Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

Yayasan Pembinaan Anak


Cacat (YPAC), Jakarta
Cerebral palsy
(DIPLEGI)
Kelompok 2:
1. Ananta Mia 201566117
2. Ailsa Amany 201566022
3. Ni Kadek Dwi 201566026
4. Zunaedi Salam 201566045
5. Vany Audya P 201566020
6. Adil Hidayat 201566039
PENGERTIAN Cerebral Palsy

Cerebral palsy adalah kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresif, terjadi
pada waktu masih muda ( sejak dilahirkan ) serta merintangi perkembangan otak
normal dengan gambaran klinik dapat berubah selama hidup dan menunjukkan
kelainan dalam sikap dan pergerakan, disertai kelainan neurologist berupa kelumpuhan
spastis, gangguan ganglia basal dan sebelum juga kelainan mental.
Insidensi dan Prevalensi Cerebral Palsy
• Insidensi CP di Negara maju berkisar antara 2-2,5 per 1000
kelahiran hidup
• Resiko CP pada bayi premature 5-80 per 1000 kelahiran
hidup
• Data epidemiologi di Indonesia sampai saat ini belum ada

3
Cerebral Palsy
• Derajat Keparahan CP
• Derajat I : berjalan tanpa hambatan, keterbatasan terjadi pada gerakan
motorik kasar yang lebih rumit.
• Derajat II : berjalan tanpa alat bantu, keterbatasan dalam ber-jalan di luar
rumah dan di lingkungan masyarakat.
• Derajat III : berjalan dengan alat bantu mobilitas, keterbatasan dalam
berjalan di luar rumah dan di lingkungan masyarakat.
• Derajat IV : kemampuan bergerak sendiri terbatas, menggunakan alat
bantu gerak yang cukup canggih untuk berada di luar rumah dan di lingkungan
masyarakat.
• Derajat V : kemampuan bergerak sendiri sangat terbatas, walaupun sudah
menggunakan alat bantu yang canggih

• Klasifikasi CP
• Etiologi CP
• Tipe spastic atau pyramidal
• Tipe disginetik • Pranatal
• Tipe ataksik • Perinatal
• Tipe campuran • Postnatal

4
Patofisiologi Cerebral Palsy
• Adanya malformasi pada otak, penyumbatan pada vaskuler, atropi,
hilangnya neuron dan degenerasi laminar akan menimbulkan narrower
gry, saluran sulci dan berat otak rendah. Anoxia merupakan penyebab
yang berarti dengan kerusakan otak, atau sekunder dari penyebab
mekanisme yang lain. CP (Cerebral Palsy) dapat dikaitkan dengan
premature yaitu spastic displegia yang disebabkan oleh hypoxic
infarction atau hemorrhage dalam ventrikel.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Cerebral Palsy Spastic diplegi
Spastic diplegic pada umumnya terjadi pada
bagian ekstremitas atas atau bawah. Spastic pada
kedua tangan kanan dan kiri atau kaki kanan dan
kiri.

6
CP SPASTIC DIPLEGIA
PROBLEMS ASSOCIATED PROBLEMS:
• Low cognition
POSTURAL TONE: • Contracture/deformities
• Weak neck muscles tone • Secondary quadriplegia
• Low tone prox muscles
CORTICAL LEVEL:
• Hypertone in distal part (arms and
• Visual problems
legs - monookular
AXIS: - high visual gaze
• Weak neck axis • Hand problems
• Axis of eyes not in the middle • Foot problems
• Poor scapular movement • Poor somatosensation
• Heavy arms
• Poor spine mobility
• Poor prox stability
• Poor 3D pelvic movement
• Poor legs dissociation
• Poor ankle and foot movement
7
HASIL DAN PEMBAHASAN

8
DATA
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer

Diagnosis Medik:
Cerebral Palsy Diplegi
Identitas Pasien
Nama : An.BN Vital Sign
Umur : 9 Tahun Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Jenis Kelamin : perempuan Denyut Nadi : 82 X/menit
Agama : Islam Pernafasan : 24 X/menit
Pekerjaan : Pelajar Suhu : 36,5 celcius.
Alamat : Jl.Padang
RT.008/RW.008

9
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
Riwayat Penyakit Sekarang Statis
Dinamis
Palpasi
Pasien merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara. Anak pertama dan kedua normal. Pemeriksaan Fisik
Pre natal : Usia Ibu saat mengandung yaitu 41 Pemeriksaan khusus
tahun. Hamil tidak diinginkan. Saat hamil Pemeriksaan kesadaran
ibu pernah mengalami hipertensi. Kesan awal
Natal : Ibu melahirkan caesar dikarenakan usia, Pemeriksaan sensoris
saat lahir pasien tidak menangis selama 3 menit . Tonus postural
BBL = 3,2 kg TBL = , APGAR SCORE normal
Test Kognitif, Intra Personal, dan Interpersonal
Post natal: Pasien pernah terjatuh dari tempat tidur Tes kemampuan fungsional dasar, aktifitas fungsional,
dan mengalami gangguan tumbuh kembang. lingkungan aktifitas

10
Scala Pemeriksaan Sensoris

11
Asworth

12
ICF Fisioterapi
• Kelemahan pada tungkai kaki akibat thighnes m. Illiopsoas, hamsting,
gastrocnemius, quadriceps, aciles et causa Cerebral Palsy Diplegi.

• Level kemampuan  Hight support pasien sangat butuh motivasi


dan bantuan baik oleh terapis dan lingkungan sekitar.

13
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Anatomic Impairment :

-Adanya hipotonus postural Disability:


-Kemampuan postural control belum bagus
-Adanya perubahan bentuk ankle tampak inversi
-Adanya spastisitas pada anggota gerak bawah
-Adanya gangguan sensoris terutama pada Pasien belum bisa bermain
vestibular, proprioseptif. aktif dengan teman sebaya.

Functional Limitation :

Pasien belum mampu duduk lama sendiri,


berdiri lama sendiri, dan berjalan.
Tujuan Fisioterapi

TUJUAN Click Here To Change Your Subtitle


Jangka Pendek
-Meningkatkan tonus postural
-Meningkatkan postural control
-Memperbaiki postur
Tindakan
-Meningkatkan Fisioterapi
sensoris pasien

Jangka Panjang
-Meningkatkan aktifitas fungsional pasien seperti merangkak, duduk, berdiri.
TUJUAN
RENCANA

RENCANA FISIOTERAPI
1.Mobilisasi trunk
2. Neuro Development Treatment (NDT)
3. Latihan gerak aktif dengan pendekatan play therapy
4. Pelvic tilting exercise
5. Latihan duduk
6. Strengthgluteus exercise
7. Strengthcore exercise
EVALUASI FISIOTERAPI

PROGNOSIS
Prognosis pasien baik bila sering diberi latihan baik d rumah dan di klinik.

E VALUAS I
•Peningkatan kekuatan otot AGA dan AGB sinistra
•Peningkatan ADL

HOME PROGRAM
• Latihan merangkak, sujud, duduk dan duduk setengah berdiri
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai