Anda di halaman 1dari 6

Peradangan Sendi (Artritis)

Dr. Benny Kristanto

Radang sendi atau artritis adalah istilah yang umum


dikenal untuk kondisi radang pada sendi. Kondisi radang
pada sendi ini biasanya oleh masyarakat di indonesia dikenal
dengan rematik. Artritis atau radang sendi ini sering di tandai
dengan nyeri pada sendi, peradangan pada sendi dan
bengekak di sekitar sendi. Artritis lebih banyak menyerang
wanita daripada pria. Wanita didiagnosis arthritis sebanyak
25,9 juta orang sedangkan pria 16,8 juta orang.

Didalam dunia medis banyak sekali jenis radang sendi berdasarkan penyebab
terjadinya radang sendi. Walaupun berbeda penyebabnya, mereka semua memiliki
manifestasi yang sama yaitu nyeri pada sendi. Adapun beberapa jenis radang sendi
berdasarkan penyebabnya adalah Osteoarthitis, Arthritis Gout Atau Pirai, Arthritis
Rematoid dan banyak lainnya. Namun kali ini kita tidak akan membahas secara
keseluruhan, kita hanya artritis yang sering terjadi di masyarakat pada umumnya yaitu
Osteoartitis dan Artritis Gout atau Pirai.

Osteoartritis merupakan penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan


oleh proses penuaan atau penggunaan sendi yang
berlebihan. Umumnya penderita dengan osteoartritis
merupakan mereka-mereka yang sudah menginjak usia
senja atau seorang olahragawan berat. Dan biasanya
pada osteorartitis menyerang pada sendi-sendi besar
penopang berat tubuh, seperti sendi lutut dan sendi
pangul. Penderita akan merasakan nyeri, teraba hangat
dan bengkak pada sendi yang terkena radang.

Arthritis Gout merupakan penyakit peradaangan pada sendi yang disebabkan


oleh terakumulasinya kristal asam urat pada cairan sendi. Walaupun berbeda
penyebabnya, penyakit athirtis gout ini memiliki keluhan yang sama dengan arthritis
yang lain yaitu nyeri sendi. Namun, yang membedakan dengan Osteoartritis adalah
penyabab utamanya yaitu asam urat. Pada Atrhritis Gout ini sendi yang terkena juga
biasanya pada sendi kecil anggota gerak badan yang tidak menopang beban. Seperti
sendi pada jari tangan maupun kaki. Asam urat yang
terakumulasi dalam cairan sendi akan membentuk
kristal dan akan menyebabkan benjolan pada sendi-
sendi yang biasa dalam medis disebut Tophus.
Pasien akan merasakan nyeri yang hebat bila kristal
asam urat tersebut menggores permukaan sendi
saat kita berjalan maupun menggerakkan sendi.

Setiap orang memiliki faktor resiko yang berbeda-beda terhadap penyakit


peradangan sendi ini. Jenis kelamin dan usia merupakan salah satu penyebab faktor
resiko yang dapat mempengaruhi terjadinya radang sendi. Untuk pria dibawah 45 tahun
memiliki resiko yang lebih besar ketimbang wanita, namun sebaliknya untuk wanita
yang berusia lebih dari 45 tahun justru memiliki resiko yang lebih tinggi ketimbang pria.
Hal ini diduga karena pengaruh hormon pada wanita dan pada usia lebih dari 45 tahun
merupakan awal wanita untuk persiapan mengalami menopause sehingga pengaruh
hormon juga berperan dalam hal ini.

Obesitas juga mempengaruhi terjadinya radang sendi. Pada kasus


Osteoartritis, obesitas sangat mempengaruhi terjadinya penyakit ini. Kelebihan berat
badan akan menyebabkan sendi menerima beban yang lebih dari biasanya. Dengan
aktifitas fisik yang sama, obesitas dapat memperberat keluhan dari radang sendi
khususnya Osteoartritis. Oleh karena itu penyakit radang sendi khususnya
Osteoartritis lebih banyak menyerang mereka-mereka yang memiliki berat badan yang
berlebih dan disertai aktifitas fisik yang meningkat, seperti naik turun tangga dan
mengangkat beban yang sangat berat

Selain obesitas dan penggunaan sendi yang meningkat, artritis juga bisa terjadi
pada mereka yang mengkonsumi makanan yang mengandung tinggi purin. Purin
merupakan bahan dasar terbentuknya asam urat dalam tubuh kita. Pada umumnya
purin akan dimetabolisme dan di buang melalui ginjal bersama dengan air seni. Pada
beberapa orang metabolisme asam urat ini dapat meningkat dan menyebabkan
akumulasi dalam sendi. Jeroan, alkohol, sarden, kacang kacangan, kopi, tape,
ungas(burung dara) memiliki kadar asam urat atau purin yang cukup tinggi, dan
alangkah baiknya untuk dihindari bagi mereka-mereka yang sudah memiliki riwayat
kadar asam urat yang tinggi.

Untuk gejala dan tanda pada peradangan sendi ini ada beberpa. Nyeri sendi

merupakan keluhan utama pada sendi yang berdampak. Nyeri biasanya bersifat dalam
dan kadang terasa ngilu pada saat di gerakkan. Hal ini merupakan dampak dari proses
radang atau Inflamasi yang ada di dalam sendi. Setiap orang yang mengalami
peradaan pada sendi akan mengalami nyeri, kemerahan, terasa panas pada sendi yang
berdampak bila diraba.

Kekakuan pada sendi yang terkena merupakan gejala yang sering dikeluhkan
pada penderita radang sendi. Namun, ada yang membedakan antara kekakuan sendi
pada radang sendi oleh karena Osteoartritis maupun Artritis Gout. Pada
Osteoartritis biasanya kakakuan sendi terjadi pada pagi hari disaat bangun tidur.
Keluhan bersifat sementara dan kurang dari 30 menit dan hilang pada saat digerakkan
maupun beraktifitas. Berbeda halnya dengan Atritis Gout, kekakuan sendi justru
bersifat menetap lebih dari 30 menit dan tidak berkurang pada saat beraktifitas. Bahkan
keluhanan nyeri akan bertambah bila kita makin menggerakkan sendi yang berdampak.

Keluhan yang selanjutnya adalah ketidakstabilan pada sendi penyangga beban.


Keluhan ini biasanya sering dikeluhkan pada Osteortritis. Semakin bertambahnya usia
susunan sendi akan mengalami perubahan yang dapat membuat sistem persendian
kita menjadi tidak stabil, hal inilah yang memperberat terjadinya radang sendi.

Sebelum kita jauh membahas tetang radang sendi, alangkah baiknya kita
sedikit mengetahui struktur sendi itu sendiri. Sendi merupakan bagian yang
menyatukan kedua tulang sehingga memungkinkan kita melakukan beberapa gerakan.
Dengan adanya sendi kita bisa melakukan gerakan menekuk bahkan berputar. Sendi
tersusun atas beberapa bagian yaitu, jaringan tulang, jaringan tulang rawan, kapsul
sendi dan cairan sendi.

Jaringan tulang rawan pada sendi disebut juga Jaringan Kartilago Sendi.
Fungi tulang rawan ini sendiri merupakan sebuah “bantalan” dari tulang yang bertemu.
Hal ini memungkinkan kita bisa begerak dengan nyaman dan tidak sakit saat kedua
tulang bertemu. Dengan bertambahnya usia dan penggunaan yang terus menerus
ketebalan dari tulang rawan ini semakin menipis bahkan menghilang, hal inilah yang
menyebabkan sendi terasa sakit saat digerakan pada penyakit Osteoatritis.

Bagian yang tidak kalah penting berikutnya adalah kapsul sendi. Kapsul sendi
merupakan jaringan ikat yang menyelubungi sendi. Kapsul sendi ini seperti balon elastis
yang berisi cairan sendi. Kapsul ini sangat kuat dan tidak mudah robek. Didalam kapsul
sendi ini terdapat cairan yang bernama Cairan sinovial atau cairan sendi. Cairan sendi
ini berfungsi sebagai “oli” dari sendi. Cairan sendi ini melumasi supaya gerakan kita
menjadi licin dan tidak nyeri. Cairan sendi ini diproduksi oleh sel yang terdapat pada
tulang rawan di sekitar sendi. Cairan sendi akan diproduksi saat kita bergerak, oleh
karena itu bagi penderita Osteoartritis disarankan untuk tetap bergerak untuk
mempertahankan jumlah cairan sendi agar tidak mengalami kekakuan. Selain menjadi
pelumas, cairan sendi ini juga berperan memberikan nutrisi pada tulang rawan sendi,
sehingga perannya sangat penting seperti halnya darah bagi tubuh kita.
Untuk prinsip terapi pada peradangan sendi dilihat dari derajat keparahannya
dari sendi yang berdampak dan penyebabnya. Pada umumnya perjalanan penyakit
radang sendi ini erat kaitannya dengan faktor usia atau Degeneratif. Penyakit radang
sendi ini meningkat sebanding lurus dengan bertambahnya usia. Peradangan sendi
khususnya Osteoartritis merupakan penyakit yang tidak bisa dihindari namun
prosesnya hanya bisa diperlambat. Mengurangi berat badan dan menjaga berat badan
ideal adalah salah satu cara kita menghambat terjadinya radang sendi karena
Osteoartritis. Menjaga pola makan yang sehat dan menghindari makanan tinggi asam
urat, seperti jeroan, hati, sarden, burung dara, bebek, minuman beralkohol, kopi, coklat
dan kacang-kacangan yang berlebih.

Langkah selanjutanya yang merupakan strategi tatalaksana radang sendi


karena proses penuaan adalah memperkuat
struktur sendi dengan berolah raga. Prinsip
olah raga yang dianjurkan pencegahan
radang sendi oleh karena proses penuaan
atau Osteoartritis adalah teratur, tidak
membebani sendi yang berdampak dan
disesuaikan dengan kemampuan tubuh
seseorang. Olah raga secara teratur bisa dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00-
08.00 dibawah sinar matahari pagi hari. Tujuannya adalah untuk pembentukan vitamin
D yang berasal dari kulit yang diuraikan oleh sinar matahari, dimana vitamin D
digunakan membatu penyerapan kalisum dalam usus. Lakukan olahraga ringan selama
15-20 menit. Olah raga yang dianjurkan adalah olahraga yang tidak membebani sendi
dengan berat tubuh seperti bersepeda, berenang atau cukup dengan jalan kaki. Namun
perlu diingat dalam berolah raga tidak memaksakan sendi, bila terasa sakit pada sendi
saat berolah raga haruslah beristirahat. Tujuan berolahraga ini adalah membuat otot
sekitar sendi menjadi kuat dan stabil, meningkatkan fungsi cairan sendi saat sendi
digerakkan, dan mengurangi kekakuan pada anggota gerak.
Langkah terakhir pengobatan dari radang sendi adalah mengurangi nyeri. Ada
banyak metode yang digunakan dalam mengatasi nyeri pada sendi, dari fisioterapi,
obat-obatan bahkan dengan cara operasi. Bila kita mengalami nyeri sendi kita
istirahatkan dulu sendi yang sakit. Sebisa mungkin kita hidari obat-obatan. Laukan
kompres didaerah yang sakit dengan air dingin pada fase awal hingga 2-3 hari
kedepan, dan air hangat pada fase lanjutan di atas 3 hari kemudian. Apabila nyeri
menetap barulah kita berpikir untuk memeriksakan diri ke dokter untuk obat lanjutan
dan tindakan apabila di indikasikan.

Anda mungkin juga menyukai