Anda di halaman 1dari 27

GANGGUAN KEBUTUHAN

AKTIVITAS AKIBAT PATOLOGIS


SISTEM PERSARAOAN
Subtitle
GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIFITAS AKIBAT
PATOLOGIS PERSARAPAN
KASUS –KASUS PATOLOGIS SISTEM PERSARAFAN
STROKE, ENCEHEPALITIS, MENINGITIS, TRAUMA
KEPALA, TRAUMA MEDULA SPINALIS, POLIO, TETANUS

PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Rencana keperawatan
Dokumentasi
Implementasi Keratan
Evaluasi
TAKTIVITAS
• Merupakan suatu kedaan bergerak yang di perlukan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Aktivitas normal digambarkan dengan pergerakan atau mekanik
tubuh yang efektif, terkoodinir dan aman sehingga
menghasilkan Gerakan yang baik dan seimbanng
• Peran perawata adalah mencegah gangguan aktivitas dan
mrlatih mekanik tubh tidak terjadi komplikasi
Komponen system persarapan
• Sdel sarap ( neuron)
• Sistem saraf pusat dan system saraf tepi
Anamnesa Gangguan Kebutuhan Aktivitas
Akibat patologis Sistem Persarapan
• Ananmnesa persarapan yaitu
• tingkat kesadaran,
• TTV
• Respon pupil terhadap cahaya
• Kekuatan & Gerakan ekstremitas
• Kemampuan merasakan sentuhan/ nyeri pada ekteremitas ( LeMone
Vol 5 Edisi 5 Hal 1763-1764)
Anamnesa gangguan system persarapan
1. Riwayat Kesehatan
Tujuan untuk menentukan status Kesehatan saat ini dan masa lalu dan
memperoleh gambaran kapan mulainya penyakit yang di derita saat ini
• Riwayat Kesehatan Meliputi
 Data demograpi
 Keluhatn utama
 Riwayat penyakit saat ini
 Riwayat Kesehatan masa lalu
 Riwayat Kesehatan keluarga
 Riwayat psikososial dan
 Pemeriksaan system tubh
Pengkajian Neurologik

• Aktivity - Exercise
1. Jelaskan aktivitas yang biasa anda lakukan selam 24 jam
2. Apakah anda memiliki masalah dengan keseimbangan, koordinasi atau berjalan
Apakah menggunakan alat bantu Ketika berjalan seperti tongkat atau walker
3. Apakah anda menyadari adanya kelemahan pada lengan atau tungkai ? Jika ya
jelaskan ……..
4. Apakah anda mampu menggerakan seluruh anggota tubh ? Jika tidak jelaskan
5. Apakah anda mudah tersandung atau terjatuh
6. Apakah anda pernah mengalami gemetar atau tremor ? Dibagian tubuh mana
7. Jika anda pernah mengalami kejang apakah jenisnya ? Apakah ada hal khusus
yang membuat anda kejang ? Apa yang anda rasakan setelah kejang selesai
• Cognitive – perceptual
1. Uraikan tentang pengalaman sakit kepala klien termasuk
frekuensi, jenis lokasi dan factor pencetusnya
2. Pernahkah pasien merasakan pingsan atau pusing .
Pernahkah klien merasakan berada diruangan pemintalan
3. Apakah klien pernah mengalami perasaan kebas, terbakar
atau perassaan hgeli dimana areanya dan kapan
4. Apakah klien pernah mengalami masalah visual seperti
penglihatan ganda, penglihatan seperti dibatasi embun
• Self perception – self consept
1. Bagaimana masalah neurologic mempengaruhi
perasaanmu tentang dirimu
2. Bagaimana masalah neurologic mempengaruhi
perasaanmu tentang hidupmu
3. Bagaimana perasaanmu tentang kelemahan yang mungkin
disebabkan dari masalah neurologik
• Role- relationship
1. Adakah Riwayat masalah neurologic keluarga seperti
alxzemer disease, tumor otak, epilepsy
2. Apakah klien sulit mengekspresikan dirinya
3. Apakah masalah neurologis berpengaruh terhadap
perannya dalam keluarga bagaimana
4. Apakah masalah neurologis berpegaruh terhadap interaksi
dengan anggota keluarga yang lain, dengan teman-
temannya, pekerjaanya dan aktifitas sosialnya
5. Apakah masalah neurologis berpengaruh terhadap
kemampuan kerjanya
Pemeriksaan Fisik
• Reflek Fisiologis
Pemeriksaan aktifitas refleks dengan ketukan pada tendon
menggunakan reflek hamer. Skala untuk peringkat refleks yaitu
0= tidak ada respon
1= hypoactive / penurunan respon, kelemahan (+)
2= Normal (++)
3= Lebih Cepat dari rata-rata, tiak perlu dianggap abnormal (+++)
4= Hyperaktif dengan klonus (++++)
Reflek –reflek yang di periksa
• Reflek Patela
• Reflek biceps
• Reflek triceps
• Reflek achilles
• Reflek abdominal
• Reflek babinski
Reflek patologis
• Babinsky
• Gordon
• Scaefer
• Sucking reflex
• Graps reflek
• Pulmo-mental reflex
Tes diagnostic persarafan
• Lumbal fungsi
• Angiografi
• Elektro encephalografi (EEG)
• Elektromyegrafi (EMG)
• Computerized Axial tomografi (CT Scan)
• \EMG
• \EEG
MASALAH
KEPERAWATAN
GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DENGAN MASALAH
PATOLOGIS PERSARAPAN
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN
AKTIVITAS
NAMA PENYAKIT Definisi Kategori
TRAUMA KEPALA Trauma yang mengenai tengkorak dan menyebabkan Cedera /
/TRAUMA MEDULA kerusakan otak mulai dari ringan sampai berat (Slivestri, Trauma Otak
SPINALIS 2014) trauma batang otak medulla spinalis
POLIO Penyakit infeksi yang sangat menular melalui kotoran atau Ggn infeksius
secret tenggorokan yang terinfeksi enterovirus
TETANUS Hipertonia otot yag menyeluruh disertai tremor & kontraksi
spasmodic atau tak terkoordinasi yang terjadi dengan atau
tanpa upaya untuk melakukan Gerakan volunter
KATARAK Kekeuhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan Ggn
penglihatan metabolic/dege
nerative/kongnit
al/trauma

GLAUCOMA Neuropati optic yang ditandai dengan pencekungan


(cupping) diskus optikus dan penyempitan lapangan yang
disertai dengan mata peningkatan intra okuler
SDKI
• Ggn mobilisasi fisik adalah
KATEGORI keterbatasan dalam gerak fisik
Fisiologis dari satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri
• Intoleransi Aktifitas adalah
SUBKATEGORI
Aktivitas & Istirahat
ketidak cukupan energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari
• Resiko Intoleransi Aktifitas
D. 0054: gg Mobilitas fisik adalah beresiko mengalami
D.0056 : Intoleransi Aktivitas
D. 0060 : Resiko Intoleransi ketidakcukupan energi untuk
Aktivitas melakukan aktivitas sehari-hari
SDKI (Tabahan)
KATEGORI
KATEGORI : Prilaku
Fisiologis

SUBKATEGORI
SUBKATEGORI : kebersihan diri
Neurosensori

D.0061 : Disrefleksia otonom


D.0065 : konfusi Kronis D. 0109 : : DEFIISIT PERAWATAN
D. 0067 : resiko Disfungsi DIRI
neurovaskuler ferifer
GANGGUAN MOBILISASI FISIK
• PENYEBAB • Gejala dan tanda Mayor
1. Kerusakan integritas struktur • Subjek : mengeluh sulit
tulang menggerakan ekstremitas
2. Penurunan kendali otot • Objektif : kekuatan otot menurun,
3. Kekuatan sendi rentang gerak (ROM) menurun
4. Kontraktur • Gejala dan tanda Minor
5. Nyeri • Subjektif : mengeluh nyeri saat
bergerak, enggan melakukan
6. Ggn persepsi pergerakan, merasa cemas saat
7. Ggn neuromuskuler bergerak
8. Ggn muskulokeletal, dst • Objektif : sendi kaku, Gerakan
tidak terkoordinasi, Gerakan
terbatas, fisik lemah
INTOLELANSI AKTIVITAS
• PENYEBAB • Gejala dan tanda Mayor
1. Ketidak seimbangan antara Subjektif : mengeluh Lelah
suplai dan kebutuhan oksigen Onjektif : frekuensi jantung meningkat
> 20 % dari kondisi istiraha
2. Tirah baring • Gejala dan tanda Minor
3. Kelemahan Subjektif : mengeluh dispnea saat /
4. Imobilisasi setelah aktivitas, merasa tidak
nyaman setelah beraktivitas, merasa
5. Gaya hidup monoton lemah
Objektif : TD berubah > 20 %
Gambaran EKG aritmia saat/ setelah
aktivita, gambaran EKG menunjukan
iskemia, sianosis
RESIKO INTOLERANSI AKTIVITAS
• Faktor Resiko
1. Gangguan sirkulasi
2. Ketidakbugaran status fisik
3. Riwayat intoleransi aktivitas sebelumnya
4. Tidak berpengalaman dengan suatu aktivitas
5. Gangguan pernafasan
SLKI GANGGUAN MOBILISASI FISIK
MOBILISASI FISIK
Kemampuan dalam
Gerakan fisik dari stu
atau lebih ekstremitas
secara mandiri
BERAT
BADAN

STATUS
NEUROLOGI
KESEIMBANG S
AN
KOORDINASI
PERGERAKA
N
SLKI INTOLERANSI AKTIVITAS
(resiko Intoleransi Aktivitas
TOLERANSI AKTIVITAS
Respon fisiologis
terhadap aktivitas yang
membutuhkan tenaga

TINGKAT
KELETIHAN
KONSERVAS
I ENERGI
CURH
JANTUNG
AMBULASI

Anda mungkin juga menyukai