Anda di halaman 1dari 17

STASE PEDIATRI

PRESENTASI KASUS
CEREBRAL PALSY

ALAMSYAH NUR ARSYI


(2010306173)

PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
DEFINISI CEREBRAL PALSY

Cerebral palsy adalah keadaan kerusakan jaringan otak yang permanen


dan tidak progresif yang terjadi pada waktu masih muda (sejak dilahirkan) dan
merintangi perkembangan otak normal dengan gambaran klinis yang
menunjukan kelainan dalam sikap dan pergerakan disertai kelainan neurologis
berupa kelumpuhan spastik dan kelainan mental.
Istilah cerebral palsy merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sekelompok gangguan gerakan, postur tubuh, dan tonus yang
bersifat non progresif, berbeda-beda kronis dan akibat cedera pada sistem
saraf pusat selama awal masa perkembangan.
ETIOLOGI CEREBRAL PALSY

Pre Natal

• Infeksi terjadi dalam masa kandungan, menyebabkan kelainan pada janin, misalnya
oleh lues, toksoplasmosis, rubela dan penyakit inklusi sitomegalik. Kelainan yang
menonjol biasanya gangguan pergerakan dan retardasi mental, terkena radiasi
sinar-X dan keracunan kehamilan dapat menimbulkan cerebral palsy.

Peri Natal

• Anoksia
• Perdarahan otak
• Prematuritas
• Ikterus
• Meningitis

Post Natal

• Trauma kapitis dan luka parut pada otak pasca-operasi.


• Infeksi misalnya meningitis bakterial, abses serebri,tromboplebitis,ensefalomielitis.
• Kern icterus. Seperti kasus pada gejala sekuele neurogik dari eritroblastosisfetal
atau defisiensi enzim hati
PATOFISIOLOGI CEREBRAL PALSY

1. Cedera otak atau perkembangan otak yang abnormal


Cedera otak sebelum 20 minggu kehamilan dapat mengakibatkan defisit
migrasi neuronal
2. Prematuritas dan pembuluh darah serebral
Antara minggu 26 dan 34 usia kehamilan, daerah white matter
periventrikular
dekat ventrikel lateral yang paling rentan terhadap cedera.
3. Periventrikular leukomalacia
Cedera asimetris untuk white matter periventrikuler dapat menghasilkan
satu sisi tubuh yang lebih terpengaruh dari yang lain.
TANDA DAN GEJALA CEREBRAL PALSY

Anak mengalami gangguan perkembangan motorik yang tidak normal, anak

mengalami keterlambatan tumbuh kembang seperti, tengkurap, merangkak,

duduk, berdiri dan berjalan. Terdapat abnormalitas tonus otot, anak dapat terlihat
sangat lemas dan ada juga yang mengalami peningkatan tonus setelah 2-3 bulan

pertama. Dampaknya anak akan menunjukkan postur abnormal pada satu sisi

tubuh.
KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY Monoplegi

Diplegia
Spastik
Quadriplegia
Koreo-
athetoid
Hemiplegi
Ataksik
Cerebral
palsy
Distonia

Balismus

Campuran
STATUS KLINIS

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A

Umur : 4 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Bambanglipuro, Bantul


PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

 Keluhan Utama : pasien umur 4 tahun belum bisa merangkak, duduk dan
berdiri
 Riwayat Penyakit Sekarang: pasien fisioterapi di klinik al-azhar dengan keluhan
anak belum mampu melakukan gerakan fungsional dasar.
Sampai saat ini pasien rutin melakukan fisioterapi.
 Riwayat Penyakit Dahulu
1. Pre Natal : Normal, tidak ada keluhan. Kandungan 38 weeks. Kondisi sehat
2. Per Natal : Melahirkan secara normal
3. Post Natal : Pada usia 3 hari, pasien menderita sepsis dan dehidrasi
selama 20 hari. Pasien dirawat di RSUD Panembahan Senopati
Bantul. Pada usia 6-7 bulan pasien didiagnosis positif TORCH.
 Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
PEMERIKSAAN OBJEKTIF

 BB Lahir : 2,2 kg
 BB Sekarang : 9,3 kg
 Suhu Badan : 36,6
 TD :-
 RR :-

INSPEKSI
a. Inspeksi Dinamis
 Pasien mampu mengangkat kepala
 Pasien mampu menggerakkan AGA, AGB tidak teratur
b. Inspeksi Statis
 Badan terlihat kurus
 Tangan sering menggenggam

PALPASI
• Adanya lowtonus
AUSKULTASI

• Tidak dilakukan

PERKUSI

• Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR

• Pasien tidak mampu melakukan gerak aktif full


Gerak aktif ROM

Gerak pasif • Pasien mampu digerakkan full ROM

Gerak aktif melawan • Pasien tidak mampu melakukan gerakan


tahanan isometric melawan tahanan
UNDERLYING PROSES
Prematur Kejang Infeksi

Kurang nutrisi Kurang supplai Infeksi saat hamil


oksigen

Cedera otak

Cerebral
Palsy

Motor Sensor Cognitive Behavior Learning


Problems Problems problems problems problems

Keterbatasan
Fungsional
Keterbatasan
Fungsional

Intervensi Fisioterapi

NDT
Neuro Structure • Sensory motor
• Touching • Stimulus
• Brain gym • Balance Exc
• Pembentukan pola • Fasilitasi pola gerak
• Streching

• Fasilitasi senso motoric • Perbaikkan gerak


• Perkembangan kognitif • Penurunan spastisitas
• Perkembangan psikiatrik • Perbaikan kekuatan otot
• Perbaikan LGS

Peningkatan Aktivitas
Fungsional
DIAGNOSA FISIOTERAPI
Impairment

• Adanya lowtonus
• Adanya gangguan keseimbangan

Functional Limitation

• Px belum mampu melakukan gerak fungsional


dasar seperti merangkak, tengkurep, merayap,
duduk dan berdiri

Participation Retriction

• Px belum mampu berinteraksi dengan lingkungan


sekitarnya seperti bermain.
PROGRAM FISIOTERAPI
1. TUJUAN
a. Jangka pendek
 memperbaiki lowtonus
 mengontrol gerakan involunter
 meningkatkan kemampuan vestibular

b. Jangka panjang
memperbaiki gerak dan fungsi sehingga dapat tercapai kemandirian anak
dalam melakukan aktivitas fungsional

2. INTERVENSI FISIOTERAPI
a. Inhibisi dan fasilitasi
b. Latihan ROM dan stretching
c. Latihan pull to sit
d. Latihan merangkak
3. PROGNOSIS
Quo ad vitam:
Quo ad sanam :
Quo ad Fungsional :
Quo ad Cosmeticam:

4. EVALUASI FISIOTERAPI
 pengukuran kemampuan fungsional motoric kasar memakai GMFM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai