FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
4. Pemeriksaan Diagnosis
Rontgen Toraks
Endoskopik : Mukosa sembab, merah, dan mudah berdarah.
Laboratorium Darah Rutin (31 Agustus 2016)
WBC : 21.3 (21.5 (3.5-10.0)
HGB : 13.1 (11 16.5)
HCT : 38.9 (35 50%)
PLT : 269 (150 390)
MCV : 78 (80 97)
MCH : 26 (26.5 33.5
- Golongan darah O
BT : 250
CT : 405
- Urin lengkap :
Warna : kuning
Protein :
Reduksi : Urobilin : Bilirubin : Ph : 5.0
Berat Jenis : 1.020
Sedimen
Eritrosit : penuh/Ip
Lekosit : 20-30/Ip
Epitel : 0-10/Ip
- Lab Kimia Darah
GDS : 140
Ureum : 40 (10 50)
Kreatinin : 1 (0.9 - 1.2)
SGOT : 29 (5 - 42)
SGPT : 31 (5 - 32)
HbsAG : Negatif
Pemeriksaan Feses untuk mencari kuman penyebab.
5. Terapi
-Farmakologi : Sucralfat, Paracetamol, Omeprazole, Amitripilin
-Non Farmakologi : istirahat, puasa atau diet cair, pasien ditenangkan, jika ada
perdarahan jaga pernapasan agar tetap terbuka, jika perlu berikan oksigen, awasi
tanda-tanda vital.
6. Analisa Data:
No DX
DO :
Warna BAB hitam, hasil
endoskopi menunjukan bahwa
terdapat pendarahan pada
mukosa lambung.
DS:
Pasien mengeluh lemas, BAB
sedikit dan berwarna hitam.
Etiologi
Obat-obatan NSAID
Bersifat asam dan lipofili
Masalah
Resiko Pendarahan
berhubungan dengan
rupturnya mukosa lambung.
Melarutkan lipid
Ion hidrogen terjebak dan
masuk kedalam mukosa
lambung
Mengganggu sawar lambung
Menurunkan barrier lambung
terhadap asam dan pepsin
Erosi Mukosa Lambung
Mukosa Lambug kehilangan
integritas
Perdarahan
Do : Pasien mengenakan
gelang warna kuning, pasien
terlihat lemas, dan muka pucat
Dx : Pasien mengatakan
lemas, pasien mengeluh susah
bergerak dan sakit jika
bergerak.
Kerusakan sel
Merangsang nosiseptor
(Reseptor nyeri)
Dihantarkan ke medulla
spinalis
Otak (Korteks
somatosensorik)
Persepsi nyeri
Nyeri akut
Intoleransi Aktifitas
berhubungan dengan rasa
nyeri akut kaki sebelah kiri
Defisit knowledge
berhubungan dengan
kurangnya informasi mengenai
efek samping jamu atau obat
NSAID.
Melarutkan lipid
Ion hidrogen terjebak dan
masuk kedalam mukosa
lambung
Mengganggu sawar lambung
Menurunkan barrier lambung
terhadap asam dan pepsin
Erosi Mukosa Lambung
Mukosa Lambug kehilangan
integritas
Perdarahan
Terapi farmakologi, non
farmakologi, dan tindakan
bedah
Sembuh
Defisit knowledge, minum
jamu kembali
Tgl/ Jam
Kamis, 1 September
2016/ pukul. 08.30
Intervensi
Kolaborasikan
bersama dokter
pemberian obat
anti inflamasi, dan
anti ruptur kepada
pasien.
Kamis, 1 September
2016/ pukul. 10.00
Mengobservasi
tanda-tanda vital
pasien
Kamis, 1 September
2016/ Pukul 10.20
Mengobservasi
tanda-tanda
pendarahan pada
pasien
Rasional
Karena dengan
mengkolaborasika
n pemberian obat
maka organ pasien
yang sakit akan
langsung
dinetralisir dengan
obat
Karena
mengobservasi
dengan rutin akan
meningkatkan
tingkat
kewaspadaan
paramedis dan para
medis akan
mengetahui status
pasien setiap
waktu sehingga
dapat segera
melakukan
penanganan jika
terjadi penurunan
status pada pasien.
Karena
mengobservasi
dengan rutin akan
meningkatkan
tingkat
kewaspadaan
paramedis dan para
medis akan
mengetahui status
pasien setiap
waktu sehingga
dapat segera
melakukan
Kamis, 1 September
2016/ Pukul 11.00
Mengobservasi
intake output
pasien
Jumat, 2 September
2016/ Pukul 15.00
Memandu teknik
relaksasi
pengurang rasa
nyeri
Jumat, 2 September
2016/ Pukul 16.20
Melakukan
pendidikan
kessehatan kepada
pasien
penanganan jika
terjadi penurunan
status pada pasien.
Karena
mengobservasi
dengan rutin akan
meningkatkan
tingkat
kewaspadaan
paramedis dan para
medis akan
mengetahui status
pasien setiap
waktu sehingga
dapat segera
melakukan
penanganan jika
terjadi penurunan
status pada pasien.
Karena dengan
menenangkan
pasien (teknik
relaksasi), nafas
dan nadi pasien
akan kembali
beraturan sehingga
asam laktat akan
berhenti
menumpuk dan
akan meredakan
nyeri secara
perlahan.
Karena dengan
melakukan
pendidikan
kesehatan secara
personal dan
dengan bahasa
yang ringan
bersama pasien
Implementasi
Telah
diberikannya
obat sesuai
dengan resep
dokter untuk
mengatasi
inflamasi, dan
ruptur kepada
pasien.
Kamis, 1
Telah
September
dilakukannya
2016/ pukul. pengobservasian
10.00
tanda-tanda vital
kepada pasien
Kamis, 1
Telah
September
dilakukannya
2016/ Pukul pengobservasian
10.20
tanda-tanda
pendarahan pada
pasien dengan
mengobservasi
nyeri, tensi,
konjungtiva dan
anemia kronis.
Kamis, 1
Telah
September
dilakukannya
2016/ Pukul pengobservasian
11.00
intake output
Ruangan
Nama mahasiswa
Respon
Paraf
Baik
TD : 130/90
N : 96x/ menit
R : 12x/ menit
T: 38 c
Nyeri : Skala 6
(dari 10)
Tensi : 130/90
Konjungtiva :
merah muda
Anemia kronis :
negatif
Baik
Jumat, 2
September
2016/ Pukul
15.00
Jumat, 2
September
2016/ Pukul
16.20
pasien dengan
menghitung
makanan masuk
dan keluar
pasien .
Telah memandu
dan mengajari
teknik relaksasi
pengurang rasa
nyeri kepada
pasien dengan
praktek
langsung.
Telah dilakukan
pendidikan
kesehatan
kepada pasien
dengan
mengobrol santai
dengan pasien.
Baik, praktek
dilakukan dengan
antusias oleh
pasien.
Baik,
Pasien aktif
bertanya dan
mampu mengulang
info apa yang telah
diberikan perawat.
Ruangan
Nama mahasiswa
Catatan
S : Pasien mengatakan nyeri
berkurang dari 8 menjadi 6 ,
nyeri hanya muncul jika
pasien diminta berdiri.
O : KU : baik, pasien
tampak rileks, pasien
mampu mengontrol
nyerinya. TD : 110/80
mmHg, S : 36C , N : 78x/
menit, RR: 18x/ menit
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kolaborasikan obat sesuai
untuk mengatasi inflamasi,
Paraf