Anda di halaman 1dari 11

STUDI KEMUHAMMADIYAHAN

SEJARAH MUHAMMADIYAH: FAKTOR OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF

DOSEN PEMBIMBING

Fathul Khair, S.Sos.I.,M.Pd

DISUSUN OLEH

Shofia

Yoga Setiawan

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

S-1 KEPERAWATAN REGULER B

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kasih karunia dan rahmat-
Nya yang penulis rasakan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Studi
Kemuhammadiyahan dengan judul “ Sejarah Muhammadiyah Faktor Obyektif dan Subjektif”
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun
berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Fathul Khair, S.Sos.I.,M.Pd selaku dosen koordinator mata kuliah Studi
Kemuhammadiyahan dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan masukan dan motivasi kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Anggota kelompok 4 yang selalu membantu dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sehingga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, masukan dan
sarannya dalam penyelesaian makalah ini.

Pontianak, Februari 2023

ttd

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
Latar Belakang.......................................................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................................................................
Tujuan....................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................
Pengertian..............................................................................................................................
Tokoh-Tokoh Pimpinan Muhammadiyah..............................................................................
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah.........................................................................
Perkembangan Muhammadiyah............................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................................
Saran......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8


Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,
kemudian dikenal dengan K.H.AAhmad Dahlan. Organisasi Muhammadiyah lahir
sebagai bentuk  keprihatinan terhadap kondisi umat Islam di Indonesia. Umat Islam
melaksanakan ibadah dan perintah-perintah Allah SWT tidak lagi murni berdasarkan Al
Qur’an dan  tuntunan hadist Rosulullah Muhammad SAW.  Dalam hal ini KH Ahmad
Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah ingin mengajak umat Islam di Indonesia untuk
kembali ke tuntunan Al Qur’an dan Hadist secara murni.Perubahan yang coba dilakukan
oleh KH Ahmad Dahlan selanjutnya dikenal sebagai pembaharuan pemikiran Islam yang
intinya adalah pemikiran untuk memahami ajaran Islam yang sesungguhmya menurut Al
Qur’an dan Al-Hadist. Pergerakan Muhammadiyah tidak hanya berkecimpung di bidang
agama saja tetapi juga di bidang politik, sosial, budaya, dan pendidikan. Kini
Muhammadiyah telah berkembang emnjadi salah satu organisasi sosial kemasyarakatn
(Ormas) terbesar di Indonesia. Muhammadiyah saat ini menjadi salah satu ormas yang
bisa mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu sangat lah penting
mengetahui bagaimana sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah ini. Sehingga baik
kader Muhammadiyah maupun masyarakat luas bisa memahami bahwa Muhammadiyah
itu memiliki sejarah dan perjuangan yang panjang sebelum menjadi organisasi yang besar
seperti sekarang ini.

B. Rumusan Masalah

Faktor apa saja yang mempengaruhi lahirnya Muhammadiyah ?

C. Tujuan

Mengetahui faktor obyektif tentang sejarah muhammadiyah


BAB II TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar (menurut Wikipedia dakawah amar ma’ruf nahi mungkar adalah sebuah frasa
dalam bahasa Arab yang melaksanakan sebuah perintah untuk mengajak dan
menganjurkan hal-hal yang baik dengan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat ).
Dengan tujuan melaksanakan ajaran Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-sebenarnya.Muhammadiyah berpendapat bahawa Islam mencakup seluruh aspek
kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalat yang merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan harus dilaksanakan oleh setiap
individu maupun kelompok.

Dari segi etimologis (bahasa) menurut H Djarmawi Hadikusumo, Muhammadiyah


berasal dari bahasa arab “Muhammad” yaitu nama Nabi atau Rosul yang terakhir.
Kemudian mendapakan “ya nisbiyah” yang artinya menjeniskan. Jadi Muhammadiyah
artinya adalah umatnya Muhammad atau pengikut Muhammad yaitu yang meyakini
bahawa Muhammad SAW adalah adalahn hamba dan utusan Allah yang terakhir. Dengan
demikian siapapun yang beragama Islam maka ia adalah orang Muhammadiyah, tanpa
dilihat atau dibatasi oleh perbedaan organisasi, golongan bangsa, geografis, etnis dan
sebagainya.Sedangkan dari segi Terminologis (istilah), Muhammadiyah merupakan
sebuah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar berdasarkan asas Islam yang
bersumber pada Al Qur’am dan Hadist yang didirikan oleh Muhammad Darwis atau yang
dikenal sebagai KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H bertepatan dengan
tanggal 18 November 1912 M di Kampung Kauman Yogyakarta.

B. Tokoh-Tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari Masa ke Masa

1. KH. Ahmad Dahlan (1912-1923)


2. KH. Ibrahim (1923-1932)
3. KH. Hisyam (1932-1936)
4. KH. Mas Mansur (1936-1942)
5. Ki Bagus Hadikusomo (1942-1953)
6. A.R. Sutan Mansur (1953-1959)
7. H.M Yunus Anis (1959-1968)
8. KH. Ahmad Badawi (1962-1968)
9. KH. Fakih Usman/ H.A.R. Fakhrudin (1968-1971)
10. KH. Abdur Razak Fakhruddin (1971-1990)
11. KH.A. Azhar Basyir (1990-1995)
12. Prof. DR. H.M. Amien Rais/ Prof. DR.H.A Syafii Maarif (1995-2000)
13. Prof. DR H.A Syafii Maarif (2000-2005)
14. Prof. DR. H. Din Syamsuddin (2005-Sekarang)

C. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Fakto-faktor yang melatar belakangi berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah, secara


garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua faktor penyebab yaitu :

1. Faktor Subyektif

Faktor subyektif yang sangat kuat, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor utama dan
faktor penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman
membahas, dan mengkaji kandungan isinya. Ia telaah semakin teliti, dipertanyakan juga
kalau ada sebab-sebab yang menjadikan sesuatu ayat turun (asbabun nuzul),
dipertanyakan apakah musti dilakukan. Seperti firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat
82 dan surat Muhammad ayat 24, yaitu melakukan taddabur atau memperhatikan dan
mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat dalam setiap ayat. Seperti
juga yang dilakukan oleh KHA Dahlan ketika menatap surat Ali Imran ayat 104.

2. Faktor Obyektif
a. Faktor obyektif yang bersifat internal
1) Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-qur’an dan as-Sunnah
sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia.
2) Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi
yang siap mengemban misi selaku “Khlaifah Allah di atas bumi”.
Pada saat itu lembaga pendidikan yang dimiliki oleh umat Islam adalah pesantren
dan pelajaran yang diberikan kepada santrinya adalah ilmu-ilmu pengetahuan agama
semata sedangkan mata pelajaran yang bersifat keduniwian atau ilmu pengethuan umum
sama sekali tidak diperkenalkan.

b. Faktor obyektif yang bersifat eksternal


1) Semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia
2) Penetrasi bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda ke Indonesia
3) Pengaruh dari gerakan pembaharuan dalam dunia Islam

D. Perkembangan Muhammadiyah
Secara garis besar perkembangan Muhammadiyah dapat dibedakan menjadi :

1. Perkembangan secara vertikal : yaitu perkembangan dan perluasan gerakan Muhammadiyah


ke seluruh penjuru tanah air, berupa berdirinya wilayah-wilayah di tiap-tiap propinsi,
daerah-daerah di tiap-tiap kabupaten/kotamadya, cabang-cabang dan ranting-ranting serta
jumlah anggota yang bertebaran di mana-mana
2. Perkembangan secara horizontal : yaitu perkembangan dan perluasan amal usaha
Muhammadiyah, yang meliputi berbagai bidang kehidupan. Hal ini dengan pertimbangan
karena bertambah luas serta banyaknya hal-hal yang harus diusahakan oleh Muhammadiyah,
sesuai dengan maksud dan tujuannya. Maka dibentuklah kesatuan-kesatuan kerja yang
berkedudukan sebagai badan pembantu pimpinan persyarikatan. Kesatuan-kesatuan kerja
tersebut berupa majelis-majelis dan badan-badan.
Disamping majlis dan lembaga terdapat organisasi otonom, yaitu organisasi yang
bernaung di bawah organisasi induk, dengan masih tetap memiliki kewenangan untuk mengatur
rumah tangganya sendiri. Dalam organisasi Muhammadiyah organisasi otonom (ORTOM) ini
ada beberapa buah , yaitu :

a) Aisyiyah (berdiri pada tanggal 27 Rajab 1335 H bertepatan tanggal 19 Mei 1917 M)
Aisyiyah adalah organisasi otonom di lingkungan muhammadiyah yang bergerak dikalangan
wanita, dan merupakan gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber
pada Al-qur’an dan Sunnah.
b) Nasyiatul Aisyiyah ( berdiri pada tanggal 28 Dzulhijjah 1349 H bertepatan tanggal 16 Mei
1931 M)
Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi otonom dan kader Muhammadiyah yang
merupakan gerakan putri Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan
keputrian.

c) Pemuda Muhammadiyah (berdiri pada tanggal 25 Dzulhijjah 1350 H bertepatan tanggal 2


Mei 1932 M)
Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi otonom dilingkungan Muhammadiyah
yang merupakan gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dikalangan pemuda, beraqidah
Islam, bersumber Alqr’an dan Sunnah Rasul

d) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (berdiri pada tanggal 18 Juli 1961 dan pada tahun 1992
berganti nama menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah namun sekarang berubah kembali ke
IPM.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah salah satu organisasi ortonom persyarikatan
Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar
dikalangan pelajar, beraqidah Islam, bersumberkan kepada Alqur’an dan Sunnah

e) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (berdiri pada tanggal 14 Maret 1964)


Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak
di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan kemahasiswaan.

f) Tapak Suci Putera Muhammadiyah ( berdiri pada tanggal 31 juli 1963)


Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom di lingkungan
Muhammadiyah yang beraqidah Islam, bersumber kepada Alqur’an dan As-Sunnah, berjiwa
persaudaraan dan merupakan perkumpulan dan perguruan seni bela diri.

g) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (berdiri pada tahun 1918


Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang
bergerak dalam bidang kependidikan kepanduan putera maupun puteri, merupakan gerakan
Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, berakidah Islam dan bersumberkan Alqur’an dan
As-Sunnah.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,
kemudian dikenal dengan K.H.AAhmad Dahlan. Organisasi Muhammadiyah lahir
sebagai bentuk  keprihatinan terhadap kondisi umat Islam di Indonesia. Umat Islam
melaksanakan ibadah dan perintah-perintah Allah SWT tidak lagi murni berdasarkan Al
Qur’an dan  tuntunan hadist Rosulullah Muhammad SAW. Muhammadiyah adalah
gerakan Islam yang melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar (menurut
Wikipedia dakawah amar ma’ruf nahi mungkar adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab
yang melaksanakan sebuah perintah untuk mengajak dan menganjurkan hal-hal yang baik
dengan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat ). Dengan tujuan melaksanakan
ajaran Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
sebenarnya.Muhammadiyah berpendapat bahawa Islam mencakup seluruh aspek
kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalat yang merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan harus dilaksanakan oleh setiap
individu maupun kelompok.
Faktor subyektif yang sangat kuat, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor utama dan
faktor penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman
membahas, dan mengkaji kandungan isinya. Faktor obyektif yang bersifat internal antara
lain, Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-qur’an dan as-Sunnah
sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia. Lembaga
pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang siap
mengemban misi selaku “Khlaifah Allah di atas bumi”. Pada saat itu lembaga pendidikan
yang dimiliki oleh umat Islam adalah pesantren dan pelajaran yang diberikan kepada
santrinya adalah ilmu-ilmu pengetahuan agama semata sedangkan mata pelajaran yang
bersifat keduniwian atau ilmu pengethuan umum sama sekali tidak diperkenalkan. Faktor
obyektif yang bersifat eksternal, antara lain Semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi
di tengah-tengah masyarakat Indonesia, Penetrasi bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa
Belanda ke Indonesia, Pengaruh dari gerakan pembaharuan dalam dunia Islam
B. Saran

Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sehingga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Untuk pembuatan makalah selanjutnya menggunakan referensi terbaru untuk
memudahkan mencari informasi.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, masukan dan sarannya
dalam penyelesaian makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

M.C. Riclefs, Sejarah Indonesia Modern, Gajah Mada University Press, Yogyakarta,
1998

Drs.H. Musthafa Kamal Pasha,B.Ed, Drs.H.Ahmad Adaby Darban,SU, Muhammadiyah


sebagai Gerakan Islam dalam Perspektif Historis dan Ideologis, Pustaka Pelajar Offset,
Yogyakarta, 2000

H.Nurman Agus, Keorganisasian Muhammadiyah, makalah yang disampaikan pada


Musykerwil PWNA SUMBAR tanggal 21-22 September 2014, Padang

Supardisaminja.wordpress.com/.../Perkembangan Muhammadiyah Amal-Amal Usaha

Webmuhammadiyah.blogspot.com/.../Ciri-ciri perjuangan Muhammadiyah

www. Muhammadiyah.or.id/content-44-det-tentang-muhammadiyah

https://www.academia.edu/13524218/
ORGANISASI_MUHAMMADIYAH_DAN_PERKEMBANGANNYA. Diakses pada
tanggal 25 Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai