Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

LOW BACK PAIN


OLEH :
dr. Yuliana Agustina

PEMBIMBING:
dr. Putri Novianty
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Wolter Monginsidi
Tanggal pemeriksaan: 16 Juni 2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri Punggung Bawah
Anamnesis Terpimpin
Dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri bersifat tajam, tidak menjalar ke tungkai. Awal mula
nyeri dirasakan pada pagi hari kemudian semakin memberat terutama ketika berubah
posisi dari duduk ke berdiri. Skala nyeri menurut pasien adalah 6. Keluhan ini belum diobati
sama sekali, nyeri berkurang saat pasien berbaring. Pasien mengaku sering menggerakkan
punggung hingga berbunyi. Gejala tidak didahului demam, mual, muntah, batuk,
kelemahan anggota gerak dan baal. BAB dan BAK baik. Riwayat mengangkat beban berat
tidak ada, riwayat jatuh pada daerah punggung tidak ada. Riwayat Hipertensi dan Diabetes
Mellitus tidak ada. Riwayat merokok dan konsumsi alkohol disangkal. Tidak ada keluarga
yang menderita keluhan yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Sakit ringan/Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 0C
Tinggi badan : 153 cm
Berat badan : 69 kg
PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala : rambut hitam, lurus Mata Bibir : tidak kering
Pupil : Bulat, isokor 2mm ODS Lidah : lidah kotor tidak ada
Konjungtiva: anemis (-) Tenggorokan : hiperemis
Sklera : ikterik (-) Tonsil : T1/T1
Telinga : otore (-), MT intak, Leher
secret (-), liang lapang Kaku kuduk : (-)
Hidung : rhinorrhea (-), Kelenjar getah bening : pembesaran(-)
epistaksis (-)
Mulut : stomatitis tidak ada,
perdarahan ginggiva tidak ada
 
PEMERIKSAAN FISIK
Paru  Abdomen
Inspeksi : cembung, ikut gerak napas
Inspeksi: simetris kiri sama dengan kanan saat statis dan
dinamis Auskultasi: peristaltik ada, kesan normal
Palpasi : nyeri tekan tidak ada, lien tidak teraba, hepar
Palpasi : vokal fremitus kiri sama dengan kanan, nyeri tekan tidak teraba
tidak ada, massa tumor tidak ada
Perkusi : timpani
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru  Ekstremitas : hangat, deformitas tidak ada, edema
Auskultasi: bronchovesikuler, rhonki tidak ada, whezing tidak tidak ada
ada  Kulit : tidak ada kelainan
 Jantung
Inspeksi: tidak tampak iktus kordis
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas atas jantung ICS II sinistra
batas kanan jantung ICS VI linea parasternalis dextra
batas kiri jantung ICS V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I/II murni reguler, murmur tidak ada
 
Pemeriksaan Neurologis
 
refleks fisiologis : BPR ++/++ KPR ++/++
TPR ++/++ APR ++/++
Refleks Patologis : Babinski : (-)
Chaddock : (-)
Hoffman-Tromner : (-)
Defisit sensoris : (-)

Status Lokal Regio Trunkus


Inspeksi : bengkak (-), deformitas (-), udem (-), atrofi (-)
Palpasi : tender point (+) pada punggung kanan (VAS
6/10), spasme otot (+) di M. Erector Spine
(paralumbal), warm (-)

Pemeriksaan Khusus
SLR (Straight Leg Raise) dan Crossed SLR test : (-)
Patrick and Kontra Patrick test : (-)

Pemeriksaan Laboratorium
tidak dilakukan pemeriksaan  
Gambar 1. 1 Regio Trunkus
Pemeriksaan Tambahan
Xray/MRI
RESUME
Seorang perempuan berusia 23 tahun, pasien datang ke IGD RS Bhayangkara dengan
keluhan nyeri pada punggung bawah dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri bersifat tajam,
tidak menjalar ke tungkai. Awal mula nyeri dirasakan pada pagi hari kemudian semakin
memberat terutama saat ketika berubah posisi dari duduk ke berdiri. Skala nyeri menurut
pasien adalah 6. Keluhan ini belum diobati sama sekali, nyeri berkurang saat pasien
berbaring. Pasien mengaku sering menggerakkan punggung hingga berbunyi. Gejala tidak
didahului demam, mual,muntah, batuk, kelemahan anggota gerak dan baal. BAB dan BAK
baik. Riwayat mengangkat beban berat tidak ada, riwayat jatuh pada daerah punggung
tidak ada, riwayat Hipertensi dan Diabetes Mellitus tidak ada. Riwayat merokok dan
konsumsi alkohol disangkal. Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang sama.
Pemeriksaan fisis ditemukan keadaan umum: sakit sedang / kompos mentis. Nyeri pada
punggung bawah (VAS 6/10), muscle spasme positif pada M. Erector Spina (Paralumbal).
Didiagnosa sebagai Low Back Pain.
 
Diagnosis
• Low Back Pain
Tatalaksana
 Promotif : Menjelaskan tentang Nyeri Punggung Bawah atau Low Back Pain
 Preventif : Menjelaskan tentang Etiologi, faktor risiko LBP, Olahraga teratur,
hindari mengangkat berat, mendorong atau menarik, jangan membungkuk atau
jongkok terlalu lama, dll.
 Kuratif :
Farmakologi:
• Meloxicam tab 7,5 mg/12 jam/oral
• Metilprednisolon tab 4 mg/12 jam/oral
• Vitamin B Complex 1 tab/24jam/oral
Non Farmakologi :
• Edukasi untuk mengurangi berat badan
• Olahraga teratur yang dapat memperkuat otot punggung seperti renang,
bersepeda, senam santai dan jalan santai
• Hindari pekerjaan fisik yang mengluarkan banyak tanaga.
• Berusaha duduk dan berdiri dengan sikap yang benar
• Tidur yang cukup dan hindari stres.
PROGNOSIS
 Dubia et bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Low Back Pain
Nyeri yang dirasakan di bagian punggung bawah, diantara sudut iga paling
bawah dan sakrum yang berasal dari otot, persarafan, tulang, sendi atau
struktur lain di daerah tulang belakang.1
Nyeri punggung bawah adalah masalah yang sering dirasakan kebanyakan
orang dalam hidup mereka. Nyeri punggung bawah biasanya dirasakan
sebagai rasa sakit, tegangan, atau rasa kaku di bagian punggung. Nyeri ini
dapat bertambah buruk dengan postur tubuh yang tidak sesuai pada saat
duduk atau berdiri, cara menunduk yang salah, atau mengangkat barang
yang terlalu berat.2
EPIDEMIOLOGI
• Merupakan penyebab tersering kelima seseorang berobat ke
dokter di Amerika. Kira-kira seperempat warga Amerika usia
dewasa dilaporkan menderita nyeri punggung bawah yang
berlangsung paling tidak seharian penuh dalam 3 bulan terakhir.
• Di Indonesia, di Poliklinik Neurologi Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2002 menemukan prevalensi
penderita LBP sebanyak 15,6%. Angka ini berada pada urutan
kedua tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang mencapai 34,8%.
Dari hasil penelitian secara nasional yang dilakukan di 14 kota di
Indonesia juga oleh kelompok studi Nyeri PERDOSSI tahun 2002
ditemukan 18,13% penderita LBP dengan rata-rata nilai VAS
sebesar 5-9 yang berarti nyeri sedang sampai berat.
• 50% diantaranya adalah penderita berumur antara 41-60 tahun.5
ETIOLOGI
1. Kelainan kongenital 6. Infeksi/inflamasi.
2. Trauma minor: regangan,
cedera whiplash. 7. Metabolik
3. Fraktur Herniasi diskus 8. Vaskular
intervertebral.
9. Lainnya: nyeri alih dari
4. Degeneratif
gangguan visceral, sikap tubuh,
5. Arthritis Neoplasma
psikiatrik, sindrom nyeri kronik.
FAKTOR RISIKO
• Usia
• Obesitas
• Pekerjaan
• Paparan getaran
• Membungkuk
• Duduk lama
• Atritis degeneratif
• Masalah psikologik dan psikososial
Patofisiologi
Trauma :
- Beban berlebihan
- -Berulang
- Tidak ergonomis

Kerusakan struktur anatomis


elemen tulang punggung
bawah

Menimbulkan rangsangan nyeri

Kraus, CL. Vernal Keratonjunctivitis. Updated: February, 2019, Available at: https://www.aao.org/disease-review/vernal-keratoconjunctivitis-5
Patofisiologi
Reseptor Stimuli : mekanik,
Sadar Nyeri kimia, termal,listrik

Potensial
Rangsangan
Aksi
Nyeri

Reaksi menghindar,
Tidak Sadar imobilisasi sendi, Sistem Saraf
kekakuan otot Pusat
Klasifikasi
Durasi Penyebab
Akut (±12 minggu), Nyeri lokal
Subbakut (6-12 minggu) Nyeri alih ke bagian punggung
kronik (>12 minggu Nyeri yang berasal dari tulang belakang
Nyeri punggung radikular
Nyeri yang berhubungan dengan spasme
otot

Pola Dermatomal Nyeri Radikuler.15


Letak/Lokasi Nyeri
Penyebaran Nyeri
Sifat Nyeri
Anamnesis Pengaruh Aktivitas
Pengaruh posisi anggota tubuh
Riwayat Trauma
Onset waktunya
Inspeksi, palpasi, Perkusi

Diagnosis
Pemeriksaan
Tanda Vital
Umum
GCS
Motorik
Pemeriksaan Sensorik
Neurologi Refleks
Laseque
Nafziger
Tes Valsava
Provokasi
Patrick
Kontra Patrick
Bragard
Pemeriksaan Sicard
ROM
Pemeriksaan Penunjang
• Xray
• CT Scan
• MRI
• Mielografi
• EMG
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
• Aktivitas
• Tirah Baring
• Olahraga
• Manipulasi
• Modalitas lain
• Operatif
Penatalaksanaan
Farmakologi
• Asetaminofen
• NSAID
• Muscle Relaxant
• Opioid
• Antidepresan adjuvan dan antikonvulsan
• Steroid
Prognosis
Sekitar 90% LBP akut adalah benigna, sembuh spontan
dalam 4-6 minggu tetapi cenderung berulang. LBP dengan
sindrom radikular sembuh spontan dalam 2 minggu,
sebagian kecil dalam 6-12 minggu, dan yang
membutuhkan tindakan bedah hanya 1-2%.10
Daftar Pustaka
1. Atlas, S.J, Deyo, R.A. 2001.Evaluating and managing acute low back pain in the primary care setting. J Gen Intern Med,16:120-31.
2. Bogduk, N. 2004.Management of chronic low back pain. M J A, 180:79-83.
3. Sudirman S, Hargiyanto. Kajian teknologi kesehatan atas perbedaan efek analgesia dari elektroakupunktur dengan frekuensi rendah, kombinasi, dan
tinggi, pada nyeri punggung bawah. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 2011; 14(2): 203-208.
4. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, et al. Back and Neck Pain. Dalam Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th Edition. New York: McGraw-Hill,
2008.
5. Purba JS, Ng DS. Nyeri punggung bawah: patofisiologi, terapi farmakologi dan non-farmakologi akupunktur. Medicinus 2008; 21(2): 38-42.
6. Chou, R, Huffman, L.H.2007b. Nonpharmacologic therapies for acute and
chronic low back pain: a review of the evidence for an American Pain Society/American College of Physicians clinical practice guideline. Ann
Intern Med, 47:492-504.
7. Ropper AH, Brown RH. Pain in the back, neck, and extremities. Dalam Adams and Victor’s: Principles of Neurology. Eight Edition. New York:
McGraw-Hill, 2005.
8. Docking RE, Fleming J, Brayne C, et al. Epidemiology of back pain in older adults: prevalence and risk factors for back pain onset. Rheumatology
2011; 50: 164-1653.
9. Chou R, Qaseem A, Snow V, et al. Diagnosis and treatment of low back pain: a joint clinical practice guideline from the american college of
physicians and the american pain society. Ann Intern Med 2007; 147: 478-491.
10. Meliala, L, Pinzon, Z.2005. Penatalaksanaan nyeri punggung bawah. Dalam: Mahama J, penyunting. Naskah Lengkap PIN I Kelompok Study Nyeri
Perdossi. Manado, h. 49-55.
11. Feldman DE, Shrier I, Rossignol M, et al. Risk factors for the development of low back pain in adolescence. Am J Epidemiol 2001; 154(1): 30-36.
12. Yuliana. Low back pain. CDK 2011; 38(4): 270-273.
13. Swenson RS. Therapeutic modalities in the management of nonspecific neck pain. Phys Med Rehabil Clin N Am 2003; 14: 605–627.
14. Douglass AB, Bope ET. Evaluation and treatment of posterior neck pain in family practice. J Am Board Fam Pract 2004; 17: S13–22.
15. Hansen JT, Koeppen BM. Atlas of Neuroanatomy and Neurophysiology. Teterboro: Icon Custom Communications, 2002.
16. Picavet HSJ, Vlaeyen JWS, Schouten JSAG. Pain catastrophizing and kinesiophobia: predictors of chronic low back pain. Am J Epidemiol 2002; 156:
1028–1034.
17. Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Edisi kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai