Anda di halaman 1dari 10

OSTEOARTHRITIS LUTUT

Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi yang menahun yang ditandai dengan
adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya
Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari
tulang yang memudahkan pergerakan dari sendi
Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain,
yang menyebabkan kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada sendi
Osteoarthritis yang terjadi pada lutut terjadi karena adanya gangguan atau
kegagalan chondrocyte dalam memperbaiki kartilago / tulang rawan
Prevelensi terjadinya OA lutut pada usia 45-55 tahun wanita dan pria sama.
Sedangkan pada usia 55 tahun ke atas banyak terjadi pada wanita dengan
perbandingan 4:1
Beberapa faktor etiologi yang telah diketahui berhubungan dengan terjadinya
osteoarthritis lutut ini antara lain:
a. Usia
Semakin lanjut usia seseorang, pada umumnya semakin besar faktor resiko
terjadinya OA lutut. Hal ini disebabkan karena sendi lutut yang digunakan sebagai
penumpu berat badan sering mengalami kompresi atau tekanan dan gesekan,
sehingga dapat menyebabkan kartilago yang melapisi tulang keras pada sendi
lutut tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan rentan terjadi degenerasi.
b. Obesitas
Jelas sekali bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor resiko
terjadinya OA lutut. Berat badan yang berlebih akan menambah kompresi atau
tekanan atau beban pada sendi lutut. Semakin besar beban yang ditumpu oleh
sendi lutut, semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan pada tulang
c. Herediter atau faktor bawaan
Struktur tulang rawan dan laxity pada sendi, serta permukaan sendi yang tidak
teratur yang dimiliki seseorang sebagai faktor bawaan merupakan faktor resiko
terjadi OA lutut
d. Trauma pada sendi dan kerusakan pada sendi sebelumnya
Terjadinya trauma, benturan atau cedera pada sendi lutut juga dapat menyebabkan
kerusakan atau kelainan pada tulang-tulang pembentuk sendi tersebut
e. Kesegarisan tungkai
Sudut antara femur dan tibia yang > 180 derajat dapat berakibat beban tumpuan
yang disangga oleh sendi lutut menjadi tidak merata dan terlokalisir di salah satu

sisi saja, dimana pada sisi yang beban tumpuannya lebih besar akan beresiko lebih
besar terjadi kerusakan
f. Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
Pekerjaan dan akifitas yang banyak melibatkan gerakan lutut juga merupakan
salah satu penyebab osteoarthritis pada lutut
g. Olahraga yang berat, terutama sepak bola
h. Faktor hormonal dan penyakit metabolik
Perubahan degeneratif pada sendi lutut bisa terjadi akibat perubahan hormonal
yang terjadi pada wanita yang sudah menopause. Selain itu, seseorang yang
memiliki diabetes mellitus juga bisa terkena OA lutut ini
i. Arthritis yang berlangsung lama
Arthritis (peradangan sendi) yang sudah berlangsung lama dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya pula OA lutut
Pada sendi, termasuk sendi lutut, ujung-ujung tulang kerasnya biasanya dilapisi
tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan terserbut tidak memiliki jaringan saraf, jaringan limfe, dan tidak
ada pembuluh darah
Di dalam sendi juga terdapat cairan yang disebut cairan synovial, yang
berfungsi sebagai pelumas dan mencegah terjadinya gesekan ujung-ujung tulang
tersebut yang dapat menyebabkan terkikisnya tulang tersebut
Pada keadaan kekurangan cairan synovial akibat suatu proses degenerasi maka
akan terjadi gesekan-gesekan antar tulang rawan tersebut sehingga tulang rawan
menjadi terkikis habis, maka akan timbul rasa nyeri
Biasanya nyeri akan dirasakan setelah kondisi sudah kronis dimana kartilago
sudah sangat tipis dan ujung tulang keras sudah saling bergesekan
Hal ini tidak mudah diketahui secara dini karena pada kartilago tidak terdapat
jaringan saraf, jaringan limfe, dan pembuluh darah sehingga pada awal kerusakan
tidak terdeteksi karena tidak adanya rasa nyeri
Nyeri baru akan terasa setelah tulang keras yang memiliki jaringan saraf, limfe
dan pembuluh darah bergesekan
Biasanya OA terjadi secara perlahan dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah
melakukan aktifitas, kemudian lama-lama akan terasa lebih sakit dan kaku
Pada lutut : terasa dan kaku, susah digunakan untuk berjalan
Kaku pada sendi setelah beristirahat dan akan segera hilang setelah aktivitas
dimulai lagi
Rasa kaku di pagi hari, selama tidak lebih dari 30 menit
Nyeri pada persendian yang akan mereda di pagi hari dan akan memberat pada
siang atau malam hari seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan

Atrofi otot di sekitar sendi dikarenakan inaktif dari sendi yang dapat
menyebabkan nyeri
Nyeri dan kaku dapat mempengaruhi postur, koordinasi dan kemampuan
berjalan
Tanda OA pada lutut yaitu nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut,
gejala sendi seperti terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit
dari duduk di lantai atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot
tungkai
Gambaran Klinis OA menurut Altman (1991)
a. Nyeri sendi beberapa hari sampai beberapa bulan
b. Pada gambaran radiologis, terdapat osteofit pada tepi sendi
c. Cairan sendinya terdapat 2 atau 3 tanda, diantaranya; jernih, viscous/kental, sel
darah putih kurang dari 2000 mm3
d. Kaku sendi di pagi hari kurang dari atau sama dengan 30 menit
e. Krepitasi (terdengar suara klik) pada saat sendi lutut digerakkan
f. Jika cairan sendi tidak diperiksa, usia kurang dari atau sama dengan 40 tahun
Pemeriksaan OA Lutut
1. Inspeksi / Observasi
a. Dilihat adanya deformitas (perubahan bentuk sendi)
b. Dilihat kemampuan berjalan, naik turun tangga, jongkok, duduk, dll
c. Dilihat adanya oedem (bengkak), atrofi (pengecilan / penyusutan) otot terutama
otot quadriceps
2. Palpasi
Rabalah ada tidaknya pitting oedem, suhu lokalnya, atrofi pada ototnya, dan ada
tidaknya nyeri tekan
3. Pemeriksaan gerak pasif, aktif dan melawan tahanan
4. Pemeriksaan khusus meliputi:
a. VAS : untuk menilai nyeri

b. MMT : untuk menilai kekuatan otot


5. Goniometer : untuk mengukur luas gerak sendi
6. Antropometri : mengukur lingkar segmen tubuh
Tes-tes Khusus (A. N. De Wolf & J. M. A. Mens)
a. Tes Ballotement (menggoyang-goyangkan objek di dalam cairan)
Caranya : recessus suprapatellaris dikosongkan dengan menekannya dengan satu
tangan, sementara itu dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam
keadaan normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, tapi bila terdapat (banyak)
cairan pada sendi lutut (akibat OA) maka patella seperti terangkat shg sedikit ada
gerakan ke atas-bawah dan kadang terasa seolah-olah patella mengetik pada
dasar keras itu
b. Tes Fluktuasi
Caranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di sebelah kiri dan
kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu dikosongkan
menggunakan tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah
terdorong oleh perpindahan cairan dalam sendi lutut
c. Tes Lekuk
Caranya : dengan memakaipunggung tangan, kita mengusapi lekuk kecil di
sebelah medial patella ke arah proximal, sehingga dikosongkan dari cairannya.
Kalau kemudian kita melaksanakan gerakan mengusap yang sama pada patella
bagian lateral, maka lekuk kecil yang medial itu akan kelihatan terisi cairan
Terapi Non Farmakologi
1. Olahraga
Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang tidak terlalu berat dan tidak
menyebabkan bertambahnya kompresi atau tekanan atau terauma pada sendi,
yaitu misalnya berenang dan menggunakan sepeda statis
Olahraga selain berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan kaku juga bermanfaat
untuk mengontrol berat badan
2. Proteksi / melindungi sendi

Sendi dijaga dari berbagai aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang dapat
menambah stress / tekanan pada sendi
3. Terapi Panas atau dingin
a. Terapi panas digunakan untuk mengurangi rasa sakit, membuat otot-otot sekitar
sendi menjadi rileks dan melancarkan peredaran darah. Terapi panas dapat
diperoleh dari kompres dengan air hangat / panas, sinar IR (infra merah) dan alatalat terapi lain seperti SWD / MWD
b. Terapi dingin digunakan untuk mengurangi bengkak pada sendi dan
mengurangi ras sakit. Terapi dingin biasanya dipakai saat kondisi masih akut.
Dapat diperoleh dengan kompres dengan air dingin
4. Viscosupplementatior
Merupakan perawatan dari Canada untuk kasus OA
5. Pembedahan
Apabila keadaan sendi sudah sangat parah, maka dapat dilakukan tindakan
pembedahan yang disebut TKR (Total Kne Replacement)
6. Akupuntur
Dapat mengurangi rasa sakit dan merangsang fungsi sendi
7. Massage / Pijat
Sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Tujuan massage tersebut
adalah untuk membuat rileks otot-otot yang spasme dan membantu melancarkan
sirkulasi darah
8. Vitamin C, D, E dan Beta karoten
Vitamin-vitamin tersebut bermanfaat untuk mengurangi laju perkembangan
osteoarthritis
9. Teh Hijau
Teh ini mengandung zat anti peradangan
Sebenarnya osteoarthritis belum bisa disembuhkan secara sempurna, akan tetapi
kita bisa berupaya untuk mencegahnya. Jika sudah telanjur terkena OA, tujuan
terapi adalah memperlambat laju perkembangan osteoarthritis tersebut dan
memberikan latihan-latihan penguatan otot-otot di sekitar sendi yang berfungsi

sebagai stabilisasi sendi. Selain itu, terapi juga bertujuan untuk mengurangi rasa
sakit yang dialami
Terapi Farmakologi
1. Acetaminophen
Merupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman
dan efektif untuk mengurangi rasa sakit.
2. NSAIDs (nonsteroid anti inflammatory drugs)
Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Efek samping, yaitu
menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal
3. Topical pain
Dalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang
terasa sakit.
4. Tramadol
Tidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan
NSAIDs.
5. Mild narcotic painkillers
Mengandung analgesik seperti codein atau hydrocodone yang efektif mengurangi
rasa sakit pada penderita osteoarthritis.
6. Corticosteroids
Efektif mengurangi rasa sakit.
7. Hyaluronic acid
Merupakan glycosaminoglycan yang tersusun oleh disaccharides of glucuronic
acid dan N-acetygluosamine. Disebut juga viscosupplementation.
Digunakan dalam perawatan pasien osteoarthritis. Dari hasil penelitian yang
dilakukan, 80% pengobatan dengan menggunakan hyaluronic acid mempunyai
efek yang lebih kecil dibandingkan pengobatan dengan menggunakan placebo.
Makin besar molekul hyaluronic acid yang diberikan, makin besar efek positif
yang di rasakan karena hyaluronic acid efektif mengurangi rasa sakit.
8. Glucosamine dan chondroitin sulfate

Mengurangi pengobatan untuk pasien osteoarthritis pada lutut.


Pencegahan
a. Menghindari olahraga berat yang bisa menyebabkan sendi terluka
b. Mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringan
c. Minum obat untuk mencegah OA
d. Mengkonsumsi makanan yang bergizi
e. Beberapa suplemen makanan yang dapat digunakan untuk mencegah OA antara
lain makanan yang mengandung glucosamin, dan chondroitin. Glukosamin adalah
molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-udangan),
artropoda, dan dinding sel cendawan. Chondroitin merupakan senyawa rantai gula
bercabang yang menyusun tulang rawan. Chondroitin biasanya terdapat pada
cakar ayam.
Tidak ada cara mutlak untuk mencegah osteoarthritis. Akan tetapi merubah gaya
hidup menjadi lebih sehat dapat mengurangi gejalanya.
APA ITU OSTEOARTHITIS?
OSTEO ARTHRITIS diagnosis,penanganan & perawatan dirumah (dr.
Syamsumin Kurnia Dewi)
Radang sendi atau Osteoarthritis sangat sering menyerang orang
dewasa,menengah,tengah baya dan lanjut usia. Diantara seluruh sendi, lutut
merupakan sendi yang paling sering terkena osteoarthritis. Gejala dari
Osteoarthritis lutut misalnya kekakuan, bengkak, nyeri sehingga sulit berjalan,
duduk, dan bangkit dari duduk. Bukan hanya lutut, sendi jari jemari, sendi di siku
tangan dan semua sendi bisa terserang osteoarthritis.
Diatas adalah beberapa cuplikan yang ada didalam buku kecil ini, belum banyak
buku yang membahas penyakit sendi. maka dari itulah penulis ingin memaparkan
dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Buku ini
juga bisa memudahakan para mahasiswa bidang fisioterapi atau keperawatan atau
bidang kesehatan lainya guna lebih memahami bagaimana mencegah dan merawat
penyakit sendi.
PENYULUHAN OSTEOARTHRITIS
Perkapuran pada lutut merupakan salah satu tanda terjadinya osteoarthritis.
Osteoartritis (OA) dikenali sebagai arthritis degenerative, gangguan yang terjadi

seiring bertambahnya umur, terutama mengenai sendi yang menopang berat


badan, seperti lutut, dan panggul, meski tak jarang juga terjadi pada tangan dan
kaki.
Di Indonesia, OA merupakan penyakit reumatik yang paling banyak dijumpai. Di
Kabupaten dan Kotamadya Malang misalnya, angka kejadiannya mencapai
13,5%. Sedangkan di poliklinik Subbagian Reumatologi FKUI/RSCM, OA
ditemukan pada 43,82% penderita baru reumatik (tahun 1991-1994).
APA PENYEBABNYA
Usia dan genetik dikatakan merupakan faktor resiko terjadinya OA. Tulang rawan
sendi menipis bersama pertambahan usia. Tulang rawan sendi yang menipis
menyebabkan gesekan antar tulang, menimbulkan nyeri dan terbatasnya gerak
lutut. Gerakan berulang sendi lutut bertahun- tahun mengiritasi dan menyebabkan
peradangan. Tulang rawan yang radang memicu terjadinya pertumbuhan tulang
tidak pada tempatnya (spur/perkapuran) di sekitar sendi. OA juga sering
ditemukan pada beberapa orang dalam suatu keluarga, sehingga faktor keturunan
tak bisa dihindarkan.
Hal lain yang merupakan faktor resiko, mencakup kegemukan, jenis kelamin
(perempuan cenderung lebih banyak terjadi), trauma, kelemahan otot, sendi yang
tidak stabil, meningkatnya pembebanan dinamik. Individu dengan obesitas
cenderung mengalami OA lutut 300-400% . Sepatu yang terlalu tinggi, sempit,
berat, alas sepatu (sol) yang keras dan kurang lentur , bisa menjadi penyebab.
GEJALA
Nyeri dan kekakuan merupakan hal yang sering dikeluhkan. Nyeri sendi biasanya
bersifat tumpul, bedakan dengan nyeri yang tajam menusuk, sampaikan dengan
jelas pada dokter. Sifat nyeri yang berbeda , akan memberikan diagnosa berbeda.
Nyeri dirasakan setelah aktivitas berulang. Nyeri saat istirahat dapat terjadi, pada
OA yang berat. Rawan sendi bisa hilang sama sekali, sehingga terjadi pergeseran
antar tulang, yang berakibat keterbatasan gerakan persendian.
Kaku sendi, merupakan rasa seperti diikat yang biasanya singkat, tidak lebih dari
setengah jam. Nyeri dan kekakuan sendi dapat juga timbul setelah bangun tidur,
atau setelah duduk yang lama (naik kereta api, nonton film).
Gejala lain pada OA lutut berupa bengkak , teraba hangat dan bunyi (creaking);
bowleg, bila degenerasi tulang rawan sangat progresif; sedangkan bony
enlargement sering menyertai terbentuknya perkapuran.
Gejala OA dirasakan bervariasi diantara individu yang terkena. Beberapa orang
menjadi cacat karena gejalanya. Namun ada juga gejala yang dirasakan tidak
sedramatis tampilan degenerasi sendi yang citra dari foto rotgen. Bahkan nyeri

tidak selalu dirasakan, seringkali hilang timbul. Tak jarang ada masa bebas nyeri
yang lama , hingga dalam hitungan tahun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan laboratorium darah spesifik untuk menegakkan diagnose
OA, tes darah dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain. Pemeriksaan
radiologis sendi yang terkena memberikan penampilan penipisan hingga
hilangnya rawan sendi, penyempitan ruang sendi, dan terbentuknya
spur/perkapuran.
Artrosintesis dan artroskopi merupakan tindakan lanjut yang dilakukan seorang
dokter, bilamana perlu. Artrosintesis, dokter akan menusukkan jarum yang steril
untuk mengambil cairan dalam sendi, untuk dianalisa. Artroskopi, merupakan
tehnik bedah menggunakan tabung kecil, untuk melihat dalam sendi.
OA? APA SAJA YANG BISA DILAKUKAN
Terapi OA lutut menghilangkan nyeri sendi dan menjaga fungsi sendi. Pada lutut,
sesuai dengan fungsi penunjang saat berjalan, diharapkan tidak ada rasa nyeri ,
serta gangguan akibat kekakuan ataupun keterbatasan. Pada pasien yang
beruntung tanpa gejala yang dirasakan, pengobatan tidaklah peseharlu , meskipun
proteksi agar OA tidak memberat sehingga menimbulkan keluhan, tetap harus
dipertimbangkan.
Ingat PRITE.
P(rotection) ; P(revention):
Bertujuan mengurangi beban pada lutut (saat berdiri maupun berjalan).
Pengurangan beban selain pastinya mengurangi berat badan, bila memang
berlebih, bisa disiasati dengan menggunakan tongkat. Tongkat bersama ke dua
kaki akan memperluas dasar tumpuan badan, dengan demikian beban lutut
berkurang. Dapat juga diberikan alat bantu, dengan tujuan mengalihkan beban
tumpuan lutut5.
Relative R(est):
Istirahat yang cukup untuk lutut, hindari berdiri lama, naik tangga, berlutut,
menekuk lutut yang dalam. Mengistirahatkan lutut yang sakit, akan berdampak
turunnya tekanan pada sendi, pada gilirannya akan mengurangi nyeri, dan
menghilangkan bengkak. Istirahat dapat berupa pengurangan intensitas dan
frekuensi aktivitas yang secara konsisten membebani lutut.
I(ce)

Es diberikan bila lutut teraba hangat, alasi es dengan handuk. Pasien mungkin
akan dipilihkan terapi fisik yang lain misalnya TENS; ES suatu bentuk terapi
listrik untuk mengurangi rasa sakit. Pemilihan terapi fisik yang lain seperti
diatermi (bersifat pemanasan), atau laser tenaga rendah, pastinya harus melewati
pertimbangan dokter.
Taping
Secara teoritis lutut dibagai menjadi tiga, luar , tengah dan dalam. Lutut sisi dalam
yang sering mengalami kerusakan. Taping menggunakan tape yang spesifik,
biasanya dipasang pada sisi dalam. Saat ini dokter spesialis rehabilitasi medik,
ortopedi dan rematologi-penyakit dalam yang berkompetensi untuk pemakaian
taping.
Exercise/ latihan
Bentuk latihan bisa isometrik atau isotonik, Konsultasi dulu dengan dokter, jenis
olahraga yang sesuai untuk Pasien. Latihan atau olahraga (pada OA) yang terarah
akan meningkatkan kelenturan sendi, dengan demikian diharapkan tidak terjadi
keterbatasan gerakan sendi dan menurunkan derajat kekakuan lutut.
Pada pembahasan kali ini, saya sampaikan satu bentuk latihan penguatan otot
paha depan (quadriceps), dengan metoda isometrik. Latihan dilakukan saat tidak
terjadi radang pada lutut, (tidak sakit, tidak teraba hangat, tidak bengkak).
Sebaiknya sudah dilakukan sebelum memasuk usia resiko terjadinya OA. Tahanan
selama 5 detik cukup aman.
Obat
Obat yang di berikan pada umumnya golongan NSAID, namun untuk OA
biasanya disertai pemberian golongan glucosamine chondroitin . Keduanya ada
dalam bentuk minum ataupun olesan. Yang sebaiknya diperhatikan, takaran dan
cara pemakaian.
Obat lain berupa injeksi serta tindakan operasi, pastinya harus dengan indikasi
yang tepat.
Tips:
CATATAN:
Arthrocentesis: Suatu prosedur menggunakan jarum dan syringe steril,
dipergunakan untuk mengeluarkan cairan dalam sendi.
Arthroscopy: Suatu tehnik pembedahan dengan memasukkan tabung ke dalam
sendi, untuk melihat, mendiagnosa dan memperbaiki jaringan.

Anda mungkin juga menyukai