Anda di halaman 1dari 24

REVIEW JURNAL TEKNOLOGI DAN INOVASI MANAJEMEN

PELAYANAN KEPERAWATAN

MATA AJAR
NURSING KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

Kelompok VI

1. Agustin Febrianty A 1490119119


2. Anisa Fitriani 1490119115
3. Desy Tiodora N 1490119100
4. Emaliana 1490119111
5. Michele lernay 1490119068
6. Nia Cinta P 1490119076
7. Oktavyani P 1490119113
8. Sarah Kristina S 1490119115
9. Srihaerini Yubyati P 1490119076
10. Yodi Adolfina N 1490119107

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan “Review Jurnal Teknologi
dan Inovasi Manajemen Pelayanan Keperawatan”, dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Herwinda Sinaga, S.Kep, Ners, M.Kep,. selaku Koordinator mata kuliah Nursing
Keperawatan dan Manajeman Keperawatan, yang telah memberikan bimbingan
dalam pembuatan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bandung, 30 November 2019

Penyusun

Kelompok VI

2
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
C. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI. .............................................................................. 5


A. Definisi ........................................................................................................... 5
1. Teknologi Manajemen ............................................................................. 5
2. Tujuan Penerapan Teknologi Manajemen ............................................... 5
B. Home Visit ..................................................................................................... 8
1. Pengertian Home Visit ............................................................................ 8
2. Tujuan Home Visit ................................................................................... 8
3. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Home Visit. ............................ 9
C. Telenursing ..................................................................................................... 10
a. Pengertian Telenursing.............................................................................. 10
b. Penerapan Telenursing .............................................................................. 10
c. Fungsi Telenursing .................................................................................... 10

BAB III LITERATUR REVIEW. ..................................................................... 11


1. Pendahuluan. ............................................................................................. 12
2. Pembahasan. .............................................................................................. 13
3. Metode Penelitian...................................................................................... 14
4. Hasil Penelitian. ........................................................................................ 15

3
BAB IV PENUTUP. ............................................................................................ 17

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ................................................................... 20

A. Simpulan. .................................................................................................. 20
B. Saran. ......................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi kesehatan adalah kegiatan pelayanan penunjang secara
profesional yang berorientasi pada kebutuhan informasi kesehatan bagi
pemberi layanan kesehatan, administrator dan manajemen pada sarana
layanan kesehatan dan instansi lain yang berkepentingan berdasarkan pada
ilmu pengetahuan dan teknologi rekam medis (sintesa ilmu-ilmu sosial,
epidemiologi, terminologi medis, biostatistik, prinsip hukum medis dan
teknologi informasi), (Permenpan dan Reformasi Birokrasi RI no 30 tahun
2013 tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya).

Era global menuntut profesionalisme setiap tenaga kesehatan, anggota


profesi, termasuk didalamnya perekam medis dan informasi kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam upaya menegakkan
diagnose dan terapi kepada pasien, dimana kebutuhan akan salah satu
bentuk pelayanan kesehatan tersebut meningkat baik kualitas maupun
keterjangkauannya. Kondisi masyarakat yang makin kritis serta sadar akan
hukum mendorong tenaga kesehatan harus mampu memberikan pelayanan
yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Setiap tindakan
yang dituntut pertanggungjawabannya tidak akan terlepas dari
pengambilan keputusan secara profesional dimana aspek etika dan hukum
akan menjadi landasan pertimbangan yang penting. Maka dari itu
pemahaman tentang etika, moral dan hukum (legal aspect) menjadi sesuatu
hal yang sangat penting bagi setiap tenaga kesehatan dalam tindakan
pengambilan keputusan etis selama menjalani profesi tenaga kesehatan .
(Kemkes, 2017)

Dalam rangka mendukung pencapaian Indonesia Sehat 2010, Departemen


Kesehatan sudah lama menyusun Sistem Informasi Kesehatan Nasional

5
(SIKNAS). Indonesia sehat 2010 akan tercapai dengan baik apabila di
dukung oleh tersedianya data dan informasi yang akurat serta disajikan
secara cepat dan tepat waktu. Dengan kata lain, pencapaian Indonesia
Sehat 2010 memerlukan dukungan informasi yang dapat diandalkan
(reliable). (Boy, 2017)

Keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan


juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan
mengedepankan perkembangan teknologi kesehatan. Pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 54 juta orang dengan
pertumbuhan 20%. Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet
diikuti pula perkembangan. dalam dunia kesehatan dan keperawatan, maka
saat ini telenursing menjadi alternative dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan keperawatan.

Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait


dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan,
banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan
kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran
pelayanan kesehatan belum merata. Keuntungannya, telenursing dapat
menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat terutama di negara maju,
mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan
kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta
menghambat infeksi nosokomial. Sama seperti telemedicine yang saat ini
berkembang sangat luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani,
Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia, Jordania dan India
bahkan Malaysia. Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika
Serikat, Kanada, Australia dan Inggris.

Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah


penggunaan teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi

6
asuhan keperawatan kepada klien yang menggunakan saluran
elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat
pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi
elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer(Terhuyung & Bagley-
Thompson, 2012). Home Visit adalah salah satu tehnik pengumpul data
dengan jalan mengunjungi rumahsiswa untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi siswa dan untukmelengkapi data siswa yang sudah
ada yang diperoleh dengan tehnik lain (WS.Winkel, 2016).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Memberikan penjelasan tentang telenursing dan home visit
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan definisi home visit terkait tekhnologi dan inovasi
dalam manajemen pelayanan keperawatan
b. Menjelaskan tujuan home visit terkait tekhnologi dan inovasi
dalam manajemen pelayanan keperawatan
c. Menjelaskan manfaat home visit terkait tekhnologi dan inovasi
dalam manajemen pelayanan keperawatan
d. Menjelaskan definisi telenursing terkait tekhnologi dan inovasi
dalam manajemen pelayanan keperawatan
e. Menjelaskan penerapan telenursing terkait tekhnologi dan inovasi
dalam manajemen pelayanan keperawatan
f. Menjelaskan tujuan telenursing terkait tekhnologi dan inovasi
dalam manajemen pelayanan keperawatan

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:

7
1. Apakah home visit berbasis sistem informasi manajemen telenursing
dapat dikembangkan?
2. Apakah dampak dari home visit berbasis sistem informasi manajemen
telenursing?

D. Manfaat Penulisan

Secara umum hasil review jurnal ini diharapkan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jurnal tentang bagai mana home visit berbasis sistem
informasi manajemen telenursing dikembangkan.

8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. Teknologi Manajemen
Teknologi Informasi (TI) dilihat dari kata penyusunnya adalah
teknologidan informasi. Kata teknologi bermakna pengembangan dan
penerapan berbagaiperalatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang dihadapioleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata
teknologi berdekatan artinyadengan istilah tata cara. Menurut Azmi, Yan
(2009: 2), “informasi adalah datayang diproses kedalam bentuk yang lebih
berarti bagi penerima dan bergunadalam pengambilan keputusan, sekarang
atau untuk masa yang akan datang”.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Williams dan saywer yang
dikutipoleh Seesar (2010: 6), bahwa “teknologi informasi merupakan
sebuahbentuk umumyang menggambarkan setiap teknologi yang
membantumenghasilkan,memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan
dan ataumenyampaikaninformasi”. Sedangkan menurut Ishak (2018: 87),
“teknologi informasi adalah hasil rekayasamanusia terhadap proses
penyampaian informasi dari pengirim kepenerimasehingga pengiriman
informasi akan lebih cepat, lebih luas sebarannya,dan lebihlama
penyimpanannya”.

Selain pendapat di atas, Information Technology Association of America


(ITAA) yang dikutip oleh Sutarman (2009: 13) menyatakan bahwa,
“teknologiinformasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,
implementasi,dukunganatau manajemen system informasi berbasis
komputer, khususnyaaplikasi perangkatlunak dan perangkat keras
komputer”.
Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama
mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama

9
(Massie dan Douglas,2010). Menurut Kreitner (2011) manajemen adalah
suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber
daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah.

Manajemen teknologi dalam bidang industri berhubungan erat dengan


kegiatan operasional untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermutu
tinggi. Menurut Tjakraatmadja (1997) seperti dikutip Gumbira-Sa’id
(2001) manajemen teknologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan untuk memaksimumkan nilai tambah suatu teknologi dengan
cara melakukan proses manajemen yang tepat. Menurut David (2006),
manajemen teknologi adalah salah satu tanggung jawab utama pembuat
strategi.

Manajemen Teknologi adalah suatu disiplin ilmu yang menjembatani


bidang engineering dan science dengan bidang manajemen yang ditujukan
untuk perencanaan, pengembangan dan implementasi teknologi dalam
rangka pencapaian sasaran strategis dan operasional suatu organisasi.
Rumusan yang dikemukakan oleh task force management technology
seperti dikutip Nazaruddin (2008), manajemen teknologi merupakan ilmu
yang menjembatani bidang engineering dan science dengan bidang 17
manajemen yang ditujukan untuuk perencanaan (planning),
pengembangan (development), dan implementasi (implementation)
teknologi dalam rangka pencapaian sasaran strategik dan operasional suatu
organisasi.

2. Tujuan Penerapan Teknologi Manajemen


Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting
karenasudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi
untuk mendukungkegiatan organisasi. Penerapan teknologi informasi pada
tiap perusahaan atauorganisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda

10
karena penerapan TI pada suatuorganisasi adalah untuk mendukung
kepentingan usahanya. Adapun yang menjaditujuan dari adanya teknologi
informasi menurut Sutarman (2009: 17), “untukmemecahkan masalah,
membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas danefesiensi dalam
melakukan pekerjaan”.

Sedangkan Fungsi Teknologi Informasimenurut Sutarman (2009: 18) ada


enam fungsi, yaitu :
a. Menangkap (Capture)
b. Mengolah (Processing)
Mengkompilasikan catatan rinci dari aktivitas, misalnya menerima
input darikeyboard, scanner, mic dan sebagainya.
Mengolah/memproses data masukanyang diterima untuk menjadi
informasi. pengolahan/pemrosesan data dapatberupa konversi
(pengubahan data kebentuk lain), analisis (analisis
kondisi),perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala
bentuk data daninformasi.
1) Data processing, memproses dan mengolah data menjadi
suatuinformasi.
2) Information processing, suatu aktivitas computer yang memproses
danmengolah suatu tipe/bentuk dari informasi dan mengubahnya
menjaditipe/bentuk yang lain dari informasi.
3) Multimedia system, suatu system komputer yang dapat
memprosesberbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan
(simultan).
c. Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk
yangberguna. Misalnya : laporan, tabel, grafik dan sebagainya.
d. Menyimpan (Storage)

11
Merekam atau menyimpan dan informasi dalam suatu media yang
dapatdigunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya disimpan ke
harddisk, tape,disket, compact disc (CD) dan sebagainya.
e. Mencari kembali (Retrieval)
Menelusuri, mendapatkankembali informasi atau menyalin (copy) data
daninformasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang
sudahlunas dan sebagainya.
f. Transmisi (Transmission)
Mengirimkan data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain
melalui jaringan computer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari
user A ke userlainnya dan sebagainya.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa teknologi informasi
memilikitujuan dan fungsi yang berbeda bagi suatu perusahaan dan itu
semua tergantungpada bidang usaha masing-masing perusahaan

B. HOME VISIT
1. Pengertian Home Visit
Home Visit adalah salah satu tehnik pengumpul data dengan jalan mengunjungi
rumahsiswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan
untukmelengkapi data siswa yang sudah ada yang diperoleh dengan tehnik
lain(WS.Winkel, 1995).

2. Tujuan Home Visit


a. Membangun hubungan antara lembaga keluarga, sekolah dan masyarakat.
b. Mengumpulkan data yang berharga tentang latar belakang kehidupan anak dan
keluarganya, mengumpulkan data dapat berarti mendapat data baru atau
mengecekbetul tidaknya data yang diperoleh melalui metode lain.
c. Lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari - hari, bila informasi yang
dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket dan wawancara informasi.

12
d. Untuk membicarakan kasus seorang siswa bila memerlukan kerjasama
denganorang tua
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Home Visit
a. Mengadakan persiapan mental sebelumnya mengenai informasi apa yang ingin
diperoleh
b. Konselor perlu bersikap wajar, sopan dan menghargai dan ada kesediaan untuk
menolong untuk menghindari memberikan kesan seolah-olah diadakan
pemeriksaan atau penggeledahan
c. Harus ada kepastian sebelum berkunjung ,bahwa kedatangan konselor akan
disambut dengan baik. Kepastian itu dapat diperoleh dari surat balasan yang
diberikan orang tua terhadap surat pemberitahuan dari sekolah mengenai rencana
kunjungan rumah atau dengan menanyai siswa yang bersangkutan tentang rencana
berkunjung ke rumahnya. Kalau siswa tidak menyukainya atau meragukan
kerelaan orang tua menerima kunjungan petugas bimbingan / konselor, pada
umumnya lebih baik rencana itu dibatalkan saja.
d. Membuat catatan seperlunya, sesuai dengan tujuan.
e. Hindari wawancara sepihak.
f. Pada ibu biasanya banyak tersimpan data.
g. Sebelum mengadakan home visit, sebaiknya pembimbing mempelajari data anak
di sekolah.
h. Mencari data sejauh yang memungkinkan.
i. Pendekatan dapat dilakukan dari segi positif atau kekuatan dari keluarga anak.
j. Hasil dari home visit dipergunakan dalam rangka menolong.
k. Sesudah kembali dari kunjungan rumah, pembimbing membuat laporan singkat
tentang informasi yang diperoleh dengan membedakan antara fakta dan data
dengan kesan pribadi yang merupakan interpretasi terhadap informasi. Laporan itu
disimpan sendiri dan tembusan dilampirkan pada kartu pribadi siswa yang
bersangkutan.

13
C. TELENURSING
1. Pengertian telenursing
Telenusing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan
dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau
antara beberapa perawat menurut national counceil of state boards of
nursing, telenursing is defined as the practice of nursing over distance
using telecomunication tecnologi.

2. Penerapan telenursing
Telenursing merupakan sistem yang berbasis internet yang di desain untuk
membantu pasien belajar cara mengelola kondisi mereka.
Terdapat tiga jenis informasi yang akan terolah pada sistem ini antara lain:
a. Email dari pasien yang melaporkan status kesehatan
b. Data vital sains (monitoring tekanan darah, nadi dan temperatur)
c. Video mail yang berfungsi untuk meningkatkan evaluasi pasien

3. Fungsi telenursing
Menurut Britton at al (1999) fungsi telenursing yaitu:
a. Pemantauan pasien yang menderita penyakit kronis
b. Koordinasi perawatan untuk pasien dengan penyakit atau kondisi yang
rumit atau banyak comorbiditas
c. Pendidikan pasien untuk mengelola gejala penyakit mereka

14
BAB III
LITERATUR REVIEW

Dalam dunia modern yang semakin maju saat ini dunia keperawatan mulai ikut
berkembang, perawat dianggap sebagai salah satu profesi yang harus dilibatkan
sebagai pembangunan kesehatan dalam dunia keperawatan. Oleh karena itu
perawat professional dituntut untuk mengikuti trend dan isu modern yang
kemudian di aplikasikan ke asuhan keperawatan.
Jurnal berjudul Home Visit Berbasis System Informasi Menejemen Telenursing
volume 2, nomor 1, desember 2018 metode penelitian jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian pengembangan, diartikan sebagai kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif yang disertai dengan kegiatan mengembangkan sebuah
produk untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi kelebihan dari jurnal
ini dapat berdampak pada kemampuan meningkatkan komunikasi yang efektif
antara perawat dan pasien.

A. Pendahuluan
Semakin berkembangnya teknologi informasi suatu peluang untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan meningkatkan jangkauan
pelayanan keperawatan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Thelenursing
adalah upaya teknologi informasi baru demi memberikan pelayanan
keperawatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
pasien atau antar perawat, thelenursing merupakan dari telehealth atau
telemedicine dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi di bidang medis
dan nonmedis (Dhurani, 2009 & Scotia, 2014).

Telenursing merupakan sistem pemberian pelayanan keperawatan yang


efektif, dimanaia membuat pasien lebih mudah untuk mendapatkan
informasi pelayanan keperawatan dan meningkatkan kemampuan pasien
untuk merawat dirinya sendiri. Selain itu telenursing juga membantu pasien

15
dan keluarga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam perawatan terutama self-
management untuk penyakit kronis dan mengurangi lama perawatan (length
of stay). Sistem ini memfasilitasi perawat memberikan informasi dan
dukungan yang akurat secara online. Telenursing merupakan suatu metode
dengan pemberian, manajemen dan koordinasi informasi pelayanan
kesehatan melalui teknologi informasi dan telekomunikasi. Teknologi yang
dapat digunakan dalam Telenursing sangat bervariasi, meliputi: telepon
(land line dan telepon seluler), personal digital assistants (PDAs), mesin
faksimili, internet, video dan audio conferencing, dan teleradiologi.

