Menderita obesitas
Mengalami cedera pada sendi
Memiliki riwayat osteoarthritis dalam keluarga
Memiliki riwayat operasi pada tulang dan sendi
Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
Memiliki kelainan bawaan pada tulang rawan atau sendi
Menderita penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis dan hemokromatosis
Melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik yang menyebabkan sendi tertekan secara
terus-menerus, misalnya mengenakan sepatu hak tinggi
Gejala Osteoarthritis
Pada tahap awal, penderita osteoarthritis dapat mengalami keluhan rasa sakit atau nyeri
sendi dan sendi kaku. Gejala tersebut akan berkembang secara perlahan dan makin parah
seiring waktu. Kondisi ini menyebabkan penderita kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain nyeri sendi dan kaku, gejala lain dari osteoarthritis yang umum terjadi adalah:
Sendi bengkak
Terdengar suara gesekan saat menggerakkan sendi
Otot lemah dan massa otot berkurang
Muncul taji atau tulang tambahan
Timbul benjolan pada sendi di jari tangan
Jari tangan bengkok
Diagnosis Osteoarthritis
Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Setelah
itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pada sendi yang nyeri,
dan mendeteksi apakah terjadi pembengkakan atau keterbatasan gerak sendi.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan merekomendasikan pasien agar menjalani
pemeriksaan penunjang, seperti:
Pemindaian dengan foto Rontgen dan MRI, untuk melihat kondisi tulang dan
mendeteksi peradangan pada tulang dan sendi
Tes darah, untuk mendeteksi infeksi atau penyebab lain dari peradangan sendi,
seperti rheumatoid arthritis
Analisis cairan sendi, untuk melihat apakah terjadi peradangan atau infeksi pada sendi
Pengobatan Osteoarthritis
Pengobatan osteoarthritis bertujuan untuk meredakan gejala agar penderitanya bisa tetap
beraktivitas dengan normal. Metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
Obat-obatan
Untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan dokter akan memberikan obat-obatan, seperti:
Paracetamol
Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti piroxicam, diclofenac, nabumetone, naproxen
sodium, etodolac, atau etoricoxib
Duloxetine
Capsaicin krim
Obat suntik golongan kortikosteroid
Fisioterapi
Penderita osteoarthritis dapat menjalani fisioterapi untuk memperkuat otot-otot di sekitar
persendian. Terapi ini juga bisa meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot, serta mengurangi
rasa sakit.
Operasi
Meski jarang, operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak.
Tindakan ini bertujuan untuk membantu pasien agar lebih mudah bergerak. Metode operasi
yang bisa dilakukan oleh dokter misalnya total hip replacement pada osteoarthritis panggul
dan total knee replacement pada osteoarthritis lutut.
Olahraga
Selain meningkatkan daya tahan tubuh, olahraga yang dilakukan secara teratur bisa
memperkuat otot-otot di sekitar persendian sehingga persendian akan lebih stabil.
Diet
Pasien osteoarthritis dengan berat badan berlebih disarankan untuk menurunkan berat badan.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sendi sehingga bisa mengurangi rasa sakit.
Selain itu, konsumsi suplemen glucosamine dan chondroitin juga bisa membantu
meringankan gejala radang sendi.
Komplikasi Osteoarthritis
Osteoarthritis yang tidak tertangani dapat menimbulkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Kondisi
ini bisa memicu keluhan atau gangguan kesehatan lain, seperti:
Gangguan tidur
Gangguan kecemasan
Depresi
Osteonecrosis atau avascular necrosis (kematian jaringan tulang)
Infeksi pada sendi
Saraf terjepit atau hernia nukleus pulposus (HNP)
Pencegahan Osteoarthritis
Osteoarthritis tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk menurunkan risiko terkena osteoarthritis, antara lain: