Anda di halaman 1dari 54

REFERAT CEREBRAL PALSY

CLARA MONICA SUDARMAN


20110310033
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
- Satu penyakit menyerang anak usia tahun pertama
- Otot tungkai dan lengan kaku
- Sulit memegang obyek, merangkak dan berjalan
- Tidak bertambah baik dengan usia, tapi juga tidak
memburuk
- Faktor resiko dan deteksi dini utk penanganan
optimal

- Lahir premature
- Komplikasi persalinan
- Kekurangan oksigen
- Sudah dari awal kehidupan (RM, gangguan
penglihatan)
- Paparan intrauterine
Cerebral Palsy
Palsi Serebral adalah gangguan
permanen gerakan dan bentuk tubuh
Keterbatasan
yang tidak progresif, aktivitas
saat fisik
perkembangan otak dan janin bayi.
- Gangguan Sensasi
- Persepsi
- Kognisis
- Komunikasi
- Gangguan Perilaku
- Epilepsi
- Gangguan Muskuloskeletal
- Cerebral > kedua belahan otak
- Palsy -> berbagai macam penyakit pusat pengendalian pergerakan
tubuh
- Tidak ada masalah pada otot atau jaringan saraf tepinya, tapi pada
pusat motorik otak
EPIDEMIOLOGI
1. > 500.000 penderita CP di Amerika
2. Jumlah anak-anak dan dewasa yang
terkena CP cenderung meningkat
selama 30 tahun terakhir
3. Angka harapan hidup CP tergantung
tipe CP dan beratnya kecacatan
motorik
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
FAKTOR RESIKO KERUSAKAN OTAK
PRENATAL PREMATURITAS
1. KORIOAMNIONITIS
PERIVENTRICULAR
IBU
LEUKOMALACIA / PVL
2. TERPAPAR TOKSIN
3. INVEKSI TORCH
GANGGUAN
KERUSAKAN OTAK PERKEMBANGAN
PERINATAL 1. MALFORMASI OTAK
INTRAUTERIN
1. HIPOKSIK-ISKEMIK
2. GANGGUAN
2. STROK NEONATAL
METABOLIK DAN
3. TRAUMA
GENETIK
4. PERDARAHAN
INTRAKRANIAL
KERUSAKAN OTAK
MASA POSTNATAL

1. KERN IKTERUS
2. INFEKSI SSP (MENINGITIS
NEONATAL)
CP SPASTIK
- CP yang paling banyak 70-80%
- Otot mengalami kekakuan
permanen, sehingga bisa terjadi
kontraktur
- Gait gunting
- Anak dengan spastic hemiplegia
dapat disertai tremor hemiparesis
(tdk dapat mengendalikan gerakan
tungkai pada satu sisi tubuh)
Jika tremor memberat, akan terjadi gangguan gerakan
berat.

a. Monoplegi bila hanya mengenai 1 ekstremitas saja, biasanya


lengan

b. Diplegia keempat ekstremitas terkena, tetapi kedua kaki


lebih berat daripada kedua lengan

c. Triplegia bila mengenai 3 ekstremitas, yang paling banyak


adalah mengenai kedua lengan dan kaki

d. Quadriplegia keempat ekstremitas terkena dengan derajat


yang sama

e. Hemiplegia Mengenai salah satu sisi dari tubuh dan lengan


terkena lebih berat
CP ATETOID (10-20%)
- Gerakan yang tidak terkontrol dan
perlahan
- Mengenai tangan, kaki, lengan atau
tungkai dan pada sebagian besar
otot besar anak tampak menyeringai
dan selalu mengeluarkan air liur
- Disartria
CP ATAKSID
- Jarang dijumpai, keseimbangan dan
persepsi dalamnya terganggu
- Koordinasi yang buruk, berjalan tidak
stabil, gaya kaki berjalan terbuka
lebar, kedua kaki posisi berjauhan
- Kesulitan melakukan gerak cepat dan
tepat seperti mengancingkan baju
- Tremor
CP CAMPURAN
Adanya lebih dari 1 bentuk CP.
Campuran yang sering dijumpai adalah
spastik dan atetoid
DIAGNOSIS CP
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS
Gangguan
1. Perubahan tonus otot
2. Kekuatan otot Traktus
3. Refleks Kortikospinalis
4. Koordinasi
KLASIFIKASI CEREBRAL
PALSY
KLASIFIKASI FISIOLOGI DAN
TOPOGRAFI

PIRAMIDAL EKSTRAPIRAMIDAL
- GEJALA SPASTISITAS
- DITEMUKAN 70-85% DARI - DISKINESIA
SELURUH KASUS - KOREA
- DIPLEGI, HEMIPLEGI, - ATETOSIS
TRIPLEGI, - DISTONIA
KUADRIPLEGI/TETRAPLEG - ATAKSIA
I
KLASIFIKASI FUNGSIONAL

Gross Motor Function Classification


System (GMFCS)
5 TINGKATAN CP
- TINGKAT I : BERJALAN TANPA HAMBATAN
- TINGKAT II : BERJALANAN DENGAN HAMBATAN
- TINGKAT III : BERJALAN DENGAN ALAT BANTUAN
PEGANGAN TANGAN
- TINGKAT IV : BEREGERAK SENDIRI DG HAMBATAN
- TINGKAT V : BERPINDAH TEMPAT DG KURSI
RODA
Klasifikasi Perkembangan Gejala Penyakit
motorik penyerta
Minimal Normal, hanya Kelainan tonus sementar Gangguan
terganggu secara Refleks primitif menetap komunikasi
kualitatif terlalu lama Gangguan
Kelainan postur ringan belajar
Gangguan gerak motorik spesifik
kasar dan halus, misalnya
clumpsy
Ringan Berjalan umur 24 bulan Perkembangan refleks
primitif abnormal
Respon postular terganggu
Gangguan motorik seperti
tremor
Gangguan koordinasi
Sedang Berjalan umur 3 tahun Berbagai kelainan Retardasi
kadang memerlukan neurologis mental
bracing. Tidak perlu Refleks primitif menetap Gangguan
alat khusus Respon postural terlambat belajar dan
komunikasi
Kejang
Berat Tidak bisa berjalan gejala neurologis
PENYEBAB
Infeksi
- Rubella dapat menginfeksi ibu hamil dan fetus dalam
uterus, akan menyebabkan kerusakan sistem saraf yang
sedang berkembang. Infeksi lain yang dapat menyebabkan
cedera otak fetus meliputi cytomegalovirus dan
toxoplasmosis.

Ikterus neonatorum
- Pada keadaan Rh/ABO inkompatibilitas, terjadi kerusakan
eritrosit dalam waktu singkat, sehingga bilirubin indirek akan
menngkat dan menyebabkan ikterus. Ikterus berat dan tidak
diterapi dapat merusak sel otak secara permanen.
Kekurangan oksigen berat pada otak atau
trauma kepala selama proses persalinan.
Asfiksia sering dijumpai pada bayi bayi dengan
kesulitan persalinan. Asfiksia menyebabkan
rendahnya suplai oksigen pada otak bayi
dalam periode lama, anak tersebut akan
mengalami kerusakan otak yang dikenal
dengan hipoksik iskemik ensefalopati. Angka
mortalitas meningkat pada kondisi asfiksia
berat, dimana daat bersama dengan gangguan
mental dan kejang.
TATALAKSANA
CP tidak dapat disembuhkan, tujuan terapi untuk memperbaiki
kapabilitas anak mengusahakan dapat hidup mendekati normal

- MASALAH UTAMA:
1. Selalu berliur (drooling)
- Membuat iritasi berat pada kulit, anak sukar diterima
secara sosial
- Antikolinergik yg diberikan menimbulkan efek samping
mulut kering, digesti buruk
2. Kesulitan makan dan menelan, GG. NUTRISI BERAT
- Rentan infeksi dan gagal tumbuh
- Makanan semisolid, posisi duduk atau pasang selang
makanan
3. Inkontinensia Urin
- Kesulitan menjaga supaya kandung kemih tetap tertutup
- Olahraga khusus, obat-obatan
TERAPI FISIK DAN PERILAKU
Dimulai usia tahun pertama kehidupan
- Terapi pergerakan
- Terapi bicara
- Terapi mengerjakan tugas sederhana

Tujuan
1. Mencegah kelemahan dan kemunduran
fungsi otot
2. Mencegah kontraktur
TERAPI MEDIKAMENTOSA
1. Diazepam (relaxan)
Pada anak usia <6 bulan tidak direkomendasikan,
sedangkan pada anak usia >6 bulan diberikan
dengan dosis 0,12 - 0,8 mg/KgBB/hari per oral
dibagi dalam 6 - 8 jam, dan tidak melebihi 10
mg/dosis

2. Dantrolene
- mengintervensi kontraksi otot sehingga
kontraksi otot tidak bekerja
25 mg/hari, maksimal 40 mg/hari
Baclofen
- menutup penerimaan sinyal dari medulla spinalis yg menyebabkan kontraksi
otot

Dosis obat yang dianjurkan pada penderita CP adalah sebagai berikut:

2 - 7 tahun:
Dosis 10 - 40 mg/hari per oral, dibagi dalam 3 - 4 dosis. Dosis dimulai 2,5 - 5 mg
per oral 3 kali per hari, kemudian dosis dinaikkan 5 - 15 mg/hari, maksimal 40
mg/hari

8 - 11 tahun:
Dosis 10 - 60 mg/hari per oral, dibagi dalam 3 -4 dosis. Dosis dimulai 2,5 - 5 mg
per oral 3 kali per hari, kemudian dosis dinaikkan 5 - 15 mg/hari, maksimal 60
mg/hari

> 12 tahun:
Dosis 20 - 80 mg/hari per oral, dibagi dalam 3-4 dosis. Dosis dimulai 5 mg per
oral 3 kali per hari, kemudian dosis dinaikkan 15 mg/hari, maksimal 80 mg/hari
TERAPI PEMBEDAHAN
- Apabila terjadi kontraktur berat, masalah pergerakan berat.
1. Analisa gait
- Memanjangkan otot, tapi butuh pengukuran yang matang
(ada 30 otot yg diperlukan untuk berjalan)
- Otot yang dipanjangkan cenderung lebih lemah
2. Teknik selektif dorsal root rhizotomy
- Menurunkan spastisitas otot tungkai, menurunkan jumlah
stimulasi yg mencapai otot (memotong saraf yg dominan) >>
KONTROVERSI
3. Teknik pembedahan eksperimental
- Stimulasi kronik cerebral dengan penanaman elektroda
4. Streotaxicn thalamus
- Memotong bagian thalamus (bagian yang melayani
penyaluran pesan dari otot dan organ sensoris)
- Hanya efektif menurunkan tremor
PROGNOSIS
Tergantung:
- Tipe klinis
- Derajat kelambatan
- Reflek patologis ada atau tidak
- Derajat defisit intelegensia, sensori,
emosional
1. Anak hemiplegia, tapi tidak
menderita masalah utama lain >>
BISA JALAN USIA 2 TAHUN.
2. Anak spastik diplegia >> BISA
JALAN 3 TAHUN, tapi tetap ada gait.
3. Anak spastik quadriplegia >> 25%
perlu perawatan total, hanya <3%
dapat berjalan setelah usia 3 tahun
PENYAKIT LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN CP
1. Gangguan mental
- 1/3 anak gangguan intelektual
ringan
- 1/3 anak gangguan sedang hingga
berat
- 1/3 normal
**Gangguan mental sering SPASTIK
QUADRIPLEGIA
2. Kejang atau Epilepsi
- dari seluruh CP akan kejang
- Kejang tonik klonik atau kejang parsial

3. Gangguan Pertumbuhan
- Sering pada tipe QUADRIPARESIS
- Gagal tumbuh, menunjukan keterlambatan
pertumbuhan padahl nutrisi cukup
- Tampak pendek, maturasi seksual (-)
- Otot tungkai yg mengalami spastisitas lebih kecil
(disuse atrophy)
4. Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
- Mata tampak tidak segaris, perbedaan otot
mata kanan dan kiri = Penglihatan ganda
- Perlu adanya koreksi

5. Sensasi dan persepsi normal


- Gangguan mengalami sensasi (mis. Nyeri)
- Stereognasia (kesulitan merasakan dan
mengidentifikasi obyek melalui sensasi)
PENCEGAHAN CP
1. Pencegahan terhadap cedera kepala
2. Penanganan ikterik neonatorum
- Fototerapi
- Transfusi tukar
Inkompatibilitas faktor rhesus
3. Rubella atau campak jerman dapat
dicegah dengan imunisasi sebelum
hamil

Anda mungkin juga menyukai