Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN KASUS LANSIA

DENGAN PENDEKATAN
KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER

KELAS B13B KELOMPOK 9


POKOK BAHASAN
01 PENGERTIAN LANSIA.

02 KLASIFIKASI LANSIA.
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations.

03 PERUBAHAN PADA LANSIA.

04 PENGKAJIAN KEPERAWATAN.

05 DIAGNOSIS KEPERAWATAN

06 INTERVENSI KEPERAWATAN

07 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


PENGERTIAN LANSIA
Lansia merupakan tahap lanjut
dari suatu proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan Lansia adalah seseorang
kemampuan tubuh untuk yang telah berusia >60
beradaptasi dengan stres tahun dan tidak berdaya
lingkungan. Lansia adalah mencari nafkah sendiri
keadaan yang ditandai oleh untuk memenuhi kebutuhan
kegagalan seseorang untuk hidupnya sehari-hari
mempertahankan keseimbangan
terhadap kondisi stres fisiologis

Content Here

Effendi, 2009 Ratnawati, 2017


KLASIFIKASI LANSIA
Young old Middle age old Old-old Very old-old

Usia 60-69 Usia 70-79 Usia 80-89 Usia 90 tahun


tahun tahun tahun ke atas
PERUBAHAN PADA LANSIA

01 PERUBAHAN FISIOLOGIS

Kulit kering, penipisan rambut, penurunan pendengaran, penurunan


refleks batuk, pengeluaran lender, penurunan curah jantung dan
sebagainya. Perubahan tersebut tidak bersifat patologis, tetapi dapat
membuat lansia lebih rentan terhadap beberapa penyakit

02 PERUBAHAN FUNGSIONAL

Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial, kognitif, dan


sosial. Penurunan fungsi yang terjadi pada lansia biasanya
berhubungan dengan penyakit dan tingkat keparahannya yang akan
memengaruhi kemampuan fungsional dan kesejahteraan seorang
lansia. Status fungsional lansia merujuk pada kemampuan dan
perilaku aman dalam aktivitas harian (ADL).
PERUBAHAN PADA LANSIA

03 PERUBAHAN KOGNITIF

Perubahan struktur dan fisiologis otak yang dihubungkan dengan


gangguan kognitif terjadi pada lansia yang mengalami gangguan kognitif
maupun tidak mengalami gangguan kognitif. Gejala gangguan kognitif
seperti disorientasi, kehilangan keterampilan berbahasa dan berhitung,
serta penilaian yang buruk bukan merupakan proses penuaan yang
normal

04 PERUBAHAN PSIKOSOSIAL

Perubahan psikososial erat kaitannya dengan keterbatasan produktivitas


kerjanya. Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa-masa pensiun
akan mengalami kehilangan-kehilangan sebagai berikut:
a. Kehilangan finansial (pendapatan berkurang)
b. Kehilangan status (jabatan/posisi, fasilitas)
c. Kehilangan teman/kenalan atau relasi
d. Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

IDENTITAS KLIEN PEMERIKSAAN TTV


Nama pasien, tanggal lahir, Tanda-tanda vital dimasukkan ke
umur, jenis kelamin, alamat, pengkajian fisik secara
nomor telepon, pekerjaan menyeluruh untuk mengkaji
kondisi klien.

KELUHAN UTAMA DAN PEMERIKSAAN PERSISTEM


RIWAYAT PENYAKIT TUBUH
Kaji keluhan yang dirasakan
pasien saat ini sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari
serta riwayat kesehatan dahulu,
sekarang, dan keluarga
PEMERIKSAAN PERSISTEM TUBUH
SISTEM PERNAPASAN SISTEM INTEGUMEN
1 4
Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas,
Keadaan kulit (temperatur, tingkat
takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal
kelembaban), keutuhan luka, luka terbuka,
proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum,
robekan, perubahan pigmen, adanya
riwayat merokok
jaringan parut, keadaan kuku, keadaan
rambut, apakah ada gangguan-gangguan
SISTEM KARDIOVASKULAR
2 umum
Riwayat hipertensi, aterosklerosis,
penyakit jantung koroner/ katup,
penyakit serebrovaskuler
5 SISTEM
MUSCULOSKELETAL
SISTEM PENCERNAAN 3 Kaku sendi, pengecilan otot, mengecilnya
tendon, gerakan sendi yang tidak adekuat,
Status gizi (pemasukan diet, anoreksia,
bergerak dengan atau tanpa bantuan/
mual, muntah, kesulitan mengunyah dan
peralatan, keterbatasan gerak, kekuatan
menelan), keadaan gigi, rahang dan
otot, kemampuan melangkah atau
rongga mulut, auskultasi bising usus,
berjalan, kelumpuhan dan bungkuk.
palpasi apakah perut kembung ada
pelebaran kolon, konstipasi, diare, dan
inkontinensia alvi
PEMERIKSAAN PERSISTEM TUBUH
SISTEM PENGLIHATAN & PENDENGARAN 6
Sistem penglihatan adalah pergerakan mata, kejelasan melihat,
dan ada tidaknya katarak
Sistem pendengaran adalah ketajaman pendengaran: apakah
menggunakan alat bantu dengar, tinnitus, serumen telinga bagian
luar,, apakah ada rasa sakit atau nyeri di telinga SISTEM REPRODUKSI
9
SISTEM NEUROLOGIS Kurang minat untuk melaksanakan
7 hubungan seks, adanya kecacatan sosial
Perubahan orientasi, pola nafas, isi yang mengarah ke aktivitas seksual
bicara, afek, proses pikir atau
memori (ingatan), respon motorik
(penurunan kekuatan genggaman),
perubahan retinal optik 10 POLA ISTIRAHAT
Frekuensi jantung meningkat,
SISTEM PERKEMIHAN 8 perubahan irama jantung, takipnea

Warna dan bau urine, distensi kandung


kemih, inkontinensia (tidak dapat menahan
buang air kecil), frekuensi, tekanan, 11 PENGKAJIAN PSIKOLOGIS,
SOSIAL EKONOMI, PSIRITUAL
desakan, pemasukan dan pengeluaran
cairan, rasa sakit saat buang air kecil
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kaji data penunjang seperti hasil laboratorium,
USG, MRI, dan lainnya

PEMERIKSAAN SKALA NYERI PEMERIKSAAN TINGKAT KECEMASAN

1. Pada skala nyeri 1-3 dikategorikan sebagai


Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktivitas 1. Kecemasan Ringan
tak terganggu) 2. Kecemasan Sedang
2. Pada skala nyeri 4-6 dikategorikan sebagai 3. Kecemasan Berat
Nyeri Sedang (mengganggu aktivitas fisik) 4. Panik
3. Pada skala nyeri 7-10 dikategorikan sebagai
Nyeri Berat (tidak dapat melakukan aktivitas
secara mandiri)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut (D. 0077) berhubungan Pola napas tidak efektif (D. 0005)
dengan agen pencedera fisiologis berhubungan penurunan energi
dibuktikan dengan pasien mengeluh dibuktikan dengan pasien mengeluh
nyer, tampak meringis, gelisah, sesak, pola nafas abnormal,
frekuensi nadi meningkat, sulit tidur. pernapasan pursed-lip
tekanan darah meningkat, pola
napas berubah
Gangguan pola tidur (D. 0055)
berhubungan hambatan lingkungan
dibuktikan dengan pasien mengeluh
Nausea (D. 0076) berhubungan sulit tidur, mengeluh sering terjaga,
distensi lambung dibuktikan dengan mengeluh tidak puas tidur
pasien mengeluh mual, merasa ingin
muntah, tidak berminat makan, merasa
Konstipasi (D. 0049) berhubungan
asam di mulut,, sering menelan, saliva
ketidakcukupan asupan seratdibuktikan
meningkat, pucat, diaforesi
dengan pasien mengeluh defekasi
kurang dari 2 kali seminggu,
pengeluaran feses lama dan sulit, feses
keras, teraba massa pada rektal
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK LANSIA
1. Mengatasi Nyeri Punggung 3. Mengatasi Sesak Nafas

Titik GB 21, GB 20, Li 15 dan Si 9 Titik LI4, KD1, GB20

\
2. Mengatasi Mual dan Muntah 4. Mengatasi Sulit Tidur

Titik P6, ST36 Titik LI4, KD1, GB20, HT7/HE 7


TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK LANSIA
5. Mengatasi Sembelit

Titik SP6

6. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Titik LI4, GB20


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi terdiri dari melakukan dan mendokumentasikan tindakan yang merupakan
tindakan keperawatan khusus yang diperlukan untuk melakukan intervensi (program
keperawatan).

Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan
dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan
keperawatan meliputi tindakan: independen, dependen, dan interdependen. Pelaksanaan
tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu
kejadian dalam proses keperawatan.
EVALUASI KEPERAWATAN

TUJUAN EVALUASI DALAM KOMPLEMENTER

1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien


setelah dilakukan terapi komplementer
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas
dari tindakan komplementer yang telah diberikan,
3. Mendapatkan umpan balik,
4. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
komplementer
5. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
komplementer
.
EVALUASI KEPERAWATAN
TIPE PERNYATAAN EVALUASI DALAM
KOMPLEMENTER

1. Pernyataan Evaluasi Formatif


Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon
pasien segera pada saat atau setelah dilakukan
Tindakan komplementer.
2. Pernyataan Evaluasi Sumatif
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan
dan ditulis pada catatan perkembangan.
.
EVALUASI KEPERAWATAN
MENGUKUR PENCAPAIN EVALUASI DALAM
KOMPLEMENTER

Kognitif : meliputi pengetahuan klien terhadap penyakitnya, mengontrol


gejala, pengobatan, aktivitas, resiko komplikasi, pencegahan dan lainnya.
Menggunakan interview untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien, dengan
strategi sebagai berikut:
1. Recall knowledge (menanyakan kepada klien untuk mengetahui beberapa
fakta),
2. Komprehensif (menyatakan informasi yang spesifik dengan kata-kata
anda sendiri),
3. Aplikasi fakta (menanyakan tindakan apa yang akan klien ambil terkait
dengan status kesehatannya).
EVALUASI KEPERAWATAN
MENGUKUR PENCAPAIN EVALUASI DALAM
KOMPLEMENTER

Affektif (emosional): meliputi tukar-menukar perasaan, cemas yang


berkurang, kemauan berkomunikasi dan sebagainya.
1. Observasi langsung
2. Feedback.
3. Psikomotor : observasi langsung apa yang telah dilakukan klien.
4. Perubahan fungsi tubuh dan gejala.
.
.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai