Anda di halaman 1dari 56

Manajemen FT Cerebral Palsy

Kelompok 2
Big Concept
01 Anatomi dan Fisiologi

02 Patologi

03 Epidemiologi

04 Etiologi

05 Manajemen FT
Anatomi dan Fisiologi
Susunan Sistem Saraf Pusat
Otak
01 • Cerebrum (Otak Besar)
• Cerebellum (Otak Kecil)
• Brainstem (Batang Otak)
• Limbic System (Sistem Limbik)

02 Medulla Spinalis
Medula spinalis tersusun dari 31 pasang saraf s
pinalis yaitu : 8 pasang saraf cervical, 12 pasang
saraf thorakal, 5 pasang saraf lumbal, 5 pasang
saraf sacral, 1 pasang saraf cocsigeal
ORGANISASI SUSUNAN SARAF

Otak SSP MS

Divisi Aferen SST Divisi Eferen

S.Somatik S.Otonom

R.Sensorik R.Viseral
S.Motorik S.Simpatis S.Parasimpatis

Otot polos, otot jantung,


Otot rangka kelenjar
CNS & PNS
Patologi
Pengertian
CP adalah suatu kondisi yang melemahkan control ge
rakan yang muncul pada tahun pertama kehidupan dan
tidak memburuk seiring dengan berjalan waktu (tidak pr
ogresif).
Cerebral Palsy adalah suatu kondisi yang terjadi pada
masa kanak-kanak di mana ada suatu ketidakmampuan mo
toric yang disebabkan oleh suatu lesi yang statis dan tidak
progresif di otak. Penyebab biasanya terjadi pada awal mas
a kanak-kanak. Biasanya ditemukan pada kurang dari usia
2 tahun. (Miller, 2006)
EPIDEMIOLOGI
Menurut Garrison, 1995, angka kejadian Cerebral Palsy ada
lah dan tersebar merata pada kedua jenis kelamin, segala ras dan
berbagai negara. Resiko terkena Cerebral Palsy meningkat tajam
seiring dengan berat badan lahir rendah, bayi yang berat badan la
hir kurang dari 1000 gram mempunyai resiko tinggi 40 kali lipat
dibandingkan dengan bayi yang berat badan lahirnya normal (2,5
kg – 4 kg). Serta menurut Trombly, (1989), usia ibu saat hamil ≥4
0 tahun lebih beresiko melahirkan anak dengan Cerebral Palsy di
bandingkan ibu hamil ˂40 tahun.
Infeksi

Prenatal Kelainan
herediter
Kelainan
lingkungan

Anoxia

Etiologi Natal
Lahir
sungsang

prematur

Infeksi

Postnatal Trauma

Keracunan
Klasifikasi CP

SPASTIC ATHETOID ATAXIC GABUNGAN


Cerebral Palsy Spastic
 Merupakan CP terbanyak (70-80%)

 CP terjadi karena lesi cortex tractus pyramidalis

 Ditandai  otot mengalami kekakuan dan secara permanen ak


an menjadi kontraktur. Kedua tungkai mengalami spastisitas, p
ada saat berjalan maka kedua tungkai tampak bergerak kaku
dan lurus (scissors gait).

 CP spastik dibagi berdasarkan jumlah ekstremitas yg terkena,


yaitu:
 Monoplegi
 Diplegi
 Triplegi
 Quadriplegi
 Hemiplegi
Cerebral Palsy Spastic
Cerebral Palsy Athetoid
 Terjadi pada (10-20 %) penderita CP

 Kerusakan pada ganglia basalis atau extra pyramidal tract yang berfungsi utama untuk m
engendalikan pola gerak yang timbul.

 Ditandai dengan Gerakantdk terkontrol pada tangan, kaki, lengan, atau tungkai dan pad
a sebagian besar kasus, otot muka dan lidah, menyebabkan anak tampak menyeringai dan s
elalu mengeluarkan air liur. Gerakan sering meningkat selama periode peningkatan stress
dan hilang pada saat tidur. Penderita juga mengalami masalah koordinasi gerakan otot bic
ara(disartria).
Cerebral Palsy Ataxic
 Terjadi pada (5-10 %) penderita CP

 Kerusakan pada cerebellum/otak kecil

 Ditandai menunjukkan koordinasi yg buruk; berjalan tdk stabil, terhuyung


-huyung dgn gayaberjalan kaki terbuka lebar, meletakkan kedua kaki dengan p
osisi yg saling berjauhan dan sering terjatuh; kesulitan dalam melakukan gerak
an cepat dan tepat, misal. menulis atau mengancingkanbaju.
Cerebral Palsy Campuran
Sering ditemukan pada serongan penderita mempunyai lebih dari satu CP yang

dijabarkan diatas. Bentuk campuran yg sering dijumpai adalah spastik dan gerakan

atetoid tetapi kombinasi lain jugamungkin dijumpai.


Tipe CP dan Area di Otak yang Bermasalah
Gambaran Klinik
Pada kasus ini Assymetrical Tonic Neck Reflex dan Moro
1 Reflex atau ATNR yangharusnya sudah hilang pada usia 6
bulan, masih ada.

Kepala dan leher cenderung ke arah ekstensi, hal ini dapat


2 disebabkan olehgangguan visual.
Menurut Sherrill 1984,
ciri fisik yang sering di
Persendian bahu atau shoulder cederung ke arah abduksi
temui pada anak CP 3 disebabkan adanya hipertonus.

ialah:
Lengan bawah atau forearm akan cendurung ke arah
4 pronasi.

Pergelangan tangan atau wrist seringkali dalam posisi fleksi,


5 sedangkan jari-jaritangan dalam posisi mengepal.
Gambaran Klinik
Sendi lutut atau knee akan cenderung dalam posisi
6 semifleksi.

Ankle joint akan cenderung dalam posisi plantar fleksi,


7 karena terjadi ketengan daritendong achilles.
Menurut Sherrill 1984,
ciri fisik yang sering di Masalah keseimbangan, terjadi karenan adanya kerusakan
temui pada anak CP
8 pada cerebellum. Anakdengan pola jalan menggunting akan
rawan untuk jatuh ke depan.
ialah:

9 Spastik sering berpengaruh pada otot-otot pernafasan.

10 Keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan.


MANAJEMEN FISIOTERAPI
CEREBRAL PALSY
METODE
Data Pasien
Data umum pasien:
Nama : kaisar
Umur : 2 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Perintis Kemerdekaan 7
Pekerjaan :-
Hobi :-
Status :-
Chief of Complain
Seorang ibu datang ke Fisioterapis dengan keluhan bayinya yang berumur dua tahun
belum bisa berdiri dan tengkurap
History Taking
Fisioterapis Ibu
Apa yang terjadi Ibu? Anak saya sudah umur 2 tahun belum bisa berdiri dan tengkurap

Kenapa bisa Ibu? Saya juga tidak tahu,tapi setiap dia ajar unruk berdiri, kakinya menolak untuk i
njak tanah

Nah, ini terjadi sejak kapan Dari umur satu tahun kan sudah sering saya ajar untuk bediri dan tengkurap,
Bu kalau boleh tahu? karena kakak-kakaknya umur satu tahun sudah pintar berjalan, jadi saya ajar
juga kaisar, tapi masih belum bisa berdiri sampai sekarang
History Taking
Oh, begitu. Ibu sudah ke dokter belum Iya saya bawa kaisar ke dokter, tapi sebelumnya saya bawa d
? ia ke dukun anak, dia diurut kakinya supaya bisa jalan, tapi te
tap saja loyo, ndak mau menapak di lantai

Oh begitu, pas dibawa ke dokter, dokt Pas saya bawa ke dokter, kan disuruh foto dulu, foto Rontgen kat
ernya bilang apa? anya dan setelah keluar hasil fotonya, didiagnosa kena cerebral p
alsy, ada gangguan di otakkecilnya, semacam lumpuh system mo
toriknya, kata dokter

Terus dokter kasi obat untuk anaknya Iya diberikan vitamin


atau bagaimana Bu?
Bagaimana perubahannya? Begitu-begitu saja tidak ada perkembangan

Apakah bayinya sudah melakukan pe Iya


meriksaan lab ?kalau boleh saya lihat
hasil fotonya.
Kalau boleh tahu Ibu, proses melahirkan kai Lahir Cesar
sar ini secara normal atau operasi Caesar?

Waktu pas lahir kaisar menangis tidak Bu? Iya sempat menangis, setelah setengah jam kelahirannya

Bagaimana perkembangan umur satu tahun Saya rasa normal-normal saja, seperti bayi pada umumnya, baru
nya? ini umur dua tahun karena tidak bisa berdiri dan tengkurap, jadi s
aya bawa ke fisioterapi untuk dibantu

Siapa yang beritahu Ibu untuk ke Fisioterap Ada tetangga, kemarin anaknya patah tulang dan katanya perna
i? h dari fisioterapi untuk diobati, nah siapa tahu kaisar ini bisa juga
difioterapi

Oh iya, Ibu serahkan semua pada Tuhan, in Iya, terimakasih


syaallah semoga kami bisa membantu perk
embangan mobilitas kemandirian anak ibu
Simetris/asimetris Warna &
Besar Posisi
tungkai

Ketepatan/akurasi
Irama gerak ROM
gerak

Assymetric
assymetry
Inspeksi Statis
Dari sisi anterior, bayi kaisar yang berumur dua tahun tampak normal-normal saja, tetapi j
ari-jari tangannya cenderung terbuka dan merapat, bila kita memegang jari tangannya, tid
ak ada refleks darinya untuk memegang jari kita. Sama halnya dengan jari-jari kakinya yan
g cenderung terkepal.

Inspeksi Dinamis
Kita tidak melakukan untuk pemeriksaan inspeksi dinamis pada bayi kaisar karena mengin
gat usianya yang masih dua tahun, dan belum bisa berdiri. Maka kita hanya melihat posisi
nya saat dibantu untuk berdiri serta tengkurap. Hasil yang didapatkan yaitu, bayi kaisar se
olah menolak untuk menapakkan kakinya ke lantai. Ketika diberikan bantuan dengan bola
besar yang membantu untuk merangkak, tangannya tidak mau menyentuh lantai dan cend
erung ke atas. Dan pemeriksaan ini tergantung dari tumbuh kembang pasien.
Palpasi
Kita palpasi otot-otot ekstremitas atas dan bawah pada pasien. Hasil
palpasi untuk ekstremitas atas yaitu bayi kaisar ini mengalami spasti
k pada otot-otot tangannya, sehingga kaku dalam bergerak. Sama ha
lnya dengan ekstremitas bawah, terdapat spastik juga, sehingga kak
u untuk bergerak, berdiri, apalagi untuk berjalan. Sehingga perlu pen
anganan untuk menggendorkan otot-otot bayi kaisar yang kaku.

PFGD
untuk kasus yang terjadi pada bayi kaisar, kita hanya melakukan ger
akan pasif saja, melihat umur bayi yang masih berumur 2 tahun dan
belum bisa melakukan gerakan aktif maupun gerakan-gerakan mela
wan tahanan.
ROM
Untuk pemeriksaan ROM pada contoh kas
us bayi kaisar ini tidak dilakukan, karena m
engingat kondisinya yang masih bayi sehin
gga belum bisa dipastikan gerakan normal
seperti pada orang dewasa.

ADL
Mengingat umur bayi kaisar masih dua tahun, dan belu
m ada sama sekali aktivitas ADL yang bisa dilakukan,
maka sebagai fisioterapis kami hanya memberikan tes
berdiri dengan bantuan dari fisioterapi serta merangka
k dengan memberikan sesuatu seperti boneka atau ma
inan anak yang menarik sebagai rangsangan agar kais
ar bisa merangkak, berbalik kiri dan kanan.
RESTRICTIVE
Pekerjaan
Untuk pemeriksaan pekerjaan kami tidak memberikan tes pemeriks
aan di sini mengingat umurnya yang masih dua tahun.

Rekreasi
Bayi kaisar sulit tengkurap, sehingga lebih sering digendong oleh ib
unya.Dan menolak untuk menapakkan kakinya ke lantai untuk berdir
i. Saat diposisikan tengkurap, tubuhnya seolah menolak untuk diposi
sikan ke kanan atau ke kiri.
Tissue Impairment
Musculotendinogen
Hasil pemeriksaan untuk musculotendinogen bernil
ai positif (+) yaitu bayi kaisar memiliki masalah pad
a otot-otot motoriknya.

Osteoarthrogen
Untuk pemeriksaan osteoarthrogen kita mendapatk
an hasil yang negative (-), melihat hasil foto yang di
berikan oleh ibunya, bahwa ia menderita cerebral p
alsy yang berarti kelumpuhan system saraf motorik
nya.
Tissue Impairment
Neurogen
Berdasarkan pemeriksaan Lab dan hasil dari foto tersebut. Kondi
si neurogen dari bayi kaisar mengalami masalah

Psikogenik
Untuk saat ini, karena bayi kaisar baru berusia dua tahun, belum
mengetahui dengan pasti kondisi sosialnya, maka hasil pemeriks
aan psikogenik negative, tetapi jika besar nanti, misalkan umur en
am atau delapan tahun, maka bayi kaisar ini akan merasakan per
bedaan dirinya dan keluarga maupun teman-temannya yang nor
mal. Sehingga bisa berdampak pada gangguan psikisnya serta k
epercayaan dirinya. Kemungkinan besar ia hanya bisa melihat te
man-temannya bermain dari kursi roda jika tidak ditindaklanjut dar
i dini terhadap kemandiriannya.
Spesific Test

• Pemeriksaan Radiologi

Your Text Here


You can simply impress
your audience and add
a unique zing.
Refleks Primitif

Stepping Refleks
Tidak ada reflex stepping pada bayi kaisar karena ketika dicoba unt
uk berdiri, ada penolakan pada kakinya, lututnya tertekuk, dan lebih
membebankan dirinya pada gendongan.

Grasp Refleks
Ketika diberikan sesuatu untuk digenggam, tidak ada reflex yang m
uncul.

Mata Boneka Refleks


Hasil dari reflex ini negative, jadi bayi kaisar tidak menunjukkan gej
ala mati di batang otaknya, karena ketika kepala diputar-putar, mata
nya ikut bergerak.
Glabella

Refleks ini diperiksa dengan mengetuk dahi secara berulang.


Ketukan akan diterjemahkan sebagai sinyal yang diterima oleh
saraf sensori aferen yang diteruskan oleh nervus trigeminal da
n sinyal saraf eferen akan kembali ke otot orbicularis oculi mel
alui saraf facial yang akan menggerakkan reflex berkedip pada
mata
Pemeriksaan Refleks Patologis
• Refleks Babinsky
Untuk bayi yang normal, ketika telapak kakinya gosok sepanja
ng tumit sampai ibu jari, maka akan menyebabkan jari-jari kaki
abduksi, dan jempol kaki ekstensi. Tapi untuk bayi yang mengal
ami gangguan, dalam hal ini bayi kaisar, ketika di berikan reflex
babinsky hasilnya tidak ada reflex.

• Refleks Caddok

• Refleks Tonic Neck


Pemeriksaan Refleks Fisiologis
• Refleks KPR
Untuk reflex KPR tidak ada reflex yang dihasilkan sehingga di
dapatkan hasil ada gangguan pada L3-L4.

• Refleks APR
Bayi kaisar tidak menghasilkan reflex Achilles sehingga hasil
yang didapatkan ada gangguan pada S1nya.

• Refleks Tricep
Bayi kaisar mengalami gangguan reflex pada C6-C8 karena ti
dak ada reflex tricep yang dihasilkan.

• Refleks Bicep
Bayi kaisar juga mengalami gangguan reflex pada C5-C6 kar
ena tidak ada reflex yang dihasilkan reflex bicep
Tes Asworth
Tes ini untuk menilai kekuatan tonus otot pada bayi kaisar dengan
merangsang menggunakan boneka atau mainan. Hasilnya yaitu nilai asworth 4.
Nilai otot Skala asworth

0 Tidak ada tonus otot


1 Ada peningkatan tonus otot sedikit, ditandai dengan terasanya tahanan minimal pada akh
ir ROM

1+ Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan adanya pemberhentian gerakan dan
diikuti dengan adanya tahanan minimal, sepanjang sisa ROM, tetapi secara umum sendi t
etap mudah digerakkan

2 Ada peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjang sebagian besar ROM, tetapi sendi mas
ih mudah digerakkan

3 Ada peningkatan tonus otot, sangat nyata. Gerakan pasif sulit dilakukan.

4 Sendi/ekstremitas kaku (rigid)


DIAGNOSIS Gangguan tumbuh kembang
akibat Cerebral Palsy tipe
ataxic,usia tumbuh kembang
FISIOTERAPIS 6 bulan.
Primer Sekunder Kompleks

Spastic Gangguan postur Duduk

Gangguan keseimbangan Berdiri

Tengkurap Berjalan

Merangkak

PROBLEM FISIOTERAPI
Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek
PNF Melatih duduk
Pendidikan konduktif Melatih tengkurap
Berbicara Melatih merangkak
Melatih berjalan
PROGRAM FISIOTERAPI
PROGRAM FISIOTERAPI
No. Problem Modalitas Dosis

1. Spastic Stretching F : 1x per hari


I : 8 htgn 8x rep
T : PROMEX
T : 1 menit
2. Gangguan postur Alat bantu F : 1x per hari
I :-
T : alat bantu
T:-
3. Gangguan kesei Tromopolin F : 1x perhari
mbangan Bola bermain I : 8x htgn 8x rep
T : alat bantu
T : 1 menit
PROGRAM FISIOTERAPI
4. Tengkurap Teknik dasar CP F : 1x perhari
Bola bermain I : 8 hit 8x rep
T :Bobath
T : 1 menit

5. Merangkak Teknik dasar CP F : 1x perhari


Bola bermain I : 8 hit 8x rep
T : Bobath
T : 1 menit

6. Duduk Teknik dasar CP F : 1x perhari


Alat bantu I :8 hit 8x rep
T : Bobath
T: 1 menit
PROGRAM FISIOTERAPI
7. Berdiri Exercise dan alat F: 1x perhari
bantu I : 8 ht 8x rep
T : teknik dasar dan
alat bantu
T : 1 menit

8. Berjalan Exercise dan alat F : 1x perhari


bantu, pegangan d I : 8 hit 8x rep
inding T : teknik dasar CP d
an alat bantu
T : 1 menit
Teknik dasar gerakan untuk penderita Cereb
ral Palsy:

Tahap I merupakan latihan mengontrol kepala


dan tangan
Latihan mengontrol kepala dan tangan sangat p
enting sebagai tahap awal dari latihan selanjutn
ya.Mengangkat dan menahan kepala serta bad
an melalui penumpuan tangan berguna untuk p
ersiapan berguling, merangkan, dan duduk.
Tahap II merupakan latihan mengontrol badan untuk duduk
Pada tahap ini, anak diajarkan untuk mempertahanka badannya untuk tetap t
egak sewaktu ia bergerak dari dan hendak bersandar pada tangannya. Posisi
duudk akan membuat sang anak mampu melihat kedua tangannya dan meng
gunakannya. Latihan bertujuan agar anak-anak dapat beraktivitas ke segala a
rah pada saat duduk, mempersiapkan diri untuk berdiri dan jongkok dari posis
i duduk, dan beraktivitas dari posisi duduk ke merangkak.
Tahap III merupakan latihan mengontrol tungkai untuk berdiri dan berjalan
Tujuan tahap ini agar anak dapat mempersiapkan tungkainya dari duduk berl
utut untuk berdiri.

Tahap IV merupakan informasi umum untuk keluarga


Fisioterapis menginformasikan kepada keluarga untuk senantiasa melatihan
ak dengan teratur dan penuh kasih saying agar anak lebih cepat mandiri.Kel
uarga atau orangtua diajarkan untuk menggerakkan sendi secara penuh seti
ap hari sekitar 3 kali per sendi tanpa disertai gerakan paksaan.Hal ini untuk
memelihara jarak gerak sendi anak juga untuk mencegah kekakuan.
Home Program

HOME PROGRAM
Untuk mencegah deformitas Kontrol kepala dan badan
Posisi berbaring telungkup Mengangkat kepala
Posisi tidur menyamping Mengangkat kepala sewaktu berbaring
Posis tidur terlentang Mengangkat kepala sewaktu berbaring telungkup
Posisi duduk Berguling
Posisi berdiri
Home Program

Duduk
bertumpu pada kedua tangan (dalam pang
kuan ibu)
Duduk dilantai
Latihlah juga untuk duduk di kursi

Kegiatan mandiri
Makan
Mandi
Berpakaian
Menggunakan tangan dan bermain
Evaluasi Intervensi Fisioterapi
Intervensi
No. Problem Parameter Sebelum Sesudah Interpretasi

1. Spastic Asworth tes 4 2 Baik


2. Gangguan postur Exercise tera
pi dan modal
itas alat bant - - Baik
u
3. Gangguan keseim Exercise tera
bangan pi dan modal
itas alat bant - - Baik
u
4. Tengkurap Exercise tera
pi dan modal
itas alat bant - - Baik
u
5. Merangkak Exercise terapi dan
modalitas alat bant
u - - Baik

6. Duduk Exercise terapi dan


modalitas alat bantu
- - Baik

7. Berdiri Exercise terapi dan


modalitas alat bantu
- - Baik

8. Berjalan Exercise terapi dan


modalitas alat bantu
- - Baik
DOKUMENTASI
Data-data tentang riwayat klien, hasil-hasil pemeriksaa
n klinis, program intervensi fisioterapis yang telah dilaks
anakan pada klien dan catatan penting tentang hasil pe
rkembangan terapi, dapat dilihat dan tercantum pada k
artu control pemeriksaan kesehatan klien.

MODIFIKASI
Dalam modifikasi, fisioterapis melakukan modifikasi pad
a program intervensinya apabila tidak terdapat peningk
atan kondisi yang baik pada pasien dengan melihat has
il evaluasi.

KEMITRAAN
Dalam memberikan intervensi klien tersebut, fisioterapi
s dapat bermitra dengan dokter spesialis saraf, dokter s
pesialis ortopedi, perawat, psikologi, ahli gizi, dan peker
ja sosial medis lainnya.
Kenyon, Jonathan dan Karen . 2004. The Physiotherapist’s Pock
et Book. China: Elsivier.
Latief, Abd.Terapi dan Fungsional. Makassar: -.
Dunia Ini Ceria. 2013. Peduli Anak Penyandang Cacat. Yogyakar
ta: -.
Cerebral palsy – Overview”.Medical center, University of Marylan
d.
(Diakses 2014-04-07)
Causes Of Cerebral Palsy”. Medical center, University of Marylan
d.

Daftar (Diakses 2014-04-07)

Pustaka
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai