Anda di halaman 1dari 32

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK LAPORAN KASUS

DAN REHABILITASI MEDIK JANUARI 2017


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

ISCHIALGIA
OLEH:
Muh. Firhan Haeruddin C111 12 904
Yelly Asta Siusiu C111 12 893
Jihan Fildzah Nadia C111 12 897
 
Pembimbing
dr. Anshory Sahlan, Sp. KFR

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI MEDIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Definisi Ischialgia

Ischialgia didefinisikan sebagai nyeri yang


terasa sepanjang nervus ischiadicus dan
lanjutannya sepanjang tungkai.
Nyeri daerah pinggang pada dasarnya
dapat berupa:
Nyeri radikuler (sering)
Nyeri alih (reffered pain)
Nyeri tidak menjalar. Penderita dengan nyeri
radikuler memperlihatkan low back pain serta
nyeri radikuler sepanjang nervus ischiadicus
Etiologi

Ischialgia diskogenik
Ischialgia mekanik
Ischailgia non mekanik
Etiologi Ischialgia

Penyebab terjepitnya saraf ini ada


beberapa faktor, yaitu antara lain:
kontraksi/ radang otot-otot daerah bokong,
adanya perkapuran tulang belakang atau
adanya keadaan yang disebut dengan
Herniasi Nukleus Pulposus (HNP). Untuk
mengetahui penyebab pasti perlu dilakukan
pemeriksaan fisik secara seksama oleh
dokter, jika perlu dilakukan pemeriksaan
tambahan radiologi/ Rontgen pada tulang
belakang.
Penyebab ischialgia dapat dibagi dalam :
Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada
penderita hernia nukleus pulposus (HNP)
Ischialgia mekanik
Spondiloarthrosis defermans
Spondilolistetik
Tumor cauda
Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral
Fraktur corpus lumbosakral
Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat
dalam rongga panggul sehingga menimbulkan
tekanan pada pleksus lumbosakralis.
Ischailgia non mekanik (medik)
Radikulitis tuberkulosa
Radikulitas luetika
Adhesi dalam ruang subarachnoidal
Penyuntikan obat-obatan dalam nervus
ischiadicus
Neuropati rematik, diabetik dan neuropati
lainnya
Anatomi
Patofisiologi

CEDERA

PELEPASAN
MEDIATOR
INFLAMASI

nyeri Proses
penyembuhan
Gambaran klinis
 Nyeri punggung bawah
 Rasa kaku pada
punggung bawah
 Nyeri menjalar di belakang
paha sampai ke tumit
 Paresthesia
di kaki dan paha
Pemeriksaan

 Anamnesa
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi

 Reflex : Laseque, Patrick, Kontra-Patrick


Pemeriksaan Fisis

Inspeksi
Inspeksi yang dilakukan dimulai dari warna kulit
pasien, oedema, atropy otot, dan bekas sayatan saat
operasi serta melihat kemampuan berjalan saat
latihan berjalan sehingga bisa diketahui kondisi serta
kemampuan gerak dan fungsinya.
Palpasi
Biasanya palpasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui respon dan struktur yang bersangkutan
setelah aktifitas palpasi dilakukan terutama pada
kulit dan subcutaneus untuk mengetahui temperatur,
oedema dan spasme, pada anggota gerak bawah
setelah operasi.
Pemeriksaan Gerak dan Fungsi
Pemeriksaan ini meliputi fungsi gerak pasif dan aktif, pada
tungkai yang patologis, gerakan yang dilakukan adalah
gerakan yang mengindikasikan, dan tidak melakukan
gerakan yang menjadi kontra indikasi. Dari hasil
pemeriksaan ini bisasanya didapat keterbatasan gerak
karena adanya nyeri, oedema, kekakuan dan spasme otot.
Pemeriksaan kekuatan otot
Terutama otot penggerak hip dan knee, yang dilakukan
dengan menggunakan metode manual muscle test (MMT).
Reflek
KPR ↓ dan atau APR ↓
Laseque, patrick, kontra-patrick
Nyeri
Nyeri merupakan suatu mekanisme
pertahanan tubuh yang bersifat subjektif,
pada post AMP sering ditemukan nyeri
pada wilayah sayatan operasi. Salah satu
metode pengukuran nyeri yang dapat
digunakan adalh VAS (Visual Analog Scale).
ROM (Range Of Motion)
Pemeriksaan ROM dilakukan dengan
menggunakan goniometer dan dituliskan
dengan metode ISOM (International
Standar Of Measurement).
Pemeriksaan penunjang

Foto rontgen lumbosakral


Elektromyografi
Myelografi
CT scan
MRI
Penatalaksanaan
Obat – obatan : analgetik, NSAID,
muscle relaxan
Program Rehabilitasi Medik
Operasi
Program Rehabilitasi Medik
Terapi Fisik: Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi manipulasi,
Exercise, dsb.
Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body mechanic, dsb.
Ortotik-Prostetik: Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.
Advis :
 Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
 Hindari banyak membungkukkan badan.
 Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
 Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri
atau menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
 Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau
pel yang panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung
tidak membungkuk.
 Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap
lurus, tapi tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.
 Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot
punggung sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara
baik dan maksimal.
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MP
Umur : 80 tahun
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Sudiang
Tanggal Lahir : 2 Mei 1937
Tanggal Periksa : 4 Januari 2017
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri pinggang kanan hingga ke telapak kaki
kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli RS. Tajuddin Chalid dengan keluhan nyeri
pada pinggang kanan yang menjalar hingga ke telapak kaki.
Dialami sejak 8 tahun yang lalu setelah menjalani operasi usus
turun pada tahun 2008. Nyeri dirasakan seperti kesetrum,
menjalar hingga ke telapak kaki. Nyeri bertambah saat berjalan
dan berkurang saat pasien duduk / istirahat. Rasa keram pada
telapak kaki kanan ada. Pasien tidak merasakan keluhan demam
ataupun nyeri kepala. Batuk, sesak dan nyeri dada tidak ada.
Mual dan muntah tidak ada. Buang air kecil dan buang air besar
normal. Tidak ada riwayat penyakit yang sama sebelumnya.
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.
Riwayat ke dokter dengan keluhan nyeri pinggang tidak ada.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat operasi prostat pada tahun 2002
Riwayat operasi usus turun pada tahun 2008
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat Diabetes disangkal
Riwayat kolestrol disangkal
Riwayat asam urat disangkal
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital:
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Pernapasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,5oC
Kepala & leher : Normal
Thorax :
Cor : Normal
Pulmo : Normal
Abdomen :
Liver/Spleen : Hepatomegali dan Splenomegali
tidak teraba
Extremitas :
Extremitas Atas : Normal
Extremitas Bawah : Terganggu (pinggang
hingga telapak kaki kanan)
Inspeksi : Normal
Palpasi : Normal
Status Pisiatris
Kompos mentis / Ambulasi mandiri / Langkah pendek-pendek /

Postur normal/ pengguna tangan kanan
Barthel Index: skor total 100  Independen

Feeding : 10

Bathing : 5

Grooming : 5

Dressing : 10

Bowel : 10

Bladder : 10

Toilet use : 10

Transfer : 10

Mobility : 15

Stair : 10

Pemeriksaan Muskuloskeletal

Hip
0-600 ec pain/Full (0-
Flexion 4/5
1200)
Extension Full/Full (0-300) 4/5
Abduction Full/Full (0-450) 4/5
Adduction Full/Full (0-200) 4/5
Ext. Rotation Full/Full (0-450) 4/5
Int. Rotation Full/Full (0-450) 4/5
Pemeriksaan Neurologis
DTRS : Tidak dievaluasi
Refleks Patologis :
Babinski : (-)/(-)
Chaddock : (-)
Hoffman-Tromner : (-)
Defisit sensoris : (-)
VAS : 4/10
Pemeriksaan khusus
Laseque sign : (+/-)
Patrick : (-/-)
Kontrapatrick : (-/-)
Daftar Masalah
R1 : Ambulasi: ambulasi independent tanpa
alat bantu.
R2 : ADL: Tidak ada gangguan saat aktivitas
(Barthel Index 100)
R3 : Komunikasi dan Feeding: tidak ada
gangguan
R4 : Psikologis: tidak ada gangguan
R5 : Vokasional: tidak ada gangguan,
Avokasional: tidak ada gangguan
R6 : Sosioekonomi cultural: ditanggung BPJS
R7 : VAS: 4/10
Diagnosis
Diagnosis klinis : Ischialgia Dextra
Diagnosis fungsional :
Impairment : Nyeri punggung kanan
hingga telapak kaki
Disability : Gangguan Aktivitas
Handicap :-
Resume
Pasien laki-laki, 80 Tahu, datang ke poli RS. Tajuddin Chalid dengan keluhan nyeri
pada pinggang kanan yang menjalar hingga ke telapak kaki. Dialami sejak 8 tahun
yang lalu setelah menjalani operasi usus turun pada tahun 2008. Nyeri dirasakan
seperti kesetrum, menjalar hingga ke telapak kaki. Nyeri bertambah saat berjalan
dan berkurang saat pasien duduk / istirahat. Rasa keram pada telapak kaki kanan
ada. Pasien tidak merasakan keluhan demam ataupun nyeri kepala. Batuk, sesak
dan nyeri dada tidak ada. Mual dan muntah tidak ada. Buang air kecil dan buang
air besar normal. Tidak ada riwayat penyakit yang sama sebelumnya. Tidak ada
keluarga yang menderita penyakit yang sama. Riwayat ke dokter dengan keluhan
nyeri pinggang tidak ada.
Riwayat menjalani operasi hernia pada tahun 2002 dan operasi prostat pada tahun
2008.
Pada pemeriksaan direabilitasi medik ditemukan rasa myeri yang menjalar dari
pinggang kanan hingga telapak kaki kanan, tidak ditemukan kelemahan otot, tidak
ada keluhan lain (tidak ada kelemahan otot, tidak ada gangguan BAK dan BAB)
Pemeriksaan fisis ditemukan nyeri pada pinggang kanan (VAS 4/10), dan laseque
sign kanan positif.
Di diagnosa sebagai Ischialgia dextra, perencanaan terapi yang diberikan adalah
Infra red (IR) pada pinggang kanan hingga telapak kaki kanan, Endurance Exercise
tingkat moderate, TENS, Deep breathing, Latihan gait.
Program Rehabilitasi Medik
Fisioterapi
Evaluasi :
 Gangguan AKS
 Gangguan gait
Program :
 Infra red (IR) pada pinggang kanan hingga telapak
kaki kanan
 Endurance Exercise tingkat moderate
 TENS
 Deep breathing
 Latihan gait
Terapi Okupasi
Evaluasi :
 Gangguan AKS
Program :
 Latihan AKS dengan aktivitas dan keterampilan

Ortotik Prostetik
Evaluasi :
 Baik
Program :
 Pada saat ini belum ada program

Terapi Wicara
Evaluasi :
 Baik
Program :
 Pada saat ini belum ada program
Psikologi
Evaluasi :
 Kontak dan pengertian baik
Program :
 Memberi dukungan agar penderita menjalani terapi dengan
baik
Sosial Medik
Evaluasi :
 Tinggal di rumah permanen 1 lantai dengan WC duduk
 Biaya hidup sehari-hari cukup
 Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS
 Program :
 Pada saat ini belum ada program
Prognosis
        
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam     :   dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai