Anda di halaman 1dari 4

OSTEOARTRITIS

a. Pengertian
Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit
degeneratif sendi) adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat
inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun
sendi.

Osteoartritis terdiri atas "osteoartritis primer" yang dikenal juga


sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi, dan
"osteoartritis sekunder" yang disebabkan oleh trauma tropisme atau
cedera.

Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut


"kartilago" biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu
lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang
tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-
ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.

Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang


menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut
akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan
menimbulkan rasa nyeri.
b. Penyebab

Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi.


Masyarakat awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung
beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam urat. Sebagian
lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab
utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh pasien berusia lebih
dari 45 tahun) adalah osteoartritis yang mencapai hingga 60-70 persen.

Osteoartritis dapat menyerang semua tulang rawan di sekujur


tubuh, termasuk tulang belakang, tetapi terutama menyerang tungkai dari
panggul, terutama lutut hingga pergelangan kaki, karena tungkai menahan
berat tubuh dan karena itu untuk mengurangi risiko terjadinya osteoartritis,
berat badan ideal harus dipenuhi.

Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian


menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan
reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga
menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam
penurunan penyakit ini. Namun, beberapa faktor risiko
terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:

 Wanita berusia lebih dari 45 tahun


 Kelebihan berat badan
 Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti
para olahragawan dan pekerja kasar
 Menderita kelemahan otot paha
 Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak
mendapatkan perawatan yang tepat
c. Tanda dan Gejala:
 Nyeri pada sendi terjadi berkaitan dengan penggunaan
sendi, misalnya naik tangga.
 Nyeri dapat mengenai 1 atau 2 sendi, biasanya kanan dan
kiri
 Nyeri jika tidak beraktivitas atau saat bangun tidur (<30
menit)
 Bengkak disekitar sendi, bengkak disebabkan karena
proses peradangan pada sendi
 Terdengar suara krepitus pada sendi saat bergerak yang
diakibatkan cairan synovial sendi yang mulai berkurang.

d. Pengobatan
Rasa nyeri yang diderita oleh penderita penyakit ini dapat
dikurangi dengan berbagai macam cara seperti mengkonsumsi obat-
obatan atau penyuntikan cairan sinovial ke bagian sendi. Beberapa
dokter juga menyarankan untuk memakai deker lutut, untuk membantu
menopang sendi saat berdiri dan mengurangu rasa sakit.
Penyuntikan cairan sinovial sintetis, walaupun cukup mahal
harus segera dilakukan, jika diperlukan untuk mencegah keadaan yang
lebih parah dimana harus dilakukan penggantian dengan sendi sintetis
yang lebih mahal lagi, kadang-kadang perlu istirahat beberapa bulan
dan hasilnya tidak lebih baik daripada jika hanya dilakukan
penyuntikan cairan sinovial sintetis. Sayangnya, penyuntikan cairan
sinovial sintetis harus dilakukan berkala sekitar setahun sekali. Jika
sudah tidak membaik dengan pengobatan maka dapat dilakukan
operasi pergantian sendi.

e. Pencegahan
Pencegahan osteoartritis yang utama adalah mengubah gaya
hidup, jika kegemukan maka berat badan harus diturunkan, harus
berolahraga, tetapi tidak berlebihan dan hindari high-impact, misalnya
senam high-impact dan lari jarak jauh, olahraga yang tidak banyak
membebani lutut adalah berenang dan sepeda statis.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi
makanan yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat
digunakan untuk mencegah penyakit ini. Beberapa suplemen yang
umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroitin, tetapi
suplemen-suplemen ini belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat
dan Makanan Amerika Serikat, sehingga efek samping jangka
panjangnya belum diketahui

Anda mungkin juga menyukai