Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Cerebral palsy merupakan kelainan motorik yang banyak diketemukan pada anak-anak.

Di Klinik Tumbuh Kembang RSUD Dr.Soetomo pada periode 1988-1991,sekitar 16,8%

adalah dengan cerebral palsy. William Little yang pertama kali mempublikasikan kelainan ini

pada tahun 1843, menyebutnya dengan istilah “cerebral diplegia”, sebagai akibat dari

prematuritas atau asfiksia neonatorium. Pada waktu itu kelainan ini dikenal sebagai penyakit

dari Little. Sigmund Freud menyebut kelainan ini dengan istilah “Infantil Cerebral Paralysis”.

Sedangkan Sir William Osler adalah yang pertama kali memperkenalkan istilah “cerebral

palsy”. Nama lainnya adalah “Static encephalopathies of childhood”.

Angka kejadiannya sekitar 1-5 per 1000 anak laki-laki lebih banyak daripada wanita.

Sering terdapat pada anak pertama, mungkin karena anak pertama lebih sering mengalami

kesulitan pada waktu dilahirkan. Angka kejadiannya lebih tinggi pada bayi BBLR dan anak-

anak kembar. Umur ibu sering lebih dari 40 tahun, lebih-lebih pada multipara.

Franky (1994) pada penelitiannya di RSUP sanglah Denpasar, mendapat bahwa umur

58,3% penderita cerebral palsy yang diteliti adalah laki-laki,62,5% anak pertama, ibu semua

dibawah 30 tahun, 87,5% berasal dari persalinan spontan letak kepala dan 75% dari

kehamilan cukup bulan.

B. TUJUAN

 Mengetahui cerebral palsy

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


1
 Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap penderita cerebral palsy

 Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan cerebral palsy

C. PERMASALAN

Apa definisi dari cerebral palsy dan bagaimana cara penerapan asuhan keperawatan pada

pasien cerebral palsy ?

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. DEFINISI

Cerebral palsy adalah ensefalopatistatis yang mungkin di definisikan sebagai kelainan postur dan
gerakan non-progresif,sering disertai dengan epilepsy dan ketidak normalan bicara,penglihatan,
dan kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yang sedang berkembang. (Behrman:1999,hal 67-
70)

Cerebral palsy ialah suatu gangguan nonspesifik yang disebabkan oleh abnormalitas system
motor piramida (motor kortek,basal ganglia dan otak kecil)yang ditandai dengan kerusakan
pergerakan dan postur pada serangan awal.(Suriadi Skep : 2006,hal 23-27)

Cerebral palsy adalah kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresif,terjadi pada waktu
masih muda (sejak dilahirkan) serta merintangi perkembangan otak normal denga gambaran
klinik dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan
pergerakan,disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis ,gangguan ganglia basal dan
sebelum juga kelainan mental.(Ngastiyah : 2000,hal 54-56)

Cerebral palsy ialah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam
perkembangan anak,mengenai sel-sel motorik didalam susunan saraf pusat,bersifat kronik dan
tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai
pertumbuhannya.(Yulianto : 2000,http:// www.medicastore .com)

Cerebral palsy adalah suatu keadaan yang ditandai dengan buruknya pengendalian
otot,kekakuan,kelumpuhan dan gangguan fungsi saraf lainnya.(Santi wijaya :1999,http://
www.pediatrik .com)

B. ETIOLOGI

Penyebab Cerebral palsy dapat dibagi menjadi dalam 3 bagian :

1. Pranatal

1. Infeksi intrauterin : TORCH,sifilis,rubella,toksoplasmosis,sitomegalovirus

2. Radiasi

3. Asfiksia intrauterin (abrupsio plasenta previa,anoksia maternal,kelainan


umbilicus,perdarahan plasenta,ibu hipertensi,dan lain-lain)

4. Toksemia grafidarum

2. Perinatal

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


3
a. Anoksia/hipoksia

b. Perdarahan otak

c. Prematuritas

d. Ikterus

e. Meningitis purulenta

3. Postnatal

a. Trauma kepala

b. Meningitis/ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan

c. Racun : logam berat

d. Luka Parut pada otak pasca bedah

Beberapa penelitian menyebutkan factor pranatal dan perinatal lebih berperan dari pada factor
pascanatal.Studi oleh nelson dkk(1986) menyebutkan bayi dengan berat lahir rendah,asfiksia
saat lahir,iskemia pranatal,faktor penyebab Cerebral palsy.

Faktor prenatal dimulai saat masa gestasi sampai saat akhir,sedangkan factor perinatal yaitu
segala faktor yang menyebabkan Cerebral palsy mulai dari lahir sampai satu bulan
kehidupan.Sedangkan faktor pascanatal mulai dari bulan pertama kehidupan sampai 2
tahun.(Hagbreg dkk,1975),atau sampai 5 tahun kehidupan (Blair dan Stanley,1982),atau
sampai 16 tahun (Perlstein,Hod,1964)

C. GEJALA

Gejala biasanya timbul sebelum anak berumur 2 tahun dan pada kasus yang berat,bisa muncul
pada saat anak berumur 3 bulan.

Gejalanya bervariasi,mulai dari kejanggalan yang tidak tampak nyata sampai kekakuan yang
berat,yang menyebabkan bentuk lengan dan tungkai sehingga anak harus memakai kursi roda.

Cerebral palsy Dibagi menjadi 4 kelompok :

1. Tipe spastic atau pyramidal (50% dari semua kasus CP,otot-otot menjadi kaku dan lemah

Pada tipe ini gejala yang hampir selalu ada adalah :

a) HIpertoni (fenomena pisau lipat)

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


4
b) Hiperrefleksi yag disertai klonus

c) Kecenderungan timbul kontraktur

d) Reflex patologis

Secara topografi distribusi tipe ini adalah sebagai berikut :

a) Hemiplegia apabila mengenai anggota gerak sisi yang sama

b) Spastik diplegia,mengenai keempat anggota gerak,anggota gerak atas sedikit lebih berat.

c) Kuadriplegi,mengenai keempat anggota gerak,anggota gerak atas sedikit lebih berat.

d) Monopologi,bila hanya satu anggota gerak.

e) Triplegi apabila mengenai satu anggota gerak atas dan dua anggota gerak
bawah,biasanya merupakn varian dan kuadriplegi.

2. Tipe disginetik (koreatetoid,20% dari semua kassus CP),otot lengan,tungkai dan badan secara
spontan bergerak perlahan,menggeliat dan tak terkendali;tetapi bisa juga timbul gerakan yang
kasar dan mengejang. Luapan emosi menyebabkan keadaan semakin memburuk,gerakan akan
menghilang jika anak tidur.

3. Tipe ataksik, (10% dari demua kasus CP)terdiri dari tremor,langkah yang goyah dengan kedua
tungkai terpisah jauh, gangguan kooordinasi dan gerakan abnormal.

4. Tipe Campuran (20% dari semua kasus CP),merupakan gabungan dari 2 jenis diatas ,yang
sering ditemukan adalah gabungan dari tipe spastik dan koreoatetoid.

Berdasarkan derajat kemampuan fungsional :

1) Ringan :

Penderita masih bisa melakukan pekerjaan/aktifitas sehari-hari sehingga sama sekali tidak atau
hanya sedikit sekali membutuhkan bantuan khusus.

2) Sedang

Aktifitas sangat terbatas.penderita membutuhkan bermacam-macam bantuan khusus atau


pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri,dapat bergerak dan berbicara. Dengan
pertolongan secara khusus,diharapkan penderita dapat mengurus diri sendiri,berjalan atau
berbicara sehingga dapat bergerak,bergaul ,hidup di tengah masyarsakat dengan baik.

3) Berat

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


5
Penderita sama sekali tidak bisa melakukan aktifitas fisik dan tidak mungkin dapat hidup tanpa
pertolongan orang lain. Pertolongan atau pendidikan khusus yang diberikan sangat sedikit
hasilnya.sebaiknya penderita seperti ini ditampung dengan retardasi mental berat,atau yang akan
menimbulkan gangguan sosial-emosional baik bagi keluarganya maupun lingkungannya.

Gejala lain yang juga bisa dimukan pada CP :

 Kecerdasan dibawah normal

 Keterbelakangan mental

 Kejang/epilepsy (trauma pada tipe spastik)

 Gangguan menghisap atau makan

 Pernafasan yang tidak teratur

 Gangguan perkembangan kemampauan motorik (misalnya menggapai sesuatu, duduk ,


berguling ,merangkak , berjalan)

 Gangguan berbicara (disatria)

 Gangguan penglihatan

 Gangguan pendengaran

 Kontraktur persendian

 Gerakan menjadi terbatas

D. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis cerebral palsy tergantung dari bagian dan luas jaringan otak yang
mengalami kerusakan :

1. Spastisitas

Terdapat peninggian tonus otot dan reflek yang disertai dengan klonus dan reflek
Babinski kerusakan yaitu :

a. Monoplegia / monoparesis

Kelumpuhan keempat anggota gerak,tapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari
yang lainnya.

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


6
b. Hemiplegia / hemiparisis

Kelumpuhan lengan dan tungkai dipihak yang sama.

c. Diplegia / diparesis

Kelumpuhan keempat anggota gerak,tapi tungkai lebih hebat dari pada lengan.

d. Tetraplegia / tetraparesis

Kelumpuhan keempat anggota gerak,tapi lengan lebih atau sama hebatnya


dibandingkan dengan tungkai yang lain.

2. Tonus otot yang berubah

Bayi pada usia bulan pertama tampak flasid dan berbaring seperti kodok terlentang,
sehingga tampakseperti keainan pada “lower motor neuron“ menjelang umur 1 tahun
berubah menjadi tonus otot dari rendah hingga tinngi. Golongan ini meliputi 10-20% dari
kasus “cerebral palsy”

3. Ataksia

Ialah gangguan koordinasi kerusakan terletak di serebulum, terdapat kira-kira 5%


dari kasus “cerebral palsy”

4. Gangguan pendengaran

Terdapat pada 5-10% anak dengan “cerebral palsy”.gangguan berupa kelainan


neurogen terutama persepsi nada tinggi,sehingga sulit menangkap kata-kata.

5. Gangguan bicara

Disebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental. Gerakan yang terjadi
dengan sendirinya dibibir dan dilidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot sehingga
sulit membentuk kata-kata dan sering tampak anak berliur.

6. Gangguan mata

Biasanya berupa strabismus convergen dan kelainan refraksi, asfiksia berat, dapat
terjadi katarak, hampir 25% penderita “cerebral palsy” menderita kelainan mata.

E. PATOFISIOLOGI

o Adanya malformasi pada otak, penyumbatan pada vaskuler, atropi, hilangnya neuron dan
degenerasi laminar akan menimbulkan narrower gry, saluran sulci dan berat otak rendah.

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


7
o Anoxia merupakan penyebab yang berarti dengan kerusakan otak, atau sekunder dari
penyebab mekanisme yang lain. CP (Cerebral Palsy) dapat dikaitkan dengan premature
yaitu spastic displegia yang disebabkan oleh hypoxic infarction atau hemorrhage dalam
ventrikel.
o Type athetoid / dyskenetik disebabkan oleh kernicterus dan penyakit hemolitik pada bayi
baru lahir, adanya pigmen berdeposit dalam basal ganglia dan beberapa saraf nuclei
cranial. Selain itu juga dapat terjadi bila gangsal banglia mengalami injury yang ditandai
dengan idak terkontrol; pergerakan yang tidak dosadari dan lambat.
o Type CP himepharetic, karena trauma pada kortek atau CVA pada arteri cerebral tengah.
Cerebral hypoplasia; hipoglicemia neonatal dihubungkan dengan ataxia CP.
o Spastic CP yang paling sering dan melibatkan kerusakan pada motor korteks yang paling
ditandai dengan ketegangan otot dan hiperresponsif. Refleks tendon yang dalam akan
meningkatkan dan menstimulasi yang dapat menyebabkan pergerakan sentakan yang
tiba-tiba pada sedikit atau semua ektermitas.
o Ataxic CP adanya injury dari serebelum yang mana mengatur koordinasi, keseimbangan
dan kinestik. Akan tampak pergerakan yang tidak terkoordinasi pada ekstremitas aras bila
anak memegang / menggapai benda. Ada pergerakan berulang dan cepat namun minimal.
o Rigid / tremor / atonic CP ditandai dengan kekakuan pada kedua otot fleksor dan
ekstensor. Type ini mempunyai prognosis yang buruk karena ada deformitas multiple
yang terkait dengan kurangnya pergerakan aktif.
o Secara umum cortical dan antropy cerebral menyebabkan beratnya kuadriparesis dengan
retardasi mental dan microcephaly.

F. KOMPLIKASI
Kelainan Frekuensi Tipe Cerebral Palsy
1. Retardasi mental 75% Atonik, rigid, spastik
kuadriparesis

2. Epilepsi 25-50% Hemiplegra, spastik


kuadriparesis

3. Kelainan Virus 75% Spastik diplegra dan


 Strabismus kuadriparesis

 Kelalinan refraksi 25-50% Spastes atheroid

 Hemianopsia 25% Hemiplegra

4. Kelainan pendengaran 25% Post kern ikterus

5. Disartria 25% Athetoid, spastik kuadriparesis

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


8
Hemiplegra
6. Kelainan kortikal sensori 25-50%
Hemiplegra
7. Pertumbuhan ekstremitas 25-50%
tidak simetris
Spastik yang berat, spastik
8. Skoliosis 25% athetoid

25% Spastik
9. Dismofogenesis
7% Spastik
10. Kontraktur sendi
25-50% Spastik
11. Defisit persepsi

G. DIAGNOSIS BANDING

1. Mental subnormal
2. Retardasi motorik terbatas
3. Tahanan volunter terhadap gerakan pasif
4. Kelainan persendian
5. Cara berjalan yang belum stabil
6. Gerakan normal
7. Berjalan berjinjit
8. Pemendekan kongenital pada gluteus maksimus, sastrak nemius atau hamstring
9. Kelemahan otot-otot pada miopati, hipotoni atau palsy erb
10. Lain penyebab dari gerakan involunter
11. Penyakit-penyakit degeneratif pada susunan saraf
12. Kelainan pada medala spinalis
13. Sindrom lain

H. PENGOBATAN / TERAPI

Tapi tidak dapat disembuhkan dan merupakan kelainan yang berlangsung seumur
hidup. Tetapi banyak hal yang dapat dilakukan agar anak bisa hidup semandiri mungkin.

Pengobatan yang dilakukan biasanya tergantung kepada gejala dan bisa berupa :

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


9
 Terapi fisik
 Loraces (penyangga)
 Kaca mata
 Alat bantu dengar
 Pendidikan dan sekolah khusus
 Obat anti kejang
 Obat pengendur otot (untuk mengurangi tremor dan kekakuan) : baclofen dan diazepam
 Terapi okupasional
 Bedah ortopedik / bedah saraf, untuk merekonstruksi terhadap deformitas yang terjadi
 Terapi wicara bisa memperjelas pembicaraan anak dan membantu mengatasi masalah
makan
 Perawatan (untuk kasus yang berat)

Jika tidak terdapat gangguan fisik dan kecerdasan yang berat, banyak anak dengan
cp yang tumbuh secara normal dan masuk ke sekolah biasa. Anak lainnya memerlukan terapi
fisik yang luas.pendidikan khusus dan selalu memerlukan bantuan dalam menjalani
aktivitasnya sehari-hari.

Pada beberapa kasus, untuk membebaskan kontraktur persendian yang semakin


memburuk akibat kekakuan otot, mungkin perlu dilakukan pembedahan. Pembedahan juga
perlu dilakukan untuk memasang selang makanan dan untuk mengendalikan pefluks
gastroesofageal.

Prognosis

Dinegara yang telah maju misalnya Inggris dan Skandinavia, terdapat 20-25%
pasien palsi serebral sebagai buruh penuh dan 30-50% tinggal di institusi palsi serebral.
Prognosis pasien dengan manifestasi motor yang ringan baik, makin banyak manifestasi
penyertanya dan makin baik berat manifestasi motornya, makin buruk prognosisnya.

