Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS I

“ISU DAN TREN DALAM PENELITIAN KEPERAWTAN KOMUNITAS”

KELAS B13B
KELOMPOK 5

NI WAYAN MEYA WIDIANTI (203221162)


NI KADEK RIKAYANTI (203221163)
NI MADE SRI MEIRA UTAMI (203221164)
NI LUH KETUT AYUNIATI (203221165)
A. A. MADE RIA SUARMAYANTI (203221166)
I GUSTI PUTU KRISTIAWAN (203221167)
I DEWA AYU RAI WIDIARI (203221168)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2020
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Isu Dan Tren Dalama Penelitian
Keperawatan Komunitas”. Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas I.

Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan


dari berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan
dari semua pihak yang telah member kami bantuan dukungan kjuga semangat, buku
dan sumber lainnya sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui
media ini kelompok menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
kelompok miliki. Oleh karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini.

“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, November 2020

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
A. Definisi ......................................................................................................... 4
B. Prinsip-Prinsip Telenursing.......................................................................... 4
C. Aplikasi Telenursing .................................................................................... 5
D. Manfaat Telenursing .................................................................................... 6
E. Kekurangan Dan Kelebihan Telenursing ..................................................... 7
F. Riset Teknologi Telenursing ........................................................................ 9
G. Faktor Yang Menghambat Aplkasi Telenursing Dan Cara Mengatasi ...... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................... 14
A. Simpulan .................................................................................................... 14
B. Saran........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara etimologi reseach adalah pencarian, menjelajahi atau menemukan
makna lagi secara berulang ulang untuk membangun sebuah hukum, dalil,
generalisasi memvalidasi atau mengujj teori yg sdh ada. Tindakan yg dilakukan
secara siklis dan progresif, inilah sifat yg menonjol dari kerja penelitian
termasuk penelitian di bidang kesehatan.
Riset/Penelitian adalah proses pencarian kebenaran yang belum terungkap
secara sistematis meliputi pengumpulan atau analisi informasi atau data.
Sedangkan Riset keperawatan adalah proses pencarian kebenaran scr sistematis
yg didesain untuk meningkatkan pemahaman kita tentang isu isu yg terkait dgn
keperawatan. Riset keperawatan sangat penting untuk mengembangkan praktek
keperawatan penemuan yang dihasilkan kemudian diaplikasikan dalam
tindakan keperawatan baik di Rumah sakit, Puskesmas maupun dipelayanan
kesehatan yang lain, yang tentunya sudah dilakukan kajian ilmiah dan riset
keperawatan.
Tujuan dari penelitian keperawatan adalah mengembangkan dasar
pengetahuan ilmiah praktek keperawatan yang efektif dan efisien. Dalam
beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi dimana
tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah diri. Tuntutan
yang paling mendasar dan paling menantang adalah menyangkut layanan
keperawatan yang professional, bermutu dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan
perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan
asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia
maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet
di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam
bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah

1
mendorong terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang
lebih dikenal dengan nama telenursing. Dengan semakin berkembangnya
penggunaan internet diikuti pula perkembangan. dalam dunia kesehatan dan
keperawatan. Telemedicine, telehealth dan telenursing menjadi alternative
dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan. Telenursing telah
berhasil di negara dengan laju pertumbuhan yang tinggi karena beberapa faktor
yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan angka penuaan dan
penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan kesehatan jarak jauh
seperti pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing dapat membantu
menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan
menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit.
Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan
menggunakan media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan
bagi masyarakat. Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke Rumah Sakit,
dokter atau perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang
diperlukan untuk layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dapat hanya
di rumah dan melakukan kontak via internet atau melalui video converence
untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan bahkan sampai
pengobatan.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang
sangat besar dan wilayah yang tersebar merupakan potensi dalam menerapkan
telenursing dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan
masyarakat Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi telenursing ?
2. Apa prinsip prinsip dalam telenursing ?
3. Apakah manfaat telenursing ?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan telenursing ?
5. Bagaimana riset tentang telenursing ?
6. Bagaimana aplikasi dari telenursing ?
7. Apa saja media yang dapat digunakan dalam telenursing ?

2
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi telenursing.
2. Mengetahui prinsip telenursing.
3. Mengetahui manfaat telenursing.
4. Mengetahui kekurangan telenursing.
5. Mengetahui riset telenursing.
6. Mengetahui faktor-faktor penghambat telenursing dan cara mengatasinya.

D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penyusunan makalah ini agar mahasiswa memperoleh
pengetahuan tambahan dan dapat mengembangkan wawasan mengenai
telenursing.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari penyusunan makalah ini agar kita sebagai tenaga
kesehatan, khususnya perawat dalam isu dan tren di keperawaran komunitas
dapat menggunakan telenursing.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia semakin meningkat. Ini
merupakan peluang bagi perawat untuk meningkatkan cakupan pelayanan
keperawatan ke seluruh wilayah Indonesia dengan efisien tinggi, teknologi
internet tersebut diistilahkan telemedicine, telehealt dan telenursing. Teknologi
ini menjadi populer sebagai salah satu model pelayanan kesehatan (Martono.N
2006).
Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan
keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau terpencil. Telenursing
adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik
yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai
bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis
dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan teknologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal
video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau komputer.
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat
ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.

B. Prinsip-Prinsip Telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah: tidak mengubah sifat dasar dari praktek
asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan

4
keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan
dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui
penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya.

C. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, Rumah Sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang
sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat
menggunakan sistem memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah,
glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui sistem
interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun
video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas.
Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit
kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di
dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga
mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan
menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun
keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
Telenursing dan home care
1. Di USA yang berhubungan dengan home health care diharapkan meningkat 36%
atau lebih baik dalam 7 tahun ke depan.
2. Di USA hampir 46% yang menggunakan kunjungan rumah diganti menjadi
telenursing.
3. Di United Kingdom 15% pasien home care melaporkan memerlukan tehnologi
komunikasi.
4. Di USA merubad 50% atau lebih dari kunjungan tradisional menjadi telehomecare
visit, dan biaya dapat diturunkan 50%.
5. Studi di Eropa menyatakan lebih banyak pasien mengatakan lebih menguntungkan
dengan servis telekomunikasi.

5
Gambar 1.1 Alur telenursing

Didalam pelaksanaan telenursing perlu menjaga privasi pasien.

Gambar 1.2 Tiga level keamanan untuk proteksi data pasien

D. Manfaat Telenursing
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu:

6
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang
gawat darurat, rumah sakit dan nursing home).
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal
di rumah sakit.
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan
monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak.
Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang


pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan
di kampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia
Distance Learning.

E. Kekurangan Dan Kelebihan Telenursing


a. Kelebihan Telenursing
Kelebihan Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi
informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi
dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Model pelayanan ini memberikan
keuntungan antara lain:
1) Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
2) Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya keperawatan.
3) Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan.
4) Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah
terisolasi.

7
5) Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu
perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.
6) Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti: konferensi
video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
7) Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah
yang lebih luas dan merata.
8) Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien
terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan
mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
9) Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan
diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan
keluarga serta meningkatkan kepatuhan. Telenursing telah
menyediakan sarana bagi konsumen untuk memanggil perawat agar
mendapatkan saran kesehatan. Seorang perawat dengan pelatihan
khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga ini
bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak mungkin
didapatkan dengan kontak langsung.
b. Kekurangan Telenursing
Menurut Aamy Peck (2005) ada tiga kategori dasar hambatan dalam
telenursing, meliputi: perilaku, legisatif, dan teknologi. Hambatan perilaku,
ada ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada
awalnya perawat akan resisten terhadap telenursing akibat kurangnya
penguasaan terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi. Namun
dengan adanya pelatihan dan support system, perawat bisa merasakan
manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul
sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi
tentang telenursing. Secara teknologi, Elektonik Health Record (EHR) dan
standar data mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth

8
tidak bisa bekerja. Ketersediaan sistem penyimpanan data pasien kapanpun
dan dimanapun provider membutuhkannya.
Sumber lain menyebutkan kekerangan telenursing, antara lain:
1) Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan
mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul
karena anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien sangat penting
terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
2) Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan
kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi Internet atau terputusnya
hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya
sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain
itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann
dokumen klien.

F. Riset Teknologi Telenursing


1. Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey
yang bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan menggunakan telenursing,
pengetahuan dan keterampilan telenursing, persepsi tentang keefektifan
telenursing, kebutuhan akan telenursing, keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan dalam telenursing. Penelitian ini mensurvey 719 telenurses
(628 wanita dan 89 laki-laki) dari 36 negara. Sebanyak 66% responden dari
U.S yang sebagian besar berasal dari Canada. Dari semua responden 50%
perawat bekerja secara part time di telehealth dan sebagian lagi di Rumah
Sakit. Perawat tersebut sangat senang menerima pelatihan telehealth.
Perawat ini sangat puas dengan telenursing berdasarkan kepada autonomi,
interaksi, status profesional, bayaran, tugas, kenyamanan tempat kerja.
Sebagian besar telenurses yang disurvey, 75% diantaranya percaya bahwa
sertifikat pendidikan penting dalam telenursing. Menurut responden
komponen penting dalam program pendidikan itu adalah teknik
menggunakan peralatan, ilmu pengetahuan berdasarkan standar protocol
dan kompetensi perawatan klinik. Sebanyak 89% responden mempercayai
bahwa telenursing adalah bagian dari pendidikan dasar keperawatan.
Pendidikan telehealth harus terdiri dari pengalaman klinik. Berikut hasil

9
survey International Telenursing Role tentang jenis perawatan pasien yang
membutuhkan telenursing.
2. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Helen A. Snooks dkk berjudul “Real
Nursing? Development Telenursing” di sebuah National Health Service di
Inggris pada tahun 2007. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan metode kuisioner terstruktur terhadap 111 orang perawat
yang bekerja di sana. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perspektif perawat terhadap dampak dari telenursing. Dari penelitian ini
diperoleh laporan bahwa alasan mereka bergabung dengan layanan telepon
ini adalah karena peningkatan gaji dan kerja yang fleksibel. Duapertiga dari
mereka melaporkan peningkatan kepuasan kerja dan perkembangan
keterampilan keperawatan. Ada penelitian lain yang berjudul: “Telenurses’
experiences of working with computerized decision support: supporting,
inhibiting and quality improving “yang dilakukan oleh Annica Ernesa dkk,
pada tahun 2006 merupakan mahasiswa di Department of Public Health and
Caring Sciences, Uppsala University, Sweden and Department of Caring
Science and Sociology, University of Ga ̈ vle, Sweden. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan pengalaman telenurses yang bekerja
dengan sistem pendukung komputerisasi dan bagaimana sistem tersebut
dapat mempengaruhi pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan delapan orang partisipan yaitu Registered Nurse
(RN) dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. RN
tersebut berasal dari tiga pusat konseling via telepon di Swedia yang
menggunakan komputer sebagai pendukung layanannya. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa para telenurses menemukan system pendukung
keputusan yang menyederhanakan pekerjaan mereka, melengkapi
pengetahuan mereka, memberikan mereka keamanan dan meningkatkan
kredibilitas mereka. Mereka juga menggambarkan, kadang-kadang sistem
tersebut bertentangan dengan pendapat mereka sendiri. Partisipan
mengatakan bahwa sistem komputerisasi tidak dapat menggantikan
pengetahuan dan kompetensi perawat.

10
3. Selain pengalaman yang disampaikan perawat, keluarga dan pasien juga
menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing, seperti pada penelitian
yang berjudul: “Patient and Carer Perspectives Patients and Families
experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern
Canada” yang dilakukan oleh Pat Sevean, dkk. Dimana tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang
konsultasi dengan telehealth video sebagai metode penyediaan layanan
kesehatan di desa terpencil di Kanada Utara. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan
video dan wawancara semi terstruktur terhadap partisipan 10 orang pasien
dan 9 orang perwakilan keluarga yang telah menggunakan fasilitas
telenursing sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa partisipan mengemukakan keuntungan telehealth yaitu
mengurangi beban (biaya perjalanan, akomodasi, kehilangan upah,
kehilangan waktu dan keterbatasan fisik), memaksimalkan dukungan (akses
ke keluarga, teman, akrab lingkungan rumah, perawat, dan penyedia
layanan lainnya)

G. Faktor Yang Menghambat Aplkasi Telenursing Dan Cara Mengatasi


1. Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk
telenursing yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah
satu negara adidaya yakni Amerika serikat praktek telenursing dilarang
karena perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki izin atau
lisensi di setiap negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus
bersifat lokal guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian.
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan yaitu:
a. Pembiayaan
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth.
Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat.
Pemerintah masih kurang dalam mengembangkan telehealth.
b. Aspek legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari
praktek petugas kesehatan yang tidak baik.

11
c. Standar keamanan
Perhatian dalam apliksi teknologi dalam pelayanan kesehatan adalah
keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa
menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut
ANA (American Nursing Association) menerbitkan 3 pedoman
telehealth yaitu: Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi
telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protocol telehealth pada
tahun 2001.
d. Keamanan data
Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health
record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data,
sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin keamanan
data.
e. Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur telekomunikasi merupakan bagian dari telehealth yang
mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain,
adalah alat untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit
menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling hubungan
(interkoneksi) antar alat.
2. Cara Mengatasi Hambatan aplikasi Telenursing
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka
diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur
praktek, SOP/ standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme,
keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan
pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang
menggunakanmodel informasi kesehatan/berbasis internet.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik
disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing
dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing

12
bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang
sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak
dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan
keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di
unit gawat darurat dan home care.
Cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan,
keterampilan, pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa
dipisahkan di dalam ilmu pendidikan perawatan. Aktivitas tersebut sudah
dapat diberikan Lisensi melakukan asuhan keperawatan.
Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi:
a. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan,
b. Pemikiran kritis, dan
c. Pengambilan keputusan.

Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan peluang kerja profesi


keperawatan yang legal. Tentunya dukungan organisai profesi dalam
perizinan sangat dibutuhkan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Riset atau Penelitian adalah proses pencarian kebenaran yang belum
terungkap secara sistemati meliputi pengumpulan atau analisis informasi. Riset
atau penelitian keperawatan adalah proses pencarian kebenaran secara
sistematis yang didesain untuk meningkatkan pemahaman tentang isu isu yg
terkait dengan keperawatan.
Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth.
Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan
professional dengan berbagai metodenya (home care, perawat on-call,
menyediakan informasi dll). Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan
kepuasan pasien dalam memenuhi derajat kesehatannya. Telenursing dapat
meningkatkan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan. Telenursing efektif
digunakan dalam setting perawatan pasien yang mengalami penyakit kronis dan
penyakit yang menyebabkan ketergantungan. Telenursing bisa juga dilakukan
di pedesaan yang memadai sarana dan prasarana teknologi dan informasinya.
Telenursing memiliki beberapa keuntungan menurut Britton, Keehner, Still
dan Walden pada tahun 1999 yaitu: Efektif dan efisiensi dari sisi biaya
kesehatan, dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan
tanpa batas geografis, dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat
di rumah sakit, Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, dan dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)
dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh
ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit
institusi kesehatan yang menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah,
RS Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah
mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berbasis komputer.
Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang
dihadapi oleh keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu adalah

14
keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi
informasi secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan
sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat
dibidang teknologi informasi keperawatan. Apalagi belum adanya kebijakan
institusi pelayanan bagi pengembangan sistem informasi berbasis komputer.
Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak
persiapan. Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan.
Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam
praktek telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam
area praktek keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik
pribadi yang akan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam telenusring,
misalnya : sikap positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan
lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan
teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang
digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang dimonitor
secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan penerapan
protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan
baik.

B. Saran
Sebaiknya para pembaca menumbuhkan niat untuk lebih mencari tahu
tentang informasi mengenai isu dan tren dalam penelitian keperawatan
komunitas karena ilmu keperawatan terus berkembang serta tanpa mengacu
pada satu referensi. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran terhadap makalah penulis yang masih banyak kekurangan dan perlu
perbaikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amen j. coll & peters 2005, imfact of teleadvice on community nurses, jurnal of
advince nursary.

Baver k.2001 Home Based telemedicine: A Survey of cethical issue. Cambridge:


Quaterly of healt care ethicc.

Daniel R. (2006) Nursery Fundamental: caring and clinical desain


making.USA.Dalmer learsing.

16

Anda mungkin juga menyukai