Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR

KONSEP TERAPI SHIN JIT JYUTSU

OLEH KELOMPOK 1
KELAS B13-B

1. NI MADE ARIANI (203221133)


2. I WAYAN JEVA SANISA PUTRA (203221134)
3. I MADE SEMARAGUNA SUINATA (203221135)
4. MADE ANGGA PERINGGA ADITYA (203221136)
5. PUTU DARA YULIANTI (203221137)
6. COK ISTRI OKTIA DEWI (203221138)
7. NI KADEK PEBRIYANTI (203221139)
8. NI MADE RUDIANI (203221140)
9. PUTU YULIANTARI JAYANTI (203221141)
10. NI NYOMAN ESTI SUNDARI (203221142)
11. I PUTU INDRAYANA (203221143)
12. IDA AYU GEDE SWANDEWI (203221144)
13. COKORDE ISTRI WULAN DIVYASITA (203221145)
14. NI KOMANG WAHYU WULAN DEWI (203221146)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
berkat rahmat-nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Terapi Shin Jit Jyutsu” ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan
Komplementer Dasar.
Makalah ini disusun dengan berbagai kajian pustaka, dan pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca untuk
dapat menyempurnakan makalah selanjutnya.

Denpasar, 8 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ...................................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Terapi Shin Jin Jyutsu ....................................................... 3
B. Konsep Terapi Shin Jin Jyutsu............................................................ 3
C. Titik Terapi Shin Jin Jyutsu ................................................................ 6
D. Teknik Terapi Shin Jin Jyutsu ............................................................ 7
E. Indikasi dan Kontra Indikasi ............................................................... 8
F. Evaluasi .............................................................................................. 9
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Terapi Komplementer
adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvesional yang
direkomendasikan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan induvidu. Pengobatan
Komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari Negara
yang bersangkutan (WHO).
Teknik-teknik pengobatan komplementer yang ada memiliki daya efektivitas yang
berbeda untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan
satu dengan lainnya karena masing-masing mempunyai teknik serta fungsinya
sendiri- sendiri. Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien-
pasien dengan gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh.
Terapi herbal, berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi
akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun tubuh,
mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta menghilangkan atau
mengurangi efek samping yang timbul akibat dari pengobatan kanker itu sendiri
Kesibukan yang melanda masyarakat terkadang membuat manusia kurang
istirahat. Masyarakat dengan jadwal sibuk hanya memiliki sedikit waktu untuk
istirahat dan relaksasi, dan ibaratkan tubuh kita ini sebagai rumah. Pada saat
membangun rumah, kita juga akan merancang instalasi listrik yang listriknya akan
kita gunakan untuk menggerakkan alat-alat rumah tangga, lampu, dan kebutuhan
lainnya. Biasanya, instalasi itu dibagi per-wilayah, seperti untuk rumah bagian depan,
tengah dan belakang. Masing-masing wilayah mempunyai saklar listriknya sendiri-
sendiri. Dan apabila ada salah satu bagian yang terbebani dan aliran listrik di wilayah
tersebut mati, maka bagian wilayah listrik yang lain akan terganggu.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian dari terapi Shin Jin Jyutsu?
2. Bagaimanakah konsep dari terapi Shin Jin Jyutsu?
3. Dimanakah yang menjadi titik dari terapi Shin Jin Jyutsu?
4. Bagaimanakah tehnik dari terapi Shin Jin Jyutsu?
5. Apakah Indikasi dan Kontra Indikasi dilakukannya terapi Shin Jin Jyutsu?
6. Bagaimanakah evaluasi setelah pemberian terapi Shin Jin Jyutsu ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu mendeskripsikan pengertian dari Terapi Shin Jin Jyutsu
2. Mampu memahami terkait konsep dari terapi Shin Jin Jyutsu
3. Mengetahui yang menjadi titik-titik dri terapi Shin Jin Jyutsu
4. Mampu memahami yang menjadi indikasi dan kotraindikasi dari terapi Shin Jin
Jyutsu
5. Mampu memahami indikator yang menjadi evaluasi setelah diberikannya terapi
Shin Jin Jyutsu

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat dijadikan sarana pengembangan ilmu pengetahuan
2. Dapat dijadikan sebagai sarana bahan penelitian
3. Dapat dijadikn sebaagai saran serta indikator dalam meningkatkan derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat
4. Sebagai indikator dari pemberian terapi komplementer yang dapat membantu
menjaga kualitas derajat kesehatan keluarga dan masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Terapi Shin Jin Jyutsu


Jin Shin Jyutsu berasal dari bahasa Jepang yang dalam terjemahan bebasnya
berarti: “Seni Dari Sang Maha untuk Diri Sendiri.”JSJ adalah suatu ilmu
penyembuhan yang sudah ada sejak berabab-abad lalu. Ilmu penyembuhan ini mulai
diperkenalkan kembali oleh Master Jiro Murai. Pengalaman pribadinya dalam
mengatasi kesehatannya pada saat itu, membawa beliau untuk mengajarkan JSJ
kepada banyak orang. Adalah Mary Burmeister seorang wanita Jepang–Amerika yang
kemudian mengajarkan teknik ini kepada beberapa orang. Saat ini, ada kurang lebih
20 orang yang dikenal sebagai instruktur JSJ. Jin Shin Jyutsu adalah seni
penyembuhan Jepang yang mampu mengharmoniskan energi kehidupan di dalam
tubuh, pikiran dan jiwa. Jin Shin Jyutsu adalah seni penyembuhan kuno dari Jepang
yang sangat sederhana dimana Anda tidak perlu menunggu lama untuk menikmati
manfaatnya. Bagaikan ‘akupunktur tanpa jarum, akupresur tanpa tekanan’, seni
penyembuhan ini sangat aman, alamiah serta tidak menimbulkan efek samping.
Jin Shin Jyutsu (JSJ), seni penyembuhan holistik dari Jepang. Seni yang semula
dinamai art of happiness (seni kebahagiaan) atau art of longevity (seni panjang umur)
ini berakar dari ilmu pengobatan kuno. Ilmu tersebut dihidupkan kembali oleh Jiro
Murai, seorang filsuf Jepang di abad ke-19, setelah ia divonis mengidap penyakit
yang tak bisa disembuhkan pada usia 26 tahun. Berkat ketekunannya, Jiro bisa
sembuh total hanya dalam waktu 7 hari, melalui meditasi dan menekan bagian
tertentu pada tubuh secara perlahan.

B. Konsep Terapi Shin Jin Jyutsu


Secara prinsip, JSJ bisa dianalogikan dengan akupunktur tanpa jarum atau
akupresur tanpa tekanan. Karena seni penyembuhan ini hanya mengandalkan
sentuhan lembut pada bagian tubuh tertentu namun efektif mengatasi berbagai
keluhan fisik maupun mental. “Seni penyembuhan ini sangat aman, nyaman, alamiah,
dan tidak menimbulkan efek samping,” Cara kerja SEL (Safety Energy Locks) mirip
dengan sekering listrik di rumah yang berfungsi sebagai pengaman jika daya listrik

3
yang masuk berlebihan. Jadi, jika tubuh menerima aliran energi yang tidak seimbang,
maka SEL di area tersebut akan terkunci. Dalam kondisi tersebut biasanya tubuh, jiwa
maupun pikiran kita merasa tidak nyaman. Agar aliran energi kembali normal, SEL
yang terkunci itu harus dibuka. Namun jika kita belum terlatih untuk menangkap
“pesan” dari dalam tubuh, kita tidak bisa membuka SEL tersebut.
Dalam teori JSJ, kedua tangan kita bisa berfungsi sebagai jumper cable yang
dapat membebaskan sumbatan energi melalui sentuhan pada bagian tubuh tertentu.
Misalnya jika Anda mengalami gangguan pernapasan di saat flu atau demam, cobalah
menyentuh titik pada ujung dalam atas tulang belikat dengan tangan kiri atau kanan
beberapa saat sambil bernapas relaks. Sentuhan pada area tersebut dapat melancarkan
aliran energi, sehingga sistem kekebalan tubuh kembali normal. Fungsinya mirip
antibiotik, namun bersifat alami. Secara filosofi, JSJ meyakini adanya keterkaitan
antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Jadi jika Anda merasa tidak nyaman pada bagian
tubuh tertentu, belum tentu organ tersebut yang sakit. Karena sebagian esar hambatn
energy disebabkan oleh lima emosi dasar diantaranya khawatir yang berlebih, takut,
marah, sedih, dan berpura-pura atau maksaan diri.
Jika salah satu emosi muncul, akan terjadi gangguan pada jalur energi terkait,
sehingga muncul rasa tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu. JSJ juga mengajarkan
'jalan pintas' untuk menyelaraskan emosi dan organ tubuh. Hanya dengan sesederhana
menggenggam jari atau menyentuh bagian tubuh tertentu Anda sendiri – bahkan
orang lain pun tidak akan tahu apa yang Anda sedang lakukan – Anda memiliki
ketrampilan yang sederhana menghadapi segala situasi yang tidak nyaman dengan
tenang, rileks dan mampu meredakan keluhan fisik yang Anda alami secara alamiah.
Dengan Jin Shin Jyutsu, Anda juga memiliki ketrampilan untuk memberikan
pertolongan kepada keluarga tercinta.
Jin Shin Jyutsu sangat sederhana dan mudah untuk diaplikasikan, bahkan anak
kecil-pun dapat melakukannya untuk diri mereka sendiri dimana bisa membantu
untuk tidur lebih nyenyak atau meredakan berbagai ketidaknyamanan di tubuh.Para
orang tua dapat mengaplikasikan Jin Shin Jyutsu untuk memperbaiki kondisi energi
mereka sehari-hari, meredakan berbagai ketidaknyamanan fisik, menurunkan tingkat
stress dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pelatihan ini juga sangat
bermanfaat bagi para orang tua yang ingin membantu untuk mendukung proses

4
penyembuhan “dari dalam” sang buah hati tercinta., berlatih Jin Shin Jyutsu
dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun juga, baik dilakukan sambil
beristirahat dan santai maupun sedang beraktivitas, dari mulai duduk di kursi atau
sofa, berada di tengah-tengah kemacetan lalu lintas, berdiri di antrean kasir
supermarket, sambil menonton film, ngobrol bahkan saat Anda melakukan jogging.

Teknik Relaksasi Genggam Jari


Menurut Tamsuri (2007) dalam Zees (2012), relaksasi adalah tindakan relaksasi
otot rangka yang dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merileksasikan
ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri.
Menurut Liana (2008) Teknik relaksasi genggam jari (Finger hold) adalah teknik
relaksasi sederhana dan mudah yang dapat dilakukan siapapun yang berhubungan
dengan jari tangan serta energi didalam tubuh. Teknik menggenggam jari disebut juga
teknik Jin Shin Jyutsu. Jin Shin Jyutsu adalah akupresure Jepang. Teknik ini
menggunakan sentuhan sederhana dari tangan dan pernafasan untuk
menyeimbangkan energi dalam tubuh. Tangan yang terdiri dari jari dan telapak
tangan adalah alat bantu sederhana dan ampuh untuk menyelaraskan dan
menyeimbangkan tubuh.
Relaksasi genggam jari menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf
aferen non-nosiseptor. Serabut saraf non-nosiseptor mengakibatkan “gerbang”
tertutup sehingga stimulus pada kortek serebri dihambat atau dikurangi akibat counter
stimulasi relaksasi dan mengenggam jari. Sehingga intensitas nyeri akan berubah atau
mengalami modulasi akibat stimulasi relaksasi genggam jari yang lebih dahulu dan
lebih banyak mencapai otak (Pinandita, 2012).
Relaksasi genggam jari dapat mengendalikan dan mengembalikan emosi yang
akan membuat tubuh menjadi rileks. Adanya stimulasi pada luka bedah menyebabkan
keluarnya mediator nyeri yang akan menstimulasi transmisi impuls disepanjang
serabut aferen nosiseptor ke substansi gelatinosa (pintu gerbang) di medula spinalis
untuk selanjutnya melewati thalamus kemudian disampaikan ke kortek serebri dan di
interpretasikan sebagai nyeri (Pinandita, 2012).
Penelitian Sofiyah (2014) mengenai pengaruh teknik relaksasi genggam jari
terhadap perubahan skala nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea,

5
menunjukkan hasil nilai p value 0.000, ada perbedaan yang signifikan skala nyeri
sesudah diberikan teknik relaksasi genggam jari antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Menurut Wong (2011), prosedur penatalaksanaan teknik relaksasi genggam jari
dilakukan selama 15 menit dengan tahapan antara lain:
1. Duduk atau baring dengan tenang.
2. Genggam ibu jari tangan dengan telapak tangan sebelahnya apabila merasa
khawatir yang berlebihan, genggam jari telunjuk dengan telapak tangan
sebelahnya apabila merasa takut yang berlebihan, dan genggam jari kelingking
dengan telapak tangan sebelahnya apabila merasa stress berlebihan.
3. Tutup mata, fokus, dan tarik nafas perlahan dari hidung, hembuskan perlahan
dengan mulut. Lakukan berkali-kali.
4. Katakan, “semakin rileks, semakin rileks, semakin rileks, semakin rileks”, dan
seterusnya sampai benar-benar rileks.
5. Apabila sudah dalam keadaan rileks, lakukan hipnopuntur yang diinginkan
seperti, “saya ingin sakit saya segera hilang”. Gunakan perintah sebaliknya untuk
menormalkan pikiran bawah sadar. Contohnya, “saya akan terbangun dalam
keadaan lebih baik”, “mata saya perintah untuk normal kembali dan dapat dengan
mudah untuk dibuka”.
6. Lepas genggaman jari dan usahakan rileks.

C. Titik-titik Akupreseur terapi Shin Jin Jyutsu


Jika dalam akupunktur terdapat 360 titik pada tubuh yang dapat dirangsang,
maka dalam JSJ dikenal 26 lokasi yang disebut Safety Energy Locks (SEL). Lokasi-
lokasi tersebut berkaitan dengan 12 organ tubuh utama, yaitu lambung, limpa, ginjal,
kandung kemih, hati, kantung empedu, paru-paru, usus besar, jantung, usus kecil,
diafragma (selaput antara dada dan lambung), dan umbilicus (pusar).

6
D. Tehnik Terapi Shin Jin Jyutsu
1. Memegang ibu jari dengan erat selama satu sampai dua menit dikatakan dapat
mengurangi kekhawatiran. Latihan ini juga membantu mencegah insomnia,
pencernaan, sakit kepala, stres, kegelisahan, dan menenangkan.
2. Memegang jari telunjuk dengan erat selama satu hingga dua menit dipercaya
dapat mengurangi rasa takut. Selain itu, cara ini dapat membantu menyembuhkan
gigi dan gusi, sakit punggung, gangguan pencernaan, sembelit, self-criticism, rasa
malu, ketegangan otot, ginjal dan energi kandung kemih.
3. .Memegang jari tengah dengan erat selama satu sampai dua menit dikatakan dapat
meredakan rasa marah. Latihan ini juga membantu tekanan darah, kelelahan,

7
penglihatan, lekas marah, untuk menyeimbangkan emosi, atau energi hati dan
ketika seseorang harus banyak membaca.
4. Memegang jari manis dengan erat selama satu sampai dua menit dapat melawan
perasaan sedih. Cara ini juga membantu pendengaran, fungsi pernapasan, dahak,
gangguan kulit, energi paru-paru dan usus besar.

E. Indikasi dan Kontra Indikasi


1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit
kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri
tulang belakang.
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
b. Sakit gigi
c. Kesehatan sendi
d. Siku tangan
e. Pergelangan tangan dan tangan
f. Kesehatan tulang belakang
g. Kesehatan Sendi pinggul
h. Kesehatan Sendi lutut
i. Kesehatan pergelangan kaki
j. Kesehatan telapak kaki
k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks

2. Kontra Indikasi Terapi Akupresur


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur:
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting.Hal
tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan
pasien.

8
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada
bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal
napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah
pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-gejala
diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat
menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

F. Evaluasi
1. Secara Subyektif
Secara subyektif dapat dikatakan evaluasi terapi jin shin jyutsu pasien
mampu berada dalam level atau keadaan nyaman, mampu mengendalikan rasa
sakit atau nyerinya, adanya peningakatan kebugaran jasmani dan yang menjadi
point utama adalah rasa kenyamanan dan rileks yang dirasakan setelah terapi.
2. Secara Obyektif
Secara obyektif dapat dilihat dari ekspresi penegangan wajah mulai
berkurang, kerutan atau gambaran tegang pada area wajah, otot-otot wajah mulai
tamak rileks, tampak ekspresi yang sumingrah.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Jin Shin Jyutsu berasal dari bahasa Jepang yang dalam terjemahan bebasnya
berarti: “Seni Dari Sang Maha untuk Diri Sendiri.”JSJ adalah suatu ilmu
penyembuhan yang sudah ada sejak berabab-abad lalu. Ilmu penyembuhan ini mulai
diperkenalkan kembali oleh Master Jiro Murai. Pengalaman pribadinya dalam
mengatasi kesehatannya pada saat itu, membawa beliau untuk mengajarkan JSJ
kepada banyak orang. Adalah Mary Burmeister seorang wanita Jepang–Amerika yang
kemudian mengajarkan teknik ini kepada beberapa orang.
Jin Shin Jyutsu adalah seni penyembuhan kuno dari Jepang yang sangat
sederhana dimana Anda tidak perlu menunggu lama untuk menikmati manfaatnya.
Bagaikan ‘akupunktur tanpa jarum, akupresur tanpa tekanan’, seni penyembuhan ini
sangat aman, alamiah serta tidak menimbulkan efek samping.

B. Saran
Diharapakan agar dioptimalkan pelatihan terkait terapi Shin Jin Jyutsu karena ini
merupakan terapi yang aman memiliki manfaat yang melimpah. Dan yang perting
efek samping yang ditimbulkan sangat sedikit cenderung tidak ada.

10
DAFTAR PUSTAKA

Liana .2008. Aplikasi dan Penerapak tehnik Relaksasi.Nuha Medika:Yogyakarta


Pinandita.2012.Manajemen dan Kalsifikasi Nyeri. EGC:Jakarta
Sofiyah .2014. Pengaruh Tehnik Relaksasi dan Standar Operasional Kerja. Medical
Book:Jakarta
Wong .2011. Relaksasi dan Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.EGC:Jakarta
Tamsuri .2007. Konsep dan Aplikasi Terapi Relaksasi.EGC:Jakarta
Zees .2012. Konsep Terapi Relaksasi.Nuha Medika:Yogyakarta

11

Anda mungkin juga menyukai