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


10
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
1. Data Umum
Mencakup identitas pasien dan penanggung jawab pasien
No registrasi :
Nama pasien :
Usia :
Nama ibu :
Nama ayah :
Riwayat kesehatan keluarga :
2. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehataan yang berhubungan dengan factor prenatal, natal dan post natal serta keadaan
sekitar kelahiran.
3. Keluhan dan manifestasi klinik
Observasi adanya manivestasi cerebral palsy, khususnya yang berhubungan dengan pencapaian
perkembangan :

a. Perlambatan perkembangan motorik kasar


Manifestasi umum, keterlambatan pada semua pencapaian motorik, namun meningkat sejalan
dengan pertumbuhan.

b. Tampilan motorik abnormal


Penggunaan tangan unilateral yang terlaalu dini, merangkak asimetris abnormal, berdiri atau
berjinjit, gerakan involunter atau tidak terkoordinasi, buruk menghisap, kesulitan makan,
sariawan lidah yang menetap.

c. Perubahan tonus otot

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


11
Peningkatan atau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur opistotonik (lengkung punggung
berlebihan), merasa kaku saat memegang atau berpakaian, kesulitan dalam menggunakan popok,
kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik ke posisi duduk (tanda awal).

d. Posture abnormal
Mempertahankan agar pinggul lebih tinggi dari tubuh pada posisi telungkup, menyilangkan atau
mengekstensikan kaki dengan telapak kaki plantar fleksi pada posisi telentang, lengan abduksi
pada bahu, siku fleksi, tangan mengepal.

e. Abnormalitas refleks
Refleks infantile primitive menetap (reflek leher tonik ada pada usia berapa pun, tidak menetap
diatas usia 6 bulan), Refleks Moro, plantar, dan menggenggam menetaap atau hiperaktif,
Hiperefleksia, klonus pergelangan kaki dan reflek meregang muncul pada banyak kelompok otot
pada gerakan pasif cepat.

f. Kelainan penyerta (bisa ada, bisa juga tidak).


Pembelajaran dan penalaran subnormal (retardasi mental pada kira-kira dua pertiga individu).
Kerusakan perilaku dan hubungan interpersonal. Gejala lain yang juga bisa ditemukan pada
cerebral palsy adalah:
1) Kecerdasan di bawah normal
2) Keterbelakangan mental
3) Gangguan menghisap atau makan
4) Pernafasan yang tidak teratur
5) Gangguan perkembangan kemampuan motorik (misalnya menggapai sesuatu, duduk,
berguling, merangkak, berjalan)
6) Gangguan berbicara (disartria)
7) Gangguan penglihatan
8) Gangguan pendengaran
9) Kontraktur persendian
10) Gerakan terbatas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Muskuluskeletal: spastisitas, ataksia

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


12
b. Neurosensory:
- gangguan menangkap suara tinggi
- Gangguan bicara
- Anak berliur
- Bibir dan lidah terjadi gerakan dengan sendirinya
c. Nutrisi: intake yang kurang
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan klinis untuk mengidentifikasi ketidaknormalan tonus, seringnya terjadi
hipotonik yang diikuti dengan hipertonik, ketidaknormalan postur dan keterlambatan
perkembangan motorik.
b. CT scan untuk mendeteksi lesi-lesi susunan saraf pusat
c. Tomografi emisi positron dan tomografi terkomputerisasi emisi foton tunggal untuk melihat
metabolisme dan perfusi otak.
d. MRI untuk mendeteksi lesi-lesi kecil.
e. Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis CP ditegakkan.
f. Pemeriksaan Elektro Ensefalografi dilakukan pada penderita kejang atau pada golongan
hemiparesis baik yang berkejang maupun yang tidak.
g. Foto kepala (X-ray) dan CT Scan.
h. Penilaian psikologik perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pendidikan yang diperlukan.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan proses
menelan.
b. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskular pada sistem
pendengaran.
c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
d. Resiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi motorik.

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


13
3. Intervensi dan Implementasi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Gangguan Tujuan: 1. Ajarkan pola 1. Memberikan intake yang
nutrisi kurang Pemenuhan nutrisi pasien makan yang adekuat dan menghindari
dari kebutuhan adekuat teratur terjadinya
tubuh komplikasi/memperberat
berhubungan Kriteria hasil penyakit lebih lanjut.
dengan 1. Adanya kemajuan
gangguan peningkatan berat badan. 2. Anjurkan 2. Dengan adanya kegiatan
proses 2. Berat badan pasien untuk maka klien akan merasa lapar
menelan normal/ideal sesuai usia berpartisipasi dan akhirnya muncul keinginan
pasien dalam program klien untuk memenuhi
latihan/kegiatan nutrisinya.

3. Jaga 3. Kebersihan mulut anak akan


kebersihan mulut memudahkan dan
pasien meningkatkan nafsu pasien
untuk makan/pemenuhan
nutrisi.
4. Kolaborasi 4. Meningkatkan gizi anak
dengan ahli gizi
dalam pemberian
nutrisi
Gangguan Tujuan 1. Kaji derajat 1. Menentukan derajat
komunikasi Pasien mampu melakukan disfungsi pada kerusakan serebral yang terjadi
verbal proses komunikasi dalam sistem pendegaran dan kesulitan pasien dalam
berhubungan kekurangan yang ada. yang dialami. beberapa atau seluruh tahap
dengan Kriteria hasil proses komunikasi.
gangguan 1. Adanya pemahaman 2. Perhatikan 2. Pasien mungkin kehilangan

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


14
neuromuskular tentang masalah komunikasi kesalahan dalam kemampuan untuk memantau
pada sistem 2. Menggunakan sumber- komunikasi dan ucapan yang keluar dan tidak
pendengaran sumber dalam komunikasi berikan umpan menyadari bahwa komunikasi
dengan tepat balik. yang diucapkannya tidak jelas.
3. Mampu mengggunakan Umpan balik membantu pasien
metode komunikasi untuk merealisasikan kenapa pemberi
menegspresikan kebutuhan asuhan tidak mengerti/bersepon
dan memberikan kesempatan
untuk mengklarifikasikan
isi/makna yang terkandung
dalam ucapannya.

3. Berikan 3. Memberikan metode


metode komunikasi yang dapat
komunikasi dipahami oleh pasien.
alternatif, seperti
menlis di papan
tulis, gambar.
Berikan petunjuk
visual (gerakan
tangan, gambar-
gambar, daftar
kebutuhan,
demonstrasi).

4. Kolaborasi 4. Pengkajian secara


dengan ahli terapi individual untuk mengetahui
wicara kemampuan bicara dan sensori,
motorik, dan kognitif berfungsi
ntuk mengidentifikasi
kekurangan dan kebutuhan

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


15
terapi.
Gangguan Tujuan 1. Kaji 1. Untuk mengidentifikasi
mobilitas fisik Pasien mampu melakukan kemampuan derajat kekuatan atau
berhubungan aktivitas secara kelemahan dan dapat
dengan Kriteria hasil fungsional/luasnya memberikan informasi tentang
kelemahan 1. Mampu mempertahankan kerusakan. pemuliahan.
otot posisi optimal dan fungsi
yang dibuktikan dengan tidak 2. Berikan 2. Anak dapat meningkatkan
adanya kontraktur. aktifitas ringan kemampuan yang dimiliki
2. Meningkatkan kekuatan yang dapat anaknya walaupun terbatas.
dan fungsi bagian tubuh yang dikerjakan pasien.
terganggu.
3. Mampumenggunakan 3. Libatkan 3. Membantu pemenuhan
teknik untuk melakukan anak dalam kebutuhan
aktivitas. mengatur jadwal
harian dan
memilih aktifitas
yang diinginkan

4. Bantu pasien 4. Membantu memberikan


dalam pergerakan dorongan untuk latihan aktif
dan latihan dengan sehingga terjadi peningkatan
menggunakan fungsi dari ektremitas.
eksremitas yang
tidak sakit.
5. Kolaborasi 5. Membantu pasien dalam
dengan ahli menemukan kebutuhan dan
fisioterapi. meningkatkan keseimbangan,
koordinasi, dan kekuatan otot.

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


16
Resiko cedera Tujuan 1. Identifikasi 1. Mampu mengetahui factor
berhubungan Pasien terhindar dari resiko faktor yang dalam menjaga keamanan klien
dengan cidera mempengaruhi
penurunan Kriteria hasil kebutuhan
fungsi motorik 1. Pasien dan keluarga keamanan.
menyatakan pemahaman
faktor yang menyebabkan 2. Identifikasi 2. Mengetahui lingkungan
cidera faktor lingkungan mana yang akan memberikan
2. Pasien menunjukkan yang keamanan terhadap pasien
perubahan perilaku, pola memungkinkan
hidup untuk menurunkan terjadinya cedera
faktor resiko dan untuk
melindungi diri dari cidera. 3. Berikan materi 3. Keluarga pasien mampu
pendidikan kepada mengetahui tindakan
keluarga yang pencegahan cedera dari pasien
berhubungan
dengan tindakan
pencegahan
terhadap cedera

4. Berikan 4. Keluarga pasien mengetahui


informasi kepada pengetahuan akan bahaya
keluarga terhadap lingkungan yang ada.
bahaya
lingkungan dan
karakteristiknya.
4. Evaluasi Keperawatan
1. Pemenuhan nutrisi pasien adekuat
2. Pasien mampu melakukan aktivitas
3. Pasien mampu melakukan proses komunikasi dalam kekurangan yang ada
4. Pasien terhindar dari resiko cidera

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Paralisis serebral (cerebral palsy, CP) adalah istilah tidak spesifik yang
digunakan untuk memberi ciri khas pada ketidaknormalan tonus otot, postur, dan
koordinasi yang diakibatkan oleh suatu lesi tidak progresif atau cedera yang
mempengaruhi otak yang tidak matur. Cerebral palsy bukan merupakan satu
penyakit dengan satu penyebab. Cerebral palsy merupakan group penyakit dengan
masalah mengatur gerakan, tetapi dapat mempunyai penyebab yang berbeda.
Manifestasi klinik Cerebral palsy bergantung pada lokalisasi dan luasnya jaringan
otak yang mengalami kerusakan, apakah pada korteks serebri, ganglia basalis atau
serebelum. Cerebral palsy bisa disebabkan oleh 3 bagian: Pranatal, Perinatal dan
Postnatal. Berdasarkan tanda dan gejala, Cerebral palsy diklasifikasikan dalam
dua kelompok: berdasarkan tipe dan berdasarkan derajat kemampuan fungsional.
Untuk pengobatan pada anak dengan Cerebral palsy dapat dilakukan
melalui banyak terapi, tergantung gejalanya. Cerebral Palsy dapat dicegah dengan
jalan menghilangkan faktor etiologik kerusakan jaringan otak pada masa prenatal,
natal dan post natal. Sebagian daripadanya sudah dapat dihilangkan, tetapi masih
banyak pula yang sulit untuk dihindari. “Prenatal dan perinatal care” yang baik
dapat menurunkan insidens Cerebral Palsy. Asuahan keperawatan cerebral palsy
meliputi pangkajian, penegakkan diagnosa dan intervensi keperawatan.

B Saran
Penatalaksanaan yang benar mengenai penyakit Cerebral palsy harus
difahami dengan benar oleh seluruh pihak. Baik tenaga medis maupun keluarga.
Untuk tecapainya tujuan yang diharapkan perlu terjalin hubungan kerja sama yang
baik antara pasien, keluarga, dokter, perawat maupun tenaga medis lainnya dalam
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


18
DAFTAR PUSTAKA
1. http://areghpsik2012.blogspot.co.id/2014/04/asuhan-keperawatan-pada-
anak-dengan.html

2. http://viasyasivaelfira.blogspot.co.id/2009/06/asuhan-keperawatan-anak-
dengan-cerebral.html

Makalah Keperawatan Anak "Cerebral Palsy"


19

Anda mungkin juga menyukai