PRESENTASI KASUS
CEREBRAL PALSY
Pre Natal
• Infeksi terjadi dalam masa kandungan, menyebabkan kelainan pada janin, misalnya
oleh lues, toksoplasmosis, rubela dan penyakit inklusi sitomegalik. Kelainan yang
menonjol biasanya gangguan pergerakan dan retardasi mental, terkena radiasi
sinar-X dan keracunan kehamilan dapat menimbulkan cerebral palsy.
Peri Natal
• Anoksia
• Perdarahan otak
• Prematuritas
• Ikterus
• Meningitis
Post Natal
duduk, berdiri dan berjalan. Terdapat abnormalitas tonus otot, anak dapat terlihat
sangat lemas dan ada juga yang mengalami peningkatan tonus setelah 2-3 bulan
pertama. Dampaknya anak akan menunjukkan postur abnormal pada satu sisi
tubuh.
KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY Monoplegi
Diplegia
Spastik
Quadriplegia
Koreo-
athetoid
Hemiplegi
Ataksik
Cerebral
palsy
Distonia
Balismus
Campuran
STATUS KLINIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Umur : 4 tahun
Agama : Islam
Keluhan Utama : pasien umur 4 tahun belum bisa merangkak, duduk dan
berdiri
Riwayat Penyakit Sekarang: pasien fisioterapi di klinik al-azhar dengan keluhan
anak belum mampu melakukan gerakan fungsional dasar.
Sampai saat ini pasien rutin melakukan fisioterapi.
Riwayat Penyakit Dahulu
1. Pre Natal : Normal, tidak ada keluhan. Kandungan 38 weeks. Kondisi sehat
2. Per Natal : Melahirkan secara normal
3. Post Natal : Pada usia 3 hari, pasien menderita sepsis dan dehidrasi
selama 20 hari. Pasien dirawat di RSUD Panembahan Senopati
Bantul. Pada usia 6-7 bulan pasien didiagnosis positif TORCH.
Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
BB Lahir : 2,2 kg
BB Sekarang : 9,3 kg
Suhu Badan : 36,6
TD :-
RR :-
INSPEKSI
a. Inspeksi Dinamis
Pasien mampu mengangkat kepala
Pasien mampu menggerakkan AGA, AGB tidak teratur
b. Inspeksi Statis
Badan terlihat kurus
Tangan sering menggenggam
PALPASI
• Adanya lowtonus
AUSKULTASI
• Tidak dilakukan
PERKUSI
• Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
Cedera otak
Cerebral
Palsy
Keterbatasan
Fungsional
Keterbatasan
Fungsional
Intervensi Fisioterapi
NDT
Neuro Structure • Sensory motor
• Touching • Stimulus
• Brain gym • Balance Exc
• Pembentukan pola • Fasilitasi pola gerak
• Streching
Peningkatan Aktivitas
Fungsional
DIAGNOSA FISIOTERAPI
Impairment
• Adanya lowtonus
• Adanya gangguan keseimbangan
Functional Limitation
Participation Retriction
b. Jangka panjang
memperbaiki gerak dan fungsi sehingga dapat tercapai kemandirian anak
dalam melakukan aktivitas fungsional
2. INTERVENSI FISIOTERAPI
a. Inhibisi dan fasilitasi
b. Latihan ROM dan stretching
c. Latihan pull to sit
d. Latihan merangkak
3. PROGNOSIS
Quo ad vitam:
Quo ad sanam :
Quo ad Fungsional :
Quo ad Cosmeticam:
4. EVALUASI FISIOTERAPI
pengukuran kemampuan fungsional motoric kasar memakai GMFM
TERIMA KASIH