Anda di halaman 1dari 16

STASE pediatri

PRESENTASI KASUS

ALAMSYAH NUR ARSYI


(2010306173)

PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
DEFINISI HEMIPARESIS

Hemiparesis adalah suatu kondisi yang umumnya disebabkan oleh stroke


atau cerebral palsy, meski bisa juga disebabkan oleh multiple sclerosis, tumor
otak, dan penyakit lain pada sistem saraf atau otak. Kata“hemi”berarti, “satu
sisi, sementara”, sedangkan“paresis”berarti“kelemahan”.

Hemiparesis adalah istilah medis untuk menggambarkan suatu kondisi


adanya kelemahan pada salah satu sisi tubuh atau ketidakmampuan untuk
menggerakkan anggota tubuh pada satu sisi.

.
ETIOLOGI HEMIPARESIS
Penyebab utama terjadinya hemiparesis adalah adanya kerusakan otak
pada salah satu sisi. Kerusakan otak pada sisi tertentu akan menyebabkan
terjadinya kerusakan anggota tubuh pada sisi yang berlawanan. Kerusakan
otak yang paling utama disebabkan oleh stroke.
Selain disebabkan oleh penyakit stroke, hemiparesis dapat juga disebabkan
oleh :
 Trauma hebat pada kepala yang menyebabkan kerusakan otak.
 Infeksi pada otak
 Cedera otak
 Cacat sejak lahir.
 Cerebral palsy.
 Multiple sclerosis.
 Tumor otak.
 Kerusakan korda spinalis (serabut saraf yang berada di dalam tulang
belakang).
 Atau berbagai penyakit lain yang dapat berpengaruh pada sistem sara
PATOFISIOLOGI HEMIPARESIS

Hemiparesis (kelemahan) dari satu bagian tubuh bisa terjadi setelah


stroke. Penurunan kemampuan ini basanya disebabkan oleh stroke arteri
serebral anterior atau media sehingga mengakibatkan infark pada bagian otak
yang mengontrol pergerakan, dalam konteks ini yaitu saraf motorik dari
korteks bagian depan. Infark yang terjadi pada bagian otak sebelah kanan
akan menyebabkan kelemahan maupun kelumpuhan pada sisi tubuh sebelah
kiri, dan sebaliknya jika infark pada bagian otak sebelah kiri maka akan
menyebabkan kelemahan maupun kelumpuhan pada sisi tubuh sebelah
kanan.
GEJALA HEMIPARESIS

Gejala yang paling dapat dilihat dari pasien yang mengalami


hemiparesis adalah tidak dapat menggerakan secara normal otot-otot
wajah, lengan, tangan, dan tungkai bawah pada salah satu sisi. Derajat
kelemahan otot-otot tersebut tergantung dari seberapa parah
gangguan yang terjadi di otak ataupun jalur saraf lainnya.

Gejala lain dapat menyertai hemiparasis seperti:


 Hilang keseimbangan.
 Tidak dapat berjalan.
 Sulit untuk memegang benda
 Kelemahan otot
 Koordinasi gerak yang terganggu.
 Gangguan berbicara.
 Sulit melakukan aktivitas sehari-hari
STATUS KLINIS

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. M.A.G

Umur : 12 bulan

Jeis kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Kulonprogo
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

 Keluhan Utama : pasien berumur 12 bulan belum bisa merangkak, ongkok-ongkok,


berdiri dan berjalan
 Riwayat Penyakit Sekarang: pasien fisioterapi di klinik sewuglur dengan keluhan
anak belum mampu melakukan gerakan fungsional dasar.
Sampai saat ini pasien rutin melakukan fisioterapi.
 Riwayat Penyakit Dahulu
1. Pre Natal : Normal, tidak ada keluhan. Kondisi sehat
2. Per Natal : Melahirkan secara normal, lahir langsung menangis
3. Post Natal : Pasien 2 minggu yg lalu mengalami kejang dirumah kemudian dibawa
ke RS Rizki Amalia, ketika dirawat mengalami kejang lagi dan dirujuk ke Pku
Jogja. Pada tgl 23 Maret, px dinyatakan menderita hemiparesis oleh dokter Pku
Jogja.
 Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
 BB Lahir : 3,6 kg
 BB Sekarang : 11,5 kg
 Suhu Badan :-
 TD :-
 RR :-

 INSPEKSI
a. Inspeksi Dinamis
 Pasien mampu mengangkat kepala
 Pasien mampu memiringkan badan
b.Inspeksi Statis
 Pasien datang dengan digendong
 Lingkar kepala terlihat normal
 PALPASI
• Kelemahan pada anggota gerak kiri
 AUSKULTASI
Tidak dilakukan
 PERKUSI
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR

• Pasien tidak mampu melakukan gerak aktif full


Gerak aktif ROM

Gerak pasif • Pasien mampu digerakkan full ROM

Gerak aktif melawan • Pasien tidak mampu melakukan gerakan


tahanan isometric melawan tahanan
UNDERLYING PROSES Demam

Kejang

Kurang supplai oksigen

Kerusakan otak

Hemiparesis

Kelemahan AG Hilang Terganggunya


satu sisi Keseimbangan Koordinasi gerak

Keterbatasan fungsional

Intervensi Fisioterapi
Intervensi Fisioterapi

Terapi Latihan Massage


• Stimulasi fungsi gerak • Rileksasi otot
dasar
• Penguatan otot

Peningkatan aktivitas
Fungsional
DIAGNOSA FISIOTERAPI
Impairment

• Adanya kelemahan pada anggota gerak kiri


• Adanya gangguan keseimbangan
• Adanya gangguang koordinasi gerak

Functional Limitation

• Px belum mampu melakukan gerak fungsional dasar


seperti merangkak, ongkok-ongkok, berdiri dan
berjalan.

Participation Retriction

• Ada gangguan dalam melakukan aktivitas sosial


dilingkungan masyarakat.
PROGRAM FISIOTERAPI
1. TUJUAN
a. Jangka pendek
 memperbaiki kelemahan pada anggota gerak kiri
 meningkatkan kemampuan vestibular
b. Jangka panjang
memperbaiki gerak dan fungsi sehingga dapat tercapai kemandirian anak dalam
melakukan aktivitas fungsional

2. INTERVENSI FISIOTERAPI
 Latihan miring kanan miring kiri
 Latihan ongkok-ongkok
 Streching
 Massage
PROGNOSIS

• Quo ad vitam :-

• Quo ad sanam: -

• Quo ad cosmeticam: -

• Quo ad fungsionam : -
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai