Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


KONSEP TELENURSING

DOSEN PEMBIMBING
Ns. DESTI DWI ARIANI, MMR

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 6

SOFIA NIM:SNR22226045
MARSELA SEKALIANDA NIM:SNR22226046
YOGA SETIAWAN NIM:SNR22226039

PROGRAM STUDI NERS REGULER B SEMESTER I


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
MUHAMMADYAH PONTIANAK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
karunia dan rahmat-Nya yang penulis rasakan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Sistem informasi keperawatan dengan judul “Konsep Telenursing"
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, maka penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Desti Dwi Ariani, MMR selaku dosen koordinator mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan masukan dan motivasi kepada kami untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Teman-teman kelompok 6 yang selalu membantu dalam mengerjakan tugas
makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga hasil makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, masukan
dan sarannya dalam penyelesaian makalah ini.

Pontianak, Oktober 2022

ttd

Kelompok 6
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................2
D. Manfaat
Penulisan………………………………………………………………..................2
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................3
A. Definisi Telenursing................................................................................................3
B. Bentuk-Bentuk Telenursing ....................................................................................4
C. Media Telenursing...................................................................................................6
D. Manfaat Telenursing……………………………………........................................6
E. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penerapan Telenursing……........7
F. Prinsip Telenursing……………………………......................................................7
G. Keuntungan Telenursing……………………………..............................................8
H. Kelemahan dan Kendala Telenursing……………………………..........................9
BAB III KONSEP TELENURSING.................................................................................10
A. Telenursing Di Indonesia.........................................................................................10
B. Hasil Penelitian........................................................................................................11
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................13
A. Kesimpulan .............................................................................................................13
B. Saran .......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan informatika dan teknologi informasi mempengaruhi
pembangunan di Indonesia termasuk pembangunan dalam bidang kesehatan.
Pada era sekarang pembangunan kesehatan melibatkan infrastruktur dan
fasilitas yang berupa teknologi informasi. Teknologi informasi yang terus
berkembang harus dicermati oleh dunia kesehatan khususnya dunia
keperawatan yang merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan dan meningkatkan jangkauan pelayanan keperawatan bagi
masyarakatan seluruh indonesia, teknologi keperawatan yang terus
berkembangan yaitu telenursing.
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien atau antar perawat.
Saat ini informatika dan teknologi sudah merambah ke semua aspek
pelayanan kesehatan termasuk bidang keperawatan. Perkembangan teknologi
informasi dibidang keperawatan era sekarang sangat pesat dan menunjukkan
meluasnya cakupan pemanfaatannya diberbagai bidang pelayanan, termasuk
pemanfaatan telenursing dalam bidang keperawatan (Fadila, dkk. 2018).
Pemanfaat telenursing diterapkan dalam pemberian pelayanan asuhan
keperawatan yang berkelanjutan yang menunjang sistem komunikasi jarak
jauh antara perawat dan pasien. Rekomendasi dapat digunakan sebagai tolak
ukur dalam evaluasi kualitas pelayanan keperawatan melalui pengembangan
teknologi informasi yaitu telenursing.
Pemanfaat teknologi telenursing diterapkan dalam pemberian pelayanan
asuhan keperawatan yang berkelanjutan yang menunjang sistem komunikasi
jarak jauh antara perawat dan pasien (Istifada, dkk. 2017).
Untuk itu dalam rangka memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang
baik dan berkelanjutan yang menggunakan sistem komunikasi jarak jauh
antara perawat dan pasien diperlukannya suatu konsep telenursing, sehingga
pelaksanaan telenusring akan berjalan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah “Bagaimanakah Konsep
Telenursing di Indonesia?”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum.
Adapun yang menjadi tujuan oleh penulis adalah untuk menganalisis
bagaimana konsep telenursing dalam pelayanan keperawatan serta
mengetahui pemanfaatan telenursing dalam aplikasi pelayanan
keperawatan
2. Tujuan Khusus.
Tujuan penyusunan makalah ini agar :
a. Penulis dapat mendefinisikan telenursing.
b. Penulis dapat mendeskripsikan bentuk-bentuk telenursing.
c. Penulis dapat mendeskripsikan media telenursing
d. Penulis dapat mendeskripsikan manfaat dari telenursing.
e. Penulis dapat mendeskripsikan faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam penerapan telenursing.
f. Penulis dapat mendeskripsikan prinsip dalam telenursing
g. Penulis dapat mendeskripsikan keuntungan dari telenursing
h. Penulis dapat mendeskripsikan kelemahan dan kendala telenursing.
i. Penulis dapat mendeskripsikan Konsep Telenursing.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu dapat menganalisis bagaimana
konsep telenursing dalam pelayanan keperawatan serta mengetahui
pemanfaatan telenursing dalam aplikasi pelayanan keperawatan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Telenursing
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien atau antar perawat.
Menurut Asiri (2016), telenursing adalah penggunaan teknologi  untuk 
memberikan asuhan keperawatan dan praktek keperawatan jarak jauh kepada
pasien yang bertujuan untuk memperbaiki perawatan kesehatan. Sementara
menurut Amudha, Nalini, Alamelu, Badrinath dan Sharma (2017), telenursing
didefinisikan sebagai perpaduan layanan telekomunikasi dan keperawatan
setiap kali ada jarak fisik yang substansial antara perawat atau antara pasien
dan perawat. Menurut Lee, Chen, Haiso (2007), telenursing merupakan
metode baru dalam melakukan asuhan keperawatan. Bentuk telenursing
meliputi penggunaan website, media sosial, telepon, mobile phone, dan video
interaktif atau video call, dalam memberikan perawatan pada pasien.
Menurut Bagus (2015), salah satu teknologi yang digunakan untuk
telenursing adalah telepon selular. Namun ada juga konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara yang memakai peralatan video conference.
Saat ini, media yang digunakan dalam telenursing sangat beragam. Penelitian
memberikan contoh menggunakan short message service (SMS) sebagai
media edukasi. Misalnya pilot study yang menunjukkan hasil bahwa pesan teks
dapat menjadi pendekatan yang bermanfaat untuk meningkatkan manajemen
diri diabetes pada populasi perkotaan African Americans (Dick et al. 2011),
dan komunikasi yang sering via SMS dapat diterima oleh pasien DM, serta
membantu meningkatkan outcome kesehatan yang diharapkan (Shetty et al.
2011).
Selanjunya Menurut American Nurses Asociations (2001) mendefinisikan
telenursing sebagai subjek telehealth dimana fokusnya adalah pada praktik
profesi tertentu (yaitu keperawatan)
Telenursing didefiniskan sebagai praktek keperawatan jarak jauh
menggunakan teknologi telekomunikasi (national council of states board of
Nursing, 2011).
Telenursing adalah suatu model sistem pelayanan keperawatan yang
diberikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi dibidang informasi
karena keterbatasan fasilitas maupun geografis atau karena tujuan efektifitas
dan efisiensi yang memungknkan pasien untuk tidak harus dating ke tempat-
tempat pelayanan kesehatan
Telenursing merupakan penggunaan informasi teknologi dari jarak jauh
untuk menjangkau pasien guna memantau kondisi dan berinteraksi dengan
mereka menggunakan computer, aksesor audio dan visual serta telepon.
Telenursing ini ideal digunakan jika memiliki ketersediaan fasilitas serta
pasien mampu untuk mengaksesnya.
B. Bentuk-Bentuk Telenursing
Bentuk-bentuk telenursing dapat berupa triage telenursing, call-center
services, konsultasi melalui secure email messaging system, konseling melalui
hotline service, audio atau video conferencing antara klien dengan petugas
kesehatan atau dengan sesama petugas kesehatan, discharge planning telenursing,
home-visit
Triase (triage) telenursing adalah upaya penggunaan sistem teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien atau antar perawat untuk menentukan
pasien yang diutamakan memperoleh penanganan medis terlebih dulu
berdasarkan tingkat keparahan kondisinya.
Call center services adalah pusat layanan informasi yang menerima
panggilan telepon (inbound call) dari Pasien. Tujuannya adalah memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh Pasien.
Konsultasi melalui secure email messaging system juga merupakan salah
satu bentuk dari telenursing. Dimana Unified Messaging (UM) merupakan
integrasi dari berbagai media komunikasi berbeda (email, SMS, fax, suara, video,
dan lain-lain) ke dalam suatu ‘message store’ tunggal atau unified, dapat diakses
dari berbagai perangkat berbeda. Unified messaging merupakan bagian dari
sistem unified communication yang terintegrasi secara penuh.
Sistem unified messaging dapat mengirimkan fax dan voice mail yang
didigitalkan ke suatu server email yang mengubahnya ke dalam attachment
email. Sistem berbasis audio mengkonversi pesan-pesan email ke suara (text-to-
speech) dalam rangka menyampaikan pesan ke telephone rumah atau cellphone.
Unified messaging terutama nyaman bagi pengguna bisnis yang mobile karena
memungkinkan mereka mencapai kolega dan pelanggan melalui PC atau
telephone, kapan dan dimanapun.
Selain itu hotline services juga bagian dari bentuk telenursing, dengan
menggunakan nomor telepon hotline pasien dapat menghubungi perawat untuk
berkonsultasi, dimana nomor hotline services digunakan atau diperuntukkan
khusus untuk menerima panggilan telepon secara khusus pula, sehingga pasien
akan mendapatkan respon yang cepat jika ingin berkonsultasi melalui nomor
hotline services.
Audio atau video conferencing antara klien dengan petugas kesehatan atau
dengan sesama petugas kesehatan juga merupakan salah bentuk dari telursing.
Dimanan Audio dan Video conferencing adalah teknologi yang memungkinkan
pengguna yang berada pada lokasi yang berbeda untuk mengadakan pertemuan
tatap muka tanpa harus pindah ke satu lokasi bersama. Teknologi ini tentunya
dapat menghemat waktu, biaya dan kerepotan yang terkait dengan perjalanan
bisnis atau seperti saat ini, aman di kediaman masing- masing meski adanya
COVID-19.
Mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat dalam mengatasi
penyebaran coronavirus, maka audio dan video conference untuk bidang
kesehatan juga mengubah cara memberikan asuhan keperawatan. Dengan
menggunakan audio dan video conference khusus menanggapi semua masalah
kesehatan secara online. Maka seorang pasien tidak perlu mendatangi klinik atau
rumah sakit, namun cukup menggunakan aplikasi telenursing dalam bentuk audio
dan video conference.
Bentuk lain dari telenursing adalah discahrges planning. Discharge planning
adalah suatu proses yang sistematis dalam pelayanan kesehatan untuk membantu
pasien dan keluarga dalam menetapkan kebutuhan, mengimplementasiakan serta
mengkoordinasikan rencana perawatan yang akan dilakukan setelah pasien
pulang dari rumah sakit.
Discharge planning merupakan suatu bagian penting dan memiliki
pengaruh dalam sebuah pelayanan keperawatan. Pelaksanaan discharge planning
yang belum sesuai dan belum optimal akan mengakibatkan kerugian bagi pasien
seperti meningkatnya angka perawatan berulang, memperlambat penyembuhan,
meningkatnya angka kembalinya pasien ke rumah sakit akibat penyakit yang
sama, meningkatnya lama perawatan, dan meningkatnya angka kematian
(Junaidy, 2017). Idealnnya, discharge planning dimulai saat penerimaan pasien
masuk hingga evaluasi tindakan pada saat pasien akan pulang,untuk mengkaji
kemungkinan rujukan, atau perawatan lanjut dirumah sesuai kebutuhan
(Shofiana,
2014).
Selain itu betuk lain dari telenursing adalah dapat berupa home-Visit. Home
Visit adalah pelayanan kesehatan berupa kunjungan oleh tenaga kesehatan ke
tempat tinggal masyarakat, keluarga dan individu secara rutin untuk
mendapatkan data dan informasi kondisi kesehatan masyarakat, melaksanakan
program preventif dan promotiv, serta upaya kesehatan lingkungan secara
berkesinambungan dan terkordinasi.
C. Media Telenursing
Menurut Scotia (2017), Teknologi yang dapat digunakan dalam telenursing
sangat bervariasi meliputi:
1. Telepon
2. Personal digital assistants
3. Smartphone
4. Mesin faksimili
5. Tablet
6. Komputer
7. Internet
8. Video dan audio conferencing
9. System informasi komputer
D. Manfaat Telenursing
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa manafaat atau keuntungan
telenursing yaitu:
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga
dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang
gawat darurat, rumah sakit dan nursing home).
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan  pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di
rumah sakit.
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan
monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak
Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi 
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan        
Selain itu telenursing dapat membantu menyelesaikan kekurangan perawat,
menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar dari
rumah sakit. Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan
menggunakan media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan
bagi masyarakat.
Selain manfaat di atas, telenursing juga dapat dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga
digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan
Multimedia Distane Learning. 
Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan
kebijakan  untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan
asuhan  keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.   
E. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penerapan Telenursing
Dalam penerapan telenursing harus memperhatikan berbagai macam faktor
yaitu :
1. Faktor legalitas.
Faktor legalitas dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau
institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan
telenursing.
2. Faktor financial.
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena
sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan
organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan
telenursing
3. Faktor Skill.
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek
pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang
telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi.
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak
akan bisa berjalan dengan baik.
Menurut Titik Suerni (2011) Ada empat  faktor penting yang mempengaruhi
implementasi telenursing. Empat faktor tersebut yaitu aspek sistematika, aspek
ekonomi, aspek sosial, dan aspak teknikal.
1. Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi
dan regulasi.
2. Aspek Ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat
penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness
merupakan prioritas utama.
3. Aspek Sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial
tentang telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung.
4. Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan
pengembangan sistem pelayanan.

F. Prinsip Telenursing
Dalam penerapan telenursing memerlukan suatu prinsip dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya dalam hal asuhan
keperawatan jarak jauh.
Dalam pelaksanaan Telenursing ada beberapa prinsip yang harus diterapkan
yaitu :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan.
3. Mengurangi pemberian layanan kesehatan yang tidak perlu
4. Melindungi kerahasiaan/privasi informasi klien (Scotia, 2008).
5. Prinsip yang harus dilakukan dalam menerapkan telenursing antara lain
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan akses terhadap
pelayanan kesehatan, mendefinisikan peran dan tanggung jawab secara
fleksibel dan mengurangi penyampaian informasi yang tidak perlu serta
melindungi privasi dan keamanan informasi yang berkaitan dengan klien
(Scotia, 2017).
G. Keuntungan Telenursing
Keuntungan dalam menggunakan telenursing yaitu klien yang menggunakan
teklenursing menyatakan pengetahuan klien meningkat dan merasa lebih nyaman
dengan disarankan oleh perawat. Pengunaan sistem ini lebih mudah diakses dan
pada umunya klien menyukai telenursing daripada harus menunggu untuk
kunjungan face to face, tetapi mereka masih percaya bahwa face to face yang
terbaik (Asmuji, 2012).
Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan program
kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh : konsultasi dengan
perawat akn mengurangi angka kejadian masuknnya pasien dengan keadaan
emergency ke Rumah Sakit. Beberapa keuntungan telenursing yaitu:
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat
darurat, RS dan nursing home).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan
biaya da meningkatkan pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan.
Pendapat lain menyatakan bahwa keuntungan dari telenursing yaitu :
1. Mengurangi jarak tempuh
2. Menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan
3. Mengurangi jumlah hari rawat dan jumah pasien di rumah sakit.
4. Menghambat infeksi nosocomial
5. Tingkat kunjungan perawat terhadap pasien mnjadi lebih tinggi
6. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu
7. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan
8. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan
9. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi
10. Berguna dalam kasus-kasuskronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan
di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan
11. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konfrensi video
dan internet.
H. Kelemahan dan Kendala Telenursing
Menurut Asmuji, kelemahan telenursing terkait dengan penerapan
telenursing memerlukan persiapan yang cukup besar dalam hal biaya dan dana
untuk kebutuhan sumber daya dan sarana yang dibutuhkan (Asmuji, 2012).
Pendapat lain menyatakan bahwa kelemahan telenursing adalah sebagai
berikut :
1. Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan
mengurangi kualitas pelayanan kesehatan.
2. Kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya
hubungan telekomunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya
sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain itu
juga meningktakan resiko terhadap keamanan dan kerahasian dokumen
klien.
Selain itu kendala yang juga dapat dihadapi dalam penerapan telenursing
adalah terkait dengan :
1. Sumber daya manusia
2. Fasilitas infastruktur
3. Dan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung bderjalannya suatu
sistem.
BAB III

KONSEP TELENURSING

A. Telenursing Di Indonesia
Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia kesehatan,
ada istilah mengatakan, jika dalam rumah sakit ada dokter sebagai otaknya, maka
perawat sebagai hatinya. Apalagi di masa pandemi, bersama tenaga kesehatan
yang lain, perawat menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dikarenakan jasa perawat begitu penting, maka International Council of
Nurses (ICN) telah meresmikan Hari Perawat Internasional (International Nurse
Day) pada tanggal 12 Mei. Peringatan tahunan ini sebagai penghargaan dan
penghormatan kepada perawat di seluruh dunia atas pekerjaan luar biasa yang
sudah dilakukan. Dengan mengusung tema “A Voice to Lead - Invest in Nursing
and respect rights to secure global health”, peringatan kelahiran Florence
Nightingale (sang pendiri keperawatan modern) tahun ini berfokus pada isu
mengadvokasi investasi keperawatan dan hak-haknya, sehingga dapat
menciptakan layanan kesehatan yang berkelanjutan untuk di masa depan.
Berbicara investasi untuk keperawatan di masa depan, dunia keperawatan
modern saat ini telah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kondisi
yang ada. Sebut saja ada telenursing–praktek keperawatan jarak jauh
menggunakan teknologi telekomunikasi (National Council of State Boards of
Nursing, 2011–Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
Praktik ini mengalami kenaikan kepopulerannya pada masa pandemi
Covid-19. Menurut penelitian pasien telehealth Massachusetts General Hospital,
yang diterbitkan oleh The American Journal of Managed Care, sebagian besar
pasien merasa kunjungan kesehatan virtual lebih nyaman daripada kunjungan
langsung, lebih dari 60% merasa kunjungan virtual tidak berbeda kualitasnya
dengan kunjungan langsung. Lebih dari 80% akan merekomendasikan kunjungan
virtual ke keluarga dan teman.
Di Indonesia, menurut Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas
Padjadjaran Prof. Henny Suzzana, M.Ng., PhD, penggunaan terhadap telenursing
masih minim, ada masalah yang masih dihadapi yakni terkait dengan etik dan
legal.
Selain itu, perlunya ada kurikulum dalam pendidikan tinggi yang
memasukkan telenursing sebagai salah satu model asuhan keperawatan.
Selanjutnya, teknologi digital lainnya yang saat ini sedang dan akan mempunyai
impact lebih pada dunia keperawatan di masa depan, ada teknologi artificial
intelligence (AI), big data, Electronic Health Record (EHRs), dan lain-lain.
Dengan perkembangan dunia keperawatan modern saat ini, di Indonesia
sendiri tentunya masih ada PR dan tantangan yang harus diselesaikan dan
dihadapi, baik oleh perawat maupun pemerintah sebagai pemangku kebijakan.
Selain itu, untuk menjawab implikasi di masa depan, tenaga perawat harus
mampu beradaptasi dengan desain sistem teknologi atau model keperawatan
virtual.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik
disebabkan karena keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan sarana dan
prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah.
Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai
dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak
dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk
kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan.
B. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan para ahli menyatakan bahwa manfaat
dari pengunaan teenursing dibagi menjadi 2 (dua) lingkup yaitu untuk perawat
dan pasien.
Untuk perawat manfaat yang diperoleh antara lain yaitu :
1. Jam kerja lebih fleksibel
2. Gaji meningkat
3. Perjalanan kurang
4. Efektivitas biaya
5. Kepuasan kerja
6. Peluang untuk pengembangan keterampilan,
7. Waktu respon cepat
8. Dapat berbagi data
Sedangkan untuk pasien manfaat yangn diperoleh dari telenursing antara
lain adalah :
1. Mendapat kemudahan dalam mengakses informasi
2. Ekonomis
3. Perawatan berkualitas tinggi
4. Kepuasan pasien
5. Layanan jarak jauh
6. Perjalan lebih sedikit
7. Tidak ada antrian tunggu
8. Nyaman
9. sederhana
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pendeskripsian yang telah dikemukakan pada Bab sebelumnya
penulis menarik kesimpulan bahwa :
1. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien atau antar perawat.
2. Bentuk-bentuk telenursing dapat berupa triage telenursing, call-center
services, konsultasi melalui secure email messaging system, konseling
melalui hotline service, audio atau video conferencing antara klien dengan
petugas kesehatan atau dengan sesama petugas kesehatan, discharge
planning telenursing, home-visit
3. Media dan Teknologi yang dapat digunakan dalam telenursing sangat
bervariasi meliputi:
1) Telepon
2) Personal digital assistants
3) Smartphone
4) Mesin faksimili
5) Tablet
6) Komputer
7) Internet
8) Video dan audio conferencing
9) System informasi komputer
4. Manfaat telenursing yaitu dapat membantu menyelesaikan kekurangan
perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang
sudah keluar dari rumah sakit. Layanan kesehatan khususnya keperawatan
jarak jauh dengan menggunakan media teknologi informatika (internet)
memberikan kemudahan bagi masyarakat.
5. Dalam penerapan telenursing harus memperhatikan berbagai macam faktor
yaitu :
1) Faktor legalitas.
2) Faktor financial.
3) Faktor Skill.
4) Faktor Motivasi.
6. Dalam pelaksanaan Telenursing ada beberapa prinsip yang harus diterapkan
yaitu :
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
2) Meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan.
3) Mengurangi pemberian layanan kesehatan yang tidak perlu
4) Melindungi kerahasiaan/privasi informasi klien (Scotia, 2008).
7. Keuntungan dalam menggunakan telenursing yaitu klien yang menggunakan
teklenursing menyatakan pengetahuan klien meningkat dan merasa lebih
nyaman dengan disarankan oleh perawat. Pengunaan sistem ini lebih mudah
diakses dan pada umunya klien menyukai telenursing daripada harus
menunggu untuk kunjungan face to face, tetapi mereka masih percaya bahwa
face to face yang terbaik (Asmuji, 2012).
8. Kelemahan telenursing terkait dengan penerapan telenursing memerlukan
persiapan yang cukup besar dalam hal biaya dan dana untuk kebutuhan
sumber daya dan sarana yang dibutuhkan.
B. Saran

Dengan dibuatnya makalah ini yang berjudul Konsep Tekenursing dapat


dijadikan refensi bagi pembaca untuk memahami tentang Telenursing Oleh karena
itu Saran maupun kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. (2012). Efektifitas dan Efesiensi Asuhan Keperawatan Pada Pasien


Diabetes Mellitus Melalui Telenursing. The Indonesian Journal of Health Science, 3
(1).
Asiri, H., & Househ, M. (2016). The Impact of Telenursing on Nursing Practice
and Education: A Systematic Literature Review, 105-109
Padila., dkk. (2018). Home Visit Berbasis Sistem Informasi Manajemen
Telenursing. Jurnal Keperawatan Silampari, 2 (1)
Istifada, R., Sukihananto., & Laagu, M.A. (2017). Pemanfaatan Teknologi
Telehealt Pada Perawat di Layanan Homecare. Nursing Current, 5(1).
Scotia, C. of R. N. of. (2017). Telenursing, (2000), 104.
Titik Suerni, 2011. Pemanfaatan system informasi keperawatan
(TELENURSING). http://pkko.fik.ui.ac.id (pada tanggal 17/10/2022 pukul 21:25
WIB
https://news.unair.ac.id/2021/05/31/penggunaan-telenursing-jadi-solusi-
efektipelayanan-keperawatan/?lang=id Diakses pada tanggal 23 Oktober 2022
https://mediaperawat.id/mengenal-lebih-jauh-telenursing/. Diakses pada tanggal
23 Oktober 2022
https://komputasi.wordpress.com/2008/11/29/unified-messaging-system-
ums/.Diakses pada tanggal 23 Oktober 2022
https://idcloudhost.com/video-conference-pengertian-fungsi-manfaat-dan-
rekomendasi-aplikasi/. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2022
https://repo.unikadelasalle.ac.id/1429/2/BAB_ISI-LAMPIRAN.pdf. Diakses
pada tanggal 23 Oktober 2022
https://sites.google.com/site/telenursingsimkep/our-mission. Diakses pada
tanggal 23 Oktober 2022
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=prinsip+telenursing.
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2022
https://opendata.jabarprov.go.id/id/infografik/telenursing,-masa-depan-dunia
keperawatan. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai