogyakarta. Memperhatikan jumlah cabang yang ada di luar Yogyakarta maka
maksud dan tujuan muhammadiyah harus direvisi sesuaii dengan keadaan riil yang
dialaminya. Adapun isinya adalah memajukan dan menggembirakan pengajaran dan
pelajaran agama Islam di Hindia Belanda, serta memajukan dan menggembirakan
hidup sepanjang kemauan Agama Islam kepada sekutu-sekutunya.

9
3. Rumusan ketiga rumusan ketiga ini terjadi ketika masa pendudukan Jepang di
Indonesia. Pemerintahan fasis ini mengharuskan terjadinya perubahan redaksional
yang sesuai dengan yang dikehendakinya. Maka rumusanya adalah sesuai dengan
kepercayaan untuk mendirikan kemakmuran bersamaseluruh Asia Timur Raya
dibawah pimpinan Dai Nippon, dan memang diperintahkan oleh Allah maka
perkumpulan ini:
 Hendaknya menyiarkan agama Islam, serta melatihkan hidup yang selaras
dengan tuntunannya.
 Hendak melakukan pekerjaan perbaikan umum.
 Hendak memajukan pengetahuan dan keepandaian serta budi pekerti yang
baik kepada anggoya-anggotanya.

4. Rumusan keempat terjadi setelah Muktamar Muhammadiyah ke 31 di Yogyakarta.


Adapaun rumusanya adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

5. Rumusan kelima ini diubah pada Muktamar Muhammadiyah ke 34 di Yogyakarta.


Perubahan ini hanya pada redaksionalnya saja dari kata dapat mewujudkan menjadi
terwujudnya. Sihingga rumusan resminya adalah, Menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

6. Rumusan keenam terjadi pada Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta. Pada


tahun itu Muhammadiyah harus merubah maksud dan tujuan azaznya, dikarenakan
kehadiran Undang-undang nomor 8 tahun 1985 tentang kewajiban setiap ormas, baik
agama maupun non agama untuk mencantumkan asas pancasila. Adapun maksud dan
tujuan hasil Muktamar ke 41 itu adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai Allah
SWT.

10
7. Rumusan ketujuh Muhammadiyah adalah gerakan Islam, Dakwah Amar ma’ruf Nahi
Munkar, berasaskan Islam yang bersumber pada al Qur’an dan As-Sunnah.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Muhammadiyah adalah salah satu oraganisasi Islam besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa sallam,
sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi
pengikut Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad
Darwis, kemudian dikenal dengan Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai
kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang.
Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh
dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak
mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur'an dan Hadist.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Sejarah Berdirinya Muhammadiyah”,
kami dari kelompok 2 menyadari bahwa masih banyak kesalahan sehingga belum
sempurnanya makalah kami. Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman

12
DAFTAR PUSTAKA

Anis, M. (2019). MUHAMMADIYAH DALAM PENYEBARAN ISLAM. Jurnal Media


Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani, v, 67-70.

Ii, B. (n.d.).
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/18976/6.%20BAB%20II.pdf
?sequence=6&isAllowed=y
Unknown. (2016). Makalah Sejarah Berdirinya Muhammadiyah. Blogspot.com.
https://marwaniumar24.blogspot.com/2014/01/makalah-sejarah-berdirinya-
muhammadiyah.html
Makalah Sejarah Berdirinya Muhammadiyah.docx - Zzzzzzmakalah Asal-usul Berdirinya
Organisasi Muhammadiyah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-islam Dan -
ACCT100 | Course Hero. (2017). Retrieved April 7, 2023, from Coursehero.com
website: https://www.coursehero.com/file/28560204/MAKALAH-SEJARAH-
BERDIRINYA-MUHAMMADIYAHdocx/

13

Anda mungkin juga menyukai