Dalam pelaksanaan Telenursing ada beberapa prinsip yang harus diterapkan


yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan, mengurangi pemberian layanan kesehatan
yang tidak perlu, melindungi kerahasiaan/privasi informasi klien. Dengan
meningkatnya pengetahuan yang dimiliki klien maka dapat meningkatkan
kepatuhan dalam diet yang dianjurkan dalam usaha meningkatkan status
kesehatan (Scotia, 2008 & Kusumawati, 2014).

Telenursing merupakan salah satu model perawatan pada penderita penyakit


kronis melalui teknologi komunikasi dan informasi jarak jauh. Penelitian
Fernando, Smith dan Ruston (2012) menyatakan bahwa telenursing
memiliki potensi untuk merevolusi penyediaan pelayanan kesehatan dengan
meningkatkan akses bagi pasien dengan penyakit kronis, mengurangi biaya
perawatan kesehatan, dan meningkatkan efisiensi. Telenursing memiliki
keunggulan dalam mengintervensi pasien dengan penyakit kronis yaitu
menjadikan komunikasi antar pasien dengan tenaga kesehatan lebih efisien,
dan telenursing lebih mudah diterima dalam mengintervensi pasien dengan
penyakit kronis dirumah secara rutin(Inada et al, 2009; Blake, 2008).

Seiring berkembangnya teknologi dalam dunia kesehatan sehingga


pelayanan home visit telenursing sangat berguna serta menjangkau daerah-

16
daerah yang rawan akan bencana (banjir,longsor,dan gempa) seperti di
Provinsi Bengkulu. Pengaplikasian teknologi Telenursing sangat bermanfaat
dan berguna dalam layanan akses kesehatan guna menurunkan angka
hospitalisasi yang tidak terencana dan mengurangi stress keluarga.

B. Pembahasan
Tujuan dari SIM telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis
medis, melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi (Fairchild L.S,
Elfrink V, Dieckman A, 2006). Sehingga para perawat akan lebih terfokus
pada informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk itu
diperlukan komunikasi yang baik sehingga setiap perkataan akan mudah
untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian pasien dan keluarganya
akan termotivasi untuk mengikuti saran perawat. Sebuah komunikasi yang
berpusat pada pasien adalah teknik pendekatan yang disukai dalam rangka
membina hubungan antara pasien dan tenaga professional (Hartford
Kathleen, 2005). Komunikasi yang berpusat pada pasien telah ditangani
secara ekstensif selama dekade terakhir (Chamber, P, 2009).

Hasil penelitian ini tersedianya sistem informasi manajemen berbasis home


visit telenursing di RSUD Dr. M. YUNUS yang bertujuan melakukan
monitoring, pendidikan, follow up, pengkajian dan pengumpulan data,
melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga dan perawatan
multidisiplin yang inovatif serta kolaborasi, terdiri dari 10 menu diantaranya
adalah : a) Program login admin telenursing, b) Tampilan menu utama, c)
database pusat data, d) databese vital sign, e) database riwayat keluarga, f)
database input email, g) database video mail, h) database health subcenter
(konsultasi), i) database pembayaran, h) database artikel, i) database berita,
dan j) Logout. Menu-menu tersebut dapat diakses oleh pasien yang menjadi
anggota SIM tersebut. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian
Jackson S, (2008) dimana perawat melakukan kegiatan perawatan seperti
pengkajian, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terhadap menggunakan

17
teknologi seperti internet, computer, telephone, alat pengkajian digital, dan
perlengkapan telemonitoring (Hartford Kathleen, 2005). System audio-vidio,
satelit dan system komunikasi yang lain (Jackson S, 2008).

C. Metode Penelitian
Secara garis besar penelitian dan pengembangan diawali dengan penelitian-
penelitian dalam skala kecil yang bisa dalam bentuk pengumpulan data
terkait dengan persoalan yang dihadapi dan ingin dipecahkan. Hasil
penelitian awal dijadikan dasar untuk melakukan pengembangan sebuah
produk (draf), pada proses pengembangan peneliti tetap melakukan
pengataman, terutama pada proses uji coba produk. Hasil uji coba kemudian
dianalis dan direvisi kemudian disajikan dalam bentuk data hasil penelitian
dan pengembangan. Desain penelitian yang peneliti gunakan memodifikasi
teori penelitian dan pengembangan oleh Borg dan Gall

D. Hasil Penelitian
Analisis kebutuhan yang dilakukan meliputi pengumpulan data tentang
pengelolaan komponen rumah sakit, penggunaan dan pemanfaatan teknologi
informasi, serta pelaksanaan sistem informasi manajemen keperawatan
berbasis homevisite telenursing di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada Ka. Subbag data dan
informasi serta perawat ruang inap untuk mendapatkan data tentang
pengelolaan sistem informasi manajemen keperawatan.

Pengelolaan data pasien sudah terdokumentasi secara elektronik,


pengelolaan tenaga keperawatan masih menggunakan cara manual yaitu
terpampang dipapan informasi disetiap ruang rawat inap, penggunaan
komputer dalam pengelolaan data asuhan keperawatan dan arsip
dokumentasi sudah menggunakan komputer atau laptop, penggunaan
jaringan internet sudah menggunakan jaringan internet (modem atau wifi)
dalam pengelolaan data rumah sakit, dengan adanya jaringan internet pihak

18
rumah sakit akan lebih mudahdalammengakses tentang informasi-informasi
yang berkaitan dengan peningkatan mutu rumah sakit dan juga rumah sakit
akan lebih mudah untuk memberikan laporan mengenai perkambangan
rumah sakit kepada masyarakat”. Pengelolaan pelayanan belum mengarah
pada homevisite telenursing, pelayanan masih manual yakni belum
menggunakan jasa elektronik sebagai komunikasi. Rumah sakit sudah
memiliki dan menggunakan email dalam pengelolaan data dan sudah
menggunakan webbinar jika para dokter ingin mengikuti seminar/workshop
jarak jauh.

19
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kajian review jurnal didapatkan Hasil : Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan cara pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan suatu permasalahan.

Telenursing merupakan sistem pemberian pelayanan keperawatan yang efektif,


dimanaia membuat pasien lebih mudah untuk mendapatkan informasi pelayanan
keperawatan dan meningkatkan kemampuan pasien untuk merawat dirinya sendiri
(Wikipedia, 2011). Selain itu telenursing juga membantu pasien dan keluarga
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam perawatan terutama self-management untuk
penyakit kronis dan mengurangi lama perawatan (length of stay). Sistem ini
memfasilitasi perawat memberikan informasi dan dukungan yang akurat secara
online.

Hasil penelitian ini tersedianya sistem informasi manajemen berbasis home visit
telenursing di RSUD Dr. M. YUNUS yang bertujuan melakukan monitoring,
pendidikan, follow up, pengkajian dan pengumpulan data, melakukan intervensi,
memberikan dukungan pada keluarga dan perawatan multidisiplin yang inovatif
serta kolaborasi. telenursing juga meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
pemberian pelayanan keperawatan di rumah (home care), karena telenursing
merupakan salah satu program yang menyediakan perawat klinis melalui
telekomunikasi kepada pasien di rumah. Teknologi ini juga memungkinkan tenaga
kesehatan dan keperawatan profesional untuk tetap bisa memantau dari jarak jauh
segala kondisi dan situasi pasien selama di rumah, khususnya kondisi yang
mengarah pada keadaan abnormal. Untuk selanjutnya bisa menjadi pertimbangan
untuk menentukan tindakan keperawatan dan kesehatan yang dibutuhkan oleh
pasien apakah pasien tetap dirawat dirumah atau pasien harus dirujuk ke RS.

20
Dengan digunakan SIM telenursing ini di RS, tidak menutup kemungkinan
income RS meningkat tajam, lalu akan menambah peningkatan gaji perawat dan
tim medis lainnya sehingga akan meningkat pula produktivitas dalam bekerja.
Seperti hasil penelitian Bohnenkamp & Blackett meyatakan bahwa dengan
perawat yang tergabung dalam telenursing menunjukkan kepuasan yang lebih
tinggi daripada perawat yang tidak tergabung dalam pemberian perawatan
telenursing, hal ini dikarenakan gaji yang diterima oleh perawat anggota
telenursing menjadi lima kali lipat dari gaji perawat biasa (Graschew etall, 2008).

Hal ini juga menuntut para perawat untuk terus meningkatkan keterampilan
keperawatan dan tenaga medis dalam penggunaan perangkat lunak untuk
mendukung SIM telenursing sebagai alat konsultasi jarak jauh menjadi lebih
efisiensi dan tingkat kepuasan pasien terhadap layanan semakin meningkat
sehingga tercapainya pelayanan prima di RS tersebut. Seperti hasil penelitian
Jonsson & Willman dalam penelitiannya menemukan bahwa implementasi
telenursing dalam perawatan di rumah pada pasien dengan luka di tangan
merupakan inovasi pengembangan inisiatif yang berfokus pada kolaborasi antara
perawat dan pasien. Pasien merasa puas dengan penggunaan videophone untuk
melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka, dan dengan melihat
muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih nyaman
dengan penggunaan audio-vidio contact untuk melihat kondisi pasien dan
melakukan pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat
merasakan bahwa waktu bekerja meraka lebih bermanfaat. Penelitian ini
menandaskan bahwa telenersing dengan menggunakan teknologi audio-vidio
sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara perawat dan pasien dan
memberikan kepuasan pada perawat dan pasien dalam melakukan perawatan
rumah (Fairchild L.S, Elfrink V, Dieckman A. 2006; Yun E.K & Park H.A. 2006)

Hal diatas selaras dengan pendapat yang di kemukakan oleh Johnsson A-M &
Willman A (2009) bahwasanya penggunaan komputer dan teknologi informasi
untuk mensupport perawat dan pasien dengan informasi yang lebih efektif. Dalam

21
rangka efisiensi dan efektifitas, antara perawat dan pasien terhubungkan secara
langsung menggunakan system transmisi elektronik yaitu telenursing system.
Begitu juga hasil penelitian dari Hartford Kathleen dalam penelitiannya tentang
“Telenursing and patients’ Recovery from Bypass” menemukan bahwa aplikasi
teknologi telekomunikasi dalam memberikan pelayanan keperawatan membuat
pasien mampu untuk belajar bagaimana merawat dirinya sendiri, dan ini juga
membantu perawat untuk melakukan pendidikan kesehatan dan promosi
kesehatan secara efektif.

22
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
1. Telenursing merupakan sistem pemberian pelayanan keperawatan yang
efektif, dimanaia membuat pasien lebih mudah untuk mendapatkan
informasi pelayanan keperawatan dan meningkatkan kemampuan pasien
untuk merawat dirinya sendiri.
2. Home visit berbasis sim telenursing dikembangkan secara online
melalui website, dengan tahapan input, proses dan output (laporan)baik
admin RS maupun pasien.
3. Telenursing menyediakan program perawatan profesional dengan
layanan konsultasi, evaluasi, dan penelusuran pasti yang dapat
meningkatkan aksesibilitas ke masyarakat yang menerima layanan
medis atau informasi proses perawatan di tempat-tempat terpencil,
meningkatkan saluran konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya dengan mengurangi waktu evaluasi yang panjang, dan
meminimalkan pemindahan pasien dan informasi perawatan yang tidak
perlu.

B. SARAN
Didalam penerapan telenursing, keterampilan interpersonal sangat penting
untuk mengamati dan mengidentifikasi kondisi fisik dan mental pasien
secara lebih jauh dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
mereka sehingga pihak RS harus selalu memberikan pelatihan secara berkala
bagi tenaga medis yang terlibat.
Layanan telenursing yang sukses memerlukan stabilitas teknis dan
operasional harus memenuhi kebutuhan pasien. Tingkat kepercayaan yang
diberikan terhadap telenursing oleh anggota keluarga yang menggunakan
layanan telenursing menjadi faktor yang sangat penting. Kepercayaan

23
keluarga merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan apakah
akan terus menggunakan layanan telenursing.

24

Anda mungkin juga menyukai