Anda di halaman 1dari 14

ASPEK LEGAL ETIK

KEPERAWATAN KELUARGA
Oleh:
Kelompok 2 

NI KADEK PEBRIYANTI (203221139)


NI MADE RUDIANI (203221140)
PUTU YULIANTARI JAYANTI (203221141)
NI NYOMAN ESTI SUANDARI (203221142)
I PUTU INDRAYANA (203221143)
IDA AYU SWANDEWI (203221144)
01 02
Aspek Legal dalam Aspek Etik dalam
Keperawatan Keperawatan
Aspek Legal Keperawatan adalah Etik merupakan sekumpulan
Aspek aturan Keperawatan nilai dan aksi moral. Nilai
 dalam memberikan asuhan didasarkan pada prinsip yang
keperawatan sesuai lingkup dimiliki oleh perorangan atau
wewenang dan tanggung kelompok. Aspek etik
jawabnya pada berbagai tatanan berhubungan dengan prinsip
pelayanan, termasuk hak dan dan konsep moral yang
kewajibannya. mengatur mana yang baik dan
mana yang buruk
1. Tugas pokok perawat
Menurut Pasal 29 UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan :

a. pemberi Asuhan Keperawatan;


b. penyuluh dan konselor bagi Klien;
c. pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. peneliti Keperawatan;
e. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang;
dan/atau
f. pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
2. Wewenang perawat:

a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik


b. menetapkan diagnosis Keperawatan
c. merencanakan tindakan Keperawatan
d. melaksanakan tindakan Keperawatan
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan
f. melakukan rujukan
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai
dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas
terbatas.
3. Hak perawat dalam melaksanakan tugas (Dalam Pasal 36, Perawat
dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak):

1. Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai


dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional,
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan

2. Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau
keluarganya.

3. Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;

4. Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode
etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional,
atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan

5. Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.


4. Kewajiban perawat:

a. melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan


standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan

b. memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar


Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan

c. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya

d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar

e. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah


dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya
5. Larangan bagi perawat:

a. Perawat dilarang menjalankan praktik selain dalam izin dan melakukan


perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi.

b. Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat


atau menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada tenaga
kesehatan lain, dikecualikan dari larangan ini

c. Kepala dinas atau organisasi profesi dapat memberikan peringatan


lisan atau tertulis kepada perawat yang melakukan pelanggaran

d. Peringatan tertulis diberikan paling banayak 3 kali apabila tidak


diindahkan SIK dan SIPP dapat dicabut

e. Sebelum SIK atau SIPP dicabut kepala dinas kesehatan terlebih


dahulu mendengar pertimbangan dari MDTK atau MP2EM
6. Sanksi bagi perawat yang melanggar :

Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal


21, Pasal 24 ayat (1), dan Pasal 27 ayat (1) dikenai sanksi
administratif:

a. Teguran lisan;
b. Peringatan tertulis;
c. dDenda administratif; dan/atau
d. Pencabutan izin.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan
sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Aspek Etik dalam Keperawatan
Beneficence
Beneficence merupakan
Autonomi prinsip etika yang berarti
kewajiban untuk
Prinsip autonomi adalah hak mempromosikan kebaikan
individu untuk memilih dan dan untuk mencegah
kemampuan untukbertindak bahaya
sesuai pilihannya.
Justice
Nonmaleficence Justice meliputi pengobatan
Nonmaleficence adalah kewajiban yang tidak
menyebabkan bahaya untuk oranglain.
yang adil bagi individu dan
Nonmaleficence memerlukan perawat bertindak distribusi alokasi sumber
penuh pertimbangan dan berhati-hati, mengukur
potensial bahaya dan manfaat penelitian atau
pengobatan
Aspek Etik dalam Keperawatan

Fidelity
Veracity Fidelity merupakan
Veracity merupakan kebenaran fondasi etika
yaitu tidak berbohong atau hubungan perawat-
menipu orang lain. klien yang berarti
keyakinandan
menenuhi janji
Peran perawat komunitas terdiri dari :

01 02 03
Care provider Nurse educator Client Advocate
and conselor Perawat memfasilitasi
Sebagai pemberi pelayanan
Memberikan penyuluhan secara kebutuhan klien dalam
dalam penanggulangan
berkala pada masyarakat luas mendapatkan pelayanan
penyakit melalui penemuan
melalui tatap muka, ceramah dan kesehatan yang maksimal
kasus dini
media yang tersedia diwilayahnya. dengan memberikan informasi
yang luas

04
Case manager 05 06
Discharge planner
Collaborator
Membantu dengan mengumpulkan Melakukan kerjasama Mengidentifikasi kebutuhan
dengan tim kesehatan klien dan membuat perencanaan
masalah yang ada di masyarakat
terutama masalah yang berkaitan untuk memenuhi kebutuhan
dengan penyakit klien lain
klien
Table of contents
08
07
Case finder Change agent and
Sebagai penemu kasus di masyarakat leader
bekerjasama dengan kader kesehatan Kemampuan untuk mempengaruhi
dan masyarakat orang lain dan mempunyai
inisiatifuntuk melakukan perubahan
03
Community care provider and
researher
Penelitian adalah bagian penting dari
peran perawat komunitas, mengingat
banyak masalah yang bisa untuk diteliti di
masyarakat.
“Terimakas
ih”

Anda mungkin juga menyukai